Fungsi Komponen Utama Telinga

5
FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA (Sherwood, 2001) STRUKTUR FUNGSI Telinga luar Mengumpulkan dan memindahkan gelombang suara ke telingan tengah Pinna Mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkan ke saluran telinga, berperan dalam lokalisasi suara Meatus auditorius eksternus Mengarahkan gelombang suara ke membran timpani, mengandung rambut rambut penyaringdan mensekresikan serumen untuk menangkap partikel asing Membran timpani Menggetarkan ossikula auditoria Telinga tengah Memindahkan getaran membran timpani ke cairan di koklea, memperkuat energi suara Maleus, inkus, stapes Menimbulkan gerakan di perilimfe koklea dengan frekuensi yang sama Telinga dalam: Koklea Tempat sistem sensorik untuk mendengar Jendela oval Menggerakan perilimfe Skala vestibuli Mengandung perilimfe yang dibuat bergerak oleh gerakan jendela oval Skala timpani Duktus koklearis Mengandung endolimfe, tempat membrana basilaris Membran basilaris Mengandung organ corti yang merupakan organ indera untuk mendengar Organ corti Mengandung sel rambut yang merupakan reseptor suara Membran tektorial Tempat terbenamnya sel reseptor suara yang menekuk dan membentuk potensial reseptor Jendela bundar Meredam tekanan di koklea Telinga dalam: Aparatus vestibularis Tempat sistem sensorik untuk keseimbangan dan memberikan

Transcript of Fungsi Komponen Utama Telinga

Page 1: Fungsi Komponen Utama Telinga

FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA (Sherwood, 2001)

STRUKTUR FUNGSI

Telinga luar Mengumpulkan dan memindahkan gelombang suara ke telingan tengah

Pinna Mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkan ke saluran telinga, berperan dalam lokalisasi suara

Meatus auditorius eksternus Mengarahkan gelombang suara ke membran timpani, mengandung rambut – rambut penyaringdan mensekresikan serumen untuk menangkap partikel asing

Membran timpani Menggetarkan ossikula auditoriaTelinga tengah Memindahkan getaran membran timpani ke

cairan di koklea, memperkuat energi suaraMaleus, inkus, stapes Menimbulkan gerakan di perilimfe koklea dengan

frekuensi yang samaTelinga dalam: Koklea Tempat sistem sensorik untuk mendengarJendela oval Menggerakan perilimfeSkala vestibuli Mengandung perilimfe yang dibuat bergerak oleh

gerakan jendela oval Skala timpaniDuktus koklearis Mengandung endolimfe, tempat membrana

basilarisMembran basilaris Mengandung organ corti yang merupakan organ

indera untuk mendengarOrgan corti Mengandung sel rambut yang merupakan reseptor

suaraMembran tektorial Tempat terbenamnya sel reseptor suara yang

menekuk dan membentuk potensial reseptorJendela bundar Meredam tekanan di kokleaTelinga dalam: Aparatus vestibularis Tempat sistem sensorik untuk keseimbangan

dan memberikan masukan yang penting untuk mempertahankan postur dan keseimbangan

Kanalis semisirkularis Mendeteksi akselerasi atau deselerasi rotasional atau angular

Utrikulus Mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu vertikal, mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara horizontal

Sakulus Mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu horizontal, mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara vertikal

FISIOLOGI TUBA EUSTACHIUS (SASBEL TAMBAHAN)

Page 2: Fungsi Komponen Utama Telinga

Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan

nasofaring, yang terdiri atas tulang rawan pada dua pertiga ke arah nasofaring dan

sepertiganya terdiri atas tulang (Djaafar, 2007).

Tuba Eustachius biasanya dalam keadaan steril serta tertutup dan baru terbuka apabila udara

diperlukan masuk ke telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan dan menguap.

Pembukaan tuba dibantu oleh kontraksi muskulus tensor veli palatini apabila terjadi

perbedaan tekanan telinga tengah dan tekanan udara luar antara 20 sampai dengan 40 mmHg

(Djaafar, 2007).

Pembukaan tuba Eustachius tersebut memungkinkan tekanan udara di dalam telinga tengah

menyamakan diri dengan tekanan atmoosfer, sehingga tekanan di kedua sisi membrana

setara. Selama perubahan eksternal yang berlangsung cepat, kedua membrana timpani

menonjol keluar dan menimbulkan nyeri karena tekanan diluar telinga berubah sedangkan

tekanan di telinga tengah tidak berubah. Membukanya tuba eustachius memungkinkan

tekanan di kedua sisi membrana timpani seimbang, sehingga menghilangkan distorsi tekanan

dan membrana timpani kembali ke posisinya semula (Sherwood, 2001).

Tuba Eustachius mempunyai tiga fungsi penting, yaitu ventilasi, proteksi, dan drainase

sekret. Ventilasi berguna untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu sama

dengan tekanan udara luar. Proteksi, yaitu melindung telinga tengah dari tekanan suara, dan

menghalangi masuknya sekret atau cairan dari nasofaring ke telinga tengah. Drainase

bertujuan untuk mengalirkan hasil sekret cairan telinga tengah ke nasofaring (Kerschner,

2007).

PEMERIKSAAN PENUNJANG OMA

1. Timpanometri

Merupakan suatu alat untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membrane timpani. Pada

penderita otitis media supuratif akut memungkinkan muncul timpanogram tipe B yang

dihubungkan dengan adanya cairan dalam telinga tengah, membran timpani yang

perforasi, atau sumbatan serumen (serumen prope). Timpanogram relatif datar atau

berbentuk kubah.

2. Kultur dan uji sensitifitas

Dilakukan untuk mengetahui mikroorganisme penyebab, dengan sebelumnya dilakukan

timpanosentesis, yaitu aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membrane timpani. Pada

kultur sekret penderita otitis media supuratif akut biasanya dapat ditemukan S.

Page 3: Fungsi Komponen Utama Telinga

Pneumoniae, strains H. influenza (21%), M. catarrhalis (12%), S. Aureus (2-6%), dan

bakteri gram negatif lainnya, termasuk Pseudomonas aeruginosa (Adams, 1997).

3. Otoskopi pneumatik

Merupakan pemeriksaan telinga dengan otoskop untuk melihat membran timpani yang

dilengkapi dengan udara kecil untuk menilai respon membran timpani terhadap perubahan

tekanan udara. Pada penderita otitis media supuratif akut didapatkan respon membran

timpani berkurang sampai hilang.

4. Audiometri

Pada pemeriksaan audiometri penderita otitis media supuratif akut bisa didapatkan tuli

konduksi.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, George L. M.D et all. 1997. BOIES Fundamentals of Otolaryngology Edisi VI.

Jakarta: EGC.

Djaafar, Z.A., Helmi, Restuti, R.D., 2007. Kelainan Telinga Tengah. Dalam: Soepardi,

E.A., ed. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher.

Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kerschner, J.E., 2007. Otitis Media. In: Kliegman, R.M., ed. Nelson Textbook of

Pediatrics. 18th ed. USA: Saunders Elsevier, 2632-2646.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: EGC.