FPSO-FSO Indonesian Flag

18
8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 1/18 FPSO/FSO - Indonesian Flag El Mundo Dear All,  Question, Apa benar pememeintah Indonesia telah mengeluarkan aturan baru (UU/PP?) tentang keharusan FPSO/FSO atau floating system lainnya berbendera Indonesia. Jika ya kapan mulai berlakunya, bagaimana dengan kompetensi Crew, minimum Indonesian licenced crew dsb. Apakah Captain, Chief Engineer atau OIM nya harus orang Indonesia? Bagaimana jika itu LPG/LNG FPSO/FSO, mengingat pelaut kita yang memiliki GAS Certificate jumlahnya sangat sedikit.  Mohon penjelasannya   Terima Kasih, Kokok IP Pak EL, Benar pak, sesuai dg Inpres no 5 th 2005 (asas cabotage) & UU 17 th 2008 yg berlaku mulai tgl 7 mei 2008. UU 17 th 2008 juga sesuai dg SOLAS & Marpol. Penanggung jawab (termasuk secara pidana) diatas kapal termasuk FSO, FPSO, instalasi terapung lainnya adalah nahkoda / master Indonesia. Menurut saya pelaut Indonesia yg berpengalaman & punya sertifikat gas sdh banyak, banyak dr mereka yg sdh kerja di kapal tanker & gas semenjak th 80 - 90 an, namun kebanyakan mereka kerja di persh asing. Mengenai kompetensi pelaut Indonesia sebetulnya sdh dimulai th 80 an semenjak STCW mulai diundangkan th 1978 dan disemakin ditingkatkan th 2000 bersamaan dg perubahan program pendidikan dari MPB ke ANT & disesuaikan dg modul dr IMO. Selain kompetensi keahlian khusus, mereka juga harus kuliah 4 th dulu untuk bisa dapat ijazah MPB 3 / ANT 3 (second class) bila lulusan dari SMU. Sedangkan untuk bisa mengambil ijazah ANT 2, maka pemegang ijazah ANT 3 harus punya pengalaman kerja minimum 2 th dan mengikuti pendidikan secara penuh selama 9 bln, dst.

Transcript of FPSO-FSO Indonesian Flag

Page 1: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 1/18

FPSO/FSO - Indonesian Flag

El Mundo

Dear All, Question,Apa benar pememeintah Indonesia telah mengeluarkan aturan baru(UU/PP?) tentang keharusan FPSO/FSO atau floating system lainnyaberbendera Indonesia. Jika ya kapan mulai berlakunya, bagaimanadengan kompetensi Crew, minimum Indonesian licenced crew dsb.Apakah Captain, Chief Engineer atau OIM nya harus orang Indonesia?Bagaimana jika itu LPG/LNG FPSO/FSO, mengingat pelaut kita yangmemiliki GAS Certificate jumlahnya sangat sedikit. 

Mohon penjelasannya  Terima Kasih,

Kokok IP 

Pak EL,

Benar pak, sesuai dg Inpres no 5 th 2005 (asas cabotage) & UU 17 th2008 yg berlaku mulai tgl 7 mei 2008.

UU 17 th 2008 juga sesuai dg SOLAS & Marpol. Penanggung jawab(termasuk secara pidana) diatas kapal termasuk FSO, FPSO, instalasiterapung lainnya adalah nahkoda / master Indonesia.

Menurut saya pelaut Indonesia yg berpengalaman & punya sertifikatgas sdh banyak, banyak dr mereka yg sdh kerja di kapal tanker & gassemenjak th 80 - 90 an, namun kebanyakan mereka kerja di pershasing.

Mengenai kompetensi pelaut Indonesia sebetulnya sdh dimulai th 80an semenjak STCW mulai diundangkan th 1978 dan disemakin

ditingkatkan th 2000 bersamaan dg perubahan program pendidikandari MPB ke ANT & disesuaikan dg modul dr IMO.Selain kompetensi keahlian khusus, mereka juga harus kuliah 4 th duluuntuk bisa dapat ijazah MPB 3 / ANT 3 (second class) bila lulusan dariSMU.Sedangkan untuk bisa mengambil ijazah ANT 2, maka pemegangijazah ANT 3 harus punya pengalaman kerja minimum 2 th danmengikuti pendidikan secara penuh selama 9 bln, dst.

Page 2: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 2/18

hasanuddin_inspector

Betul pak

Rasanya saya sepakat dan percaya bahwa sudah cukup banyak localcrew utk LPG/LNG fleet.

- Bukankah Indonesia adalah salah satu pionir LNG di dunia?

- Bukankah LNG dari Bontang sudah di shipment ke Jepang sejak 1977?

- Bukankah Ardjuna Sakti LPG FSO sudah dideploy di ONWJ sejak 1978?

Aneh rasanya kalo belum ada local crew yang kapabel menanganiLPG/LNG floater. Dan kebetulan saya juga pernah diskusi intensif 

dengan ipar saya (ybs asli Indonesia tentunya, serta sudah cukup lamaassigned as master utk cargo LNG/LPG) tentang hal ini. So, dari sisicrewing rasanya bukan menjadi major issue.

Dirman Artib 

Sekedar nimbrung....Ingat lagu TK saya, nenek moyangku orang pelaut.Meminjam istilah Pak Jamsir, seyogyanya "every shit on the Indonesian

water is led by Indonesian).Mari dukung aturan tersebut !

 Jgn kalah sama jiran yg akan membangun University Maritime di Miri ,kemudian mencanangkan menguasai teknologi kelautan untukmendukung bisnis area oil & gas yang fokus ke teknologi Deepwater.Bbrp hari yg lalu, kapal selam pertama tiba di M'sia. Semuanya akansemakin memperkokoh identitas sebagai negara maritime juga.

