Fraktur Ankle

7
FRAKTUR PERGELANGAN KAKI (ANKLE FRACTURE) Dasar Deskripsi Fraktur (patah tulang) pada ujung distal fibula dan tibia merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan fraktur pergelangan kaki (ankle fracture). o Fraktur ini biasanya disebabkan oleh terpuntirnya tubuh ketika kaki sedang bertumpu di tanah atau akibat salah langkah yang menyebabkan tekanan yang berlebihan (overstressing) pada sendi pergelangan kaki. o Fraktur yang parah dapat terjadi pada dislokasi pergelangan kaki Ada 2 sistem klasifikasi yang biasa digunakan membedakan jenis – jenis fraktur pergelangan kaki, yakni: (1) Lauge- Hansen dan (2) Weber/AO; masing-masing klasifikasi ini memiliki kelemahan yang membuatnya sulit digunakan sebagai penutun pasti dalam melakukan penatalaksanaan. o Sistem klasifikasi Lauge-Hansen disusun berdasarkan pada posisi kaki dan gaya yang bekerja terhadapnya ketika persitiwa trauma terjadi Kata pertama pada system klasifikasi ini digunakan untuk menyatakan posisi sedangkan kata kedua menyatakan gaya yang bekerja Ada 4 tipe utama pada klasifikasi ini, yakni supinasi-rotasi eksternal, supinasi-adduksi, pronasi-rotasi eksternal, dan pronasi-abduksi o Sistem klasifikasi Weber atau AO lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan letak fraktur fibula: A,di bawah garis sendi pergelangan kaki B, pada garis persendian C, di atas garis pergelangan kaki 1

Transcript of Fraktur Ankle

Page 1: Fraktur Ankle

FRAKTUR PERGELANGAN KAKI (ANKLE FRACTURE)

Dasar

Deskripsi

         Fraktur (patah tulang) pada ujung distal fibula dan tibia merupakan istilah yang digunakan

untuk menyatakan fraktur pergelangan kaki (ankle fracture).

o   Fraktur ini biasanya disebabkan oleh terpuntirnya tubuh ketika kaki sedang bertumpu di tanah

atau akibat salah langkah yang menyebabkan tekanan yang berlebihan (overstressing) pada

sendi pergelangan kaki.

o   Fraktur yang parah dapat terjadi pada dislokasi pergelangan kaki

         Ada 2 sistem klasifikasi yang biasa digunakan membedakan jenis – jenis fraktur pergelangan

kaki, yakni: (1) Lauge-Hansen dan (2) Weber/AO; masing-masing klasifikasi ini memiliki

kelemahan yang membuatnya sulit digunakan sebagai penutun pasti dalam melakukan

penatalaksanaan.

o   Sistem klasifikasi Lauge-Hansen disusun berdasarkan pada posisi kaki dan gaya yang bekerja

terhadapnya ketika persitiwa trauma terjadi

  Kata pertama pada system klasifikasi ini digunakan untuk menyatakan posisi sedangkan kata

kedua menyatakan gaya yang bekerja

  Ada 4 tipe utama pada klasifikasi ini, yakni supinasi-rotasi eksternal, supinasi-adduksi,

pronasi-rotasi eksternal, dan pronasi-abduksi

o   Sistem klasifikasi Weber atau AO lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan letak

fraktur fibula:

  A,di bawah garis sendi pergelangan kaki

  B, pada garis persendian

  C, di atas garis pergelangan kaki

         Fraktur tibial plafond atau pilon merupakan suatu jenis fraktur kominutif pada ujung distal

tibia yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi

Epidemiologi

Insidens

         Fraktur pergelangan kaki menduduki posisi kedua sebagai fraktur yang sering ditemukan.

         Fraktur pada anak-anak pada umunya melibatkan lempeng pertumbuhan

         Fraktur pada remaja (Fraktur Tillaux) memiliki pola khusus karena penutupan parsial pada

lempeng pertumbuhan

Faktor Resiko

1

Page 2: Fraktur Ankle

Angka kejadian fraktur ini lebih tinggi pada kelompok dewasa muda.

