FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas...

30
1 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 Judul Karya: Grouting dengan Metode Tube a Manchete (TAM) di Proyek Waduk Bajulmati Kategori Karya *) Metode Konstruksi Teknologi Konstruksi Arsitektur Teknologi Tepat Guna Diajukan oleh: PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) X

Transcript of FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas...

Page 1: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

1

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KARYAKONSTRUKSI INDONESIA

TAHUN 2014

Judul Karya:

Grouting dengan Metode Tube a Manchete (TAM) di ProyekWaduk Bajulmati

Kategori Karya*)

Metode Konstruksi

Teknologi Konstruksi

Arsitektur

Teknologi Tepat Guna

Diajukan oleh:

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

√x

X

Page 2: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

2

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................................ 1

Daftar isi ......………………………………………………………………………... 2

Data Umum ................................................................................................................. 3

Surat Pernyataan Keaslian Karya PKKI 2014 ............................................................... 4

Proposal Karya ................................................................................................................ 5

A Abstaksi...........................……………………………………………….............. 6

1 Latar Belakang......……………………………………………………... 7

2 Kondisi Geologi Main Dam .................................................................... 7

3 Urutan Pelaksanaan .................................................................................. 11

4 Drilling Dan Pattern Grouting .................................................................. 11

5 Pelaksanaan Pengeboran .......................................................................... 14

6 Tes Pengujian Air (Water Pressure Test) ................................................ 15

7 Pemasangan Pipa Manchette .................................................................. 18

8 Pregrout .................................................................................................... 19

9 Grouting Manchette ................................................................................. 21

10 Komposisi Campuran Grouting ............................................................... 21

11 Tekanan Injeksi Grouting ........................................................................ 22

12 Pencampuran Semen Grouting ................................................................. 22

13 Injeksi Semen Grouting ........................................................................... 23

14 Chek Hole ................................................................................................. 24

15 Permeability Test ...................................................................................... 26

B Data Teknis ...........................................……………………………………….... 29

C Keunggulan Karya ................................……………………………………….... 29

D Data Pendukung Lainnya ....................……………………………………….... 30

Page 3: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

3

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 20141. Nama1) PT Brantas Abipraya (Persero)

2.Tempat/Tanggal Lahir2)

atau Tanggal Pendirian3)12 November 1980

3. Alamat Jl. D. I. Panjaitan Kav. 14, Jakarta Timur

4. Telepon/ HP 021-8516290

5. Fax 021-8516095

6. Email [email protected]

7. Judul Karya

PerancahStruktur Balok &Lantai menggunakanShoring Truss pada Proyek Jembatan DolagoSulawesi Tengah

8. Kategori4)

□Metode Konstruksi

□Teknologi Konstruksi

□Arsitektur

□Teknologi Tepat Guna

9.Bidang Pekerjaan(Kontraktor/ Konsultan Perencana/Peneliti, dsb.)

Kontraktor

10. Riwayat Pekerjaan

1. Bendung dan bendungan

2. Jalan Jembatan

3. Gedung

4. dll

11. Pemilik Pekerjaan(Bila pemilik pekerjaan bukan ybs.)

Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Bina Marga

Jakarta,12 Agustus 2014

Dody Setiawan, ST

Page 4: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

4

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYAPENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2014

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dody Setiawan, STJabatan : Project ManagerBertindak atas nama *) : Sendiri (selaku individu/perorangan)

Tim [selaku tim/kelompok masyarakat)Ketua Tim : ..........................................................Anggota 1 : ..........................................................Anggota 2 : ....................................................dst.

Instansi/ PerusahaanPT Brantas Abipraya (Persero)Pimpinan/ Direktur Utama : Bambang Esti MarsonoKerjasama Operasi/Joint Operation (antar badan usaha)Perusahaan 1 : .....................................................Perusahaan 2 : .................................................dst.

Alamat : Jl. D. I. Panjaitan Kav. 14, Jakarta TimurNo.Telp. / Fax. : 021-8516290/021-8516095Email : [email protected]

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya/kami *) ajukan denganjudul “ Grouting dengan Metode Tube a Manchette (TAM) di Proyek Waduk Bajulmati”adalah hasil karya cipta: Sendiri (selaku individu/perorangan)

Kelompok (Tim/Perusahaan/Instansi/Kerjasama Operasi)dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, sertabelum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya.

