for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi,...

34
Mari Bangun Papua dengan Cinta Center of Excellence for Sustainable Development Newsletter Periode V (Januari - Maret 2020) @Wawan Mangile

Transcript of for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi,...

Page 1: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

M a r i B a n g u n P a p u a d e n g a n C i n t a

Center of Excellence for Sustainable Development

N e w s l e t t e r P e r i o d e V ( J a n u a r i   - M a r e t 2 0 2 0 )@

Waw

an Mangile

Page 2: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

KataPengantar

Salam keberlanjutan! Semoga newsletter ini menjumpai semua sahabat dan orang-orang terkasih dalam keadaan sehatdan terus berbahagia di tengah situasi yang sangat menantang ini. Kami bersyukur bahwa dalam suasana global pandemi COVID-19 ini, kami masih berkesempatanuntuk menerbitkan kembali Newsletter periode V (Januari-Maret 2020). Berbagai kegiatan yangkami laporkan disini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum adanya edaran socialdistancing yang dikeluarkan oleh Gubernur Papua Barat tanggal 24 Maret 2020. Tahun ini kami mulai dengan pelaksanaan Workshop Lokakarya EKKP3K di wilayah BLKB yangmerupakan salah satu pertemuan wajib yang dilakukan dalam mengevaluasi efektifitaspengelolaan kawasan konservasi perairan di BLKB. Dokumen status dan evaluasi pengelolaanmasing-masing kawasan konservasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perbaikan kinerjapengelolaan di masa yang akan datang. Selain itu, tahun ini kami berharap untuk melakukan lebih banyak peningkatan kapasitas internal,baik dalam peningkatan teknik pengambilan maupun analisa data. Kami bersyukur bahwa mulaitahun ini, kami telah mulai bermitra dengan Dr. David Gill dan timnya di Marine Laboratorium DukeUniversity. Kami berharap, kerjasama yang telah dimulai ini akan meningkatnya kapasitas internalyang kami miliki agar kami dapat menyampaikan informasi yang lebih berkualitas dan sesuaidengan kebutuhan stakeholder yang ada. Bercerita secara tertulis merupakan tantangan bagi banyak orang, termasuk banyak anggota timkami. Oleh karena itu, kami sangat berbahagia bahwa teman-teman monitoring penyu di DistrikAbun, Kabupaten Tambrauw, berkesempatan untuk pertama kalinya berbagi cerita tentang hal-halyang mereka lakukan sepanjang bulan Januari-Maret 2020 secara tertulis. Hal ini merupakan batuloncatan yang kami harapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi anggota lainnya, sehinggakita berharap untuk dapat berbagi lebih banyak cerita dari lapang. Periode Januari-Maret 2020 merupakan periode yang sangat menyenangkan bagi kami, karenakami berkesempatan untuk mengunjungi masyarakat untuk berbagi cerita tentang alam danbagaimana menjaganya. Tim Outreach mengunjungi sekolah-sekolah di Nabire, Biak, danTambrauw. Selalu ada cerita menarik yang menjadi oleh-oleh bagi kami di kantor maupun yangdibagikan melalui newsletter ini. Kami berharap, walaupun kami mungkin tidak dapat berkunjungdalam waktu dekat, tali silaturahmi yang sudah dibina tetap dapat dilanjutkan dengan cara yangberbeda. Sebagaimana yang terjadi di seluruh dunia, kami pun harus menyesuaikan diri dengan kondisipandemi COVID-19. Pengalaman bekerja dari rumah, tentu saja merupakan pengalaman yangbaru bagi kami semua. Ada tantangan, tetapi juga ada banyak peluang untuk meningkatkankreatifitas dengan pola kerja yang baru. Kami yakin, bersama-sama kami akan beradaptasi untuktetap produktif dan terus dapat menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada bukan hanyamasyarakat di Tanah Papua tetapi juga masyarakat global tentang Papua. Semoga kita semua dianugerahi kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan untuk melewati masa sulitini. Selamat membaca! Pengelola Kegiatan,Fitryanti Pakiding, Ph.D

Page 3: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

01 - 02Perekrutan danPelatihan bagi CalonPendampingMasyarakat PeriodeFebruari - Juli 2020 di Distrik Abun,Kabupaten Tambrauw -Papua Barat

