Format klipping tgl 12 juli 2013 01

1
KLIPPING BERITA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT 2 0 1 3 Kamis, 11 Juli 2013 | 14:37 WIB Polri Disebut Terkorup, Kapolda Jatim Terimakasih TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengucapkan terimakasih atas adanya survei Transparancy International Indonesia yang menobatkan Kepolisian RI sebagai lembaga paling korup. "Saya menerima (survei) itu, malah berterimakasih," kata Kapolda Unggung saat memantau kesiapan arus mudik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis 11 Juli 2013. Unggung mengatakan, survei itu memacu Polri untuk berbenah. Polda Jatim rencananya akan melakukan Operasi Bersih untuk memantau perilaku polisi di daerah dengan menerjunkan Divisi Profesi dan Pengamanan. Operasi Bersih akan dilakukan bersamaan dengan Operasi Ketupat menjelang Lebaran nanti. Selain Operasi Bersih, kata Unggung, Polda Jatim mensosialisasikan kepada masyarakat supaya tak segan melapor bila menemukan anggota Polri yang menyalahi aturan. "Sejauh ini belum ada pengaduan," kata Unggung yang baru dilantik 12 Juni 2013 ini. Polda Jatim, kata dia, saat ini memprioritaskan penanganan kasus-kasus besar seperti korupsi, narkoba, penyelundupan kayu dan minyak. Survei Transparancy Inernational Indonesia kemarin, 11 Juli 2013, menyebutkan tiga dari empat orang Indonesia menyuap polisi. Atau dalam bahasa statistik disebut, 75 persen dari 1.000 responden di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, mengaku menyuap polisi dalam setahun terakhir. "Umumnya, mereka memberikan uang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih," kata Manajer Anticorruption Information Center TII, Ilham Saenong, kemarin. Survei ini diadakan secara internasional pada September 2012 dan Maret 2013 melalui wawancara tatap muka. Survei diadakan di 107 negara dengan melibatkan 114 ribu responden. Mayoritas responden, atau sebanyak 91 persen, juga menilai polisi bercitra buruk. Peringkat berikutnya adalah partai politik dan parlemen, 89 persen; disusul pegawai negeri sipil, 79 persen. Menurut Ilham, masyarakat menilai fasilitas pelayanan publik menjadi ladang suap karena tak ada prosedur jelas dan transparan. Tempo.Co

Transcript of Format klipping tgl 12 juli 2013 01

Page 1: Format klipping tgl 12 juli 2013 01

KLIPPING BERITA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

2 0 1 3

Kamis, 11 Juli 2013 | 14:37 WIB

Polri Disebut Terkorup, Kapolda Jatim

Terimakasih TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengucapkan terimakasih atas adanya survei Transparancy International Indonesia yang menobatkan Kepolisian RI sebagai lembaga paling korup. "Saya menerima (survei) itu, malah berterimakasih," kata Kapolda Unggung saat memantau kesiapan arus mudik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis 11 Juli 2013. Unggung mengatakan, survei itu memacu Polri untuk

berbenah. Polda Jatim rencananya akan melakukan Operasi Bersih untuk memantau perilaku polisi di daerah dengan menerjunkan Divisi Profesi dan Pengamanan. Operasi Bersih akan dilakukan bersamaan dengan Operasi Ketupat menjelang Lebaran nanti. Selain Operasi Bersih, kata Unggung, Polda Jatim mensosialisasikan kepada masyarakat supaya tak segan melapor bila menemukan anggota Polri yang menyalahi aturan. "Sejauh ini belum ada pengaduan," kata Unggung yang baru dilantik 12 Juni 2013 ini. Polda Jatim, kata dia, saat ini memprioritaskan penanganan kasus-kasus besar seperti korupsi, narkoba, penyelundupan kayu dan minyak. Survei Transparancy Inernational Indonesia kemarin, 11 Juli 2013, menyebutkan tiga dari empat orang Indonesia menyuap polisi. Atau dalam bahasa statistik disebut, 75 persen dari 1.000 responden di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, mengaku menyuap polisi dalam setahun terakhir. "Umumnya, mereka memberikan uang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih," kata Manajer Anticorruption Information Center TII, Ilham Saenong, kemarin. Survei ini diadakan secara internasional pada September 2012 dan Maret 2013 melalui wawancara tatap muka. Survei diadakan di 107 negara dengan melibatkan 114 ribu responden. Mayoritas responden, atau sebanyak 91 persen, juga menilai polisi bercitra buruk. Peringkat berikutnya adalah partai politik dan parlemen, 89 persen; disusul pegawai negeri sipil, 79 persen. Menurut Ilham, masyarakat menilai fasilitas pelayanan publik menjadi ladang suap karena tak ada prosedur jelas dan transparan.

Tempo.Co