Bila dikemudian hari ternyata pernyataan yang saya/kami *) buat ini tidak benar, makasaya/kami *) membebaskan Panitia/Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia2014 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksisebagai berikut:

1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian;2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/penerima Penghargaan Karya Konstruksi

Indonesia 2014 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima;3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan

merupakan karya orisinil kami atau merupakan jiplakan/tiruan/pengakuan atas karyapihak lain.

Demikian pernyataan ini saya/kami *) buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 12 Agustus 2014

Yang membuat pernyataan,

Dody Setiawan, ST

Materai

Rp 6000,-

Page 5: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

5

PROPOSAL KARYA

Page 6: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

6

Grouting dengan Metode Tube a Manchette (TAM) di ProyekWaduk Bajulmati

A. AbstraksiKabupaten Banyuwangi dan Situbondo Jawa Timur merupakan salah satu

penghasil beras bagi daerah tersebut. Wilayah ini belum dikembangkan secara

maksimal karena masalah keterbatasan air.Pada musim hujan air sungai

langsung terbuang ke laut, sedangkan pada musim kemarau kekurangan air.

Pembangunan Waduk Bajulmati diharapkan dapat menampung air sehingga

dapat dimanfaatkan untuk irigasi.

Lokasi Waduk secara geologi kurang memenuhi syarat. Kondisi geologi lokasi

proyek didominasi oleh 2 produk endapan vulkanik muda yaitu endapan vulkanik

Ijen Tua yang terdiri dari batuan sedimen gunung api, batu apung, tuff dan lava

basalt dan endapan vulkanik Baluran yang terdiri dari lava basalt, batuan

sedimen gunung api dan lahar. Kedua endapan tersebut ditutupi oleh endapan

alluvial yang bersifat unconsolidated. Untuk mengatasi hal tersebut perlu

dilakukan perbaikan kondisi geologi dengan metode grouting.

Gambar A-1 Lokasi Proyek Waduk Bajulmati

Lokasi ProyekWadukBajulmati

Page 7: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

7

Gambar A-2 Site Plan Kontur Waduk Bajulmati

1. LATAR BELAKANGSyarat lokasi Waduk adalah kondisi tanah memenuhi syarat daya dukung dan

stabil terhadap erosi (rembesan). Salah satu metode perbaikan pondasi adalah

dengan melakukan grouting di lokasi main dam dan dibagian hulu cofferdam.

Grouting merupakan perbaikan tanah dengan cara menginjeksikan bahan cair

yang akan mengisi semua retakan dan lubang.Grouting juga berfungsi untuk

memperkuat formasi lapisan tanah dan sekaligus menjadikan lapisan tanah

tersebut menjadi padat, sehingga mampu untuk mendukung beban bangunan

yang direncanakan.

LokasiGrouting

Page 8: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

8

Gambar 1-1 Rencana Pelaksanaan Grouting Additional Waduk Bajulmati

2. KONDISI GEOLOGI MAIN DAMBerikut kondisi geologi yang ada di Waduk Bajulmati :

a. Pada batuan dasar (Base Rock)

Jenis Batuan Uraian

Lapilli Tuff Massa dasar batuan sebagian besar berkomposisi

tufaan yang merupakan endapan ash volcanic, yang

bersifat absorbed terhadap air, namun porositasnya

rendah.

Tuffaceous

Sand

Komposisi pasir tufaan yang looses dan

mediumpermeability dengan sifat fisik yang rentan

terhadap proses oksidasi.

Laharic

(Gravely Sand)

Berupa endapan lahar yang looses dan highly

permeability, lapisan ini terdapat dibawah muka preatic

air tanah sehingga disebut lapisan aquifer.

Tabel 2-1 Kondisi Geologi Pada Batuan Dasar (Base Rock)

b. Pada batuan Unconsolidated Sediment (Alluvial)

Additonal WorksGrouting

EksistingGroutingTunnel

Rencana TAMGrouting AreaMain Dam

GroutingArea Spillway

Page 9: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

9

Jenis Batuan Uraian

River Deposit Berupa endapan sungai berukuran boulder hingga fine

gravel yang looses dan highly permeability, lapisan ini

terdapat dibawah muka preatic air tanah sehingga jenuh

air. Endapan alluvial tersebut merupakan endapan yang

hardy groutable, karena sifatnya yang jenuh air dan

mengalirkan air tanah.