Daftar Isi

03 - 04Lokakarya PenilaianEfektivitas PengelolaanKawasan KonservasiPerairan, Pesisir danPulau-Pulau Kecil (E-KkP3k) di WilayahPerairan Bentang LautKepala Burung, Papua

05 - 06Lokakarya Para PihakdalamPengembanganKabupaten Konservasidan Masyarakat Adatdi Tambrauw, PapuaBarat

07Dive Master untukMutu PengambilanData Ekologi

08 - 10Program CapacityBuilding bersamaPara Mitra:Pembelajaran SelamaSepuluh TahunMonitoring Ekologidan Sosial di BLKB

11 - 12PenyebarluasanInformasi Terkait Isu-isuKonservasi:Pemutaran FilmDokumenter denganTema Lingkungan

13 - 14Conservation Goes ToSchool Nabire & Biak

15 - 16PenyebarluasanInformasi Terkait Isu-isuKonservasi:Berbagi Isu KonservasiMelalui Talk show diNabire dan Biak

17 - 18Monitoring dan EvaluasiLapang Periode Maret2020:Program PemberdayaanMasyarakat di DistrikAbun

19Audit Eksternal SebagaiBagianPertanggungjawabandalam Program BAFSiklus 2 Tahun 2019

20 - 21Cerita lapangan dariPantai Jeen Syuab PadaMusim PeneluranOktober 2019 - Maret2020

26 - 27Diseminasi Hasil SurveiEkologi dan SosialEkonomi di JejaringKawasan KonservasiPerairan Raja AmpatKepada PemerintahDaerah Kabupaten Raja Ampat

24 - 25Diseminasi Hasil SurveiSosial Ekonomi danEkologi di KabupatenNabire

22 - 23Penyebaran Informasiterkait Isu-isuKonservasi KepadaMasyarakat Umummelalui Pameran HUTPekabaran Injilke-165 di Manokwari

28 - 29WFH: Adaptasi Kerjadi Tengah PandemiCOVID-19

30Seberapa Penting Data

Page 4: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 1

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukanoleh UNIPA di 3 lokasi, yang merupakan bagian dariDistrik Abun kembali dilaksanakan pada Tahun 2020.Penempatan 6-9 tenaga lapang yang bekerja selama3-5 bulan di kampung Saubeba-Womom, kampungWarmandi, dan kampung Wau-Weyaf telah dilakukansejak tahun 2013 lalu. Pada akhir Januari 2020, publikasi terkait perekrutan dikeluarkan dengan lama waktu pengumuman danpengumpulan berkas selama satu minggu (24-31Januari 2020). Sebanyak 59 berkas di terima danmengikuti seleksi adminsitrasi. Dari 59 berkas yangmasuk, terdapat 47 peserta yang dinyatakan lulus dandiundang untuk mengikuti wawancara pada 6 Februari2020. Kegiatan wawancara berlangsung sejak pukul 09:00WIT hingga pukul 16:00 WIT dengan mewawancarai41 peserta oleh 3 tim pewawancara dan dilanjutkandengan diskusi tim pewawancara untuk peserta yanglulus. Melalui diskusi yang panjang antara timpewawancara, akhirnya diputuskan 14 peserta yangdianggap terbaik dalam proses wawancara akandiundang hadir dalam kegiatan pelatihan selama 3 hari(11-13 Februari 2020). Secara umum kegiatan pelatihan dibagi menjadi 3bagian, yaitu pengenalan program dan latar belakangprogram di Abun serta metode pelaporan kegiatan(hari pertama). Kemudian pada hari kedua melakukanpembahasan program pendidikan beserta capaiannya,dan pembahasan program peningkatanperekonomian beserta capaiannya. Lalu hari terakhirpara peserta mengikuti praktik cara pembuatanminyak dari kelapa di Laboratorium Pangan, FakultasTeknologi Pertanian dan materi Komunikasi,Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi.

Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari bagianprogram pemberdayaan masyarakat yangmelaksanakan kegiatan di lapang dan juga berasal daritenaga pengajar di Universitas Papua (UNIPA).Kegiatan Pelatihan ini dibuka oleh sekretaris lembagapenelitian dan pengabdian kepada masyarakat(LPPM) UNIPA, Charly B. Wanggai ST., M.I.L. Padaacara pembukaan sekretaris LPPM menyampaikanbahwa peserta diharapkan nantinya dapat bekerjadengan penuh tanggungjawab di tempat tugas. Selama kegiatan pelatihan berlangsung, para pesertasangat aktif berdiskusi. Pada seleksi pelatihan periodeini, terdapat 8 peserta perempuan dan 6 peserta laki-laki, 50% diantaranya merupakan lulusan dari UNIPA.Secara keseluruhan terdapat 17 peserta yangmengikuti kegiatan pelatihan (terdapat 3 pendampinglama yang dilanjutkan kontraknya). 

