Fungsi
description
Transcript of Fungsi
MATSAINS
FUNGSI
Kelompok VIII
1. Sumarni
2. Budiman
3. M. Yasir
Fungsi
F.Pangkat F. Polinom
F. Linier
F. Kuadrat
F. Kubik
F. Bikuadrat
Fungsi rasional Fungsi
irrasional
Fungsi non-aljabar
(transenden)
Fungsi aljabar
F. Eksponensial
F. Logaritmik
F. Trigonometrik
F. Hiperbolik
Aplikasi Dalam Ilmu Biologi
1. PENGERTIAN RELASI & FUNGSI
Gambar 1.1
(diagram panah)
a
b
c
d
1
2
3
4
5
X Y
Kodomain
daerah kawan
A. Definisi relasi:
Relasi dari himpunan X ke
himpunan Y adalah aturan yang
menghubungkan anggota-anggota
himpunan X dengan anggota-
anggota himpunan B.
Range (daerah hasil)
Didapat dari himpunan kodomain
:1,2,3,4
Domain
daerah asal
B. Notasi fungsi, Daerah Asal (domain), dan Daerah Hasil
(Range/Nilai Funsi).
Pada notasi fungsi y = f(x), x biasanya disebut variabel bebas
(variabel yang tidak tergantung sembarang nila atau variabel lain),
dan y disebut variabel terikat (variabel yang nilainya tergantung
pada nilai atau variabel yang lain. Nilai variabel terikat y tergantung
pada variabel x
Pada fungsi f : X → Y tersebut, himpunan X disebut daerah asal
(domain), fungsi f dinotasikan 𝐷𝑓. Himpuna B disebut daerah kawan
(kodomain) fungsi f dan himpunan unsur-unsur di B yang
merupakan bayangan unsu-unsur di domain disebut daerah hasil
(range) fungsi f, dinotasikan 𝑅𝑓. Pada Gambar 1.1 diperoleh:
𝐷𝑓 = A = {a, b, c, d}
Kodomain f = B = {1, 2, 3, 4, 5}
𝑅𝑓 = {1, 2, 3, 4}
C. Definisi Fungsi (Pemetaan):
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang
menghubungkan setiap anggota himpuna A dengan tepat satu
anggota himpunan B.
Fungsi
Garam
Gula
Cuka
Lada
Asin
Manis
Asam
Pedas
Pahit
Bukan fungsi Gambar 1.2
(jenis rasa)
A B A B
Garam
Gula
Cuka
Lada
Cabai
Asin
Manis
Asam
Pedas
Pahit
a. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Diagram
Panah (dapat dilihat pada contoh gambar 1.1 dan 1.2)
B
AGaram Gula Cuka Lada
Pedas
Manis
Asam
Asin
Pahit
b. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dalam
Koordinat Cartesius
2. MENYATAKAN BENTUK FUNGSI
c. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan
Pasangan Berurutan.
Relasi jenis rasa pada Gambar 1.2, memiliki himpunan jenis
makanan/bahan makanan A = {Garam, Gula, Cuka, Lada}, dan
himpunan jenis rasa B = {Asin, Manis, Asam, Pedas, Pahit}.
Relasi jenis rasa ditulis :
R = {(Garam, Asin), (Gula, Manis), (Cuka, Asam), (Lada, Pedas)}
Catatan Pasangan berurutan dilambangkan dengan (x,y) dengan x menyatakan anggota suatu himpunan tertentu, sebut A (domain), dan y menyatakan anggota dari himpunan lain, sebut B (kodomain). Pada bagian ini menyatakan relasi sebagai himpunan pasangan berurutan (x,y).
• Fungsi f:AB adalah fungsi injektif apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.
1. Fungsi
Satu-satu
(Injektif)
Misalnya:
Fungsi f pada R yang didefinisikan
dengan f(x) = x2 bukan fungsi satu-
satu sebab f(-2) = (f(2)
Adapun fungsi pada A=(bilangan
asli) yang didefinisikan dengan
f(x)=2x merupakan fungsi satu-
satu sebab kelipatan dua dari
setiap dua bilangan yang berlainan
adalah berlainan pula.
