Fungsi Puskesmas Dan Cara Pelaksanaannya

20
Fungsi Puskesmas dan Cara Pelaksanaannya Ricky Sunandar 10.2012.227 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. Jakarta !arat 11"10 Rick#.Sun$%&ail.co& I. Pendahuluan 'e&(an%unan kese)atan &eru*akan (a%ian inte%ral dari *e&(an%unan nasional. +ala& undan%,undan% Kese)atan No. 2- a)un 1//2 dinyatakan (a)a *e&(an%unan kese)atan  (ertujuan untuk &enin%katkan kesadaran ke&auan dan ke&a&*uan )idu* se)at (a%i setia* oran% a%ar terujud kese)atan yan% o*ti&al se(a%ai sala) satu unsur keseja)teraan u&u& dari tujuan *e&(an%unan nasional. Untuk &enca*ai tujuan terse(ut diselen%%arakan u*aya,u*aya yan% (ersiat &enyeluru) ter*adu dan (erkesina&(un%an. Sala) satu u*aya *e&erinta) dala& &eujudkan )al terse(ut yaitu &e&(entuk 'usat Kese)atan 3asyarakat 4'USK5S3AS6. 'uskes&as &eru*akan unit or%anisasi *elayanan kese)atan terde*an yan% &e&*unyai &isi se(a%ai *usat *en%e&(an%an *elayanan kese)atan secara &enyeluru) dan ter*adu untuk &asyarakat yan% tin%%al di suatu ilaya) kerja tertentu. 'uskes&as se(a%ai sala) satu or%anisasi un%sional *usat *en%e&(an%an &asyarakat yan% &e&(erikan *elayanan *ro&oti 4*enin%katan6 *reventi 4*ence%a)an6 kurati 4*en%o(atan6 re)a(ilitati 4*e&uli)an kese)atan6. +ala& tia* *ro%ra& *uskes&as yan% tela) direncanakan ada siste& yan% &en%atur &ulai dari *erencanaan )in%%a *enilaian. +isinila) di(utu)kan *eranan dokter *uskes&as yan% selain da*at &enjadi dokter yan% &eraat *asien dokter ju%a da*at &enjadi seoran% &ana%er atau*un *enda&*in% a)li dari ke*ala desaca&at. 1 II. Isi Page | 1

description

puskesmas, administrasi, semester 6, blok 26, ukrida, kedokteran

Transcript of Fungsi Puskesmas Dan Cara Pelaksanaannya

Fungsi Puskesmas dan Cara PelaksanaannyaRicky Sunandar10.2012.227Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat [email protected]. PendahuluanPembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan upaya-upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut yaitu membentuk Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS). Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas sebagai salah satu organisasi fungsional pusat pengembangan masyarakat yang memberikan pelayanan promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan).Dalam tiap program puskesmas yang telah direncanakan, ada sistem yang mengatur mulai dari perencanaan hingga penilaian. Disinilah dibutuhkan peranan dokter puskesmas yang selain dapat menjadi dokter yang merawat pasien, dokter juga dapat menjadi seorang manager ataupun pendamping ahli dari kepala desa/camat.1

II. IsiDefinisi PuskesmasPuskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.2Peran Dokter Puskesmas1. Care Provider Mampu menyediakan perawatan.Dokter sebagai seorang yang mampu mengobati pasiennya yang merupakan bagian integral dari keluarga dan masyarakat sekelilingnya dengan kualitas pelayanan kesehatan yang memadai serta melakukan berbagai pencegahan khusus dalam jangka waktu yang cukup lama. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang menyangkut penyakitnya serta penggunaan bahasa yang santun, mudah dimengerti dan dipahami oleh pasien sesuai dengan umur, tingkat pendidikan. Selain itu, seorang dokter harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi psikologis pasien. Kewajiban yang harus ditangani yaitu pelayanan yang maksimal sesuai kondisi pasien, menjawab segala pertanyaan pasien maupun keluarga, jujur atau memberi informasi apa adanya.12. Decision Maker Mampu menjadi penentu keputusan.Dalam hal ini dokter dituntut untuk mampu memilih teknologi tepat guna untuk digunakan dalam mempertinggi pelayanan kesehatan yang layak dan berbiaya terjangkau, dengan kata lain dokter adalah pengambil keputusan, menentukan teknologi mana yang akan dipakainya dalam pengobatan pasien dengan memperhatikan cost-effectiveness. Dalam melakukan prosedur klinis, seorang dokter dalam hubungannya sebagai decision maker melakukan perlakuan sesuai masalah, kebutuhan pasien, dan sesuai kewenangannya.1

