Fraktur Leher Femur

10
BAB I PENDAHULUAN 1. Skenario Seorang perempuan umur 65 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kanan sehingga menganggu bila berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu pada saat penderita berjalan tertatih-tatih lalu jatuh terduduk di dalam kamar mandi. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkomsumsi obat-obatan kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Juga pernah serangan stroke 3 tahun lalu. Sejak 3 hari terakhir pasien mengeluh sesak batuk, banyak lendir, tdk pernah demam. 2. Kata Kunci Wanita, 65 tahun Nyeri pada pangkal paha kanan sejak 5 hari yang lalu Riwayat konsumsi obat-obatan (DM,hipertensi,reumatik) Riwayat stroke 3 tahun lalu Berjalan tertatih-tatih Jatuh terduduk di kamar mandi

description

Tutorial

Transcript of Fraktur Leher Femur

BAB IPENDAHULUAN

1. Skenario Seorang perempuan umur 65 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kanan sehingga menganggu bila berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu pada saat penderita berjalan tertatih-tatih lalu jatuh terduduk di dalam kamar mandi. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkomsumsi obat-obatan kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Juga pernah serangan stroke 3 tahun lalu. Sejak 3 hari terakhir pasien mengeluh sesak batuk, banyak lendir, tdk pernah demam.

2. Kata Kunci Wanita, 65 tahun Nyeri pada pangkal paha kanan sejak 5 hari yang lalu Riwayat konsumsi obat-obatan (DM,hipertensi,reumatik) Riwayat stroke 3 tahun lalu Berjalan tertatih-tatih Jatuh terduduk di kamar mandi 3 hari terakhir sesak, batuk, banyak lendir, demam (-)

3. Pertanyaana. Apa itu fraktur collum femoris ?

BAB IIPEMBAHASAN

Fraktur Leher Femur Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari sindrom geriatrik dalam arti insidens dan akibatnya pada usia lanjut yang cukup signifikan. Sepanjang hidup, tulang mengalami perusakan (dilaksanakan oleh sel osteoklas) dan pembentukan (dilakukan oleh sel osteoblast) yang berjalan bersama-sama, sehingga tulang dapat membentuk modelnya sesuai dengan pertumbuhan badan (proses remodeling). Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa proses remodeling ini akan sangat cepat pada usia remaja (growth spurt). Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perusakan oleh kedua jenis sel tersebut. Apabila hasil akhir perusakan (resorbsi/destruksi) lebih besar dari pembentukan (formasi) maka akan timbul osteoporosis.

Gambar 1. Os femur. A.dilihat dari anterior, B.dilihat dari posteriorLeher femur adalah tempat yang paling sering terkena fraktur pada manula. Sebagian besar pasien adalah wanita berusia 80 atau 90 tahun, dan kaitannya dengan osteoporosis demikian nyata sehingga insidensi fraktur leher femur digunakan sebagai ukuran osteoporosis yang berkaitan dengan umur dalam pengkajian kependudukan.

Mekanisme CederaCedera sering terjadi akibat jatuh (atau pukulan) pada trochanter major atau kaki wanita manula tersandung karpet dan pinggulnya terpuntir ke dalam rotasi luar. Sekali mengalami fraktur, kaput dan leher bergeser ke satdium yang semakin berat. Stadium I adalah fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi. Stadium II adalah fraktur lengkap tetapi tidak bergeser. Stadium III adalah fraktur lengkap dengan pergeseran sedang. Dan stadium IV adalah fraktur yang bergeser secara hebat. Bila dibiarkan tak diterapi, fraktur stadium I yang tampaknya benign dapat dengan cepat berubah menjadi stadium IV.

Gambaran KlinikBiasanya terdapat riwayat jatuh, yang diikuti nyeri pinggul. Tungkai pasien terletak pada rotasi lateral, dan kaki tampak pendek. Tetapi, hati-hati: tidak semua fraktur pinggul demikian jelas. Pada fraktur yang terimpaksi paien mungkin masih dapat berjalan dan pasien yang sangat lemah atau cacat mental mungkin tidak mengeluh sekalipun mengalami fraktur bilateral.