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
A B
3. SIFAT-SIFAT FUNGSI
• Fungsi f:AB adalah fungsi surjektif apabila setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A atau “f memetakan A Onto B”
2. Fungsi
Surjektif
(Onto)
Misalnya:
Fungsi f:RR yang didefinisikan
dengan f(x) = x2 bukan fungsi Onto
karena himpunan bil. Negatif tidak
dimuat oleh hasil fungsi tersebut.
Misal A={a, b, c, d} dan B= ={x, y, z}
fungsi f:RR pada adalah fungsi
surjektif sebab daerah hasil f
adalah ama dengan kodomain dari
f (himpunan B).
a
b
c
d
x
y
z
A B
• Fungsi f:AB sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan surjektif, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif atau “A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”.
3. Fungsi Bijektif (korespondensi
satu-satu)
Misalnya:
Relasi dari himpunan A={a, b, c, d}
ke himpunan B={p, q, r} diagram
panah di samping adalah suatu
fungsi yang bijektif.
a
b
c
x
y
z
A. Fungsi Linier
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan sebagai
f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a ≠ 0 disebut
fungsi linier.
Grafik fungsi linier berupa garis lurus dan untuk
menggambar grafik fungsi linier dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1. Membuat tabel
2. Membuat titik potong dengan sumbu-x dan
sumbu-y.
4. JENIS-JENIS FUNGSI
1. Definisi
X -1 0 1 2
Y = 4x-2 -6 -2 2 6
a. Ambil sembarang titik pada domain
Penyelesaian:
Jadi, grafik fungsi melalui titik-titik (-1,-6), (0,-2), (1,2), (2,6)
Contoh: Suatu fungsi linier ditentukan oleh y = 4x - 2
dengan daerah asal {x \-1 ≤ x ≤ 2, x ∈ R}.
a. Buat tabel titik-titik yangmemenuhi persamaan diatas .
b. Gambarlah titik-titik tersebut dalam diagram Cartesius.
c. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y.
b.
X -2 O
Y
-1
-6
-2
1
2
2
6
•
•
•
•
c. Titik potong dengan sumbu x ( y= 0 )
y = 4x – 2
0 = 4x - 2
2 = 4x
x =
Jadi titik potong dengan sumbu X adalah ( ½,0)
Titik potong dengan sumbu Y ( x = 0 ) y = 4x – 2 y = 4(0) – 2 y = -2 Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah (0,-2)
2
1
Cara menentukan gradien :
a. Persamaan bentuk y = mx+c, gradiennya adalah m.
b. Persamaan bentuk ax+by+c=0 atau ax+by=-c adalah
c. Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2),
gradiennya adalah
b
am
12
12
xx
yym
Contoh :
1) Tentukan gradien persamaan garis berikut:
a. y = 3x – 4
b. 2x – 5y = 7
2) Tentukan gradien garis yang melalui pasangan titik (-2,3) dan (1,6)
2. Gradien Persamaan Garis Lurus
Penyelesaian:
1) a. Y = 3x – 4
gradien = m = 3
b. 2x - 5y = 7, a = 2 dan b = - 5
m = = b
a
5
2
2) 12
12
xx
yym
)2(1
36
m
21
36
1
3. Menentukan Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan gradien m
adalah y – y1 = m ( x – x1 )
Persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2) adalah
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik ( -2, 1 ) dan gradien -2
Jawab :
y – y1 = m ( x – x1 )
y – 1 = -2 ( x – (-2))
y - 1 = -2 (x + 4)
y - 1 = -2x – 4
y = -2x – 4 + 1
y = -2x – 3
Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(-2, 3) dan Q(1,4)
Jawab :
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
21
2
34
3
xy
3
2
1
3
xy
3 (y-3) = 1 (x+2)
3y - 9 = x + 2
3y – x -9 -2 = 0
3y–x-11= 0
b. Fungsi Kuadrat
y = f(x) ax2 + bx + c dengan a, b, c R dan a 0.
Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola simetris
Berdasarkan nila a:
1). Jika a > 0, parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai
titik balik minimum, dinotasikan 𝑦𝑚𝑖𝑛 atau titik balik
minimum.
2). Jika a < 0 parabola terbuka ke bawah sehingga
mempunyai titik balik maksimum. dinotasikan 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 atau
titik balik maksimum.
Berdasarkan nilai diskriminan (D):
Nilai diskriminan suatu persamaan kuadrat adalah D = 𝑏2 – 4ac
1. Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
2. Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat
Hubungan antara D dengan titik potong grafik dengan sumbu X
a. Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik
yang berbeda.
b. Jika D = 0 maka grafik menyinggung sumbu X di sebuah
titik.
c. Jika D < 0 maka grafik tidak memotong dan tidak
menyinggung sumbu X.
Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat Terhadap
Sumbu X
X (i) X
(ii) X (iii)
a > 0
D > 0
a > 0
D = 0 a > 0
D < 0
X
(iv)
X
(v)
a < 0
D > 0
a < 0
D = 0 a < 0
D < 0
a < 0
D < 0
X
(vi)
1). Mementukan titik potong dengan sumbu X (y=0)
2). Menentukan titik potong dengan sumbu Y (x=0
3). Mentukan sumbu simetri dan koordinat titik balik
Persamaan sumbu simetri adalah x = −𝑏
2𝑎
Koordinat titik puncak adalah −𝑏
2𝑎 ,
−𝐷
−4𝑎
4) Menentukan beberapa titik bantu lainnya (jika
diperlukan)
3. Langkah-langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
Contoh :
Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x2 – 4x – 5.
Penyelesaian :
1). Titik potong dengan sumbu X (y = 0)
x2 – 4x – 5 = 0
(x + 1)(x – 5) = 0
x = -1 atau x = 5
Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah titik (- 1, 0)
dan (5, 0).
2). Titik potong dengan sumbu Y (x = 0)
y = 02 – 4(0) – 5
y = -5
Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah titik ( 0, -5 )
3). Sumbu simetri dan koordinat titik balik
9)1(4
))5)(1(4)4((
4
22
4
)1(2
)4(
2
2
a
Dy
a
bx
Jadi, sumbu simetrinya x = 2 dan koordinat titik baliknya (2, -9).
4). Menentukan beberapa titik bantu. Misal untuk x = 1, maka y = -8.
Jadi, titik bantunya (1, -8).
Grafiknya :
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
Y X
-1 0 1 2 3 4 5
•
• •
•
•
•
•
Persamaan fungsi kuadrat f(x) =ax2 + bx + c apabila diketahui grafik fungsi
melalui tiga titik
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (1,-4), (0,-3) dan (4,5)
Jawab:
f(x) = ax2 + bx + c
f(1) = a(1)2 + b(1) + c = -4
a + b + c = -4 . . . 1)
f(0) = a(0)2 + b(0) + c = -3
0 + 0 + c = -3
c = -3 . . . 2)
f(4) = a(4)2 + b(4) + c = 5
16a + 4b + c = =5 . . . 3)
Substitusi 2) ke 1)
a + b – 3 = -4
a + b = -1 . . . 4)
Substitusi 2) ke 3)
16a + 4b – 3 = 5
16a + 4b = 8 . . . 5)
Dari 4) dan 5) diperoleh :
a + b = -1 x 4 4a + 4b = -4
16a + 4b = 8 x 1 16a + 4b = 8 _
-12a = -12
a = 1
Substitusi a = 1 ke 4)
1 + b = -1
b = -2
Jadi, fungsi kuadratnya adalah f(x) = x2 -2x -3
Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui
dua titik potong terhadap sumbu X dan satu titik lainnya dapat
ditentukan dengan rumus berikut .