Tabel 2-2 Kondisi Geologi Pada Batuan Unconsolidated Sediment

Gambar 2-1 Profil Geologi Main Dam

Dari uraian diatas, terlihat bahwa kondisi geologi pondasiWaduk Bajulmati terdiri

dari lebih dari satu jenis batuan dengan tingkat kerusakan geologi yang berbeda-

beda. Hal ini terlihat jelas dengan besarnya angka permeabilitas yang

mencapai s/d cm/detik. Kondisi geologi yang buruk tersebut (porous)

dapat menyebabkanmenurunnya daya dukung tanah/batuan dan memperbesar

terjadinya rembesan air melalui bawah pondasi waduk.

Page 10: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

10

Di dalam ‘Buku Pedoman Grouting Untuk Bendungan’ disebutkan bahwa syarat

angka permeabilitas (k) adalah k ≤ n x 10 –5 cm/detik dan nilai Lugeon berkisar

antara 1 s/d 5. Angka permeabilitas dan lugeon merupakan acuan dalam

menentukan kelayakan suatu waduk.

Gambar 2-2 Profil Permeabilitas Main Dam

Pada lokasi dasar sungai (riverbed) terdapat endapan sungai berukuran boulder

hingga fine gravel yang bersifat lepas dan mudah runtuh. Kondisi batuan ini

menyebabkan pengeboran dan pemasangan packer sulit untuk

dilaksanakan,sehingga dipilih grouting dengan metode Tube A Manchette

(TAM).

3. URUTAN PELAKSANAANUrutan pelaksanaan grouting dengan metode Tube a Manchette (TAM)

ditunjukkan sesuai flow chart di bawah ini :

Page 11: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

11

Gambar 3-1 Flowchart Pelaksanaan Grouting dengan Metode TAM

4. DRILLING & GROUTING PATTERNLokasi grouting dibagi beberapa zona yaitu Blanket Grouting, Sub Curtain

Grouting, Curtain Grouting.

a. Water Stop GroutingAdalah grouting di bagian hulu cofferdam dengan kedalaman 30 m.

b. Blanket Grouting

Pengeboran Ø 66 – 73 mmSetiap Stage (1 Stage = 2,5 m)

Pemasangan CasingPengaman Ø 89 mm

Pemasangan Pipa PVCTube a Manchette Ø 56 mm

Water Pressure Test

Pre – Grouting(Di Luar Pipa Manchette)

Setting Time Pre - GroutingHingga 4 Jam

Packer Setting Hingga PanjangGrouting 1 m

Grouting Sistem TAM(Upstage)

Mulai

Selesai

Page 12: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

12

Digunakan untuk membentuk zona dengan permeability rendah dan

memperbaiki strength pada daerah hulu dari pondasi main dam, Kedalaman

lubang bor mencapai 5 m dengan jarak antar lubang 1 m.

c. Sub Curtain GroutingDigunakan untuk membentuk sebuah zona vertikal yang dalam dengan

permeability rendah. Kedalaman lubang bor mencapai 15 m dengan jarak

antar lubang 1 m.

d. Curtain GroutingDigunakan untuk membentuk sebuah zona vertikal yang dalam dengan

permeability rendah dan memperbaiki kekuatan dalam pondasi batuan.

Kedalaman lubang bor mencapai 40 m dengan jarak antar lubang 1 m.

Gambar 4-1Grouting Pattern

Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan dengan metode Upstage Grouting,

yaitu pelaksanaan grouting dari bawah ke atas. Lubang grouting dibor hingga

kedalaman yang ditetapkan, lalu di-grouting yang dimulai dari stage yang paling

bawah dan dilaksanakan berurutan sampai stage yang paling atas.

Blanketupstream

Blanketdownstream

Sub curtainupstream

Sub curtaindownstream

Curtain grouting

Page 13: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

13

Gambar 4-2 Skema Upstage Grouting

5. PELAKSANAAN PENGEBORAN (DRILLING)Pelaksanaan pengeboran dilakukan di lokasi yang sesuai dengan grouting

pattern yang telah ditetapkan, dimulai dari lubang primer, sekunder dan yang

terakhir tersier. Kondisi batuan yang tidak stabil (mudah runtuh), menyebabkan

pengeboran sulit dilakukan langsung hingga kedalaman yang diinginkan

sehingga dilakukan pemasangan casing pengaman agar dinding lubang bor

tidak runtuh.