Surahman Adi Purwono 

Untuk asas cobatage memang sudah seharusnya di terapkan diIndonesiaDimana Indonesia adalah negara kepulauan, asas ini sudah lama diperbincangkan sejak saya masih duduk di bangku kuliah TeknikPerkapalan ITS, dengan asas ini di harapkan Industri perkapalan ataumarine dalam negeri dapat perkembang, dimana saat ini pelayaranlokal Indonesia masih dikuasai oleh kapal kapal bebendera asing,

Page 3: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 3/18

apalagi pelayaran International untuk Indonesia lebih dari 90%dikuasai kapal berbendera asing, di amerika / US asas cobatagediterapkan lebih strike lagi di mana untuk kapal pelayaran lokal bukansaja di wajibkan berbendera amerika tapi juga di wajibkan untuk dibangun di amerika, coba kalo Indonesia menerapkan seperti itu

mungkin dunia maritim Indonesia akan tumbuh dengan cepat,

Dari pengalam pribadi yang bekerja di Repair kapal LNG/LPG, sayasering ketemu dengan Chief Engineer dan crew dari orang Indonesia,sebenarnya banyak juga orang Indonesia yang kompetance dalambidang ini, untuk Master / Kapten kapal LNG memang saat ini masihbanyak orang2 Filipina, tapi semua bekerja di perusahaan asing sepertikapal korea, jepang dan malaysia, saya belum pernah jumpa dengankapal LNG yang berbendera Indonesia

Sebenarnya untuk kapal LNG dan FSLNG hanya berbeda cargo tank

saja dengan tanker biasa, carena cargo tank lebih compleks denganinsulation dan cargo handling equipmentya, dan biasanya juga kapalLNG menggunakan engine steam turbine karena pertimbanganekonomis dimana bahan bakar boilernya bisa memanfaatkan boil off dari kargo nya, sudah saatnya Indonesia memiliki perusahaanpelayaran yang mengoperasikan kapal LNG/LPG, karena Indonesiabanyak meng exsport LNG keluar negri, dan juga bisa di manfaatkanantar pulau di Indonesia, tapi juga perlu di pertimbangkan secaraekonomis, lebih murah mana antara pipanisasi (pipe line) danmembangun terminal LNG/LPG dan mengoperasikan kapal LNG, karenamengoperasikan kapal LNG juga bukan murah, saat ini malaysia

dengan MISC perusahaan pelayaran yang dimiliki pemerintah denganpetronas sudah mengoperasikan lebih dari 20 unit kapal LNG,

Untuk pengangkutan LNG/LPG yang kebanyakan adalah pelayaraninternational akan sulit di berlakukan asas cobatage karena memangbukan pelayaran lokal antar pulau di Indonesia, tapi untuk FPSO / FSOyang duduk diam di Indonesia memang sudah harus berbenderaIndonesia menurut asas cobatage yang sudah mulai di terapkan diIndonesia.

El Mundo 

 Terima kasih atas penjelasan rekan2 semuanya. Dari peresentasi pak Tangkelangi, dan penjelasan rekan2, dapat dimengerti dgn adanya UU # 17 yg mewajibkan semua floating structure(oil & gas) yg beroprasi di Indonesia harus berbendera Indonesia.  Timbul ertanyyan baru, apakah juga harus di kelaskan ke BKI?

Page 4: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 4/18

bagaimana kesiapan BKI, SDMnya? (maaf rulesnya saja jiplakGermanisher LLyod tentu dgn ijin dr GL)... Pak Muchtar Ali, pakWibisono, pak Hariyanto, pak Manupassa,apa khabar? - kapan BKIpunya rules sendiri yg cocok utk perairan Nusantara?

hasanuddin_inspector

Quoted:(maaf rulesnya saja jiplak Germanisher LLyod tentu dgn ijin dr GL)...

Pak Muchtar Ali, pak Wibisono, pak Hariyanto, pak Manupassa,apakhabar? - kapan BKI punya rules sendiri yg cocok utk perairanNusantara?

--End Quoted--

Wah, baru tahu saya kalo BKI rules adopsi punya GL. Pak boss Jamsir,apa emang begitu adanya?? FYI (utk yg blm tau) pak Jamsir ini adalahcountry manager-nya GL, yg pernah juga di LR dan BV ;-)

Utk pak El, ini mungkin saatnya balik kandang pak...mengabdikanknowledge anda ke negeri ini. Semoga rated as expat or may becomeyour business prospect :-).

El Mundo 

FYI, Sejak 1964 (saat BKI dilahirkan oleh div. material dephub) BKImengadopsi rulenya GL.Itu berkat jasa para pendiri BKI al. almarhum Ir. Patiata (alumumi ITBElectro); alm. Ir. Rachman Idris (alumni German), dan pak R. Limahelu.Saat itu beliau2 itu merupakan exclusive surveyor GL, and BV diIndonesia. Saat itu juga banyak kapal2 milik Djakata LLoyd, Pelni danSamudera Indonesia di kelaskan oleh GL dan BV. Berkat MenteriPerhubungan yg mengeluarkan kewajiban Class BKI bagi kapal

berbendera Indonesia, BKI se-akan2 dikucilkan oleh dunia maritiminternational (IACS). usaha2 yg dirintis alm Patiata untuk menjadikanBKI sbg Associate Member IACS jadi berantakan.