)
2)(
1()( xxxxaxf
Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di
titik A (1,0), B (-3,0), dan memotong sumbu Y di titik (0,3)
Contoh :
Penyelesaian:
Titik (1,0) dan (-3,0) disubstitusikan ke f(x) menjadi :
f(x) = a(x – 1)(x + 3) . . . 1)
Kemudian subsitusikan (0,3) ke persamaan 1) menjadi :
3 = a(0 - 1)(x + 3)
3 = -3a
a = -1
Persamaan fungsi kuadratnya menjadi :
Jadi fungsi kuadratnya adalah
32)( 2 xxxf
)32(1 2 xx
))(()( 21 xxxxaxf
)3)(1(1)( xxxf
32)( 2 xxxf
Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui
titik puncak grafik (xp’ yp) dan satu titik lainnya dapat ditentukan
dengan rumus berikut.
pp yxxaxf 2)()(
Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-1, 9) dan melalui (3, -7)
Contoh :
f(x) = a(x – xp)2 + yp (xp , yp) = (-1, 9)
f(x) = a(x + 1 )2 + 9 . . . 1)
Subsitusikan titik (3,-7) ke persamaan 1) menjadi :
-7 = a(3 + 1)2 + 9
-16 = 16 a
a = -1
Jawab :
Catatan
Persamaan kuadrat a𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 −𝑎𝑘𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛: 1. Pemfaktoran
2. Meelengkapi bentuk kuadrat sempurna
3. Rumus abc: 𝑥1,2 = −𝑏± 𝑏2−4𝑎𝑐
2𝑎
d. Fungsi Eksponensial
f(x) =2X X 2– 3
2–2
2– 1
20
21
22
23
...
– 3
–2
– 1
0
1
2
3
...
n 2n
D = domain K = kodomain
Grafik f: x f(x) = 2x untuk x bulat dala [0, 5]
adalah:
x2
X O
Y
(0,1) (1,2)
(2,4)
(3,8)
(4,16)
(5,32)
(1,2)
(2,4)
(3,8)
(4,16)
(5,32)
x 0 1 2 3 4 5
F(x)=2x 16 1 2 4 8 32
x
21
x
21
X
Y
O 1 2 3 –3 –2 –1
1
2
3
4
5
6
7
g(x ) = x
2
1
) =
f(x )= 2
Grafik f(x) = dan g(x) =
x
X2
Kedua grafik melalui titik (0, 1)
Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y
Grafik f: x 2x merupakan grafik
naik/mendaki dan grafik g: x
merupakan grafik yang menurun, dan
keduanya berada di atas sumbu X
(nilai fungsi senantiasa positif)
Dari kurva tersebut dapat dicari berbagai
nilai 2x dan nilai
Sebaliknya dapat dicari pangkat dari 2 jika hasil perpangkatannya diketahui.
Atau: menentukan nilai logaritma suatu bilangan dengan pokok logaritma 2.
untuk berbagai nilai x real
Sifat
x
21
X
Y
O 1 2 3 –3 –2 –1
1
2
3
4
5
6
7
g(x ) = x
2
1
) =
f(x )= 2 x x
21
x
21
Logaritma merupakan kebalikan dari eksponen.
Fungsi logaritma juga merupakan kebalikan dari fungsi eksponen.
xxf a log)(
Secara umum fungsi logaritma didefinisikan sebagai berikut :
Untuk a > 1, a R
d. Logaritma
Secara visual grafik fungsi eksponen dan fungsi logaritma adalah
sebagai berikut :
xay
o
Y
X
xy a log
Contoh 1 :
Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk logaritma yang ekivalen a. 8 = 23
b. ¼ = 2-2
Jawab : a. 8 = 23 2 log 8 = 3 b. ¼ = 2-2 2 log ¼ = -2
Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk perpangkatan yang ekuivalen a. 4 = 2 log 16 b. -6 = 2 log
Jawab : a. 4 = 2log 16 24 = 16 b. -6 = 2log 2-6 =
64
1
64
1
64
1
Contoh 1 :
Contoh 3 :
Jawab : Sebelum menggambar grafik kita dapat menggunakan bantuan tabel berikut:
Gambarkan grafik fungsi f(x) = 2 log x+2
x
¼
½
1
2
4
8
f(x) = 2 log x+2
0
1
2
3
4
5
Grafiknya:
2log)( 2 xxf
Y
X O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 -1 -2
1
2
3
4
5
6
5. APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU BIOLOGI
Jika 100 sel setelah ditumbuhkan selama 5 jam menghasilkan 1.720.320 sel, maka berapakah jumlah generasi yang tumbuh?
