fraktur.pdf

21
FRAKTUR FRAKTUR  A. Pengertian: Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur dapat terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsi . B. Klasifikasi fraktur : Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.  Berdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, clavicula, dan cruris dst). 2. Berdasarkan luas dan garis fraktur terdiri dari : a. Fraktur komplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang). b. Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang). 1 / 21

description

Fracture

Transcript of fraktur.pdf

Page 1: fraktur.pdf

FRAKTUR

FRAKTUR

 

A. Pengertian:

Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Fraktur digolongkansesuai jenis dan arah garis fraktur.

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Frakturdapat terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsi .

B. Klasifikasi fraktur :

Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.  Berdasarkan tempat (Fraktur humerus, tibia, clavicula, dan cruris dst).

2. Berdasarkan luas dan garis fraktur terdiri dari :

a. Fraktur komplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua kortekstulang).

b. Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang).

1 / 21

Page 2: fraktur.pdf

FRAKTUR

3. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah :

a.  Fraktur kominit (garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan).

b. Fraktur segmental (garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan).

c. Fraktur Multipel ( garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya,misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya).

4. Berdasarkan posisi fragmen :

a. Undisplaced (tidak bergeser) / garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser.

b. Displaced (bergeser) / terjadi pergeseran fragmen fraktur

5. Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar :

a. Tertutup

b. Terbuka (adanya perlukaan dikulit).

6. Berdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma :

2 / 21

Page 3: fraktur.pdf

FRAKTUR

a. Garis patah melintang.

b. Oblik / miring.

c. Spiral / melingkari tulang.

d. Kompresi

e. Avulsi / trauma tarikan atau insersi otot pada insersinya. Missal pada patela.

7. Berdasarkan kedudukan tulangnya :

a. Tidak adanya dislokasi.

b. Adanya dislokasi

- At axim : membentuk sudut.

- At lotus : fragmen tulang berjauhan.

- At longitudinal : berjauhan memanjang.

- At lotus cum contractiosnum : berjauhan dan memendek.

3 / 21

Page 4: fraktur.pdf

FRAKTUR

C. Etiologi:

Menurut Apley dan Salomon (1995), tulang bersifat relative rapuh namun cukup mempunyaikekuatan gaya pegas untuk menahan tekanan.

Fraktur dapat disebabkan oleh

- Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak,kontraksi otot ekstrim.

- Letih karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.

- Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada fraktur patologis.

 

D. Patofisiologis :

Jenis fraktur :

-Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalamipergeseran

-Fraktur inkomplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.

4 / 21

Page 5: fraktur.pdf

FRAKTUR

-Fraktur tertutup (fraktur simple), tidak menyebabkan robekan kulit.

-Fraktur terbuka (fraktur komplikata/kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit ataumembrana mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade Idengan luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas, Grade II luka lebih luas tanpakerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade III, yang sangat terkontaminasi danmengalami kerusakan jaringan lunak ekstensi, merupakan yang paling berat.

      Penyembuhan/perbaikan fraktur :

Bila sebuah tulang patah, maka jaringan lunak sekitarnya juga rusak, periosteum terpisah daritulang dan terjadi perdarahan yang cukup berat. Bekuan darah terbentuk pada daerah tersebut.Bekuan akan membentuk jaringan granulasi, dimana sel-sel pembentuk tulang premitif(osteogenik) berdeferensiasi menjadi kondroblas dan osteoblas. Kondroblas akan mensekresifosfat yang akan merangsang deposisi kalsium. Terbentuk lapisan tebal (kalus disekitar lokasifraktur. Lapisan ini terus menebal dan meluas, bertemu dengan lapian kalus dari fragmen yangsatunya dan menyatu. Fusi dari kedua fragmen terus berlanjut dengan terbentuknya trabekulaoleh osteoblas, yang melekat pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi fraktur.Persatuan(union) tulang provisional ini akan menjalani

transformasi metaplastikuntuk menjadi lebih kuat dan lebih terorganisasi. Kalus tulang akanmengalami re-modelling dimana osteoblas akan membentuk tulang baru sementara osteoklasakan menyingkirkan bagian yanng rusak sehingga akhirnya akan terbentuk tulang yangmenyerupai keadaan tulang aslinya

 

E. Manifestasi klinis:

1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang   diimobilisasi. Spasme

5 / 21

Page 6: fraktur.pdf

FRAKTUR

otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untukmeminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

2. Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan eksremitas.Deformitas dapat di ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitastidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi  normal otot bergantung pada integritas tulangtempat melengketnya obat.

3. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah  tempat fraktur.Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm

4. Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang.Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.

5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahanyang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelahcedera.

F. Komplikasi fraktur

-Malunion, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi yangtidak pada seharusnya, membentuk sudut atau miring

-Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan kecepatan yanglebih lambat dari keadaan normal.