Sayangnya sampai saat ini belum ada planning BKI utk menerbitkanrules made in BKI apalagi R&D di BKI tidak exist. Padahal persyarattanutk menjadi member IACS al. mempunyai rule sendiri, punya lembaga

Page 5: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 5/18

penelitian (R &D), jaringan dan survery station di beberapa negara,mempunyai julah tonase kapal yg sdh dikelaskan diatas 1juta DWT.BKI malah mengajak Fak Teknik UI utk menterjemahkan rule GL tsb. Mohon maaf kawan2 di BKI, mohon menegur saya jika info ini kurang

tepat, tetapi jika benar info ini mohon diterima sebagai kritk utkmembangun, karena kami ingin BKI besar seperti aggota IACS lainnya.Contohilah KR (korean register of shipping) atau CR (China) ygsekarang mulai meraksasa. Utk para pengambil keputusan, lebih baikseperti Singapore sajalah, punya kemampuan dibidang teknologykelautan, punya tonase kapal yg berbendera Singapore yg besar tetapitidak punya Classifikasi Singapura. Malah mereka mau ikuti jejakPanama dan Liberia. Flag State itu jauh lebih menguntungkan dpmemiliki Class sendiri.. Tanda K I pada plimsol mark (lambung timbul)tidak akan ada artinya dibandingkan dgn bendera merah putih ygberkibar di buritan kapal, walaupun kapal itu milik orng asing. Kapal

tsb kemana-mana akan bawa bendera negara.

hasanuddin_inspector

Benar pak El, menurut UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaranmemang begitu adanya.

Pada UU ini terdapat paragraf tersendiri tentang angkutan laut dalamnegeri maupun angkutan laut khusus dimana disebutkan bahwakegiatan angkutan laut dalam negeri / khusus dilakukan olehperusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal

berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak kapalberkewarganegaraan Indonesia.

Pada bagian lainnya tentang pengawakan kapal, disebutkan bahwanakhoda dan ABK haruslah WNI dimana apabila terdapat pengecualiandpt diberikan ijin sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Banyak PR pak memang utk menghadapi dan menerapkan asascabotage nantinya.

fredhiagung 

Maaf Bapak bapak member sekalian,Sebenarnya sudah ada planning dari BKi untuk membuat danmenerbitkan Rules BKI sendiri (dikembangkan oleh BKI sendiri), tetapihal tersebut tidak terlaksana dan semakin terlena dengan terusmengadopsi Rules GL (dengan ijin GL tentunya, hingga sekarang "Ituceritanya bapak bapak manajmen BKI kalau ke GL HO"). Ijin dari GLdiperoleh sejak BKI berdiri, dimana telah disebutkan pak EL bahwa

Page 6: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 6/18

founding father BKI adalah ex exlusive surveyor GL dan lulusan  Jerman. Dan kita tahu sendiri bagaimana perkembangan riset dinegara kita apalagi BKI ini ibarat dilepas tapi tetap dipegangi ekornya.

Satu lagi pak setelah dikeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan

seakan BKI dikucilkan dai IACS, sebtulnya ada benar dan ada salahnyapak. Sekitar tahun 2000, BKI berusaha menjadi anggota associatemember IACS dengan menambah DWT kapal yang dikelaskan dan  jumlah staf tekniknya dll. Tetapi IACS sendiri merubah aturan jugasekitar medio 2001, bahwa IACS tidak menerima lagi anggotaassociate member. Dan semakin jauhlagi untuk menjadi anggota IACS.Kemudian dengan peraturan menteri Perhubungan tsb, berartidianggap anggota IACS ada monopoli ya pak ?? Ya kalau kita melihat lebih jauh lagi sebetulnya pak, dinegara negarayang ada klass yang anggota IACS, monopoli itu juga ada, tetapimereka tidak menerbitkan peraturan tertulis. Dapat kita lihat bahwa

rata rata kapal container yang berbendera Jerman dan dimiliki olehperusahaan Jerman class-nya adalah GL, demikian juga dengan yanglain, jadi sebetulanya tergantung bgmn pemilik perusahaaan sendirimau loyal tidak sama negaranya ("jika semua jelas, dan tidak nekoneko"). Disamping kita tidak bisa mengesampingkan sisi finansial-nya."> BKI malah mengajak Fak Teknik UI utk menterjemahkan rule GL tsb.>> Mohon maaf kawan2 di BKI, mohon menegur saya jika info ini kurangtepat, tetapi jika benar info ini mohon diterima sebagai kritk utkmembangun, karena kami ingin BKI besar seperti aggota IACS lainnya.Contohilah KR (korean register of shipping) atau CR (China) yg

sekarang mulai meraksasa."Untuk BKI mengajak FT teknik UI untuk menerjemahkan rule GL tsb,itutahun berapa ya pak, seingat saya selama kurang lebih 5 tahun diBKI belum pernah terjadi, atau mungkin jauh sebelum saya masuk keBKI.5 tahun terakhir BKI bekerjasama dengan ITS dan UNhas untukmembuat rule terutama untuk rules kapal ikan, dan rules kapal kayu.Sedangkan CCS & KR dapat besar, karena mereka juga didukung olehseluruh stakeholder maritim di negaranya, mungkin walaupun secaratidak langsung, misalnya, seluruh bangunan baru (terutama yangukuran ocean going) mereka merupakan bendera China atau Korea

dan klasnya juga CCS dan Korea. Jika mereka disupport, maka sisifinansial klas yang bersangkutan juga tercover dan bagian r&D akansemakin berkembangsekarang bagaimana dengan BKI ???? Apakah mereka disupport samaseluruh stakeholder maritime Indonesia : "ya kalau di seminar sichbilangnya disupport, tetapi mungkin kenyataan di lapangan banyak  jauh berbeda, dan saya akui bahwa di manapun termasuk di BKIbanyak oknum yang nakal. Beberapa SDM BKI tidak kalah dengan yang

Page 7: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 7/18

lainnya, ya apa boleh buat karena mereka masih belum senior, kalahstatus dan dianggap belum pengalaman maka akhirnya ya tetapsuaranya kalah.

