fpi knd

20
TUGAS FPI KANDIDIASIS (Untuk memenuhi tugas dibimbing oleh Ns. Rinik, M.Kep.) OLEH : UMI NUR AFIFAH 125070218113006 ANASTASIA MAULIDA 125070218113008 MUFTIYA DWI CAHYANI 125070218113020 KHAIRUL ANAM 125070218113024 INNANI WILDANIA HUSNA 125070218113028 KEYFIN ALIFFAH RIZAL K 125070218113044 HARIS FADJAR SETIAWAN 125070218113056 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

fpi knd

Transcript of fpi knd

Page 1: fpi knd

TUGAS FPIKANDIDIASIS

(Untuk memenuhi tugas dibimbing oleh Ns. Rinik, M.Kep.)

OLEH :

UMI NUR AFIFAH 125070218113006

ANASTASIA MAULIDA 125070218113008

MUFTIYA DWI CAHYANI 125070218113020

KHAIRUL ANAM 125070218113024

INNANI WILDANIA HUSNA 125070218113028

KEYFIN ALIFFAH RIZAL K 125070218113044

HARIS FADJAR SETIAWAN 125070218113056

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS KEDOKTERAN

ILMU KEPERAWATAN

2013

Page 2: fpi knd

Daftar isi

1. Halaman judul

2. Daftar isi

3. Kata Pengantar

4. Bab I

4.1.Pendahuluan

4.2.Latar Belakang

4.3.Rumusan Masalah

4.4.Tujuan Pembelajaran

5. Bab II

5.1.Definisi

5.2.Klasifikasi

5.3.Epideminologi

5.4.Patofisiologi

5.5.Faktor resiko

5.6.Manifestasi Klinis

5.7.Pemeriksaan Diagnostik

5.8.Penatalaksanaan

5.9.Asuhan Keperawatan

6. Bab isi

6.1.Penutup

6.2.Kesimpulan

6.3. Saran

Page 3: fpi knd

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin.

Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan

penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik. Shalawat serta Salam semoga terlimpah curahkan

kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fundamental

Pathology Integument yang dibimbing oleh Ns. Rinik, M.Kep. Makalah ini disusun

oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun

maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat sebuah kasus tentang “Kandidiasis”. Walaupun makalah

ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi

pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing

matakuliah Fundamental Pathophysiology of Integument yaitu Ns. Rinik, M.Kep yang

telah membimbing kami sampai dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun

mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Kediri, 20 April 2013

Penyusun

Page 4: fpi knd

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang

sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai

moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam

rongga mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia

sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada penyakit sistemik menyebabkan

peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang diserang

adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa

didapat dari dot, pakaian, bantal, dan sebagainya.

Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut

berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida

sp, dimana Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab

utama. Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada

tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan

disebabkan oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili

Deutromycetes, dan tujuh diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C.

parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat

menjadi patogen, dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang terisolasi

dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik.

Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa

sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada

pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang

mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia

akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS

Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat jamur itu

pada moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang disebutnya oral thrush,

sehingga ia menamakan jamur itu thrush fungus. Veron (1835)

menghubungkan penyakit pada bayi tersebut dengan infeksi pada saat

Page 5: fpi knd

dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg (1840)

berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat

yang tercemar jamur merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi ini.

Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna putih diberikanlah

nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah menjadi monilia.

Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain Wilkinson

yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923)

menamakan jamur itu dalam genus candida.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.     Apa itu penyakit Kandidiasis , klasifikasi, epidemiologi ,patofisiologi, faktor

resiko, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis dan

keperawatan?

2.     Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien Kandidiasis?

C.   TUJUAN PEMBELAJARAN

1.      Mahasiswa mampu memahami definisi, klasifikasi, epidemiologi, patofisiologi,

faktor resiko, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis

dan keperawatan?

2.     Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien Kandidiasis?

Page 6: fpi knd

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi

Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida.

Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini

mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001).

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C.

albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan

khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan,

dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005)

2. Klasifikasi 

Thrush

Mempunyai ciri khas dimana gambarannya berupa plak putih kekuning-

kuningan pada permukaan mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan dengan

cara dikerok dan akan meninggalkan jaringan yang berwarna merah atau dapat

terjadi pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel-sel inflamasi sel epitel

yang mati dan koloni atau hifa. (Greenberg M. S., 2003). Pada penderita AIDS

biasanya lesi menjadi ulserasi, pada keadaan dimana terbentuk ulser, invasi

kandida lebih dalam sampai ke lapisan basal (Mc Farlane 2002). Penyakit

rongga mulut ini ditandai dengan lesi-lesi yang bervariasi yaitu, lunak,

gumpalan berupa bongkahan putih, difus, seperti beludru yang dapat dihapus

atau diangkat dan meninggalkan permukaan merah, kasar, dan berdarah,

dapat berupa bercak putih dengan putih merah terutama pada bagian dalam

pipi, pallatum lunak, lidah, dan gusi. Penderita penyakit ini biasanya

mempunyai keluhan terasa terbakar atau kadang-kadang sakit didaerah yang

terkena.