Tabel 5-1 Peralatan Pengeboran

No Jenis Alat Gambar

1 Mesin Bor

2 Pompa Bor

3

Stang Bor/ Drilling Rod Ø

66 ~ 73 mm

4 Pipa Casing Ø 89 mm

5 Core Barrel & Bit

6 Tripod

7 Air Hose

8 Water Swifel

9

Peralatan Lain2 (Kunci

Pipa, Dll)

Stang borWater SwifelTripod

Mesin Bor Pipa cashing

Page 14: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

14

Gambar 5-1 Skema Pelaksanaan Pengeboran

Tahapan pelaksanaan :

a. Pengeboran dimulai dengan Ø 66-73 mm dari kedalaman 0.00 m hingga 2.50

atau 5.00 m tergantung kondisi batuan.

b. Water Pressure Test (WPT).

c. Pemasangan casing Ø 83-89 mm hingga kedalaman 5.00 m termasuk

membersihkan kotoran didalam casing.

d. Pemasangan casing dan pekerjaan WPT dengan pengeboran Ø 66-73 mm

kembali ke stage 2 (kedalaman 5-7, 5 atau 10 m).

e. Pemasangan casing Ø 83-89 mm dan melakukan pengeboran kembali pada

kedalaman 5-10 m serta membersihkan kotoran didalam casing.

f. Pengeboran Ø 66-73 mm untuk stage 3 (kedalaman 10-15 m) dan seterusnya

diikuti dengan pemasangan casing hingga kedalaman 40 m.

Page 15: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

15

Gambar 5-2 Pelaksanaan Pengeboran (drilling)

6. TES PENGUJIAN AIR (WATER PRESSURE TEST)Water Pressure Test (WPT) dilakukan untuk menentukan besarnya angka

kelulusan air dalam batuan/tanah (lugeon value) serta untuk mengetahui

besarnya angka koefisien permeabilitas dalam batuan tersebut.Angka ini akan

dipergunakan untuk menentukan komposisi material grouting dan tekanan yang

dipakai.

Tabel 6-1 Peralatan Water Pressure Test

No Jenis Alat Gambar

1 Pompa Tekanan

2 Packer Set

3

Pipa Injeksi & Selang

Injeksi

4 By Pass Assy

5 Flow Meter

6 Pressure Gauge

7 Stop watch

8

Peralatan Lain (kunci,

dll)

Page 16: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

16

Gambar 6-1 Skema Pelaksanaan Water Pressure Test

Tahapan pelaksanaan Water Pressure Test (WPT) :

a. Pengeboran stage 1 yaitu kedalaman 0-5 m, kemudian dilaksanakan

pekerjaan WPT stage 1 yaitu test air dengan tekanan tinggi untuk mengetahui

nilai kelulusan air, Lugeon (LU).

b. WPT stage 2 (5-10 m) bisa dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan

casing kedalaman 0-5 m dan pengeboran stage 2 (kedalaman 5-10 m).

c. Untuk stage 3 dan seterusnya WPT dilaksanakan seperti langkah

sebelumnya.

Gambar 6-2 Pelaksanaan Water Pressure Test (WPT)

Page 17: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

17

Gambar 6-3 Rumus Perhitungan Nilai Lugeon (Lu)

WPT. RECORD :ADD QR94 (T) (MAINDAM)

DATE : 17/1/2014 HP : 1.5

STAGE

: 2a

DEPT.H

: 2,5 m

TIMEPERIODE

ELAPSED WATER

READING OF FLOW

METER TOTAL INJECTED LUGEON

TIME PRESSURE FROM TO

WATER

TAKE

WATER

TAKE RATE VALUE

(Min) (Min) (kPa) (Liter) (Liter) (Liter) (Liter) Q=litre/min (Lu)

13.21 1 2.0 898 905,0 7,0

1 912,0 7,0

1 920,0 8,0

1 927,0 7,0

1 935,0 8,0

1 942,0 7,0

1 950,0 8,0

1 957,0 7,0

1 965,0 8,0

13.31 1 10 972,0 7,0 74,0 7,40 13,76

= 2,15 kg/cm2 = 13,76Tabel 6-2 Contoh record WPT

Page 18: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

18

Gambar 6-4 Penampang Lugeon As Waduk Sebelum Grouting

7. PEMASANGAN PIPA MANCHETTEPada tahap ini dilakukan modifikasi terhadap metode TAM.

Pekerjaan grouting diawali dengan pengeboran dan pengujian tekanan air dan

dilanjutkan dengan pemasangan pipa manchette Ø 56 mm yang terbuat dari

pipa air PVC 2’’ yang digunakan sebagai lubang grouting. Pipa manchette

tersebut yang dipasang sebagai casing pada setiap interval 0,5 m dilengkapi

lubang perforated 4 buah dengan posisi berseberangan. Lubang ditutup

sementara dengan vynil tape.