Balik lagi berbicara mengenai pengembangan Rules BKI, maka sejak

awal tahun ini BKI bekerjasama dengan ITS akan berusahamengembangkan rules made own by BKI, terutama, dengan bantuanbeberapa staff muda BKI yang mudah mudahan belum terkontaminasipaham adopsi rules GL yang akan mensupport Litbang BKI di masamendatang.Semoga sedikit bantahan dan informasi ini bisa memberi sedikitpencerahan kepada bapak bapak, bahwa BKI ingin maju, tetapi jikasdm yang ingin maju ini utk bki akhirnya terpinggirkan dan pindah keklass asing, ya mungkin nasib BKI akan semakin tidak jelas.

 Jamsir Sabara 

Kapal menurut defenisi UU No. 17 Tentang Pelayaran adalahkendaraan air yang digerakan oleh tenaga angin, tenaga mekanik,atau energi lainnya, ditarik atau ditunda termasuk kendaraan yangberdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air serta alatapung dan bangunan laiinya yang tidak berpindah-pindah (pasal 1 ayat36). Menurut UU No. 17 itu pula, semua kapal yang beroperasi di wilayahIndonesia harus berbendera Indonesia. (sebelumnya ada kepmen dan

Inpres No. 5). Karena menurut UU, FPSO atau FSO (maaf kalau ini tidak sopan : everyshit on the sea is ship, ini yang saya dengar waktu seminar diSurabaya 3 tahun yang lalu) adalah kapal maka Floating Unit itu harusberbendera Indonesia. Karena FPSO atau FSO biasanya dipakai pada lingkungan Oil dan Gas,maka ketentuan ini mulai berlaku 1 January 2011 (diatur dalam InpresNo.5 tahun 2005). 

Cukup banyak yang diatur dalam UU No. 17 tentang pelayaran ini.Misalnya adanya BPP (Badan Pengatur Pelabuhan, semacam BP Migasnya) atau berakhirnya keharusan mengklasskan kapal ke badanklasifikasi nasional. Sebelumnya dalam UU No. 19 Tahun 1992 (CMIIW),ada keharusan untuk mengklaskan kepada badan klasifikasi nasional.Dengan UU no 17 ini (pasal 129 ayat 2), ship owner diberikankebebasan untuk mengklasifikasikan kapalnya, nasional atau asing.

Page 8: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 8/18

Untuk crew, setahu saya, maksimum 6 bulan setelah beroperasi sudahharus diganti crew Indonesia.   Juga dalam UU No 17 ini bisa dilihat defenisi Pelabuhan untukmengetahui apakah FPSO/FSO termasuk pelabuhan sehingga ijin-ijin

yang diperlukan dapat diketahui.

iwan aryawan 

Diskusi yang menarik pak Jamsir, saya coba ikutan nimbrung. Setelah mendengarkan pencerahan dari pak Justinus Tangkelangisewaktu seminar di ITB yg lalu, saya sendiri masih bertanya-tanyatentang arah kebijakan 'Pemerintah' kita dalam masalah Regulasikelautan ini.

 Kalau merujuk ke peraturan internasional yg paling tinggi, yakni TheUnited Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS),sebetulnya kita sah-sah saja membuat peraturan sendiri untuk semuakegiatan atau bangunan yg murni berada di wilayah perairanIndonesia. Ini termasuk bangunan lepas pantai dan kapal-kapal yghanya mengarungi perairan nasional. UNCLOS sendiri memberikankewenangan sepenuhnya untuk suatu negara untuk mengaturnya.

Misalnya untuk bangunan terapung yg semua tahap pengerjaannya(fabrication, transport and installation) dilakukan sepenuhnya di

wilayah Indonesia, maka si bangunan tersebut harus taat sepenuhnyakepada peraturan nasional (Coastal Authority). Lain halnya kalaumisalnya lambung FPSO dibangun di PT PAL lalu berlayar ke KOREAuntuk Topside integrasi, lalu bail lagi ke Indonesia untuk diinstal. Nahini berarti selalin peraturan Nasional Indonesia ada lagi peraturannasional negara lainnya yg dilewati dan internasional (IMO, dsb) ygharus dipatuhi. Kalau misalnya pemerintah mewajibkan semua bangunan terapung diIndonesia untuk di Klass-kan BKI, silahkan saja karena itu memangwewenang mereka. Tentunya tidak cukup hanya mengeluarkan

peraturan saja. Yang paling penting adalah: Pemerintah harusmelakukan ini semata-mata untuk memproteksi keselamatan tenagakerja dan mencegah pencemaran lingkungan yg bisa terjadi akibatkegiatan lepas pantai ini. Jadi saya kira tidak tepat kalau motivasinyahanya karena ingin memajukan BKI. Ini suatu tanggung jawab yg tidakgampang. BKI sendiri harus siap, tidak hanya dalam masalah isiperaturannya tapi yg paling penting adalah profesionalisme humanresources-nya.