Perekrutan dan Pelatihan bagi Calon PendampingMasyarakat Periode Februari - Juli 2020 di Distrik Abun,Kabupaten Tambrauw - Papua Barat

Para peserta yang lulus seleksi dan diterimasebagai pendamping masyarakat periodeFebruari - Juli 2020 (Dok. CoE)

Mikardes Albert Maria Rellyubun Simeon A. Putra

Infak Mayor Yunus Monim Aeima Yensenem

Rabin Yarangga Aflia Pongbatu

K a r t i k a Z o h a r d a n A l b e r t o T a n g k e A l l o

Page 5: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 2

D o k u m e n t a s i K e g i a t a n

Kegiatan wawancara dan pelatihan yang dilaksanakan pada 11-13 Februari 2020 (Dok. CoE)

Page 6: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 3

Wilayah Bentang Laut Kepala Burung (BLKB)diidentifkasi sebagai kawasan yang memilikikeanekaragaman hayati laut sangat tinggi dan menjadiprioritas pengembangan Kawasan Konservasi Perairan(KKP) di Indonesia dan di dunia. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih yangdikelola oleh Balai Besar Taman Nasional TelukCenderawasih (BBTNTC) dibawah KementerianKehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Suaka AlamPerairan Kepulauan Raja Ampat dan KepulauanWaigeo Sebelah Barat yang pengelolaannya dilakukanoleh Satuan Kerja dibawah Kementerian Kelautan danPerikanan, melalui Balai Kawasan Konservasi PerairanNasional (BKKPN) Kupang, KKP Kepulauan RajaAmpat, Taman Pesisir (TP) Jeen Womom Tambrauw,KKP Kaimana, Teluk Berau dan Nusalasi Van DenBosch di Fakfak yang dikelola oleh Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) dibawah Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi Papua Barat, serta calon Kawasankonservasi perairan yang telah diinisiasi olehmasyarakat adat yaitu Misool utara dan yang diinisiasioleh loka PSPL Sorong yaitu Maksegara di daerahMakbon, Sorong.

I r m a n R u m e n g a n , D a r i a n i M a t u a l a g e , H a b e m a F a n r i M o n i m , d a n P u r w a n t o

Lokakarya Penilaian Efektivitas Pengelolaan KawasanKonservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KkP3k)di Wilayah Perairan Bentang Laut Kepala Burung, Papua

Foto bersama saat pembukaan lokakarya (Dok. CoE)

Kementerian Kelautan dan Perikananmengembangkan perangkat yang disebut PedomanTeknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan KawasanKonservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (e-KKP3K). Pedoman Teknis tersebut ditetapkan melaluiSurat Keputusan DirJen KP3K No. 44/2012dimandatkan dilakukan secara rutin pada semuakawasan konservasi perairan yang pengelolaannyadibawah Kementerian Kelautan dan Perikanantermasuk beberapa kawasan konservasi perairan diBLKB. Tujuan pelaksanaan lokakarya E-KKP3K yaitumelakukan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasankonservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil diwilayah BLKB dengan perangkat e-KKP3K,meningkatkan kemampuan peserta menggunakanpedoman teknis e-KKP3K untuk menilai efektivitaspengelolaan kawasan konservasi di Bentang LautKepala Burung Papua, memperkenalkan secara rincipedoman teknis e-EKKP3K termasuk konsep dasardan penggunaannya bagi pengelola kawasankonservasi yang baru, berbagi informasi dan inisiasipembentukan jejaring pengelolaan KKP/e-KKP3K diProvinsi Papua Barat.

Page 7: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 4

Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan pada tanggal 27-29 Januari 2020 bertempat di ruang rapat DinasPerikanan dan Kelautan Provinsi Papua Barat, dihadirioleh berbagai pengelola Kawasan yaitu perwakilan dariBalai Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Loka PSPLSorong, Yayasan Nazareth Papua, Dinas Kelautan danPerikanan Papua Barat, Conservation International(perwakilan Fak-fak, Kaimana, dan Raja Ampat),BKKPN Kupang, dan Universitas Papua.