3. Communicator Mampu menjadi komunikator yang baik.Sebagai communicator, dokter diharapkan mampu menguasai area komunikasi efektif yaitu menggali dan bertukar informasi secara verbal atau non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain. Proses yang harus diperhatikan baik dalam berkomunikasi dengan pasien maupun keluarganya yaitu rasa kesinambungan, pengumpulan informasi, mendiagnosa, dan memberi penjelasan.14. Community Leader Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat.Dalam hal ini dokter sebagai seorang yang mendapatkan kehormatan dan kepercayaan masyarakat setempat, mampu mengetahui kebutuhan kesehatan perorangan maupun kelompok sehingga dapat berperan dalam memotivasi masyarakat untuk turut berpartisipasi meningkatkan kesehatan umum serta khususnya pada masyarakat.1 5. Manager Mampu dan bisa memiliki skill manajerial yang baik untuk menjalankan fungsi-fungsi diatas.Dalam hal ini dokter sebagai seorang yang dapat bekerja secara efektif dan harmonis dengan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi sistem pelayanan kesehatan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasien dan masyarakat. Dokter menjadi orang yang memperdalam dan mengembangkan ilmunya untuk mengetahui berbagai penyakit yang berada di lingkungannya dalam upaya meningkatkan pelayanan kualitas hidup manusia, dan bukan menjadi seorang yang bisa menyembuhkan penyakit saja tetapi mereka juga dididik untuk berpikir bagaimana memerdekakan masyarakat/lingkungannya dari berbagai penyakit.1Fungsi PuskesmasTerdapat 3 fungsi puskesmas dalam masyarakat, yaitu:31. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat wilayah kerjanyaUnit Pembantu PuskesmasDalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, puskesmas membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang sebagai berikut.41. Bidan DesaPada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatannya, ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3.000 jiwa.4Tugas utama bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pembinaan kelompok Dasawisma, di samping memberikan pelayanan langsung di posyandu dan pertolongan persalinan di rumah penduduk. Selain itu, juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga Dasawisma untuk diberi pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional.42. Puskesmas PembantuPuskesmas pembantu yang sering disebut dengan pustu atau pusban, adalah unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi untuk menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, atau setiap puskesmas memiliki beberapa puskesmas pembantu dalam wilayah kerjanya. Namun, adakalanya puskesmas tidak memiliki puskesmas pembantu, khususnya daerah perkotaan.43. Puskesmas KelilingPuskesmas keliling merupakan unit perlayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga dari puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.4

4. Puskesmas PerawatanPuskesmas perawatan atau puskesmas rawat inapp adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.4Asas PenyelenggaraanDalam usaha melaksanakan program-program di puskesmas atau mana-mana pusat kesehatan harus dimulai dengan manajemen atau administrasi. Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.31. Masukan (input)Masukan merupakan suatu struktur yang berupa sumber daya manusia (man), dana (money), sarana fisik perlengkapan dan peralatan (material), organisasi dan manajemen (method).5 2. ProsesProses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pencatatan, dan pelaporan, serta pengawasan.5 PerencanaanPerencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Perencana akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I yang dibina oleh DKK, yang bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagai acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas.3Budgeting dalam perencanaan menejemen keuangan dikelola sendiri oleh puskesmas sesuai tatacara pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, adapun sumber biaya didapatkan dari pemerintah daerah, retribusi puskesmas, swasta atau lembaga sosial masyarakat dan pemerintah adapun pembiayaan tersebut ditujukan untuk jemis pembiayaan layanan kesehatan yang mempunyai cirri-ciri barang atau jasa publik seperti penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, P2M dan pelayanan kesehatan yang mempunyai ciri-ciri barang atau jasa swasta seperti pengobatan individu.3 PengorganisasianDinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I. Pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani.3Struktur organisasi puskesmas :3 Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas. Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha. Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII PelaksanaanPelaksanaan (actuating) merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telah dituangkan dalam fungsi pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada fungsi perencanaan. Fungsi manajemen ini lebih menekankan tentang bagaimana manajer mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, peranan pemimpin, motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar staf merupakan hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer.3Secara praktis fungsi pelaksanaan ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi pelaksanaan ini haruslah dimulai dari diri manajer, di mana manajer harus menunjukkan kepada stafnya bahwa ia mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia harus mempunyai kemampuan bekerjasama dengan orang lain secara harmonis.3,5Tujuan fungsi pelaksanaan:3 Menciptakan kerjasama yang lebih efisien. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan ini. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis. PengawasanPengawasan (controlling) dalam manajemen puskesmas merupakan fungsi terakhir yang berkait erat dengan fungsi manajemen yang lainnya. Melalui fungsi pengawasan dan pengendalian, standard keberhasilan selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan. Jika ada kesenjangan atau penyimpangan diupayakan agar penyimpangannya dapat dideteksi secara dini, dicegah, dikendali atau dikurangi. Kegiatan fungsi pengawasan dan pengendalian bertujuan agar efisiensi penggunaan sumber daya dapat lebih berkembang, dan efektifitas tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih terjamin.3