Page 9: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 9/18

 Perlu diketahui kalau anggota IACS sendiri tidak berkompetisi dalammasalah peraturan. Karena lambat laun hal ini akan diambil olehperaturan atau standard internasiona (ISO). Tapi fokus mereka lebih keprofesionalisme dalam pelayanan, terutama dalam hal kualitas

integrity management. Termasuk didalamnya tenaga surveyor ygberkualitas dan analysts yg handal. Untuk pengguna jasa seperti ini, ygterpenting adalah faktor kepercayaan dan kualitas kerja yg sudahterbukti cukup lama. Pak Jamsir, mohon koreksi saya apabila sayasalah. Sebagai orang Indonesia, saya ingin sekali melihat BKI maju karenaprofesionalisme bukan karena 'dibantu' oleh peraturan pemerintahsemata, amiin.. Maaf kalau terlalu panjang.

 Jamsir Sabara 

Kang Iwan, Menurut UU N0 17 (pasal 129 ayat 2) pemilik kapal diberikankebebasan untuk mengklasskan kapalnya ke BKI atau Badan KlasifikasiAsing untuk kapal-kapalnya yang beroperasi di perairan Indonesia.  Yang ada adalah keharusan berbendera Indonesia. Benderaberhubungan dengan Flag State, dalam hal ini perhubungan laut.Hubla tidak (belum) memberikan otoritas ke BKI untuk flag state.

Memang ada Keputusan Menteri (KM) No. 20 tahun 2006 tentangkeharusan kapal - kapal yang berbendera Indonesia diklasskan ke BKI.Namun harap dipahami bahwa KM 20 tahun 2006 itu adalah turunanUU No 21 tentang pelayaran tahun 1992 yang sekarang sudah digantidengan UU No. 17 tahun 2008 yang antara lain berisi kebebasanpemilik kapal untuk mengklaskan kapalnya. Yang kita tunggu sekarangadalah KM-KM yang merupakan turunan UU No. 17 sehingga tidakbertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

Secara personal, saya setuju dengan pemberian kebebasan kepadaship owner untuk memilih. Apalagi (CMMIW) sepengatahuan saya tidak

(belum) ada bisnis yang kuat di Indonesia dan menjadi besar denganmengandalkan proteksi pemerintah. Harus diberikan saingan agartumbuh sehat. Banyak yang kita bisa lihat.

 Tentang keharusan berbendera Indonesia (asas Cabotage), sebetulnyakita tidak usah "rendah diri". Amerika Serikat sendiri sudahmenerapkan jauh sebelum ada deklarasi Juanda. AS memulaikeharusan menggunakan bendera AS dalam perairan AS sejak tahun

Page 10: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 10/18

1817 (perang Diponegoro sendiri baru terjadi 8 tahun sesudahnya). Halini diperkuat dengan Jones Act tahun 1924 tentang asas Cabotage.Malah AS lebih seram menyebutkan armada niaga nasionalnya sebagai" The Fourth Arm of National Defense". (tapi masih kalah dengan kita,waktu jaman presiden Soekarno kita pernah mau bikin angkatan ke 5,

 just joke).

Didik Pramono

Pak Jamsir dan rekan-rekan milist, Saya ingin mendiskusikan lebih lanjut mengenai ketentuan "azascabotage" ini, yaitu kapal yang berbendera Indonesia wajib masuk KlasBKI. Aturan ini tertuang dalam UU No.17 tahun 2008 dan KM No.20tahun 2006 yang kutipannya sbb:

 ------------ --------- --------- --------- -------UU No.17 tahun 2008:Pasal 129 ayat 2:Badan klasifikasi nasional atau badan klasifikasi asing yang diakuidapat ditunjuk melaksanakan pemeriksaan dan pengujian terhadapkapal untuk memenuhi persyaratan keselamatan kapal. KM No.20 tahun 2006:Pasal 2 ayat 2:Kapal berbendera asing yang berubah menjadi bendera Indonesia,

wajib diklaskan pada BKI selambat-lambatnya 3 bulan setelahdilakukan pendaftaran. Pasal 5 ayat 2:Penunjukan dan pengakuan badan klasifikasi asing untukmelaksanakan pemeriksaan dan pengujian terhadap kapal dengan  jenis dan ukuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1ditetapkan lebih lanjut oleh Dirjen Hubla.------------ --------- --------- --------- ------- Di dalam kedua regulasi diatas disebutkan bahwa badan klasifikasi

asing yang diakui dapat ditunjuk untuk melaksanakan pemeriksaandan pengujian terhadap kapal.

Apakah wewenang badan klasifikasi asing dimaksud hanya untukpemeriksaan dan pengujian saja, sedangkan untuk pengklasifikasiantetap pada BKI? Atau mekanismenya bagaimana? Mohonpencerahannya. Terima kasih.

Page 11: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 11/18

firman sicakep 

Pak Didik,Sepengetahuan saya bahwa UU No.17 tahun 2008 itu adalahpengganti UU yang lama yang berarti bahwa kapal berbendera

Indonesia sesuai UU No.17 tersebut boleh tidak menggunakan Klas BKIyaitu menggunakan Klas yang mana adalah Klas anggota IACS yangdiakui oleh pemerintah.Cuma yang bikin rancu pemerintah sampai saat ini belum menerbitkanKM yang baru sebagai pengganti KM no.20 tahun 2006 sehingga dilapangan membikin orang2 bingung.Saya rasa pemerintah harus segera menerbitkan KM yang barusebagai pengganti KM no.20 tahun 2006 tersebut sehingga tidakmenjadi rancu

 Jamsir Sabara 

Pak Didik, Menurut tata urutan perundang-undangan, UU lebih tinggi dari KM.Kelihatan ada kontradiksi antara UU No. 17 dan KM 20 tahun 2006karena KM 20 masih mengacu kepada UU No. 19 tentang Pelayaran(kalau saya nggak salah nomornya 19) yang menggunakan katasambung DAN. Dalam UU 19 itu disebutkan bahwa Badan KlasifikasiNasional DAN Badan Klasifikasi Asing....dst. Sehingga ada kewajibanbagi shipowner untuk mengklasskan kapalnya ke Badan Klasifikasi