-Nonunion,  patah tulang yang tidak menyambung kembali.

6 / 21

Page 7: fraktur.pdf

FRAKTUR

-Compartment syndroma adalah suatu keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di dalamsatu ruangan yang disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.

-Shock,

-Fat embalism syndroma, tetesan lemak masuk ke dalam pembuluh darah. Faktor resikoterjadinya emboli lemakada fraktur meningkat pada laki-laki usia 20-40 tahun, usia 70 sam pai80 fraktur tahun.

-Tromboembolic complicastion, trombo vena dalam  sering terjadi pada individu yang imobiildalm waktu yang lama karena trauma atau ketidak mampuan lazimnya komplikasi padaperbedaan ekstremitas bawah atau trauma komplikasi paling fatal bila terjadi pada bedahortopedil

-Infeksi

-Avascular necrosis, pada umumnya berkaitan dengan aseptika atau necrosis iskemia.

-Refleks symphathethic dysthropy, hal ini disebabkan oleh hiperaktif sistem saraf simpatikabnormal syndroma ini belum banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan tropik danvasomotor instability.

 

G. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium :

7 / 21

Page 8: fraktur.pdf

FRAKTUR

Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui : Hb, hematokrit sering rendah akibatperdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas. Padamasa penyembuhan Ca dan P meengikat di dalam darah.

Radiologi :

X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan metalikment. Venogram/anterogrammenggambarkan arus vascularisasi. CT scan untuk mendeteksi struktur fraktur yang kompleks. 

 

H. Penanganan fraktur

Pada prinsipnya penangganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi dan pengembalian fungsi dankekuatan normal dengan rehabilitasi.

-Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulangpada kesejajarannya dan rotasianatomis. Metode dalam reduksi adalah reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka, yangmasing-masing di pilih bergantung sifat fraktur

-Reduksi tertutup dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujungsaling behubungan) dengan manipulasi dan traksi manual.

Traksi, dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imobilisasi. Beratnya traksidisesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.

8 / 21

Page 9: fraktur.pdf

FRAKTUR

Reduksi terbuka , dengan pendekatan pembedahan, fragmen tulang direduksi. Alat fiksasiinternal dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku atau batangan logam dapat digunakanuntuk mempertahankan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yangsolid terjadi.

-Imobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di imobilisasi  atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaranyang benar sampai terjadi penyatuan. Immobilisasidapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau inernal. Fiksasi eksternal meliputi pembalutan,gips, bidai, traksi kontinui, pin dan teknik gips atau fiksator eksternal. Fiksasi internal dapatdilakukan implan logam yang berperan sebagai bidai inerna untuk mengimobilisasi fraktur.Pada fraktur femur imobilisasi di butuhkan sesuai lokasi fraktur yaitu intrakapsuler 24 minggu,intra trohanterik 10-12 minggu, batang 18 minggu dan supra kondiler 12-15 minggu.

-Mempertahankan  dan mengembalikan fungsi, segala upaya  diarahkan pada penyembuhantulang dan jaringan lunak, yaitu ;

-Mempertahankan reduksi dan imobilisasi

-Meninggikan untuk meminimalkan pembengkakan

-Memantau status neurologi.

-Mengontrol kecemasan dan nyeri

-Latihan isometrik dan setting otot

-Berpartisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari

9 / 21

Page 10: fraktur.pdf

FRAKTUR

-Kembali keaktivitas secara bertahap.

Faktor yang mempengaruhi penyembuhan fraktur :

-Imobilisasi fragmen tulang.

-Kontak fragmen tulang minimal.

-Asupan darah yang memadai.

-Nutrisi yang baik.

-Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang.

-Hormon-hormon pertumbuhan tiroid, kalsitonin, vitamin D, steroid anabolik.

-Potensial listrik pada patahan tulang.

 I. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:

1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (fraktur)

2.Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan patah tulang

10 / 21

Page 11: fraktur.pdf

FRAKTUR

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, tekanan dan disuse

4. Sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan hilangnya kemampuan menjalankanaktivitas

5. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma, imunitas tubuh primer menurun, prosedurinvasive

6.Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang paparan terhadapinformasi, terbatasnya kognitif

 

RENPRA FRAKTUR

No

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

11 / 21

Page 12: fraktur.pdf

FRAKTUR

1

Nyeri akut b/d agen injuri fisik, fraktur

Setelah dilakukan Asuhan keperawatan …. jam tingkat kenyamanan klien meningkat, tingkat nyeri terkontrol dg KH:

- Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala 2-3

- Ekspresi wajah tenang

- klien dapat istirahat dan tidur

- v/s dbn

Manajemen nyeri :

1. Kaji nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi  ). 2. Observasi  reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. 4. Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan. 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri. 6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis). 7. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.. 8. Kolaborasi untuk pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri. 9. Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri. 10. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.

 

12 / 21

Page 13: fraktur.pdf

FRAKTUR

Administrasi analgetik : .