Tahapan pelaksanaannya :

a. Merekatkan selang pre-grout di luar pipa manchetteuntuk pelaksanaan pre-

grouting.

b. Memasukan pipa manchette Ø 56 mm kedalam lubang bor. Pipa manchette

dilengkapi lubang perforasi Ø 8 mm yang ditutup dengan vynil tape.

Panjang pipa manchette ± 4 m.

c. Penyambungan antar pipa manchette menggunakan lem pipa yang

pelaksanaanya harus cepat agar sambungan antar pipa manchette lebih kuat.

Page 19: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

19

Gambar 7-1 Pemasangan Pipa Manchette

d. Pipa manchette dimasukan kedalam lubang bor hingga kedalaman yang

ditetapkan.

e. Setelah pemasangan pipa manchette selesai, lubang pipa manchette ditutup

dengan vynil tape, agar tidak ada kotoran yang masuk ke dalam lubang pipa

manchette.

f. Pengangkatan pipa casing Ø 89 mm.

8. PRE-GROUTPre-grout adalah proses pengisian material semen dan air untuk mengisi rongga

antara casing bor dan pipa Manchette. Tahap pelaksanaan pregrout sebagai

berikut :

a. Setelah pengeboran dan casing terpasang hingga dasar lubang, pipa tremi

dan pipa Manchette yang telah dibuat lubang perforated dimasukkan dan

ditutup dengan isolasi kedalam lubang bor, selanjutnya semen milk yang

kental dipompakan ke dasar lubang lewat pipa tremi.

b. Setelah diperkirakan semen milk telah mengisi dasar lubang, pipa tremi dan

casing diangkat sedikit demi sedikit keatas sambil memompakan semen milk

yang kental lewat pipa tremi sehingga semen terus mengisi lubang bor.

c. Tahap ketiga dan selanjutnya adalah terus memompakan semen milk yang

kental kedalam lubang lewat pipa tremi sambil terus diangkat bersama casing

hingga semua pipa tremi dan casing terangkat ke permukaan dan semen milk

penuh hingga permukaan lubang.

Page 20: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

20

Gambar 8-1 Pelaksanaan Pregrout

9. GROUTING TUBE A MANCHETTE (TAM)Metode grouting TAM dilakukan karena proses grouting secara konvensional

tidak dapat dilakukan, hal ini dikarenakan struktur lapisan tanah yang ada di

Waduk Bajulmati umumnya batuan lepas.

Tahap pelaksanaan untuk grouting TAM :

a. Grouting TAM bisa dilaksanakan setelah semen pre grout agak mengeras dan

bisa dipecahkan oleh semen grout dalam tekanan tertentu.

b. Packer set dimasukkan hingga ke dasar lubang untuk selanjutnya semen

ditekan hingga memecah pre-grout dan masuk kedalam pori/rekahan sekitar

lubang.

c. Setelah volume dan tekanan tercapai, grouting dihentikan dan dilanjutkan

dengan grouting pada stage diatasnya yang berjarak 0.5 m hingga tekanan

dan volume tercapai.

d. Grouting per 0.5 m dengan menginjeksikan semen milk hingga tekanan dan

volume tercapai.

Page 21: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

21

Gambar 9-1 Pelaksanaan Grouting Manchette

10.KOMPOSISI CAMPURAN GROUTINGBahan grouting yang digunakan berupa material suspense. Material yang

dipakai adalah semen dan bahan tambahan berupa pasir halus, bentonit atau

bahan sejenisnya. Air sebagai bahan cairan yang dipakai sebagai pencampur

semen, harus bebas dari kandungan lumpur, bahan organik dan unsur lain yang

dapat mengakibatkan penurunan kualitas campuran. Bahan semen yang

digunakan adalah Portland Cement (PC) tipe I yang tidak mengandung bahan

lain dan memenuhi syarat yang ditentukan dalam SII - 3 – 1981.

Komposisi semen dan air ditentukan berdasarkan kondisi batuan dan besarnya

penyerapan grouting.

