FUNGSI SARAF KRANIAL

4
Nama : Reza Fahlevi Nim : 0807101010017 FUNGSI SARAF KRANIAL 1. Pemeriksaan Indra Penciuman Pasien tutup mata dan mata pasien mencium benda yang baunya mudah dikenal seperti sabun,teh,tembakau,kopi,dan sebagainya. b )bandingkan dengan hidung sebelah kiri dan kanan. 2. Inspeksi lebar celah palpebra Perhatikan apakah kelopak mata dapat membuka dan menutup sempurna,ptosis dan lagoftalmus. 3. Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) - Perhatikan bentuk dan ukuran pupil : bentuk yang normal adalah bulat dan ukuran normal 2,3mm `garis tengah`. Sedangkan pupil yang melebar disebut midriasis,pupil yang mengecil disebut miosis. - Perbandingan pupil kanan dan kiri : perbedaan diameter pupil sebesar 1mm masih dianggap normal. Bila pupil ukurannya sama di sebut isokor - Menilai reflek pupil : ada/tidak

description

saraf kranial

Transcript of FUNGSI SARAF KRANIAL

Nama: Reza FahleviNim: 0807101010017

FUNGSI SARAF KRANIAL

1. Pemeriksaan Indra PenciumanPasien tutup mata dan mata pasien mencium benda yang baunya mudah dikenal seperti sabun,teh,tembakau,kopi,dan sebagainya. b )bandingkan dengan hidung sebelah kiri dan kanan.2. Inspeksi lebar celah palpebraPerhatikan apakah kelopak mata dapat membuka dan menutup sempurna,ptosis dan lagoftalmus.3. Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk)- Perhatikan bentuk dan ukuran pupil : bentuk yang normal adalah bulat dan ukuran normal 2,3mm `garis tengah`. Sedangkan pupil yang melebar disebut midriasis,pupil yang mengecil disebut miosis.- Perbandingan pupil kanan dan kiri : perbedaan diameter pupil sebesar 1mm masih dianggap normal. Bila pupil ukurannya sama di sebut isokor- Menilai reflek pupil : ada/tidak4. Reaksi pupil terhadap cahayaDilakukan pemeriksaan mata kanan dan kiri sendiri sendiri, satu mata ditutup dan penderita disuruh melihat jauh supaya tidak ada akomodasi dan supaya otot spincter relaksasi, kemudian diberi cahaya samping mata. Pemeriksa tidak boleh berda ditempat yang cahayanya langsung mengenai mata. Dalam keadaan normal maka pupil akan kontriksi.

5. Reaksi pupil terhadap objek dekata) Reflek akomodasiPenderita disuruh melihat benda yang dipegang pemeriksa dan disuruh mengikuti gerak benda tersebut dimana benda tersebut digerakkan pemeriksa menuju bagian tengah dari kedua mata penderita. Maka reflek pupil kontriksi.b) Reflek konsensualReflek cahaya disalah satu mata, dimana reaksi juga akan terjadi pada mata yang lain. Mata tidak boleh langsung terkena cahaya, maka normal mata yang lain akan kontriksi juga.6. Penilaian gerakan bola mataGerakan bola mata yang diperiksa adalah yang diinervasi oleh N III, IV dan VI. Dimana nervus III menginervasi m.obliq inferior (yang menarik bola mata keatas), m.rectus superior, m.rectus media, m.rectus inferior. N IV menginervasi m. Rectus lateralisasi.Pemeriksaan dimulai dari otot-otot luar yaitu penderita disuruh mengikuti suatu benda ke delapan jurusan, yang dinilai adalah : apakah ada salah satu otot yang lumpuh.7. Penilaian diplopiaDengan menilai kedudukan kedua mata pada waktu istirahat, strabismus yang dapat divergen atau convergen. Secara subjektif ditanyakan apakah diplopia. Pemeriksaan subjektif ini penting karena kadang-kadang strabismus yang ringan tidak kelihatan pada pemeriksaan subjektif.8. Penilaian nistagmusDengan menilai kedudukan kedua mata saat istirahat, nistagmus atau gerakan bola mata yang spontan. Dalam hal ini tidak hanya memeriksa otot-otot bola mata. Tetapi dinilai juga keseimbangan atau N VIII.9. Reflek kornea-Penderita diminta melirik kearah laterosuperior, kemudian dari arah lain tepi kornea disentuh dengan kapas agak basah.-Bila reflek kornea mata positif, maka mata akan tertutup.

10. Pemeriksaan funduskopi-Pemeriksaan dengan menggunakan alat oftalmoskop-Penilaian : Stuwing papil atau protusio N II dan neuritis N II-Yang perlu diperhatikan : Papila N II, apakah cembung. Warnanya, pembuludarahnya dan keadaan retina.