Tiga langkah penting untuk melakukan pengawasan:3 Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapai. Membandingkan hasil yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan. Bila diperkirakan terjadi penyimpangan, pimpinan perlu berusaha lebih dulu untuk mencari faktor penyebabnya, kemudian menetapkan langkah-langkah untuk mengatasinya.

3. KeluaranKeluaran adalah hasil akhir dari kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien atau terhadap suatu program yang dilaksanakan.34. SasaranSasaran merupakan golongan yang menjadi tumpuan terhadap pelaksanaan suatu program yang direncanakan. Sasaran dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.35. DampakHasil dari pelaksanaan yang dijadikan indikator apakah kebutuhan dan tuntutan kelompok sasaran terpenuhi atau tidak. Dampak merupakan indikator yang sulit untuk dinilai.36. Umpan balik Umpan balik merupakan hasil dari keluaran yang menjadi masukan dari suatu sistem.37. LingkunganLingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).3Pelayanan Kesehatan PuskesmasUntuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:6a) Upaya Kesehatan WajibUpaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:61. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.62. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).63. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.64. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta).65. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.66. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.6b) Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni:6 Upaya Kesehatan Sekolah. Upaya Kesehatan Olah Raga. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat . Upaya Kesehatan Kerja. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Upaya Kesehatan Jiwa. Upaya Kesehatan Mata. Upaya Kesehatan Usia Lanjut . Upaya Pembinaan Pengobatan TradisionalPemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.6Lokakarya Mini PuskesmasLokakarya mini puskesmas adalah upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatannya.7Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sector. Penyelenggaraan program kesehatan memerlukan dukungan lintas sector terkait. Oleh karenanya puskesmas harus melakukan kerjasama denan lintas sector agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan, dalam hal ini adalah melalui lokakarya mini.8

Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal pokok, yaitu:81. Lintas ProgramMemantau pelaksanaan kegiatan puskesmas berdasarkan perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.8Pertemuan bertujuan untuk:81. Meningkatkan kerja sama antar petugas intern puskesmas, termasuk puskesmas pembantu dan bidan di desa.2. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu Rencan Pelaksanaan Kegiatan (RPK).3. Meningkatakan motivasi petugas puskesmas untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK).4. Mengkaji RPK yang telah disusun, memecahkan masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja yang baru.2. Lintas SektorDalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sector-sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pertemuan dilaksanakan untuk:8a) Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.b) Mengkaji hasil kegiatan kerja sama, memecahkan masalah yang terjadi serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama.Terdapat 2 tujuan dilaksanakannya lokakarya mini puskesmas, yaitu:71. Tujuan UmumUntuk meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerja sama dalam tim dan membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.72. Tujuan Khususa) Terlaksananya penggalangan kerjasama tim lintas program dalam rangka pengembangan manajemen sederhana, terutama dalam pembagian tugas dan pembuatan rencana kerja harian.b) Terlaksananya penggalangan kerjasama lintas sektoral dalam pembinaan peran masyarakat.c) Terlaksananya rapat kerja bulanan puskesmas sebagai tindak lanjut penggalangan kerjasama tim puskesmas.d) Terlaksananya rapat kerja tribulanan lintas sektoral sebagai tindak lanjut penggalangan kerjasama lintas sektoral.Pendekatan SistemDibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan kesatuan. Apabila prinsip pokok atau cara kerja sistem ini diterapkan pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi, maka prinsip pokok atau cara kerja ini dikenal dengan nama pendekatan sistem (system approach).5Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merencanakan suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari batasan tentang pendekatan sistem ini, dengan mudah dipahami bahwa prinsip pokok pendekatan sistem dalam pekerjaan administrasi dapat dimanfaatkan untuk dua tujuan. Pertama, untuk membentuk sesuatu sebagai hasil dari pekerjaan administrasi. Kedua, untuk menguraikan sesuatu yang telah ada dalam administrasi. Untuk tujuan yang terakhir ini, biasanya dikaitkan dengan kehendak untuk menemukan masalah yang dihadapi, untuk kemudian diupayakan mencari jalan keluarnya yang sesuai.5Jika pendekatan sistem dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :51. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan, dengan demikian penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya selalu terbatas, akan dapat dihindari.2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.3. Keluaran yang dilaksanakan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat dan objektif.4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.Sekalipun pendekatan sistem dapat menjamin lengkapnya suatu saran pemecahan yang diajukan, bukan berarti pendekatan sistem tidak memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan yang dipandang penting ialah dapat terjebak ke dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang dihadapi tidak akan dapat diselesaikan.5Evaluasi ProgramEvaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan data secara statistik lalu dianalisis dan digunakan untuk menjawab apa yang diharapkan pada suatu program terutama mengenai efektivitas dan efisiensi dan orang-orang. Batasan penilaian banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang dianggap cukup penting adalah:5a) Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistimatis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya (The World Health Organization).b) Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalarn mencapai tujuan yang telah ditetapkan (The American Public Association).c) Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam, membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program (The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population Options).d) Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dan dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Riecken).

