forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X...

46
PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

Transcript of forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X...

Page 1: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

PEMBELAJARANSEJARAH INDONESIA

HANDOUT PENDAMPINGANIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

Page 2: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA

I. PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang baik selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku (behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.

B. Deskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 1

Page 3: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Dikenal klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa.

Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.

Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organizing/internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand) yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse) yang merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate), merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2

Page 4: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

SKL

KI+

RLKD

Materi Pembelajaran

PEMBE-LAJARAN

Penilaian

HASIL BELA-JARPenilaian

Penilaian

Pembelajaran Sejarah Idonesia

(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).

2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan

Dimensi Kualifikasi KemampuanSikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya @2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3

Page 5: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

Dimensi Kualifikasi Kemampuandiri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAKKOMPETENSI INTI

KELAS XKOMPETENSI INTI

KELAS XIKOMPETENSI INTI

KELAS XII1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4

Page 6: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah IdonesiaKOMPETENSI INTI

KELAS XKOMPETENSI INTI

KELAS XIKOMPETENSI INTI

KELAS XIIkonseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

5. Kompetensi Inti pada aspek sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi afektif, perilaku dan kognitif. Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4); untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi bentuk pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5

Page 7: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.Misalnya patung monumen Dirgantara di Jakarta, lukisan sabung ayam karya Affandi, pertunjukan tari Sardono W. Kusumo, pertunjukan musik angklung mang Ujo, pentas teater dari teater Koma.

b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya jenis dan cirilukisan realis, jenis tata teknik pentas teater, jenis dan ciri musik klasik, jenis dan ciri tari kelompok, jenis teater tradisi.

c. Pengetahuan prosedural merupakanpengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda.Misalnya membuat lukisan teknik cat air, memainkan alat musik gitar, menarikan tarian klasik, menyusun skenario drama.

d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan mengritik karya seni seperti lukisan, patung, musik, tari, dan teater.Mengkaji dan mengungkap makna dari suatu karya seni. Merencanakan pementasan karya tari, musik, dan teater; merencanakan pameran karya seni rupa.

7. Kompetensi Inti pada aspek keterampilan mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6

Page 8: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi dan mencipta.

8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

10.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

11. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.a. Melakukan linierisasi keterkaitan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku

teks sesuai KD dari KI-3;c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai

rumusan KD dari KI-4;d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam

kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7

Page 9: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Idonesia

C. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8

Page 10: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Tabel 3. Contoh Analisis Keterkaitan SKL, KI, DAN KDStandar Kompetensi

Lulusan Kompetensi IntiKelas X

Kompetensi Dasar Analisis

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

I.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.

KD ini belum menunjukkan pengamalan bagi peserta didik, baru sampai menghayati

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

I.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.

Berada dalam dimensi proses kognitif C3

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

3.1 Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.

C3, termasuk pada dimensi pengetahuan (konsep)

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9

Page 11: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah IndonesiaStandar Kompetensi

Lulusan Kompetensi IntiKelas X

Kompetensi Dasar Analisis

Dimensi Kualifikasi Kemampuanwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab, serta dampak fenomena dan kejadian.

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.

Menyajikan merupakan keterampilan abstrak (Dyers), informasi yang disajikan merupakan fakta (Dave)

Keterangan :1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar

Kompetensi Lulusan2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud

nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar.

Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.

D. Latihan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10

Page 12: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas X, XI dan XII sesuai contoh tabel 3.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11

Page 13: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

II. PEMAHAMAN MATERI

1. Konsep

Materi pembelajaran atau lingkup materi Sejarah Indonesia adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.

2. Deskripsi

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4. Guru Dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus atau buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).

Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:

1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.

2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.

3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.

4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12

Page 14: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif).

c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan konkret.

d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2). Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor Dave atau Simpson.

e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator.

Mata pelajaran Sejarah Indonesia membahas materi yang terkait dengan perjalanan era atau waktu, meliputizaman-zaman sebagai beriku.