C : W Cement (Kg) Water (Ltr) Volume (Ltr)

1 : 10 10 100 103,2 2x

1 : 5 20 100 106,4 4x

1 : 3 40 120 132,7 4x

1 : 2 40 80 92,7 4x

1 : 1 40 40 52,7 8x

1 : 0,5 80 40 65,5 4x

Tabel 10-1 Komposisi Campuran TAM Grouting

Page 22: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

22

11.TEKANAN INJEKSI GROUTINGFaktor yang penting pada saat pelaksanaan grouting adalah tekanan grouting

dan pencampuran grout. Tekanan grouting yang tinggi akan membuat lebih

mudahnya cairan semen untuk menyebar mengisi celah retakandan pori batuan

secara efektif, namun apabila tekanan terlalu tinggidapat merusak batuan

dasarnya, sedangkan jika tekanan terlalu rendah menyebabkan campuran

semen tidak mencapai lubang yang agak jauh yang berakibat grouting menjadi

tidak efektif.

Berikut ini tekanan grouting yang bisa digunakan sebagai petunjuk tipikal

tekanan yang diperlukan :

Stage I II III IV V VI

Depth (m) 1 – 5 5 – 10 10 - 15 15 - 20 20 – 25 25 – 30

Tekanan (kg/cm2) 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0

Tabel 11-1Tekanan GroutingAdditionalMenurut Kedalaman

12.PENCAMPURAN SEMEN GROUTProses pencampuran semen grout dilaksanakan berdasarkan perbandingan

berat antara semen dan air yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi teknik.

Setiap stage kedalaman diawali dengan campuran encer 5 : 1; 3 : 1; 2 : 1; 1 : 1,

dan yang paling kental 0.5 : 1

Gambar 12-1 Skema Sirkulasi Campuran Grouting

Page 23: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

23

Tahapan pelaksanaan pencampuran semen grouting :

a. Memasukan air ke dalam grout mixer hingga sesuai dengan volume air yang

ditetapkan.

b. Kemudian semen dimasukan ke dalam grout mixer, proses mixing semen dan

air di grout mixer berlangsung beberapa saat (± 1 menit).

c. Setelah campuran semen grout siap, kran pada grout mixer dibuka untuk

menyalurkan cairan semen grout ke hooper untuk dipompakan ke lokasi

lubang grouting melalui selang water hose ke pressure gauge sebelum masuk

ke lubang grouting.

d. Jika cairan semen grout pada hooper volumenya sudah sedikit, cairan semen

grout pada grout mixer dialirkan kembali ke hooper untuk dipompakan ke

lubang bor.

e. Pada saat pelaksanaan injeksi, sirkulasi cairan semen grout sebagian masuk

mengisi celah-celah dan rekahan pada lubang grouting sebagian kembali ke

hooper yang kembali dipompakan oleh grout pump ke lubang grouting.

Gambar 12-2 Proses Pencampuran Semen Grout

f. Selama pelaksanaan grouting, penyiapan material mixing semen grout

berikutnya segera dilakukan. Hal ini agar pelaksanaan injeksi tidak terhambat

karena keterlambatan proses pencampuran semen grout.

g. Proses pencampuran semen grout dilakukan hingga proses injeksi pada

suatu stage telah selesai.

13. INJEKSI SEMEN GROUTINGHasil pengujian tekanan air (water pressure test), pengujian grouting atau hasil

grouting sebelumnya dapat dipergunakan untuk merencanakan tekanan injeksi

Page 24: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

24

dan komposisi yang akan dipakai pada injeksi selanjutnya. Jika pada tes

pengujian air menunjukan kondisi batuan yang rapat, maka diawali dengan

injeksi campuran encer. Apabila menunjukan kondisi batuan yang terbuka

diawali dengan campuran yang lebih kental.Campuran yang digunakan untuk

perbaikan pondasi Waduk Bajulmati di awali dengan campuran 5 : 1 s/d 0.5 : 1.

Pengentalan campuran dilakukan setelah tidak terjadi kenaikan tekanan grouting

dan volume campuran telah mencapai 200 liter per 20 menit.Pelaksanaan untuk

injeksi semen dimulai dengan campuran 5 : 1 hingga 0.5 : 1 dan tekanannya

disesuaikan dengan kedalaman step yang akan digrouting seperti yang

disyaratkan dalam spesifikasi.

Pada lubang yang seluruh stepnya telah di grouting, lubang ditutup dengan dop

plastik dan dijenuhkan hingga ± 4 – 6 jam. Setelah semen grouting sudah

mengeras, rubber packer di buka kemudian air semen sisa grouting di keluarkan

dari lubang bor. Selanjutnya dilakukan penyumbatan (plugging) dengan

menuang kedalam lubang campuran kental 1:1 sampai penuh.