Jawab:
jumlah generasi dapat dihitung sebagai berikut:
n = Log Nt – Log N0= Log 1.720.320 – Log 100= 14
Log 2 0,301
Waktu Generasi: t/n = 60 menit x 5 = 21 menit/generasi
14
1. Menghitung waktu generasi pertumbuhan mikrobia
Nt : Population at time t
t : time
N0: initial population size
2 : binary fission
n : number of generations in
time
t: waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi
Waktu Generasi= t/n NT = NO X 2𝑛
Generation Time (Doubling Time)
– time required for a cell to divide
– most about 1 Hrs To 3 Hrs.
GENERATION TIME
Generation time varies with:
◦ Organism
◦ Available nutrients
◦ Temperature
◦ pH, etc.
Can be short (10 min) or long (hours)
n n
GENERATION TIME
CELLS POPULATION DURING EXPONENTIAL PHASE
Time
(minutes) Generation
(n)
2n Cells
population
(Nt=N0 x 2n)
0 0 20=1 1 x 1 = 1
20 1 21=2 1 x 2 = 2
40 2 22=4 1 x 4 = 4
60 3 23=8 1 x 8 = 8
80 4 24=16 1 x 16 = 16
100 5 25=32 1 x 32 = 32
120 6 26=64 1 x 64 = 64
NT = NO X 2N
Nt : Population at time t
t : time
N0: initial population size
2 : binary fission
n : number of generations in time
n = (log Nt –log No)/(0,301)
n = (ln Nt –ln N0)/(0,693)
n = (2log Nt - 2log N0)
k = number of generations (n) per unit of
time (t)
k = n/t = (log Nt –log No)/(0,301 t) (hours-1)
n = k x t Nt = No x 2kxt
Growth Rate Constant (k)
GENERATION TIME
g: Generation Time (Doubling Time)
g = 1/k =(0,301t)/(log Nt –log No)
hours
BACTERIAL GROWTH CURVE
All microorganisms undergo similar growth patterns.
Each growth Curve has 4 Phases
Diketahui ferekuensi orang albino pada suatu masyarakat ialah 1 : 10.000
(dipersentasekan : 0,01%)
Carilah persentase orang pembawa (Aa)
Orang albino : aa
aa = 𝒒𝟐 = 1 / 10000
q = 𝟏/𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎
= 0,01
P + q = 1 maka p = 1 - q = 1 – 0, 01 2
= 0.99
Orang pembawa Aa berfrekuensi 2 pq
= 2 x 0,99 x 0,01
= 0,0198
= 0,0198 x 100%
= 1,98%
• Ini berarti ada kira-kira 2 orang
pembawa setiap 100 orang
penduduk, atau 1 orang tiap 50
penduduk
Dari rumus persamaan kuadrat di
atas dapat kita lihat, bahwa orang
hetrozihot itu jauh lebih banyak dari
orang homozogot baik yang resesif
maupun yang dominan
1. Persentase orang albino pada masyarakat
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG
Pada orang indonesia persentage orang laki-laki butawarna kira-kira 4 %.
Carilah persentage perempuan buta warna. Cari pula persentage
perempuan pembawa. Laki-laki butawarna memiliki genotif : cbY,
hemozigot, karna itu hanya satu alel cb terdapat pada individu laki-laki.
Jawab: Misalnya frekuensi alel Cb (normal)= p, frekuensi alel cb =q.
Laki-laki cbY berfrekuensi q = 0.04
Maka p = 1 – 0,04 = 0,96
Perempuan buta warna cbcb
berfrekuensi :
q2 = 0,042 = 0,0016.