Page 7: fpi knd

Kronis hiperplastik kandidiasis

Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah dan bibir, berupa

bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah.

Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan.

Kandidiasis tipe ini disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya berupa plak

putih yang tidak dapat dikerok, gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe

homogen. (Greenberg.2003). Karena plak tersebut tidak dapat dikerok, sehingga

diagnosa harus ditentukan dengan biopsi. Keadaan ini terjadi diduga akibat

invasi miselium ke lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga mulut,

sehingga dapat berproliferasi, sebagai respon jaringan inang. (Greenberg M

2003). Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.

Kronis atrofik kandidiasis

Disebut juga “denture stomatitis” atau “alergi gigi tiruan”. Mukosa palatum

maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi

ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida. Kandidiasis ini hampir

60% diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering

memakai gigi tiruan pada waktu tidur. Secara klinis kronis atrofik kandidiasis

dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :

1. Inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga pinpoint hiperemi,

gambaran eritema difus, terlihat pada palatum yang ditutupi oleh landasan geligi

tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan palatum tersebut (15%-65%) dan

hiperplasi papilar atau disebut juga tipe granular (Greenberg, 2003).

2. Akut atrofik kandidiasis atau disebut juga antibiotik sore mouth. Secara

klinis permukaan mukosa terlihat merah dan kasar, biasanya disertai gejala sakit

atau rasa terbakar, rasa kecap berkurang. Kadang-kadang sakit menjalar

sampai ke tenggorokan selama pengobatan atau sesudahnya kandidiasis tipe ini

pada umumnya ditemukan pada penderita anemia defiensi zat besi. (Greenberg,

2003).

Angular cheilitis, disebut juga perleche, terjadinya di duga berhubungan

dengan denture stomatits. Selain itu faktor nutrisi memegang peranan dalam

Page 8: fpi knd

ketahanan jaringan inang, seperti defisiensi vitamin B12, asam folat dan zat

besi, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi. Gambaran klinisnya berupa

lesi agak kemerahan karena terjadi inflamsi pada sudut mulut (commisure) atau

kulit sekitar mulut terlihat pecah-pecah atau berfissure. (Nolte, 1982. Greenberg,

2003).

3.   Epidemiologi 

Penyebab kandidiasis ini adalah jamur jenis Candida. Jamur jenis ini

adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya

pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan

menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh

rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid,

dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum sempurna.

Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan di

dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur

ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida

dari vagina ibu ketika persalinan.

Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang

tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan

menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.

Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain :

1. Diabetes

2. Leukimia

3. Gangguan saluran gastrointestinal yang meningkatkan terjadinya malabsorpsi

dan malnutrisi.

4. Pemakaian antibiotik

Kadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida karena

antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam

jaringan, sehingga pertumbuhan Candida tidak terkendali.

Page 9: fpi knd

Pemakaian kortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ.

Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur.

Kortikosteroid (sejenis hormon steroid) dihirup/dihisap untuk perawatan pada

paru-paru (misalnya asma) bisa berdampak pada kandidiasis mulut.

4.  Patofisiologi

Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang

oleh candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya

memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi perubahan

keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan

sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan

berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut

yang paling sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini

yang pertumbuhannya dipelihara dibawah pengaturan keseimbangan bakteri yang

normal. Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida karena penggunaan kortikosteroid

dalam jangka waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem

imun serta penyakit yang menyerang sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency

Sindrome (AIDS). Namun bisa juga karena gangguan keseimbangan

mikroorganisme dalam mulut yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan

antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga, ketika pertahanan tubuh/antibodi dalam

keadaan lemah, jamur candida albicans yang dalam keadaan normal tidak

memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah tumbuh tak terkontrol dan

menyerang sistem imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit disebut

candidiasis oral atau moniliasis.

5. Faktor Resiko

Faktor predisposisi terjadinya infeksi ini meliputi faktor endogen maupun

eksogen, antara lain :

Page 10: fpi knd

1) Faktor endogen :

a) Perubahan fisiologik

1) Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina

2) Kegemukan, karena banyak keringat

3) Debilitas

4) Iatrogenik

5) Endokrinopati, gangguan gula darah kulit

6) Penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan

umum yang buruk.

b) Umur: orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status

imunologiknya tidak sempurna.

c) Imunologik : penyakit genetik.

2) Faktor eksogen :

a. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat

b. Kebersihan kulit

c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan

maserasi dan memudahkan masuknya jamur.

d. Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis.

Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan

Candida albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh

manusia karena adanya perubahan dalam sistem pertahanan tubuh.

Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa semu

tersebut merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi.

Virulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta

invasi ke dalam jaringan. Enzim-enzim yang berperan sebagai faktor virulensi

adalah enzim-enzim hidrolitik seperti proteinase, lipase dan fosfolipase.

Page 11: fpi knd

6. Manifestasi Klinis

Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut

bayi dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak

susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak

mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah.

Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan

lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut

dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna

merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.

Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan dapat

sembuh sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini

tidak dapat menyebabkan penyakit lain. Kandidiasis dapat menyebabkan bayi

menangis saat makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain

itu, bayi menjadi malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung

bertambah. Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada

faktor yang memperberat (misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).