Nasional. Dari sinilah banyak terjadi dual class. Dalam UU 17 yangbaru, kata sambungnya menggunakan kata ATAU, sehingga shipownerpunya pilihan, ke badan klassifikasi nasional atau asing. Secara filosofis, Klasifikasi melihat aspek keselamatan kapal danmuatan. Sedangkan Flag State (dalam hal ini Hubla di Indonesia)melihat aspek keselamatan manusia yang diatas kapal. Sehingga,lingkup klasifikasi asing maupun nasional sama-sama melihat aspekkeselamatan kapal dan muatan (hull and cargo). Klasifikasi itu sendirimerupakan pekerjaan yang terintegrasi mulai saat design sampaidengan pengoperasian. Jadi, tidak bisa dilakukan pengetesannya

dilakukan oleh badan klasifikasi asing, sedangkan classnya oleh badanclass nasional. 

Surahman Adi Purwono 

Mudah-mudahan saya menjawab pertanyaan pak Didik.

Page 12: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 12/18

fredhiagung 

Mas Surahman Adi Purwono,

Kalau bicara SDM, BKI siap siap saja. Tetapi pisau jika tidak pernahdipakai dan dibiarkan terkontaminasi oleh hal yang jelek akan menjaditumpul. Demikian juga yang terjadi, ilmu LNG yang pernah Bapak2Surveyor BKI yang pernah belajar LNG/LPG, ternyata tidak ada kapalLNG/LPG yang kompleks systemnya ada dilaksanakan survey olehsurveyor BKI, sehingga menjadi lupa atau dengan seiringnya waktudan umur semakin hilang. Generasi baru BKI tidak mendapati bentuknyata dari type ini, belajar diawang awang lebih sulit daripada kitatahu bentuk riil barangnya di lapangan.Semoga bisa membantu.

Mas Didik apa kabar?lama tak ketemu

Kalau kapal sudah di daftarkan dengan bendera Indonesia otomatisharus meregister klas Indonesia atau BKI, jadi owner bisamendaftarkan atau meregisterkan kapal mereka ke BKI, banyak kapalyang memiliki klass ganda, karena kalo hanya memiliki BKI saja kapalkapal mereka tidak bisa berlayar di negara negara yang tidakmengakui BKI, jadi harus tetap memegang class yang lain yang angotaIACS, seperti ABS, LR, GL, DNV, jadi kapal ini bisa berlayar keseluruh

dunia, tapi ada juga negara yang tidak mensyaratkan klassnasionalanya, walaupun berbendera negara tersebut, contoh malaysiatidak mensyaratkan kapal kapalnya ber klass SCM (ship clasificationMalaysia) untuk kapal2 yang berlayar internasional walau kapal ituberbendera malaysia, beda dengan korea yang mewajibkan classnasionalnya, jadi banyak kapal korea yang memiliki class ganda KR(korean register) dan salah satu class angota dari IACS .

Sebenarnya class adalah trihd party yang di tunjuk oleh owner, untukmensertificasi kapal, tidak semua benda di atas kapal under class item,Hull & machinary under class item dan juga alat2 keselamatan adalah

class item, harus ada sertificasi dari class, kalo muatan atau cargobukan under class, cargo under insurance, tapi biasanya insurance  juga akan melihat kapal ini meregister / class kan kemana, biayainsurence juga bisa berbeda kalo class juga beda, disini owner berhakmemilih class mana yang akan di pakai untuk kapalnya, tapi kalosudah diregister bendera Indonesia ya owner sudah di wajibkan salahsatunya class BKI dan salah satu class anggota IACS untuk kapal yang

Page 13: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 13/18

berlayar International, BKI hanya untuk berlayar di dalam negeriIndonesia.

Untuk pengetesan material misalnya, ABS mengakui pengetesan yangdi lakukan oleh LR, misal plat grade A yang sudah di sertifikasi oleh LR

tidak perlu lagi di test ulang kalo mau digunakan untuk membangunkapal baru yang di class kan ke ABS, jadi kalo BKI mengakui mengakuisertifikasi yang di lakukan class angota IACS berarti akan mudah bagiowner untuk mengclass kan kapal2 meraka ke class BKI untuk secondclassnya, dan tentu biayanya akan lebih murah bagi owner,

Nah sekarang timbul pertanyaan baru misal untuk kapal2 LNG yangcargo tank nya compleks apakah BKI sudah siap SDM nya,

Didik Pramono 

Pak Jamsir,  Terima kasih atas pencerahannya. Saya juga melihat adanya sedikitkerancuan dalam kedua regulasi tersebut karena ada kata sambungtersebut.

Di sisi lain, KM No.20 tahun 2006 judul regulasinya juga sangat jelas"kewajiban bagi kapal berbendera Indonesia untuk masuk klas padaBKI" dan regulasi ini statusnya juga belum revoked. Memang aplikasi

yang paling aman adalah dengan apply dual class, sesuai denganimplikasi dari kedua regulasi ini seperti yang Pak Jamsir sebutkan.

Bagi beberapa shipowner dual class justru mungkin menguntungkandengan beberapa alasan (i.e. insurance, etc), tapi kemungkinan jugabanyak yang mengeluh karena untuk apply dual class cost-nya jugacukup mahal. Dari kerancuan tersebut, menurut saya KM No.20 tahun 2006 harusdirevisi sehingga tidak terdapat kerancuan dan bisa sebagai salah satupetunjuk pelaksanaan dari UU No.17 taun 2008.