1. Praaksara; 2. Hindu-Buddha; 3. Kerajaan-kerajaan Islam; 4. Penjajahan bangsa Barat; 5. Pergerakan Nasional; 6. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan; 7. Demokrasi liberal; 8. Demokrasi terpimpin; 9. Orde Baru, dan 10.Reformasi.Mata pelajaran Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar:1. Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan

sejarah Indonesia hampir pada seluruh periode sejarah;2. Memandang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan

kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;3. Setiap periode sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan atau tokoh di

tingkat nasional dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam perjalanan sejarah Indonesia;

4. Memiliki tugas untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting dan terjadi di seluruh wilayah NKRI dan seluruh periode sejarah kepada generasi muda bangsa, dan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13

Page 15: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

5. Pengembangan cara berpikir sejarah (historical thinking), konsep waktu, ruang, perubahan, dan keberlanjutan menjadi keterampilan dasar dalam mempelajari sejarah Indonesia.

Materi pembelajaran Sejarah Indonesiadikembangkan sesuai dengan tuntutan KD3.Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran sejarah Indonesia yang sudah tercantum dalam silabus sejarah Indonesia sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran Sejarah Indonesiamerujuk pada materi pokok dalam silabus Sejarah Indonesiadankompetensi dasar yang termuat dalamKI-3 (pengetahuan)dan KI-4 (keterampilan). Pencapaian tiap-tiap KD ditandai dengan penguasaan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), yaitu perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. IPK dibuat oleh guru yangmencakupkompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

3. Contoh

Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.

1.2. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran,

II.1Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14

Page 16: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.

II.2Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsif dan proaktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya.

II.3Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembang-nya agama dan kebudayaanHindu-Buddha di Indonesia. (C4).

3.1.1Menjelaskan kondisi sosial-Budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Buda.

3.1.2Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia (C4).

3.1.3Menilai pendapat

Masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan

Terbentuknya kepulauan Indonesia

Asal usul tersebarnya nenek moyang bangsa Indonesia

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15

Page 17: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang prosesnya masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia (C5).

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II.4 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

4.1.1Merancang kerangka tulisan hasil analisis dalam bentuk artikel tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaanHindu-Buddha di Indonesia

4.1.2Membuat tulisan hasil analisis dalam bentuk artikel tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaanHindu-Buddha di Indonesia.

Teknik penulisan artikel

Integrasi “muatan lokal” dalam Mata Pelajaran Sejarah Indonesia dimaknai dengan materi Sejarah Indonesia yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16

Page 18: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi, yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang dimungkinkan diajarkan dalam program akutalisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17

Page 19: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Tabel 5. Pengintegrasian materi Sej arah Indonesia dalam “Muatan Lokal” dan Ekstrakurikuler Kepramukaan.

Kompetensi DasarIntegrasi “Muatan Lokal”

ke dalam Sejarah Indonesia

Integrasi Ekstrakurikuler Kepramukan dari materi

Sejarah Indonesia

3.1Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembang-nya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. (C4).

Menganalisis sejarah lokal Jakarta zaman Hindu-Budha.

Mempetakan tempat-tempat cagar budaya peninggalan kebudayaan Hindu-Budha di Jakarta.

Menunjukkan hasil budaya Hindu-Buddha yang masih ada di wilayah DKI Jakarta sampai sekarang.

Menganalisis peta pencarian jejak untuk mengunjungi tempat-tempat cagar budaya peninggalan kebudayaan Hindu-Budha di Jakarta.

4.1Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta

Membuat tulisan hasil analisis dalam bentuk artikel tentang sejarah lokal zaman Hindu-Buddha di DKI Jakarta.

Melakukan pencarian jejak tempat-tempat cagar budaya peninggalan kebudayaan Hindu-Budha di Jakarta.

Membuat tulisan dalam bentuk artikel tentang upaya pelestarian dan pengembangan pariwisatabenda-benda peninggalan Zaman Hindu-Budha di DKI Jakarta.

Membuat laporan pencarian jejak tempat-tempat cagar budaya peninggalan kebudayaan Hindu-Budha di Jakarta.

4. Latihan

1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian Kompetensi seperti contoh tabel 4 di atas dari pasangan KD3 dan KD4.

2. Buat analisis integrasi materi KD dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti contoh table 5.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18

Page 20: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Deskripsi

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.

b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

c. Perumusan indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4.

d. Perumusan tujuan

Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience), perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree). Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19

Page 21: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk.

Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk yang dapat diamati dan atau diukur.

e. Langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapanatau pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning Dan Project Based Learning).