Jenis PenilaianSesuai dengan pengertian bahwa penilaian dapat ditemukan pada setiap tahap pelaksanaan program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas tiga jenis yakni :51. Penilaian pada tahap awal programPenilaian yang dilakukan di sini adalah pada saat merencanakan suatu program (formative evaluation). Tujuan utamanya adalah untuk menyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut. Penilaian yang dimaksud mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini sering disebut pula dengan studi penjajakan kebutuhan (need assessment study).2. Penilaian pada tahap pelaksanaan programPenilaian yang dilakukan disini adalah pada saat program sedang dilaksanakan (promotive evaluation). Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk penilaian pada tahap pelaksanaan program ini ialah pemantauan (monitoring) dan penilaian berkala (periodic evaluation).3. Penilaian pada tahap akhir programPenilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program telah selesai dilaksanakan (summative evaluation). Tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni untuk mengukur keluaran (output) serta untuk mengukur dampak (impact) yang dihasilkan. Dari kedua macam penilaian akhir ini, diketahui bahwa penilalan keluaran lebih mudah dari pada penilaian dampak, karena pada penilaian dampak diperlukan waktu yang lama.5 Peranan dan arti dari ketiga macam penilaian ini sama pentingnya. Karena sebenarnyalah hasil yang diperoleh dari ketiga macam penilaian ini amat berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya penilaian, akan dapat dihindari terjadinya sesuatu yang sia-sia, yang dalam bidang yang terpenting adalah mencegah terjadinya penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan (tenaga, dana, sarana, dan metoda) yang keadaamya memang selalu amat terbatas sekali.5Langkah-langkah Melakukan PenilaianUntuk kepentingan praktis, langkah langkah yang ditempuh pada waktu melaksanakan penilaian agaknya merupakan perpaduan dan keempat pembagian diatas. Langkah-langkah yang dimaksud lain :51. Pahami dahulu program yang akan dinilai.Langkah pertama yang harus dilakukan pada penilaian ialah memahami dahulu program yang akan dinilai. Untuk dapat memahami program dengan baik, perhatian haruslah ditujukan kepada semua unsur program yang meliputi:5 Latar belakang yang dilaksanakannya program. Masalah yang mendasari lahirnya program. Tujuan yang ingin dicapai oleh program. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program. Organisasi dan tenaga pelaksana program. Sumber daya yang dipergunakan oleh program. Waktu dan pentahapan program. Tolak ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program (jika ada).2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan.Apabila pemahaman program telah berhasil dilakukan, lanjutkanlah dengan menentukan macam dan ruang lingkup penilaian. Pekerjaan yang seperti ini makin bertambah penting jika kebetulan tidak ditemukan keterangan apapun tentang penilaian dalam rencana kerja yang ditetapkan sebelumnya.53. Susunlah rencana penilaianSetelah ditentukan macam dan ruang lingkup penilaian, lanjutkan dengan menyusun rencana penilaian. Pada dasarnya rencana penilaian harus memenuhi semua syarat rencana yang baik, yakni yang mengandung keterangan tentang :5a) Tujuan penilaianRumuskan tujuan penilaian dengan jelas yakni yang mempunyai tolak ukur ataupun criteria sehingga memudahkan pengambilan kesimpulan.5