 Jamsir Sabara 

Pak Didik, Dari komunikasi saya dengan Hubla, memang akan ada peraturandibawah UU No. 17 ini. Namun, harap diketahui, dalam hukum ada

Page 14: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 14/18

asas kontinuitas, artinya selama belum ada yang baru, aturan lamatetap berlaku. KM 66 ini memang cukup kontradiktif dengan UU No. 17dan yang paling telak adalah keharusan kapal berbendera Indonesiauntuk di classkan ke BKI justru bertentangan dengan UU No. 5 tahun1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat, karena badan Klasifikasi Nasional itu berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang diatur dalam UU No. 5 ini. Ini menjadi diskusi yanghangat di lingkungan IACS member di Indonesia, namun tidakdisampaikan ke Hubla.

Sesuai dengan Topik diskusi ini, yaitu FPSO/FSO, dalam beberapakasus, saya melihat bahwa Floating Unit diclasskan sebagai tradingtanker, padahal trading tanker dan FPSO adalah 2 hal yang berbeda.Salah satu variable nya ada kondisi lingkungan tempat lokasi Floatingitu dan rute trading tanker itu. Misalnya tidak bisa disamakan kondisilingkungan antara Floating Unit yang ditempatkan di Laut Jawa dengan

kondisi lingkungan antara rute Jakarta - Yokohama.

 Juga, ada keharusan jika di class kan sebagai trading tanker, setiap 5tahun harus ke dry dock untuk spesial survey. Tidak terbayang, jikasebuah Floating Unit di shut down produksi/prosesnya pada saatmenginjak usia tahun ke 5 beroperasinya. Rasanya perusahaan Minyakdan Gas tidak akan setuju. Kadang, disebutkan bahwa denganmelalukan Underwater Survey, dry dock tidak usah dilakukan (jikaFloating Unitnya di classkan sebagai Trading tanker), padahalunderwater survey hanya memperpanjang sementara operasi(biasanya maximum 6 bulan dan karena ketiadaan space di galangan).

 Hanya untuk masukan, kepada teman-teman KPS, bisa menanyakankepada shipowner, apakah FPSO/FSO yang beroperasi di KPS nya diclasskan sebagai Floating Unit Installation atau Trading Tanker. Jika Trading Tanker, ada kewajiban pada tahun ke 5 untuk ke Dry Dock,dan biasanya ini menjadi debat yang tiada akhir. KPS tentu saja tidakmau menghentikan produksi dan badan klasifikasi akan mencabutsertifikat yang menyebabkan asuransi juga cabut.

Didik Pramono 

Pak Jamsir, Kalau Floating Unit di klas-kan sebagai trading tanker, bagaimanadengan ketentuan KM 66 tahun 2005 (Pasal 5) dimana ada salah satuketentuan untuk mencabut poros dan propeller sehingga dapatdibebaskan dari ketentuan 13F, 13G, 13H Annex I MARPOL 73/78.Kalau tidak salah ketentuan dari MARPOL yang ini strictly concern

Page 15: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 15/18

mengenai technical requirements (i.e. double hull, space requirement,etc) untuk oil tanker due to prevention of oil pollution (CMIIW). Kalau yang sering/jamak dilakukan oleh IACS member di Indonesia,bagaimana jenis pengklasifikasian Floating Unit ini? Saya pernah

diskusi dengan Divisi Survey BKI, mereka menginformasikan bahwaBKI akan mengklaskan Floating Unit sebagai FSO/FPSO. Bagaimana dengan pengklasifikasian Floating Unit sebagai "stockagebarge"?

Mohon maaf Pak, pertanyaannya berentetan, karena terus terang sayainterest sekali dengan topik diskusi ini. Mumpung pakarnya lagi turungunung neh (minjem kata2 Pak Budhi :p). Sekali lagi terima kasih atassemua pencerahannya.

Kokok IP

Floating unit bisa dikelaskan ke non trading tanker, mis : FPSO/FSO dgpersyaratan tertentu sehingga bisa mendapatkan exemption beberapaperaturan SOLAS, MARPOL.

Selain itu UWILD bisa dilakukan untuk memperpanjang operasional dilapangan atau menggantikan waktu dry docking. Dg demikian tdkharus dry docking setiap 5 th (CMIIW). Banyak juga floating unit ygmasih operasional di atas 5 th tanpa harus naik dock.

 Jamsir Sabara 

Pak Didik, Inilah yang menjadi permasalahan (menurut saya), karena beberapaFPSO/FSO di Indonesia di class kan sebagai Trading Tanker bukanFloating Unit at Fix Location (FOI - Istilah di LR). Untuk mengetahuinyapak Didik bisa melihat dari Notasi pada Sertifikat Class. Notasi Trading Tanker berbeda dengan Notasi FOI.

Konsekwensi dari Notasi ini juga berbeda. Jika dinotasikan sebagai

 Trading Tanker, ada kewajiban setiap 5 tahun harus masuk drydock. Jika dinotasikan sebagai FOI, tidak perlu setiap 5 tahun ke Dry Dockdan selalu FOI itu didisain untuk berada di lokasi sesuai masakontraknya (bisa 10, 15 atau 25 tahun).