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, dan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20

Page 22: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning) dengan kriteria:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau produk;

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan meta kognitif;c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dand. Pernataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan

penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuandan

pencarian/penelitian).1) Sintaks model Discovery Learning meliputi:

a) Pemberian rangsangan (Stimulation);b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);c) Pengumpulan data (Data Collection);d) Pembuktian (Verification), dane) Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:a) Orientasi masalah;b) Pengumpulan data dan verifikasi;c) Pengumpulan data melalui eksperimen;d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dane) Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil karya Problem Based Learning.1) Sintaksmodel Problem Based Learning dari Bransford and Stein

(dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:a) Mengidentifikasi masalah;b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan

menseleksi informasi-informasi yang relevan;c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian

alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

d) Melakukan tindakan strategis, dan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21

Page 23: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.

2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:a) Merumuskan uraian masalah;b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dand) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Project Based Learning dengan sintaks:1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential

Question);2) Mendesain perencanaan projek;3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the

Students and the Progress of the Project);5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Beberapa prinsip proses pembelajaran mata pelajaran Sejarah Indonesia adalah sebagai berikut.a. Pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Indonesia

menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis peserta didik aktif (active learning). Pendekatan pembelajaran ini lebih memungkinkan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan pembelajaran agar lebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi bermakna jika peserta didik mengalami sendiri setiap proses pembelajaran melalui aktivitas yang aktif. Pengetahuan yang didapatkan peserta didik bukan berasal dari informasi dari guru, namun berasal dari usaha eksplorasi (menggali) informasi peserta didik sendiri melalui aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Misalnya peserta didik diminta untuk melakukan wawancara kepada tokoh atau pelaku sejarah untuk menyusun kisah sejarah.

b. Pembelajaran Sejarah Indonesia terkait dengan pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Oleh karena itu,pendekatan pembelajaran berbasis nilai penting juga untuk dikembangkan. Bagaimana nilai-nilai kesejarahan atau nilai kebangsaan itu dapat dihayati dan dapat diamalkan oleh peserta

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22

Page 24: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

didik pada kehidupan kesehariannya. Oleh karena itu, pembelajaran dengan materi biografi tokoh sangat penting dan cocok untuk mendukung pembelajaran ini.

c. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

d. Prinsip-prinsip pembelajaran Sejarah Indonesia sebagai berikut: (1) dari pesertadidik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; (6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakanpembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23

Page 25: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuanatas perbedaan individual dan latarbelakang budaya peserta didik.

C. ContohAgar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai

dengan silabus dan buku teks siswa terkait.2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan

rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan

langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M) sampai mencapai IPK.

4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24

Page 26: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Tabel 6. Rancangan pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing dan Pendekatan SaintifikKompetensi Dasar:3.1 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembang-nya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. (C4).4.1 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan

pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta

IPK Sintaks Model Pembelajaran

Pendekatan SaintifikMengamati Menanya Mengumpulkan

Informasi Menalar Mengomunikasikan

III.1.1Menjelaskan kondisi sosial-Budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Budha.

III.1.2Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia (C4).

Orientasi masalah Guru menyajikan gambar permasalahan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Budha.Peserta didik menganalisis permasalahan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Budha yang disajikan oleh guru

Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman kelompok berkaitan dengan permasalahan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Budha

Pengumpulan data dan verifikasi

Guru mendorong peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai media

Peserta didik secara individu membaca uraian kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia masa Hindu-Budha dalam buku teks

Peserta didik secara berkelompok berdiskusi membahas permasalahan berdasarkan hasil pengamatan dalam buku teks

Peserta didik menganalisis informasi yang berkaitan dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia masa Hindu-Budha

Peserta didik memberikan pendapat mengenai karakteristik masyarakat Indonesia masa Hindu-Budha

Peserta didik @2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25

Page 27: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

IPK Sintaks Model Pembelajaran

Pendekatan SaintifikMengamati Menanya Mengumpulkan

Informasi Menalar Mengomunikasikan

Peserta didik berdiskusi tentang ciri-ciri masyarakat Indonesia masa Hindu-Budha

menilai sistem mata pencaharian, kesenian,dan tekmologi masyarakat Indonesia masa Hindu-Budha,

III.1.3 Merancang kerangka tulisan hasil analisis dalam bentuk artikel tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaanHindu-Buddha di Indonesia.

