FUNGSI ANGGARAN NEGARA

6
A. FUNGSI ANGGARRAN 1. Fungsi Alokasi Pemerintah mengadakan alokasi terhadap sumber-sumber dana untuk mengadakan barang barang kebutuhan perseorangan dan sarana yang dibutuhkan untuk kepentingan umum. Semuanya itu diarahkan agar terjadi keseimbangan antara uang beredar dan barang serta jasa dalam masyarakat. 2. Fungsi Distribusi Pemerintah melakukan penyeimbangan, menyesuaikan pembagian pendapatan dan mensejahterahkan masyarakat. 3. Fungsi Stabilitas Pemerintah meningkatkan kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang kebutuhan masyarakat dan menjamin selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mantap. B. FUNGSI ANGGARAN NEGARA 1. alat perencanaan. 2. alat pengendalian. 3. alat kebijakan fiskal. 4. alat politik 5. alat koordinasi dan komunikasi. 6. alat penilaian kinerja. 7. alat motivasi. C. FUNGSI APBN APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi , meningkatkan pendapatan nasional , mencapai

Transcript of FUNGSI ANGGARAN NEGARA

Page 1: FUNGSI ANGGARAN NEGARA

A. FUNGSI ANGGARRAN

1. Fungsi Alokasi

Pemerintah mengadakan alokasi terhadap sumber-sumber dana untuk mengadakan barang

barang kebutuhan perseorangan dan sarana yang dibutuhkan untuk kepentingan umum.

Semuanya itu diarahkan agar terjadi keseimbangan antara uang beredar dan barang serta jasa

dalam masyarakat.

2. Fungsi Distribusi

Pemerintah melakukan penyeimbangan, menyesuaikan pembagian pendapatan dan

mensejahterahkan masyarakat.

3. Fungsi Stabilitas

Pemerintah meningkatkan kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang kebutuhan

masyarakat dan menjamin selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mantap.

B. FUNGSI ANGGARAN NEGARA

1. alat perencanaan.

2. alat pengendalian.

3. alat kebijakan fiskal.

4. alat politik

5. alat koordinasi dan komunikasi.

6. alat penilaian kinerja.

7. alat motivasi.

C. FUNGSI APBN

APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam

rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai

pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan

menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu

tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk

membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.

1. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk

melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian,

pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

Page 2: FUNGSI ANGGARAN NEGARA

2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman

bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan

telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk

medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan

membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat

mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.

3. Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah

kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah

menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

4. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi

pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas

perekonomian.

5. Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan

6. Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk

memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

D. APBN DAN KEBIJAKSANAAN FISKAL

Pembahasan ini diawali  mengenai hubungan antara APBN dan kebijaksanaan fiskal. Hal ini

sejalan dengan pengertian umum bahwa kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan yang

dilaksanakan lewat APBN. Dalam bagian selanjutnya kita akan meneliti apakah pengaruh dan suatu

“kebijaksanaan fiskal”, yang dicerminkan oleh suatu struktur APBN tertentu, ter hadap

perekonomian. Akhirnya kita akan mengambil sebuah contoh untuk menunjukkan bagaimana kita

bisa memperkirakan pengaruh dan suatu kebijaksanaan fiskal dengan menggunakan aijabar

sederhana.

Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan

pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah

apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan

permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar

tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.

Page 3: FUNGSI ANGGARAN NEGARA

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini

dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G),

jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat

mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang

berurutan, yaitu:

1. Bagaimana suatu kebijaksanaan uiskal diterjemahkan men jadi suatu APBN dan

2. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.

Dalam bagian ini kita akan mengaji tahap 1. Khususnya kita akan membahas makna dan suatu

kebijaksanaan fiskal dilihat dari struktur pos-pos APBN.

APBN mempunyai dua sisi, yaitu sisi yang mencatat pengeluaran dan sisi yang mencatat

penerimaan. Sisi pengeluaran mencatat semua kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk

pelaknaannya. Dalam praktek macam pos-pos yang tercantum di sisi ini sangat beraneka ragam dan

mencerminkan apa yang ingin dilaknakan pemerintah dalam programnya. Untuk tujuan

pembahasan. Dibagian lain terdiri dan pos utama, yaitu:

1. Pengeluaran pernerintah untuk pembelian barang/jasa,

2. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya,

3. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payments yang ini liputi misalnya, pembayaran

subsidi/bantuan Iangsung kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran pensiun,

pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat.

Semua pos pada sisi pengeluaran tersebut memerlukan dana untuk melaksanakannya. Sisi

penerimaan menunjukkan darimana dana yang diperlukan tersebut diperoleh. Ada empat sumber

utama untuk memperoleh dana tersebut, yaitu:

1. pajak (berbagai macam),

2. pinjaman dan bank sentral,

3. pinjaman dan masyarakat dalam negeri,

4. pinjaman dan luar negeri.

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan

ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan

fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara

mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah

Page 4: FUNGSI ANGGARAN NEGARA

pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat

memengaruhi variabel-variabel berikut:

1. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi

2. Pola persebaran sumber daya

3. Distribusi pendapatan

DAFTAR RUJUKAN

Aditya, Danar. 2011. Pengaruh APBN terhadap Kebijakan Fskal. (online).

(http://danaraditya25.blogspot.com/, diakses 21 Desember 2011).

Wikipeda. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/,

diakses 12 Desember 2011).

Yume. 2011. Kebijakan Fiskal. (online). (http://yumeikochi.wordpress.com/, diakses 21 Desember

2011).