fsds.docx

4
1. AILERON Terletak pada wing. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll. Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari nose hingga ke tail). Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah lateral. Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun. Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan stick control atau tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri

Transcript of fsds.docx

Page 1: fsds.docx

1. AILERONTerletak pada wing.Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll.Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari nose hingga ke tail).Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah lateral.Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.

Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan stick control atau tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.

Page 2: fsds.docx

2. ELEVATOR• Terletak pada horizontal stabilizer.• Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up or down).• Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang wing).• Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.• Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal.• Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.

Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch up or down (gerakan menaikan dan menurunkan nose). Maka yang dilakukan adalah dengan menggerakan stick control pada cockpit ke depan atau ke belakang. Jika kita menginginkan pitch up (nose ke atas) maka pilot akan menggerakan stick control nya ke belakang (menuju ke badan pilot) yang akan mendapat respon dengan naiknya elevator secatra bersamaan. Dengan naiknya elevator maka terjadi penurunan gaya aerodinamika pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga nose akan raise atau naik. Kebalikannya jika pilot menginginkan pitch

Page 3: fsds.docx

down, maka stick control akan di gerakan ke depan yang akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga bagian tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan nose turun.

FLAPS

• Pengatur gerakan pesawat

• Mengontrol kecepatan pesawat, tarikan sayap.

• Pengatur kecepatan pesawat pada saat pesawat akan tinggal landas (Take Off)

• Penahan pada mendarat (Landing)

• .