4.1.2 Membuat tulisan hasil analisis dalam bentuk artikel tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Pengumpulan data melalui eksperimen/mencoba

Guru menugaskan peserta didik membuat tulisan pendek mengenai perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Guru melakukan tutorial kelompok

Peserta didik pada kelompok lain menanyakan berkaitan dengan presentasi kelompok

Peserta didik melakukan observasi ke tempat sejarah peninggalan kebudayaan Hindu-Budha

Peserta didik menganalis dan mengklasifikasikan hasil observasi ke tempat bersejarahPeserta didik menerima masukan dari guru berkenaan hasil observasinya

Peserta didik membuat laporan hasil observasi

Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya pada kelompok lain

Peserta didik menanggapi pertanyaan/ klarifikasi kelompok lain dengan santun

Mengorganisasi dan Guru @2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26

Page 28: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

IPK Sintaks Model Pembelajaran

Pendekatan SaintifikMengamati Menanya Mengumpulkan

Informasi Menalar Mengomunikasikan

memformulasikan penjelasan

menugaskan pengeditan artikel pemdekmengenai perkembangan agama dan kebudayaanHindu-Buddha di Indonesia.Peserta didik memperbaiki hasil laporan observasi berdasarkan masukan ketika presentasi

Menganalisis proses inkuiri

Peserta didik menyimpulkan hasil temuan-temuan dari hasil observasi

Peserta didik menempelkan artikel pendek mengenai perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia di mading sekolah

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27

Page 29: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

D. Latihan

Buatlah pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan format matrik seperti pada tabel 6.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28

Page 30: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

IV. PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.

Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan kompeten bila hasil pengukuran kompetensi pengetahuan dan keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga digunakan penilaian otentik baik terhadap ranah sikap, ranah pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang.

B. Deskripsi

Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

1. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29

Page 31: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (spiritual dan sosial). Guru Sejarah Indonesia perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pembelajaran sesuai dengan relevansi dan karakteristik baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.

Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen KeteranganObservasi Daftar cek

Skala penilaian sikap.

Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diri Daftar cekSkala penilaian sikap.

Dilakukan pada akhir semester.

Penilaian antar peserta didik

Daftar cekSkala penilaian sikap.

Dilakukan pada akhir semester, setiap peserta didik dinilai oleh 5 peserta didik lainnya.

Jurnal Catatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik.

Berupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang melalui kisi-kisi soal mulai dari menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator soal dan/atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.

Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30

Page 32: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

3. Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.

4. Remedial dan Pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.

Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi

a. Laporan pencapaian kompetensi sikap

Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester.

b. Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan

Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir semester merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal (2,67).

c. Laporan pencapaian kompetensi keterampilan

Laporan pencapaian kompetensi keterampilan pada akhir semester merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari batas minimal (2,67).

C. Contoh

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31

Page 33: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

1. Penilaian SikapTabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap

No Nama Siswa/ Kelompok

Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santun

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41.2.dst

Keterangan:4 = jika empat indikator terlihat.3 = jika tiga indikator terlihat.2 = jika dua indikator terlihat.1 = jika satu indikator terlihat.

Indikator Penilaian Sikap:

Disiplina. Tertib mengikuti instruksib. Mengerjakan tugas tepat waktuc. Tidak melakukan kegiatan yang tidak dimintad. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujura. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadic. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawaba Pelaksanaan tugas piket secara teraturb Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompokc Mengajukan usul pemecahan masalahd Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santuna. Berinteraksi dengan teman secara ramahb. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaanc. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabatd. Berperilaku sopan

Nilaiakhir sikap diperolel dari modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 32

Page 34: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

Kategori nilai sikap:Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 33

Page 35: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel 9. Kisi-Kisi dan Soal

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis

Soal Soal

3.1Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia (C4).

3.1.1Menjelaskan kondisi sosial-Budaya masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Hindu-Buda.

3.1.2Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia (C4).

3.1.3Menilai pendapat tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang prosesnya masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia (C5).

