fraktur mandibula
-
Upload
diah-wardani -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of fraktur mandibula
FRAKTUR MANDIBULA
ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri pada rahang bawah dan kepala setelah kecelakaan
lalu lintas
Riwayat perjalanan penyakit:
± 1 jam SMRS, sepeda motor yang ditumpangi penderita terjatuh setelah
dicopet. Penderita jatuh ke aspal dengan kepala membentur benda keras,
penderita menggunakan helm. Nyeri kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
keluar darah dari hidung (-), keluar cairan dari telinga (-), pandangan kabur (-),
pandangan ganda (-), telinga berdenging (-), penurunan pendengaran (-), nyeri
atau kaku saat menggerakan rahang (+), mati rasa pada bibir dan pipi (-). Nyeri
di leher, dada, perut, pinggang, dan anggota gerak (-), sesak (-), kelemahan
anggota gerak (-). BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat alergi, asma disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)
PEMERIKSAAN FISIK
1. PRIMARY SURVEY
AIRWAY : airway clear
kontrol servikal baik
1
BREATHING : RR = 20 x / menit, jejas di thorax (-), retraksi (-) breathing
baik
CIRCULATION : N= 82 x/menit, isi dan tegangan cukup, tekanan darah
120/70 mmHg, perdarahan aktif (-)
DISABILITY : GCS = E4M6V5 = 15, pupil isokor, RC +/+
EXPOSURE : Regio frontal v. excoriasi uk 4cm, vulnus laceratum uk 0,5cm,
tepi tidak rata
Regio mandibula : v.laceratum uk 2cm, tepi tidak rata, dasar
subkutis, step off sulit dinilai, krepitasi (-), deformitas (-)
Regio patella dextra v.laceratum uk 3cm, tepi rata, dasar
subkutis, NVD baik, ROM aktif
2. SECONDARY SURVEY
a. Kepala : normocefali,simetris, deformitas (-), hematom (-)
b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, RC +/+, d 3mm/3mm, edema preorbita (-)
Gerakan Bola Mata
baik ke segala arah, nyeri (-)
baik ke segala arah, nyeri (-)
c. Telinga : deformitas (-), sekret (-), hematom preaurikuler (-)
d. Hidung : deformitas (-), krepitasi (-), epistaksis (-), rhinorea (-)
e. Mulut :bibir sianosis (-), mukosa bibir dan lidah pucat (-),
maloklusi (-), krepitasi (-), sensibilitas (+), trismus (-), nyeri tekan regio
mandibula (+), false movement (+)
2
f. Gigi
VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII
VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII
Avulsi pada gigi 1.1 , 2.1 , 2.2 , 2.3 , 2.4
g. Leher : simetris, jejas (-)
h. Thorax :
I : simetris kanan dan kiri, tidak ada pergerakan dada tertinggal, retraksi
(-)
P : stem fremitus kanan dan kiri sama
P : sonor di seluruh lapangan paru
A : vesikuler (+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
i. Jantung :
I : ictus kordis tidak terlihat
P : ictus kordis tidak teraba
P : batas atas jantung ICS II LPS sinistra, batas kanan ICS V LPS sinistra,
batas kiri ICS V LMS sinistra
A : HR 82x/m, reguler, bunyi jantung I-II normal, bising (-), gallop (-)
j. Abdomen :
I : datar
P : lemas, hepar/lien tak teraba, nyeri tekan (-)
P : timpani
A : bising usus (+)
k. Ekstremitas :
Superior Inferior
Akral dingin (-/-) (-/-)
Sianosis (-/-) (-/-)
Pucat (-/-) (-/-)
Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”
3
DIAGNOSIS KERJA
CKR tertutup GCS 15 + fraktur parasimfisis mandibula
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL gtt xx/menit
- O2 8L/menit
- Ceftriaxon 2x1 g IV
- Ketorolac 3x30 mg IV
- ATS 1500 IU IM
- Betadine Kumur
- R/ ORIF (intra oral fiksasi mini plate dan mini cortex screw)
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Qua ad fungtionam : Bonam.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang
dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung.