- Cek program pemberian analgetik; jenis, dosis, dan frekuensi.

- Cek riwayat alergi.

- Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.

- Monitor TV

- Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.

- Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.

 

2

Resiko terhadap cidera b/d kerusakan neuromuskuler, tekanan dan disuse

Setelah dilakukan askep … jam terjadi peningkatan Status keselamatan Injuri fisik dgn KH :

- Bebas dari cidera

13 / 21

Page 14: fraktur.pdf

FRAKTUR

- Mampu mencegah cidera

 

Memberikan posisi yang nyaman untuk Klien:

- Berikan posisi yang aman untuk pasien dengan meningkatkan obsevasi pasien, beri pengaman tempat tidur

- Periksa sirkulasi perifer dan status neurologi

- Menilai ROM pasien

- Menilai integritas kulit pasien.

- Libatkan banyak orang dalam memindahkan pasien, atur posisi pasien yang nyaman

 

3

Sindrom defisit self care b/d kelemahan, fraktur

Setelah dilakukan akep … jam kebutuhan ADLs terpenuhi dg KH:

14 / 21

Page 15: fraktur.pdf

FRAKTUR

- Pasien dapat

- melakukan aktivitas sehari-hari.

- Kebersihan diri pasien terpenuhi

 

Bantuan perawatan diri

- Monitor kemampuan pasien terhadap perawatan diri

- Monitor kebutuhan akan personal hygiene, berpakaian, toileting dan makan

- Beri bantuan sampai pasien mempunyai kemapuan untuk merawat diri

- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.

- Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya

- Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin

 

15 / 21

Page 16: fraktur.pdf

FRAKTUR

4

Risiko infeksi b/d imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasive, fraktur

Setelah dilakukan asuhan keperawatan … jam tidak terdapat faktor risiko infeksi dan infeksi terdeteksi dg KH:

- Tdk ada tanda-tanda infeksi

- AL normal ( < 10.000 )

- Suhu normal ( 36 – 37 C )

Kontrol infeksi :

- Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.

- Batasi pengunjung bila perlu.

- Intruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan sesudahnya.

- Gunakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan.

16 / 21

Page 17: fraktur.pdf

FRAKTUR

- Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.

- Gunakan baju, masker dan sarung tangan sebagai alat pelindung.

- Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.

- Lakukan perawatan luka, drainage, dresing infus dan dan kateter sesuai kebutuhan.

- Tingkatkan intake nutrisi dan cairan

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik sesuai program.

- Jelaskan tanda gejala infeksi dan anjurkan u/ segera lapor petugas

- Monitor V/S

 

Proteksi terhadap infeksi

- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.

- Monitor hitung granulosit dan WBC.

17 / 21

Page 18: fraktur.pdf

FRAKTUR

- Monitor kerentanan terhadap infeksi..

- Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.

- Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase.

- Inspeksi kondisi luka, insisi bedah.

- Ambil kultur, dan laporkan bila hasil positip jika perlu-

- Anjurkan untuk istirahat yang cukup.

- Dorong peningkatan mobilitas dan latihan sesuai indikasi

5

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan patah tulang

Setelah dilakukan askep … jam terjadi peningkatan Ambulasi :Tingkat mobilisasi, Perawtan diri Dg KH :

- Peningkatan aktivitas fisik

Terapi ambulasi

18 / 21

Page 19: fraktur.pdf

FRAKTUR

- Kaji kemampuan pasien dalam melakukan ambulasi

- Kolaborasi dg fisioterapi untuk perencanaan ambulasi

-Latih pasien ROM pasif-aktif sesuai kemampuan

- Ajarkan pasien berpindah tempat secara bertahap

- Evaluasi pasien dalam kemampuan ambulasi

 

Pendidikan kesehatan

- Edukasi pada pasien dan keluarga pentingnya ambulasi dini

- Edukasi pada pasien dan keluarga tahap ambulasi

- Berikan reinforcement positip atas usaha yang dilakukan pasien.

 

6

19 / 21

Page 20: fraktur.pdf

FRAKTUR

Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang paparan terhadap informasi, keterbatan kognitif

Setelah dilakukan askep …. Jam pengetahuan klien meningkat dg KH:

- Klien dapat mengungkapkan kembali yg dijelaskan.

- Klien kooperatif saat dilakukan tindakan

Pendidikan kesehatan : proses penyakit

- Kaji pengetahuan klien.

- Jelaskan proses terjadinya penyakit, tanda gejala serta komplikasi yang mungkin terjadi

- Berikan informasi pada keluarga tentang perkembangan klien.

- Berikan informasi pada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.

- Diskusikan pilihan terapi

- Berikan penjelasan tentang pentingnya ambulasi dini

20 / 21

Page 21: fraktur.pdf

FRAKTUR

- jelaskan komplikasi kronik yang mungkin akan muncul

 

21 / 21