Gambar 2. Fraktur collum femoris

Diagnosis Terdapat tiga situasi dimana fraktur leher femur dapat terlewatkan:a. Fraktur tekanan. Pasien manula dengan nyeri pinggul yang tak diketahui mungkin mengalami fraktur-tekanan.b. Fraktur yang terimpaksi. Garis fraktur tak kelihatan, tetapi bentuk kaput femoris dan leher berubah; selalu bandingkan kedua sisic. Fraktur yang tidak nyeri. Pasien yang berada ditempat tidur dapat mengalami fraktur diam.

Terapi Terapi operasi hampir harus dilakukan. Fraktur yang bergeser tidak akan menyatu tanpa fiksasi internal, dan bagaimanapun juga manula harus bangun dan aktif tanpa ditunda lagi kalau ingin mencegah komplikasi paru-paru dan ulkus dekubitus. Fraktur yang terimpaksi dapat dibiarkan menyatu, tetapi selalu terdapat resiko pergeseran fraktur-fraktur itu, sekalipun berada ditempat tidur, jadi fiksasi akan lebih aman.Prinsip terapi adalah reduksi yang tepat, fiksasi secara erat dan aktivitas dini. Bila pasien dibawah anastesi, pinggul dan lutut difleksikan dan paha yang mengalami fraktur ditarik keatas, kemudian dirotasikan secara internal, lalu diekstensikan dan diabduksi; akhirnya kaki diikatkan pada footpiece. Pengawasan dengan sinar-x digunakan untuk memastikan redusi pada foto anteroposterior dan lateral. Diperlukan reduksi yang tepat pada fraktur stadium III dan IV; fiksasi pada fraktur yang tak tereduksi hanya mengundang kegagalan. Kalau fraktur stadium III atau IV tidak dapat direduksi secara tertutup, dan pasien berumur dibawah 60 tahun, dianjurkan untuk melakukan reduksi terbuka melalui pendekatan anterolateral. Tetapi, pada pasien tua (dan pasti yang berusia lebih dari 70 tahun) cara ini jarang diperbolehkan; kalau dua usaha yang cermat untuk melakukan reduksi tertutup gagal, lebih baik dilaksanakan penggantian prostetik.Penggantian prostetik. Beberapa ahli mengusulkan bahwa prognosis untuk fraktur stadium III dan IV tak dapat diramalkan sehingga penggantian prostetik selalu lebih baik. Pandangan ini meremehkan morbiditas yang menyertai penggantian. Karena itu, kebijaksanaan kita adalah mencoba reduksi dan fiksasi pada semua pasien yang berumur dibawah 75 tahun dan mepersiapkan penggantian untuk pasien yang sangat tua dan sangat lemah serta pasien yang gagal menjalani reduksi tertutup. Penggantian yang paling sedikit traumanya adalah prostesis femur atau prostesis bipolar tanpa semen yang dimasukkan dengan pendekatan posterior. Penggantian pinggul total mungkin lebih baik kalau terapi telah tertunda selama beberapa minggu dan dicurigai ada kerusakan acetabulum atau pada pasien dengan penyakit metastatik atau penyakit Paget.

Daftar Pustaka

1. Darmojo B. buku ajar geriatri. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FK UI ; 2011.2. Rizzo DC. Delmars fundamentals of anatomy and physiology [e-book]. USA: Delmar ; 2001.3. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley. Edisi 7. Jakarta: Widya Medika ; 19954. Conroy ML, Davis KR, Embree JL, at all. Atlas of pathophysiology [e-book]. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

Laporan Individu Tutorial Blok Geriatri Oktober 2012

MODUL 1 JATUHFraktur Collum femoris

Nama: Diky HardiyansyahStambuk: 09 777 019Kelompok : II (dua)Pembimbing: dr. Nurfaitah, Sp.PD dr. Muhammad Reza

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU2012