Klasifikasi
1. Single fr
2. Multiple fraktur
3. Simple fraktur/fr. Tertutup
4. Compound fr./fr terbuka
5. Complicated fr: dsertai komplikasi lain pd wajah & tlg kepala
6. Greenstick fr:satu sisi tlg patah sdgkn sisi laen melengkung
7. Comminuted fr.
4
8. Unfavorable fr.:fr yg tjd sejajar/ searah tarikan otot (m. buccinator/
masseter)
9. Favorable fr: grs fr menahan tekanan otot, tdk tjd displacement
Berdasarkan regio
• Fraktur simpisis (diantara insisivus medial)
• Fraktur parasimpisis ( antara insisivus lateral-caninus)
• Corpus (antara premolar 1 – molar 2)
• Angulus (molar selanjutnya – lateral dari ramus)
• Ramus (angulus – sudut TMJ)
• Condilus (segitiga tempat TMJ)
• coroid
Tempat yang paling lemah corpus, angulus, coroid
Diagnosis
Riwayat : tanggal, waktu, tempat kejadian, kronologis kejadian, catatan
medis, alergi, riwayat kecanduan alkohol dll.
Keadaan tidak sadar (koma), syok, amnesia, intoksikasi →sumber keluarga,
teman, polisi dll
Pemeriksaan klinis:
1. Pernapasan dan perdarahan
- Gangguan jalan napas dan perdarahan
- Vital sign
5
- Status neurologis (orientasi waktu & tempat) → skala Glasgow
2. Pemeriksaan kepala dan leher
luka dicatat lokasi, panjang, kedalaman & kemungkinan struktur yg
terlibat spt arteri, saraf, glandula
abrasi, kontusio
observasi edema fasial → tanda adanya kerusakan struktur dibawahnya
spt hematom, fraktur atau keduanya.
3. Saraf2 kranial
n. Cranialis 3,4,5,6,7 → terjadi palsi/ tidak
4. Wajah bagian tengah
- pemeriksaan manual dgn palpasi dr superior ke inferior
- catat bagian yg mengalami nyeri tekan, baal ( tanda adanya fraktur atau
cedera saraf)
5. Mandibula
- lokasi mandibula thd maksila
- pergerakan mandibula
- meatus acusticus berdarah → curigai fraktur pd subcondylus
- palpasi tepi inferior dan posterior mulai dari proc. Condylaris sampai
symphisis mandibula.
- catat nyeri tekan, baal, diskontinuitas
6. Pemeriksaan mulut
- oklusi
- gigi bergeser, avulsi
6
- periksa jaringan lunak mulut : abrasi, luka, kontusio, ekhimosis,
hematom
- serpihan gigi, beku darah
- maksila dicoba digerakkan
- palpasi gigi2 dan proc. Alveolaris → nyeri tekan. Mobilitas
Penatalaksanaan
1. Perawatan emergency
• Penyelamatan Jiwa : ABC
- jalan nafas (air ways):
sumbatan darah, fragmen tulang, lidah kebelakang, udem faring
- pernafasan (breating),
- sirkulasi (circulation)
7
• Perawatan luka jaringan lunak
kontrol perdarahan : dg penekan tampon atau jahitan sementara
• Immobilisasi sementara biasanya menggunakan headbandage
2. Perawatan definitif: reduksi, fiksasi
• reduksi: mengembalikan fragmen tlg ke anatomi Normal
• fiksasi: mempertahankan hingga proses penyembuhan terjadi
3. Stabilisasi
Reduksi
Reposisi tertutup
Adapun indikasi untuk reposisi tertutup di antaranya:
Fraktur favourable, non displaced fracture
Fraktur kondilus
Fraktur pada anak
Fraktur komunitif
Fraktur edentulous mandibula
Teknik : Ivy loop, Arch bar
Reposisi terbuka
Indikasi reposisi terbuka di antaranya:
Fraktur terbuka atau displace derajat sedang sampai berat
Fraktur yang tidak tereduksi dengan reposisi tertutup
8
Unfavorable fracture
Teknik : Wiring, Plating
Operasi
• Pemasangan plat
– Plat dilepas 3 bulan jika berbahan stainless / besi berbahaya;
jika berbahan titanium tidak perlu dilepas
– Anak-anak harus dilepas menghambat pembentukan rahang
Prognosis
• Dilihat dari :
– Jenis fraktur (fraktur simple lebih baik dibanding fraktur multiple)
– Berapa lama setelah kejadian
• Jika lama akan terbentuk callus potongan fragmen
patahan tidak akan bertemu terbentuk celah
9