Untuk pertanyaan ke Divisi Survey BKI, pertanyaanya sebaiknya begini(maaf bukan menggurui). FPSO/FSO akan di class kan sebagai FloatingUnit atau Trading Tanker? Kalau sebagai Floating Unit berarti BKI telah

Page 16: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 16/18

memiliki Classifiation Rule For Floating Installation at Fix Location. Jikatidak ada, rasanya tidak mungkin mengklasskan FPSO/FSO sebagaiFOI. Kecuali yang dipakai adalah Rule for Trading Tanker (atausemacamnya). Jika demikian, FPSO/FSO itu diclasskan sebagai Trading Tanker yang terikat kewajiban Dry Dock setiap 5 tahun.

 Maaf pak Didik, saya balik pernyataanya. Stocking Barge dapat diclasskan sebagai FOI.

Didik Pramono 

Pak Jamsir,  Terima kasih atas pencerahannya, sangat membantu. Memang kalaumelihat kenyataan masih ada beberapa regulasi terkait yang

kontradiktif disana sini, sehingga aplikasinya pun jadi membingungkan.Regulator-nya aja juga masih sering bingung :p

El Mundo 

  Jika ber bendera Indonesia, bukankah kewajiban naik dok itu setiaptahun?Apakah pemerintah Indonesia (authority maritim/HUBLA) telahmengakui underwater survey inlieu of dry dock?..(kalau benar sayaketinggalan jaman..hehe) 

Utk IACS member, bukankah notasi class UWILD (ABS) atau sejenisnyaitu utk men jamin flag state bahwa underwater survey dapatmengganti drydock survey pada saat special survey (5 thn) atau padaintermmidiate survey (2 1/2 thn)? Pak Jasmir..mohon penjelasan...Salam utk pak John R Saila

iwan aryawan 

Pak El, 

Kalau peraturannya begitu, saya kira ada yg salah dgperaturannya ;-)). Kalau untuk trading ships sih memang peraturannyabegitu. Tapi tidak realistik untuk anjungan lepas pantai. Sepengetahuan saya memang seperti yg pak El sebutkan, untukfloating plaforms biasanya ada notasi Class tambahan sebagai tandabahwa meraka layak untuk dilakukan In-water surveys dan tidak perluditarik ke dok/galangan. Biasanya si anjungan harus mematuhi

Page 17: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 17/18

beberapa peraturan seperti, underwater marking, fasilitas komunikasidengan diver, seachest blanketing, dsb, dst.

Kokok IP 

FYI, UU no 17 th 2008Pasal 353Pada saat Undang-Undang ini berlaku semua peraturan pelaksanaanUndang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran dinyatakantetap berlaku sepanjang tidakbertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkanUndang-Undang ini.

Pasal 354

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3493) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KM 20 th 2006 merupakan "produk turunan" UU no 21 th 1992 dan dgterbitnya UU 17 th 2008 maka peraturan yg mengacu ke UU no 21 th1992 sdh tidak berlaku. Tinggal menungu keluarnya KM yg terbaru ygsesuai dg UU 17 th 2008.

gagah rancak  

Sedikit nimbrung,Untuk FPSO/FSO yang akan dikelaskan ke BKI, akan dikelaskan sbgFloating Unit karna BKI telah memilik regulasi Floating, floating,production, storage and offloading units edisi 2009. Mengenai drydock, untuk unit dengan type kapal/barge dilakukan dry dock dginterval 5 tahun sekali dan dpt digantikan dg IW dengan ketentuan.

Setau saya peratura pemerintah, kewajiban untuk survey pengedokanuntuk kapal selain kapal penumpang adalah 2 tahunan, bukansetahun.

 Untuk lbh lanjut bisa hubungi Divisi Survey BKI bagianmempertahankan kelas Pak Totok Ahmad:PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)Divisi Survey, Jln Yos Sudarso 38-39-40 Tanjung Priok, JAKARAT-14320

Page 18: FPSO-FSO Indonesian Flag

8/8/2019 FPSO-FSO Indonesian Flag

http://slidepdf.com/reader/full/fpso-fso-indonesian-flag 18/18

INDONESIAPhone: +62-21 4301703 (ext) 2501www.klasifikasiindonesia.com

Admin Migas 

Mantap nih, para pakar floating forum telah turun gunung. Kemanasaja Bang Samsir ?. Akhirnya kita sudah mengadakan Seminar"Floating Offshore Structure Technology" di ITB Bandung 26 Juni 2009.Peserta yang hadir membludak mengisi seluruh 260 kursi yangdisediakan oleh panitia. Padahal persiapan seminar ini sangatmendadak, menyesuaikan dengan jadwal cuti Mas Iwan dari Houston. Jangan lupa nanti kalau anda cuti dari Malaysia, kita bikin seminar lagi,anak-anak ITS sudah pada minta tuh.

 Untuk memperlengkapi diskusi yang terjadi, saya lepas presentasi dariBpk. Justinus Tangkelangi - Head of Marine and TransportationDepartment BPMIGAS yang berjudul "Floating Platform RegulatoryRequirements" pada seminar di atas. Silahkan download dari URL :http://www.migas-indonesia.net/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=311&Itemid=42. Presentasiyang lainnya menyusul...

Priyo Susetyo 

Mohon maaf Bpk2 member yang ada dimilis ini..sekedar informasi jugaInsyaAlloh BKI akan mempunyai rules sendiri..kebetulan salah satukonseptornya dosen wali Saya Bp. Petrus Eko Panunggal (P-3) dansampai saat prosesnya sedang berlangsung

 Ya, mari kita doakan semoga BKI bisa semakin baik dengan seiiringbertambah umurnya BKI..Amiin

pje704748 

Salam KMIMudah2an juga BKI akan terdaftar anggota IACS, dan vesel danplatform offshore class BKI bisa bersandar seluruh Negara?. Amin