Formulasi sediaan semisolida - · PDF fileemolien dan lubrikan pada sediaan. Salep ......
Transcript of Formulasi sediaan semisolida - · PDF fileemolien dan lubrikan pada sediaan. Salep ......
FORMULASI SEDIAAN
SEMISOLIDA
@Dhadhang_WK@Dhadhang_WKLaboratorium
Farmasetika Unsoed
4/16/2013 1
�Sediaan farmasi semisolid
merupakan produk topikal yang
dimaksudkan untuk diaplikasikan
Pendahuluan
pada kulit atau membran mukosa
untuk memberikan efek lokal dan
kadang-kadang sistemik.
�Biasanya, sediaan semisolid
merupakan formulasi yang
kompleks.4/16/20134/16/2013
� Sediaan semisolid sering terdiri dari dua fase (minyak
dan air), yang satu sebagai fasa kontinu (eksternal)
dan yang lain sebagai fasa terdispersi (internal).
� Bahan aktif sering dilarutkan dalam satu atau kedua
Pendahuluan
fasa, membentuk sistem tiga-fasa.
� Sifat fisik sediaan tergantung pada beberapa faktor,
termasuk ukuran partikel terdispersi, tegangan
antarmuka diantara fasa, koefisien partisi bahan aktif
diantara fasa, dan rheologi produk.
� Faktor-faktor ini bergabung menentukan karakteristik
pelepasan obat sebaik karakteristik yang lain seperti
viskositas.
4/16/20134/16/2013
�Salep menggunakan basis tertentu yang
beraksi sebagai pembawa untuk
menghantarkan obat dan berfungsi sebagai
emolien dan lubrikan pada sediaan.
Salep
emolien dan lubrikan pada sediaan.
�Sifat salep dapat bervariasi antarproduk
tergantung pada penggunaan spesifik
mereka, kemudahan, dan pengembangan
aplikasinya.
�Umumnya, basis salep dapat diklasifikasikan
dalam 4 kelompok: hidrokarbon, absorpsi,
waterremovable, dan water-soluble.4/16/20134/16/2013
Salep Basis Hidrokarbon
1. Petrolatum, USP
– Suatu campuran hidrokarbon
semisolid yang didapatkan dari semisolid yang didapatkan dari
petroleum.
– Meleleh pada temperatur antara 38
dan 60ºC
– Dapat digunakan sendiri atau
kombinasi dengan agen lain sebagai
basis salep.
4/16/20134/16/2013
Salep Basis Hidrokarbon
2. White petrolatum, USP
– Suatu petrolatum yang sudah
diputihkan.diputihkan.
– Digunakan untuk tujuan yang sama
seperti petrolatum tetapi lebih
akseptabel secara estetika daripada
petrolatum karena warnanya lebih
cerah.
4/16/20134/16/2013
Salep Basis Hidrokarbon
3. Salep kuning, USP
– Wax terpurifikasi yang didapatkan dari sarang
madu dari lebah.
– Mengandung 5% wax kuning dan 95%
petrolatum dalam formulasinya.
4. Minyak mineral4. Minyak mineral
– Suatu campuran hidrokarbon cair yang
didapatkan dari petroleum.
– Minyak mineral berguna sebagai agen untuk
membasahi dan menyisipkan senyawa solid
(misal asam salisilat, ZnO) ke dalam sediaan
salep yang mengandung basis berminyak
sebagai pembawanya. 4/16/20134/16/2013
Salep Basis Absorbsi
� Basis absorbsi seperti hidrofilik, material
anhidrous (emulsi m/a) atau basis hidrous
(emulsi m/a yang memiliki kemampuan
mengabsorbsi air tambahan). mengabsorbsi air tambahan).
� Penambahan lanolin, isolat lanolin, kolesterol,
lanosterol, atau sterol terasetilasi menjadikan
basis hidrokarbon hidrofilik.
� Meskipun basis mengabsorbsi larutan berair,
mereka tidak mengabsorbsi air ketika kontak,
tetapi hanya setelah pengadukan yang cukup.
4/16/20134/16/2013
Salep Basis Absorpsi
4/16/20134/16/2013
Salep Basis Absorpsi
4/16/20134/16/2013
Salep Basis Water-removable (water-washable)
4/16/20134/16/2013
4/16/20134/16/2013
� Penambahan emulgator merupakan hal yang kritis
dalam formulasi suatu emulsi. Emulgator harus
memenuhi kriteria berikut sebelum diinkorporasikan:
1. Menjadi suatu surfaktan untuk mengurangi
tegangan permukaantegangan permukaan
2. Dapat mencegah koalesensi dengan diabsorbsi
secepatnya di sekitar droplet yang terdispersi
3. Memfasilitasi repulsi yang sama diantara partikel
melalui pemberian potensial listrik yang sama
dengan droplet
4. Dapat meningkatkan viskositas untuk menjamin
sistem semisolid
5. Efektif pada konsentrasi rendah.4/16/20134/16/2013
4/16/20134/16/2013
4/16/20134/16/2013
4/16/20134/16/2013
Pasta
4/16/20134/16/2013
Gel
4/16/20134/16/2013
Gel
4/16/20134/16/2013
Contoh Alat untuk Membuat Sediaan Semisolida
4/16/20134/16/2013
Contoh Alat untuk Membuat Sediaan Semisolida
4/16/20134/16/2013
4/16/20134/16/2013
Uji Stabilitas
�Studi real time: 0, 6, 12, 24, dan 36
bulan atau >
�Studi dipercepat: 0, 1, 2, 3, 6 bulan �Studi dipercepat: 0, 1, 2, 3, 6 bulan
atau >
�Uji jangka panjang: 25ºC ± 2ºC/60%
RH ± 5%/12 bulan
�Uji dipercepat 40ºC ± 2ºC/75% RH ±
5%/ 6 bulan
4/16/20134/16/2013
�Dilakukan penyimpanan di suhu kamar,
pada waktu2x tertentu (3 hari, 1 minggu,
2 minggu, 1 bulan)
Uji stabilitas
�Diuji daya sebar, daya lekat, daya
proteksi, pH pada waktu-waktu tsb
�Dicek stabilitas fisiknya: terjadi
pemisahan atau tidak, cek viskositas,
perubahan warna, bau4/16/20134/16/2013
�Cek stabilitas kimia (cek kadar zat
aktif) � HPLC, spektrofotometer, dll
�Cek ada tidaknya cemaran mikroba (uji
mikrobiologi)
4/16/20134/16/2013