b) Macam dataTetapkan macam data atau keterangan yang diperlukan untuk penilaian yang tentu saja berbeda antara satu program dengan program lainya.5c) Sumber dataLanjutkan dengan menetapkan sumber data yang akan dipergunakan. Sumber data yang baik ialah yang dapat dipercaya, akurat dan lengkap.5d) Cara mendapatkan dataTetapkan cara yang dipergunakan untuk mendapatkan data atau keterangan yang dibutuhkan tersebut. Pada dasarnya ada empat cara mendapatkan data yakni dengan wawancara, dengan pemeriksaan, dengan pengamatan dan ataupun dengan peran serta.5e) Cara menarik kesimpulanTetapkan cara mengambil kesimpualan yang akan dipergunakan. Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima cara yakni : Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal. Jika cara ini yang dipergunakan, harus diyakini bahwa data awal yakni data sebelum dilaksanakannya program, tersedia dengan lengkap.5 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program. Kesimpulan dapat pula ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan yang telah ditetapkan. Cara ini dapat dipergunakan jika rumusan tujuan jelas dan lengkap.5 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lainJika kesimpulan ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari program lain, haruslah diupayakan bahwa program lain tersebut, selalu ditemukan beberapa faktor yang berbeda, misalnya keadaan sosial budaya masyarakat tempat dilakukanya program, waktu pelaksanaan program, pelaksana program dan lain sebagainya yang seperti ini.5 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tolak ukur,Kesimpulan dapat pula ditarik dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan suatu tolak ukur berupa indikator dan atau yang dicapai dengan suatu tolak ukur berupa indikator dan ataupun kriteria tertentu. Indikator (indicator) dipergunakan jika yang ingin diukur adalah suatu perubahan, mudah dimengerti karena indikator mengandung tolak ukur berupa variabel. Misalnya angka kematian, angka komplikasi, angka kesembuhan dan lain sebagainya yang seperti ini, jika menggunakan kriteria (criteria) maka yang diukur adalah hasil dari suatu perbuatan, karena kriteria mengandung tolak ukur berupa standar. Misalnya standar pelayanan medis, yang baik atau tidaknya ditentukan oleh beberapa kriteria. Antara lain anamnesis, pemerikasaan fisik, pemerikasaan penunjang, diagnosis, tindakan dan lain sebagainya yang seperti ini.5 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol.Jika cara ini yang dipergunakan, haruslah diyakini bahwa program lain sebagai kontrol tersebut memang ada.5f) Laksanakan penilaianApabila rencana penilaian telah berhasil disusun, lanjutkan dengan melaksanakan penilaian tersebut. Catatlah semua kegiatan serta hasil yang diperoleh.5g) Tarik kesimpulanHasil penilaian haruslah disimpulkan. Tariklah kesimpulan tersebut sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dalam rencana penilaian. Pada dasarnya ada dua macam kesimpulan yang sering dirumuskan yakni :5 Kesimpulan tentang keberhasilan programYang dinilai di sini ialah sampai seberapa jauh program telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik berupa keluaran dan ataupun dampaknya. Lazimnya kesimpulan tersebut ditarik dengan membandingkan hasil yang diperoleh terhadap tolak ukur yang telah ditetapkan.5 Kesimpulan tentang nilai programNilai program ada dua yakni efektivitas dan efisiensi. Program dinilai efektif jika dapat menyelesaikan masalah, sedangkan jika dalam menyelesaikan masalah tersebut diperlukan penggunaan sumber dana yang sedikit maka program tersebut dinilai efisien. Karena penilaian efisiensi dikaitkan dengan biaya (cost), maka pada saat ini banyak dikembangkan berbagai teknik perhitungan biaya program kesehatan. Perhitungan seperti ini menjadi perhatian utama para ahli ekonomi kesehatan (health economist) yang banyak membantu dalam pengambilan keputusan tentang alokasi biaya. Dua contoh perhitungan biaya yang sering dipergunakan ialah cost benefit analysis dan cost effectiveness analysis.5h) Susunlah saran-saranLangkah terakhir yang dilaksanakan pada penilaian ialah menyusun saran-saran sesuai dengan hasil hasil penilaian. Tujuanya ialah untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program pada masa yang akan datang.5Problem Solving CycleProblem solving cycle (siklus solusi masalah) adalah proses mental yang melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan masalah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah.9Problem Solving merupakan gabungan dari alat, keterampilan dan proses. Disebut alat karena dapat membantu dalam memecahkan masalah mendesak atau untuk mencapai tujuan, disebut skills karena sekali mempelajarinya maka dapat menggunakannya berulang kali, disebut proses karena melibatkan sejumlah langkah.9