Gambar 13-1Plugging Lubang Grouting

14.CHECK HOLESetelah pelaksanaan TAM, grouting selesai dilakukan untuk keseluruhan

titiknya, dilakukan check hole untuk mengevaluasi apakah pekerjaan grouting

yang dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan atau perlu dilakukan

perbaikan kembali. Hal ini dapat terlihat dari besarnya nilai kelulusan air (lugeon)

setelah dilakukan grouting, apakah sudah memenuhi syarat yang telah

ditetapkan atau belum.

Page 25: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

25

Check hole dilakukan pada titik yang telah ditetapkan, umumnya ditengah-

tengah as waduk. Diawali dengan pengeboran secara rotary yang dilakukan

pada titik yang ditetapkan menggunakan bor cekung (coring bit) dan sebuah

core barrel untuk mendapatkan inti batuan yang menerus. Kemudian dilanjutkan

pengujian permeability test untuk mengetahui nilai kelulusan air lubang grouting.

Gambar 14-1 Pattern Cek Hole di Main Dam

Gambar 14-2 Skema Pelaksanaan Cek Hole

Tahapan pelaksanaan cek hole :

a. Pengecekan peralatan core drilling yang diperlukan,termasuk air untuk flush

drilling.

b. Pengeboran secara rotary menggunakan core bit dan core barrel untuk

mengambil inti batuan (core) pada setiap kedalaman 1 m hingga kedalaman 5

m (1 stage).

c. Inti batuan (core) yang didapatkan dimasukan ke dalam core box, untuk diteliti

efektivitas injeksi semen grouting nya di laboratorium.

Gambar 14-3 Inti Batuan (Core) Hasil Check Hole

Page 26: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

26

d. Pengeboran inti batuan (core) dilakukan hingga kedalaman per stagenya

tercapai, kemudian lubang bor dicuci bersih dengan menyemprotkan air ke

dalam lubang sampai air yang keluar sudah jernih.

e. Memasang packer untuk pengujian permeability test agar diketahui nilai

kelulusan air (lugeon) per stage kedalaman lubang grouting.

f. Pengujian permeability test dilanjutkan dengan injeksi semen grouting ke

dalam lubang yang telah dibor tersebut.

g. Injeksi grouting dilakukan secara up-stage yaitu injeksi cairan semen grouting

dari bawah ke atasmulai kedalaman 5 m.

h. Penjenuhan cairan semen grouting yang telah diinjeksikan ditunggu ± 4 – 6

jam, baru kemudian pengeboran stage selanjutnya bisa dilakukan.

i. Setelah cairan semen grouting stage telah jenuh, dilakukan core drillingpada

kedalaman stage yang ditentukan.

15.PERMEABILITY TESTPengujian ini dilakukan untuk menghitung permeabilitas dalam unit lugeon yang

didefiniskan sebagai sebuah aliran air satuan liter per menit tiap stage dari

sebuah lubang yang dites dengan sebuah tekanan yang bervariasi. Berikut ini

adalah tahapan pelaksanaannya :

a. Pemasangan air packer pada stage lubang bor yang akan di tes, setelah di

setting sejajar dengan lubang bor lalu packer-nya dibuat mengembang

sehingga tidak dapat digerakan lagi.

b. Lalu air ditekan masuk ke dalam lubang dengan melewati flowmeter dan

pressure gauge.

c. Pengecekan sirkulasi air yang melewati peralatan tes, jika terjadi kebocoran

pada air packer terlebih dahulu diperbaiki dengan memperbesar tekanan

angin pada kompresor.

d. Penekanan tekanan setiap stage kedalaman lubang bor disesuaikan dengan

tekanan per stage yang disyaratkan dalam spesifikasi. Tekanan yang

digunakan selama permeability test :

Page 27: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

27

StageKedalaman Tekanan Maks Urut-urutan Tekanan

(Meter) (Kg/ cm2) (Kg/ cm2)

1 0 – 5 2 1 - 1.5 - 2 - 1.5 - 1

2 5 – 10 3 1 - 2 - 3 - 2 - 1

3 10 – 15 4 1 - 2 - 4 - 2 - 1

4 15 – 20 5 1 - 3 - 5 - 3 - 1

5 20 – 25 6 2 - 4 - 6 - 4 - 2

6 25 – 30 7 3 - 5 - 7 - 5 - 3

7 30 – 35 8 3 - 5 - 8 - 5 - 3

8 35 – 40 9 3 - 7 - 9 - 7 - 3

Tabel 15-1 Tekanan Maksimum Permeability Test

e. Untuk stage 1 tekanan awal yang digunakan 1 kg/cm2, kemudian debit awal

aliran air yang melewati flowmeter di catat.