= 0,0016 x 100%
= 0,16%
2. Untuk Gen Rangkaian Kelamin
Perempuan pembawa Cbcb
berfrekuensi
2 pq = 2 x 0,96 x 0,04
= 0,0768
= 0,0768 x 100%
= 7,68 %
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG
Kalau diketahui persentage orang yang bergolongan darah A di suatu
masyarakat 40 % dan golongan darah O 20%, carilah berapa persentase
golongan darah AB dan B.
Jawab: Golongan darah oleh 3 buah alel. Karena itu suku persamaan kuadrat
(pA + qa)2 diubah menjadi : (pIa + qIb + rI0)2
• Ini berarti frekuensi alel Ia ialah p, alel Ib ialah q dan prekuensi alel i ialah r
• Frekuensi orang bergolongan darah A adalah : p2 Ia Ia + 2 prIaI0
• Frekuensi orang bergoongan darah B adalah : q2 IbIb + 2 qr IbI0
• Frekuensi orang bergolongan darah AB ialah : ............. 2 pqIaIb
• Frekuensi orang bergolongan darah O ialah : r2I0I0
Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1= p2 + 2 pr + q2+ 2qr + 2pq + r2
3. Penggunaan pada Golongan Darah
Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1 = 𝒑𝟐 + 𝟐𝒑𝒓 + 𝒒𝟐 + 𝟐𝒒𝒓 + 𝟐𝒑𝒒 + 𝒓𝟐
𝒓𝟐 = 0 r = 𝑶
𝒑𝟐 + 𝟐𝒑𝒓 + 𝒓𝟐 = A + O
(𝒑 + 𝒓)𝟐 = A + O → p + r = 𝑨 + 𝑶
𝒒𝟐 + 𝟐𝒒𝒓 + 𝒓𝟐 = B + O
(𝒑 + 𝒓)𝟐 = B + O → p + r = 𝑩+ 𝑶
P + q + r = 1
P = 1 - ( q + r ) → p = 1 - 𝑩 + 𝑶
q = 1 - ( p + r ) → q = 1 - 𝑨 + 𝑶
p = 1 – (q + r) → p = 1 - 𝑨 + 𝑶
q = 1 – (p + r) → q = 1 - 𝑨 + 𝑶
Jika diketahui golongan darah O dan Ab, maka harus dicari dulu r, lalu
salah satu p dan q. Unutk itu perlu persamaan kuadrat
𝒓𝟐 = 0 → r = 𝑶
𝟐𝒑𝒒 = AB → p = 𝑨𝑩
𝟐𝒒
p + q + r = 1 → q = 1 – (p + r)
= 1 – (p + 𝑶
p = 𝑨𝑩
𝟐 (𝟏− 𝒑+ 𝑶 )
p (2(1-(p + 𝟎) ) = AB
p (2 - 2p - 2 𝟎) = AB → 2p - 𝟐𝒑𝟐 - 2 p 𝟎 = AB
𝒑𝟐 - p (1 - 𝟎 - 𝑨𝑩
𝟐 = 0
𝒑𝟐- p (1- 𝟎) - 𝑨𝑩
𝟐 = 0
Karena O dan AB diketahui,
maka p dapat dicari dari :
𝒑𝟏,𝟐 = −𝒃± 𝒃𝟐−𝟒𝒂𝒄
𝟐𝒂
Dimana untuk di atas:
b = 𝟎) - 1
a = 1
c = 𝟏 𝟐 AB
Pada soal di atas diketahui A dan O, karena itu
soal ini diselesaikan dengancara pertama:
r = 𝟎, 𝟐 = 0,45 (dicari dengan dafrat
logaritma).
q = 1 - 𝑨 + 𝟎 = 1 - 𝟎, 𝟒 + 𝟎, 𝟐 = 1 - 𝟎, 𝟔 =
0,225 = 0,25 (dibulatkan).
p = 1 – (r+q) = 1 – (0,45 + 0,23) = 1 – 0.68 =
0,32
B = 𝒒𝟐 + 𝟐𝒒𝒓 = (𝟎, 𝟐𝟑)𝟐 + 2.0, 23.0, 45 = 0,26
= 0,26 x 100% = 26%
AB = 𝟐𝒑𝒒 = 2.0, 0,23 = 0,1472 = 0,15