7. Pemeriksaan Diagnostik

 

Anamnesis disertai temuan klinis dan pemeriksaan mikroskopik

sudah bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis kandidiasis pada

sebagian besar pasien. Pemeriksaan mikroskopis s e k r e t v a g i n a d e n g a n

l a r u t a n K O H 1 0 % a k a n m e m p e r l i h a t k a n h i f a b e r c a b a n g

d a n  pembentukan tunas (budding) khas kandidiasis. Pemeriksaan ini bersifat

diagnostik pada65 % sampai 85% perempuan simtomatik (Sobel. 1999). Selama

infeksi kandidiasis, vaginamemper tahankan pH norma l 4 .0 sampa i 4 ,5 .

pada perempuan s imtomat ik , dan pada semua perempuan dengan

kandidasrekuren, harus dilakukan biakan vagina apabila hasil pemeriksaan

mikroskopik negatif. Namun, hasil biakan yang positif pada

perempuanasimtomatikseyogyanya tidak menyebabkan pemberian terapi karena

C. Albicans Adalah flora komensal di vagina sebagaian besar perempuan.

Page 12: fpi knd

Terapi

Kandidiasis genital dapat diterapi secara topikal atau oral. Obat golongan azol

efektif pada pada 80% sampai 90% pasien yang menyelesaikan terapi.

Infeksi rekuren dapat diterapi d e n g a n k o m b i n a s i p r e p a r a t t o p i k a l

d a n o r a l . K a n d i d i a s i s v u l v o v a g i n a r e k u r e n didefinisikan

sebagai empat kali atau lebih infeksi simtomatik dalam satu tahun.

Terapiun tuk lak i – lak i pasangan perempuan yang meng idap

in feks i rekuren te rbuk t i t i dak  mengurangi kekambuhan infeksi. Pemberian

yogurth oral setiap hari dan hiposentisisasi dengan preparat –preparat antigen C.

Albicans dilaporkan berhasil pada sebagian pasien perempuan.

8. Penatalaksanaan

Faktor predisposisi yang dapat diatasi dihilangkan dahulu dan kebersihan

perorangan diperbaiki karena kalau tidak penyakit ini akan bersifat kronik-

residif.

Obat terpilih untuk kandidiasis kulit atau mukosa mulut adalah larutan gentian

violet 1% (dibuat segar/baru) atau larutan nistatin 100.000 – 200.000 IU/ml

yang dioleskan 2 – 3 kali sehari selama 3 hari.

Untuk kandidiasis di saluran cerna : nistatin oral 500.000 IU 3 x sehari selama

7–14 hari. Dosis pada anak 100.000 IU dalam 4 kali pemberian.

9. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum

Kesadaran, status gizi, personal hygine, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi

b. Pemeriksaan sistemik

Page 13: fpi knd

Kepala (mata, hidung, telinga, gigi&mulut), leher (terdapat perbesaran tyroid

atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi), genitalia, ekstremitas atas dan

bawah(inspeksi).

c.Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium (dermatologi)

2. Diagnosa Keperawatan & Intervensi

A. Kerusakan imegritas kulit yang berhubungan dengan lesi dan respon

paradangan

Tujuan: Tidak terjadi kerusakan imegritas kulit dan peradangan pada klien

Kriteria:

- Kerusakan imegritas kulit berkurang

- Tanda-tanda peradangan hilang

- Keluhan klien berkurang

Intervensi:

- Kaji riwayat imegritas kulit

- Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi kerusakan imegritas kulit dan jelaskan

tentang teknik mengurangi respon peradangan

- Ciptakan lingkungan yang nyaman (mengganti alat tenun)

- Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan

B. Risiko hambatan interaksi sosial ybd keadaan yang memalukan

Tujuan: klien bisa berinteraksi

Kriteria:

- Klien terbuka tentang keadaannya

Page 14: fpi knd

- Klien tidak mengisolasi diri

- Klien dapat istirahat dengan tenang

Intervensi:

- Berikan penjelasan tentang penyakit yang diderita

- Menciptakan lingkungan yang nyaman

- Mendorong klien berinteraksi dengan orang lain

- Anjurkan agar klien tidak perlu merasa malu dengan keadaannya

- Lakukan personal hyigne pada klien

C. Harga diri rendah ybd penampilan dan respon orang lain

Tujuan: Klien percaya diri dengan keadaannya

Kriteria:

- Klien merasa rileks

- Berinteraksi denga orang-orang disekitarnya

- Klien dapat menerima dirinya apa adanya

Intervensi:

- Observasi interaksi klien dengan orang lain

- Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta menjauhkan faktor

risiko

- Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan dan perawatan

- Ajarkan penggunaan relaksasi

- Beritahu tentang penyakit klien bahwa penyakit klien tidak berbahaya

Page 15: fpi knd

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C.

albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan

khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan

hilangnya penghalang (Stedman, 2005).

Kandidiasis meliputi infeksi yang berkisar dari yang ringan seperti sariawan

mulut dan vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam kehidupan manusia.

Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya

menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien

transplantasi. Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur

candida albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak

adanya gigi, gigi palsu yang tidak pas).

Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan

kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).

Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah).

Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus

besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.