Etiologi

         Fraktur pergelangan kaki paling sering terjadi pada trauma akut, seperti jatuh, salah langkah,

atau cedera saat berolahraga

         Lesi patologis jarang menyebabkan fraktur pergelangan kaki

Kondisi yang Berkaitan dengan Fraktur Pergelangan Kaki

         Keseleo pergelangan kaki (sprain ankle)

         Keseleo PTT (sprain PTT)

Diagnosis

Gejala dan Tanda

         Nyeri pada pergelangan kaki dan ketidakmampuan menahan berat tubuh.

         Deformitas dapat timbul bersama dengan fraktur/dislokasi.

         Sering juga ditemukan pembengkakan dan ekimosis

Pemeriksaan fisik

         Palpasi pada daerah yang terpengaruh dan menginspeksi tiap patahan pada kulit atau tenting.

         Memeriksa pulsasi arteri dorsalis pedis dan tibia posterior dan semua saraf sensoris maupun

motoris pada kaki.

o   Cederan inverse pada pergelangan kaki dapat menyebabkan palsy nervus peroneus.

         Memeriksa ada tidaknya pembengkakan yang parah dan kemungkinan terjadinya sindrom

kompartemen pada kaki.

Tes

Laboratorium

Pada umumnya tes dilakukan hanya untuk keperluan evaluasi preoperative

Radiologi

         Radiografi:

o   Mengambil gambar pergelangan kaki pasien yang sedang mengeluhkan nyeri dan bengkak

merupakan hal yang lazim dilakukan, namun ada suatu keadaan di mana meskipun radiografi

dilakukan secara terbatas, hal ini tidak akan menghalangi penegakan diagnosis hingga 50%.

  Indikasi pembatasan radiografi pada pergelangan kaki sepertiini dinamakan aturan pergelangan

kaki Ottawa dan termasuk deformitas yang nyata, instabilitas pergelangan kaki,krepitasi,

nyeri tulang yang terlokalisasi, pembengkakan, dan ketidakmampuan menahan berat tubuh.

o   3 jenis posisi pengambilan foto radiologi harus dilakukan: Foto AP,Foto lateral, dan Foto

mortise (kaki melakukan rotasi internal lalu difoto secara oblique)

2

Page 3: Fraktur Ankle

o   Foto pergelangan kaki posisi tertekan dapat membantu dalam mengevaluasi cedera ligament

dan harus diambil pada pasien dengan bukti fraktur fibula tanpa fraktur maleolus.

         Pasien yang mengalami fraktur kominutif intra-artikuler sebaiknya difoto CT-scan

Diagnosis Banding

         Cedera ligament yang terjadi karena trauma akut dan belum ada bukti radiologi.

         Fraktur stress pada distal fibula

         Osteochondritis dissecans

         Fraktur metatarsal.

Penanganan

Langkah Umum

         Analgesik dan elevasi adalah terapi yang harus dilakukan.

         Semua fraktur pergelangan kaki harus dipasangi splint dalam posisi netral.

Gambar 1: Fraktur pergelangan kaki dapat dipasangi splint memakai metode “sugar tong”

dengan menggunakan lapisan bantalan,fiberglass, atau palster dan sebuah pembalut elastis

         Fraktur fibula yang terisolasi atau fraktur malleolus media yang tak bergeser harus dipasangi

casting below-the-knee.

         Fraktur stabil harus diterapi secara fungsional dengan splint udara dan peningkatan fungsi

weightbearing secara bertahap.

         Kesesuaian sendi pergelangan kaki penting untuk dipikirkan ketika melakukan reduksi pada

arthritis post-trauma.

         Dislokasi harus secepatnya di reduksi dengan menggunakan sedasi yang sesuai.

         Pasien yang mengalami fraktur terbuka harus dimasukan ke ruang operasi untuk dilakukan

irigasi, debridement, dan fiksasi dalam jangka waktu 8 jam.

         Pasien dilarang bertumpu pada pergelangan kaki yang mengalami fraktur hingga tidak ada

lagi nyeri dan tanda-tanda penyembuhan fraktur telah tampak pada gambaran radiologis.

         Fraktur bimalleolar atau fraktur fibula dengan cedera ligament media atau cedera

syndesmosis hanya dapat diterapi dengan melakukan operasi.