Gambar 1. Problem Solving CycleLangkah-langkah dalam problem solving cycle ini yaitu:9 Analisis situasi Identifikasi masalah Prioritas masalah Alternatif solusi Pelaksanaan solusi terpilih Evaluasi solusi yang dilaksanakanAnalisis SituasiAnalisis situasi meliputi analisis masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut.9Tujuan analisis situasi:9 Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah Identifikasi MasalahPenentuan masalah dapat dengan cara membandingkan dengan yang lain, memonitor tanda-tanda kelemahan, membandingkan capaian saat ini dengan tujuan atau dengan capaian sebelumnya, checklist, brainstorming dan dengan membuat daftar keluhan.9Penyebab masalah dapat dikenali dengan menggambarkan diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan. Diagram tulang ikan(diagram Ishikawa) adalah alat untuk menggambarkan penyebab-penyebab suatu masalah secara rinci. Diagram ini memberikan gambaran umum suatu masalah dan penyebabnya. Diagram tersebut memfasilitasi tim untuk mengidentifikasi sebab masalah sebagai langkah awal untuk menentukan focus perbaikan, mengembangkan ide pengumpulan data dan/atau mengembangkan alternatif solusi.9

Prioritas MasalahPenentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode USG , metode pembobotan dan metode dengan rumus.9Langkah penentuan prioritas masalah terdiri dari:9 Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan skoring setiap masalahAlternatif SolusiAlternatif solusi dapat diketahui dengan metode brainstorming. Brainstorming merupakan teknik mengembangkan ide dalam waktu yang singkat yang digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang telah terjadi maupun yang potensial terjadi, menyusun daftar masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, menetapkan kriteria untuk monitoring, mengembangkan kreativitas, dan menggambarkan aspek-aspek yang perlu dianalisis dari suatu pokok bahasan.9Pelaksanaan Solusi TerpilihSolusi yang paling tepat dapat dipilih dengan menggunakan 2 cara yaitu teknik skoring dan non skoring. Pada teknik skoring dilakukan dengan memberikan nilai (skor) terhadap beberapa alternatif solusi yang menggunakan ukuran (parameter). Pada teknik non scoring alternative solusi didapatkan melalui diskusi kelompok sehingga teknik ini disebut juga nominal group technique (NGT).9Evaluasi Solusi Yang DilaksanakanEvaluasi solusi yang dilaksanakan perlu ditinjau dari beberapa sisi, antara lain:9 Hasil yang dicapai sesuai dengan rencana (masalah terpecahkan) Terdapat kesenjangan antara berbagai ketetapan dalam rencana dengan hasil yang dicapai (tidak seluruh masalah teratasi) Hasil yang dicapai lebih dari yang direncanakan (masalah lain ikut terpecahkan) III. KesimpulanPuskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas memiliki 2 macam pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan wajib dan pengembangan. Dalam menjalankan program, puskesmas memiliki beberapa fasilitas penunjang yang membantu mereka menjalankan program. Pelaksanaan program puskesmas harus melewati beberapa penilaian terlebih dahulu untuk menentukan masalah utama dan cara penyelesaian masalah tersebut.IV. Daftar Pustaka1. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. Jakarta: EGC;2009.h.227-235.2. Ismainar H. Administrasi kesehatan masyarakat: bagi perekam medis dan informatika kesehatan. Yogyakarta: Deepublish; 2015.h.37.3. Muninjaya AG. Manajemen kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2004.h.170-250.4. Efendi F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.h.281.5. Azwar A. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa Aksara;1996.h.17-24, 181-241, 329-33.6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I. Jakarta: Bakti Husada;1991.h.B1-6, C2-4.7. Effendy N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC; 1998.h.1838. Departemen Kesehatan RI. Pedoman perencanaan tingkat puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2006.h.2-49. Reed SK. Problem solving. A. E. Kazdin (Ed.),Encyclopedia of psychology. Washington: DC: American Psychological Association and Oxford University Press; 2000.Page | 20