Peserta didik dapat menjelasakan kondisi masyarakat pra Hindu-Budha di Indonesia

Membedakan berbagai teori masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Menyimpulkan teori yang paling tepat tentang masuknya dan dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Tes tulis

1. Jelaskan mengapa para ahli banyak melakukan penelitian manusia purba di bantaran sungai?

2. Jelaskan perbedaan manusia purba?

3. Jelaskan manusia pendatang yang menduduki Indonesia pada masa purba?

Rubrik Indikator Penilaian Pengetahuan

a. Para ahli banyak melakukan penelitian di bantaransungai:1) Jika menjawab secara lengkap dan benar skor 4 2) Jika menjawab tidak lengkaptetapi benar skor 3 3) Jika menjawab tidak lengkap dengan tidak benar skor 24) Jika salah jawabannya skor 1

b. Perbedaan manusia purbadi Indonesia:1) Jika menjawab 3 jenis manusia purba di Indonesia dengan

benar skor 4 2) Jika menjawab 2 jenis manusia purba di Indonesiadengan benar

skor 3

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 34

Page 36: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

3) Jika menjawab 1 jenis manusia purba di Indonesiadengan benar skor 2

4) Jika seluruh jawaban salah skor 1c. Manusia pendatang yang menduduki Indonesia pada masa purba:

1) Jika menjawab 4 kelompok manusia pendatangdengan benar skor 4

2) Jika menjawab 3 kelompok manusia pendatangbenar skor 3 3) Jika menjawab 2 kelompok manusia pendatang dengan benar

skor 24) Jika menjawab 1 kelompok manusia pendatangdengan benar

skor 1

Rumus Konversi NilaiJumlah skor yang diperoleh

Nilai= X 4 = ________ Jumlah skor maksimal

Pada contoh di atas skor maksimal adalah 12

3. Penilaian Keterampilan

Tabel 10. Rubrik Membuat Artikel Masuknya dan BerkembangnyaAgama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

NO Nama SiswaAspek yang dinilai

Nilai AkhirAkurasi Kedalama

n Keluasan30 30 40

1 Johan 4 4 3 3.602 Agita 4 3 3 3.303 Bulan 2 2 2 2.00

Contoh Pengolahan NilaiNilai Akhir Johan = (4x30)+(4x 3 0)+(3x 4 0 ) = 3.60

100Nilai Akhir Agita = (4x30)+(3x 3 0)+(3x 4 0) = 3.30

100Nilai Akhir Bulan = (2x30)+(2x 3 0)+(2x 4 0 ) = 2.00

100

Keterangan:Indikator penilaian keterampilan a. Akurasi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 35

Page 37: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

1) Artikel yang dibuat sesuai secara teori, menarik, dan runtut skor 4

2) Artikel yang dibuat sesuai teori, menarik, tetapi tidak runtut skor 3

3) Artikel yang dibuat sesuai secara teori, tetapi kurang menarik dan tidak runtut skor 2

4) Artikel yang dibuat kurang sesuai secara teori, kurang menarik dan tidak runtut skor 1

b. Kedalaman1) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan

kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji secara mendalam skor 4

2) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji cukup mendalam skor 3

3) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji kurang mendalam skor 2

4) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji tidak mendalam skor 1

c. Keluasan1) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan

kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji secara luas skor 42) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan

kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji cukup luas skor 33) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan

kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji kurang luas skor 24) Artikel memuat masuk dan berkembangnya agama dan

kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dikaji tidak luas skor 1

Rumus Konversi Nilai:

Jumlah skor yang diperolehNilai = X 4 = _________

Jumlah skor maksimalPada contoh di atas jumlah skor maksimal adalah 12.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 36

Page 38: forumgurusmkkotatangerang.files.wordpress.com · Web viewUntuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).

Pembelajaran Sejarah Indonesia

4. Contoh Laporan Pencapaian Kompetensia. Ranah Pengetahuan

Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Capaian Kompetensi Nilai Akhir**)

KD 3.1 3,30KD 3.2 4,00Rerata KD 3,65Ulangan tengah semester 3,50Ulangan akhir semester 2,90

Nilai Pengetahuan *)Keterangan : *) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang

bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan kompleksitasnya.

**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014 yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

b. Ranah KeterampilanNama Peserta Didik : ...............................

Nilai Capaian Nilai Akhir**)

KD 4.1 3,30AKD 4.2 4,00

Nilai Keterampilan *) 4,00

Keterangan : *) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian

tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014

yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.

D. Latihan

Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian skala 4.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 37