Aktivitas

         Pergelangan kaki harus diangkat untuk mengurangi pembengkakan.

         Weightbearing dan ROM yang lebih dini sangat penting dilakukan untuk mencegah

kekakuan.

Perawatan

3

Page 4: Fraktur Ankle

Penggosokan pada splint atau cast sebaiknya tidak dilakukan.

Terapi khusus

Terapi Fisik

ROM pada sendi MTP dan, kemudian, pada pergelangan kaki dan pertengahan kaki penting

dilakukan untuk mencegah kontraktur dan mengurangi parut jaringan lunak.

Pengobatan

Lini Pertama

Analgesik

Operasi

         Macam – macam fraktur pada pergelangan kaki yang harus dioperasi pada umunya adalah

fraktur yang mengalami pergeseran atau tidak stabil seperti:

o   Fraktur bi atau trimalleolar pergelangan kaki

o   Fraktur distal fibula disertai cedera ligamen medial

o   Fraktur fibula yangdisertai cedera sindesmosis

o   Fraktur terbuka

         Untuk menentukan ada tidaknya cedera medial, kita dapat melakukan eksternal rotasi disertai

penekanan.

         Fraktur fibula biasanya ditangani dengan plat melalui pendekatan insisi lateral (kita dapat

menggunakan plat lateral atau posterior yang bersifat antiglide)

         Fraktur malleolar medial dapat distabilisasi dengan sekrup kompresi.

o   Sebuah plat penopang dapat digunakan untuk mengatasi fraktur vertical.

         Cedera sindesmosis yang bersifat tidak stabil pada tes fluoroskopis harus ditangani dengan

fiksasi sekrup sindesmosis.

         Fraktur terbuka atau tidak stabil membutuhkan sebuah fiksator eksternal dengan atau tanpa

internal fiksasi.

Follow Up

         Gambaran radiografi pasien harus di-follow up tiap 1-2 minggu

         Setelah splint awal dilepaskan, pasien sebaiknya dipasangi cast below-the-knee atau moon

boot selama 4 minggu.

         Setelah itu gambaran radiografi di-follow up lagi tiap 6 minggu hingga fraktur sembuh.

Disposisi

Rujukan

Fraktur tidak stabil atau yang bergeser harus segera dirujuk ke dokter spesialis ortopedi.

Prognosis

4

Page 5: Fraktur Ankle

Pada umumnya fraktur pergelangan kaki dapat sembuh tanpa komplikasi dan pasien dapat

kembali beraktivitas sebagaimana biasanya.

Komplikasi

         Pada fraktur yang parah, lepuhan dapat timbul dan menyebabkan gangguan pada integritas

kulit.

         Lesi tendon peroneal dapat disebabkan oleh plat posterior antiglide.

         Piranti keras yang menyakitkan harus dilepaskan segera setelah fraktur sembuh.

         Sindrom kompartemen.

         Fraktur terbuka dapat mengalami infeksi dan membutuhkan irigasi  dan deridemen

         Nonunion,sering membtuhkan operasi fusi.

         Malunion, kadang-kadang membutuhkan osteotomy korektif

         Pasien tua:

o   Memiliki tulang osteoporotik, yang menyulitkan proses operasi

o   Lebih rentan mengalami kerusakan kulit atau luka, dan membutuhkan terapi khusus untuk

memastikan asupan darah tetap lancar.

         Artritis pasca-trauma:

o   Terjadi pada 25% pasien yang mengalami fraktur pergelangan kaki dan membutuhkan fusi

pergelangan kaki untuk mengatasinya.

o   Terjadi peningkatan jumlah pasien yang mengalami nyeri pergelangan kaki dan arthritis yang

berbanding lurus dengan panjangnya masa follow up setelah fraktur.

Pengawasan Pasien

Pemeriksaan radiografi harus dilakukan tiap 2-6 minggu, tergantung pada pola fraktur dan

tanda-tanda penyembuhan.

Daftar Pustaka

Waldmen B & Mears SC. Ankle Fracture. In: Frassica FJ, Sponseller PD, Wilckens JH Ed. 5-

Minute Orthopaedic Consult, 2nd Ed.USA: Lippincot-William Wilkins, 2007: p18-19

5