f. Lalu setiap periode 1 menit dilakukan pencatatan debit aliran yang masuk ke

lubang bor, hal ini dilakukan hingga periode waktu 5 menit.

g. Setelah itu tekanan injeksi dinaikan menjadi 1.5 kg/cm2 dan setiap periode 1

menit dilakukan pencatat debit aliran yang masuk ke lubang bor selama

periode waktu 5 menit.

h. Kemudian tekanan dinaikan hingga mencapai tekanan maksimum 2 kg/cm2

dan setiap periode 1 menit dilakukan pencatat debit aliran yang masuk ke

lubang bor selama periode waktu 5 menit.

i. Dilakukan penurunan tekanan menjadi 1.5 kg/cm2 lalu 1 kg/cm2 dengan

metode pencatatan debit aliran yang masuk ke lubang bor sama seperti

sebelumnya.

j. Permeability test stage 1 telah selesai, lalu bisa dilanjutkan dengan

pengeboran inti batuan (core) stage 2.

k. Pengujian untuk stage 2 dilakukan setelah pengeboran inti batuan (core) pada

stage 2 telah selesai. Metode pelaksanaan untuk stage 2 dan selanjutnya

hampir sama dengan stage 1, yang membedakan adalah variasi tekanan per

stagenya berbeda sesuai dengan tekanan per stage yang disyaratkan dalam

spesifikasi.

Page 28: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

28

Gambar 15-1Penampang Lugeon As Waduk Setelah Grouting Dengan Sodium

Silicate Dan Portland Cement Type I

Gambar 15-2 Penampang Lugeon As Waduk setelah Grouting Ketiga dengan

Sodium Silicate Dan Portland Cement Type I

Page 29: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

29

B. Data Teknis1. Lokasi Karya Waduk Bajulmati di Kabupaten

Banyuwangi dan Situbondo

2. Implementasi karya Bidang Sumberdaya Air

Bidang Jalan dan Jembatan

Bidang Perumahan/Permukiman

Lainnya

3. Nilai Kontrak Rp. 243.523.189.000 Include PPN

4. Jangka Waktu Kontrak 930 hari

5. Waktu Pelaksanaan Konstruksi 25 Juni 2012 – 14 Januari 2015

6. Waktu Mulai Berfungsi 16 Mei 2014

C. Keunggulan Karya

NO UNSUR PENJELASAN

I INOVASIOrisinil Chemical grouting dengan downstage

Inspiring Kondisi geologi proyek bersifat

unconsolidated (porous dan mudah

runtuh)

Kreatif Memodifikasi alat grouting dan

metode injeksi

Landasan Teori Geologi teknik dan mekanika tanah

Kebaruan (Novelty) Perbaikan dari metode TAM yang

sudah ada

II DAYA SAINGSkope(Regional/Nasional/Internasional)

Internasional, baru pertama kali

diterapkan di Indonesia

Material Lokal 100%

SDM Lokal 100%

Peralatan Lokal 100%

Mutu Sesuai standar PU, Konsultan dan

ASTM

Page 30: FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Metode...1 Latar Belakang ... Stang Bor/ Drilling Rod Ø 66 ~ 73 mm 4 Pipa Casing

30

Aspek Keselamatan (Manusia,

Publik, Property)

Zero Accident

Efisiensi (Biaya Murah)

Pekerjaan efektif,cepat dan mudah

diaplikasikan

III BERKELANJUTANAspek Ekonomi (Benefit Besar) Lebih murah dibandingkan dengan

metode diafragma wall

Aspek Lingkungan (Low

Energy, Low Waste, Low

Emision)

Ramah lingkungan

Aspek Sosial (Penyerapan

tenaga kerja, Kearifan budaya

lokal)

Penyerapan tenaga kerja lokal

IV LAINNYAPasca pelaksanaan Dari hasil legoun test dan permeability

test metode ini terbukti efektif

D. DATA PENDUKUNG LAINNYA1. Data-data teknis lainnya yang dianggap perlu untuk

diketahui oleh panitia dan belum termuat dalam butir

B dan C

Terlampir

2. Informasi visual (foto, gambar, video, dll Terlampir

3. Resensi media atau kajian tentang objek -

4. Referensi dukungan dari Pakar/Ahli -

Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi

Indonesia tahun 2014 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 12 Agustus 2014

Dody Setiawan, ST