Adapun hasil dari pelaksanaan lokakarya yaitudokumen status pengelolaan masing-masing kawasankonservasi perairan di Bentang Laut Kepala Burungpada tahun 2019, peningkatan pengetahuan dankemampuan peserta menggunakan pedoman teknise-KKP3K, dan dokumen evaluasi pengelolaan masing-masing kawasan konservasi perairan di Bentang LautKepala Burung Papua pada tahun 2019.

Tabel Hasil E-KKP3K Tahun 2019

Suasana lokakarya (Dok. CoE)

Page 8: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 5

Lokakarya mitra dalam pengembangan KabupatenKonservasi dan masyarakat hukum adat dilakukan diFef, Ibukota Kabupaten Tambrauw, pada tanggal, 28Januari 2020. Pertemuan rutin ini merupakan kegiatanKelompok Kerja (Pokja) Pemerintah KabupatenTambrauw. Keanggotaan dalam Pokja terdiri dariOrganisasi Perangkap Daerah (OPD) dan LembagaSwadaya Masyarakat (LSM), Ketua Pokja adalahSekertaris Daerah Kabupaten Tambrauw. Lokakaryabiasanya dilakukan setiap awal atau akhir tahun(menyesuaikan dengan kegiatan mitra danpemerintah). Peserta yang hadir pada pertemuan ini sebanyak 30orang terdiri dari OPD dan mitra kerja pemerintahKabupaten Tambrauw. Kegiatan ini dibuka olehSekretaris Daerah Kabupaten Tambrauw Bapak,Engelbertus Kocu, S.Hut., M.Si dan ditutup olehAsisten II, Bapak Saur Sitomorang. Dalamsambutannya Setda Tambrauw berpesan agar, (a).LSM lokal yang mendampingi kegiatan pemetaanwilayah adat segera dilakukan di seluruh KabupatenTambrauw sehingga pengerjaan pembangunanberdasarkan alokasi wilayah, (b). Pembangunanberfokus pada penyebaran 6 (enam) suku di wilayahKabupaten Tambrauw, (c). Pemetaan wilayah adatsecara menyeluruh di kabupaten Tambrauw mulai dariFef, Bamusbama dan seluruh wilayah KabupatenTambrauw, (d). Akan ada pembahasan RTRW danRDTR pada Bulan Mei 2020, sehingga OPD dan mitrakerja Kabupaten Tambrauw diharapkan hadir dalampertemuan tersebut, (e). Dalam pertemuan ini (28Januari 2020), menghasilkan rekomendasi pemetaanwilayah sehingga Tahun 2020, pemerintahmembangun berdasarkan alokasi area wilayah adat,area konservasi dan area pembangunan. Dalam pertemuan ini beberapa narasumber yangmempresentasikan hasil capaian kegiatan dan rencanake depan diantaranya Akawoun (LSM lokal Tambrauw)yang mendampingi pemetaan wilayah adat,

S i n u s K e r o m a n , K a r t i k a Z o h a r , d a n Y a i r u s S w a b r a

Lokakarya Para Pihak dalam Pengembangan KabupatenKonservasi dan Masyarakat Adat di Tambrauw, Papua Barat

Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) Bogor,Yayasan WWF Indonesia Site Papua, LPPM-UNIPA,dan Samdhana Institut. Masing-masingmenyampaikan hasil kegiatan Tahun 2019 danrencana kerja Tahun 2020. Selain itu OPD jugamemberikan pandangan terutama komitmen dalamkerangka pembangunan Kabupaten Tambrauwberbasis konservasi dan masyarakat adat. Kemudiandilanjutkan dengan diskusi dan merumuskan hasilpertemuan. Rumusan yang dihasilkan pada pertemuandiantaranya: (1). Pemerintah daerah KabupatenTambrauw diminta untuk segera menyelesaikansengketa kepemilikan lahan di wilayah KabupatenTambrauw agar mendukung Kabupaten Konservasidan masyarakat adat, (2). Sinkronisasi pembahasantim revisi  RTRW  dan tim RDTR  bersama mitra  danPemda Tambrauw dalam   bentuk lokakarya  lanjutansesuai pengaturan oleh pemerintah daerah, (3).Alokasi dana APBD untuk mendukung kerja mitralokal  (Akawuon) dalam  musyawarah adat penentuanbatas-batas wilayah adat, (4). PercepatanPenyelesaian SK  Bupati Tambrauw  tentang PanitiaMasyarakat Hukum Adat, (5). Penyelesaian dokumenmaster plan Dokumen Kabupaten Tambrauw sebagaikabupaten konservasi, (6). Penertiban kegiatan LSMyang ada di pantai Jeen Womom, (7). Terkait denganpembiayaan pertemuan lanjutan  akan di fasilitasi olehmitra pemerintah pada Bulan Mei 2020, (8). Adanyarekomendasi  dan pemberitahuan  dari  setiap LSM terkait  dengan pekerjaan di lapangan di  KabupatenTambrauw, (9). Penyampaian laporan program kerjaTahun  2019 dan Rencana  Kerja Tahun 2020 olehMitra  LSM yang bekerja di Tambrauw kepada Bupati,10). Perda penggunaan lahan di kabupaten Tambrauwsegera di susun oleh Pemda, (11). PenyusunanPeraturan Bupati tentang petunjuk pelaksanaan Perda,(12). Salah satu tugas pokok dan fungsI MasyarakatAdat akan diusulkan untuk masukan pada DinasPemberdayaan Masyarakat Kampung.

Page 9: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 6

D o k u m e n t a s i K e g i a t a n

Kegiatan Presentasi di Fef, 28 Januari 2020 (Dok. CoE)

“Takecare of

the

earth

and she

will

take

care of

you.” —Unknown

Page 10: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 7

Monitoring ekologi yang dilakukan oleh UniversitasPapua merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap2 tahun sekali pada suatu kawasan konservasi yangada di Bentang Laut Kepala Burung Papua. Namundalam melakukan monitoring ekologi dibutuhkankeahlian dalam pengambilan data, baik keahliandalam mengidentifikasi jenis ikan dan terumbu karangtetapi juga keahlian yang sangat penting yaitu keahliandalam melakukan penyelaman agar dapatmendukung proses pengambilan data ekologi sertamutu data yang diambil. Universitas Papua melaluiDivisi Pembangunan Berkelanjutan memfasilitasipeserta untuk meningkatkan kapasitas penyelamanyang dilakukan di Bogor maupun Jakarta denganfasilitator Raymond Jacub sebagai instruktur resmiScuba School International (SSI) dan juga merupakaninstruktur selam di Kurabesi Dive Center. Pesertatraining yang diutus untuk meningkatkan kapasitasselam dari rescue dive menjadi dive master adalahHabema FY Monim yang merupakan staf di DivisiPembangunan Berkelanjutan UNIPA. Training dibagimenjadi 2 sesi yaitu sesi 1 adalah sesi kelas dan sesi 2adalah sesi kolam. Sesi kelas dilakukan pada tanggal27-29 dan dilanjutkan tanggal 31 Januari 2020,sedangkan sesi 2 atau sesi kolam dilakukan padatanggal 30 Januari 2020. Pada sesi kelas, materi yang diberikan adalah 2 materibesar yaitu science of diving (SOD) dan dive guide. Padamateri SOD, instruktur menjelaskan fisika selam,fisiologi selam, teori dekompresi, total diving systemdan lingkungan aquatik.

H a b e m a F Y M o n i m

Sedangkan untuk dive guide instruktur menjelaskantentang apa itu dive guide, bagaimana mempersiapkanpenyelaman, bagaimana melakukan penyelaman,keadaan darurat saat penyelaman, dan karir di duniapenyelaman. Pada sesi kolam dilakukan praktekmengenai dive guide, bagaimana melakukan briefingdan teknik-teknik melakukan briefing yang baik. Selainbriefing, peserta juga belajar untuk memberikan arahankepada penyelam baru mulai dari apa itu peralatanselam sampai bagaimana menghadapi masalahumum dalam selam. Capaian yang diperoleh peserta adalah pesertamemiliki tambahan dua sertifikat selam dalam bidangscience of diving dan dive guide, memiliki kemampuandalam bidang science of diving, memiliki kemampuansebagai dive guide, memiliki kemampuan memberikanpraktek teknik penyelaman dasar kepada penyelambaru, serta dapat memberikan sertifikasi snorkelingbagi yang menginginkan tetapi juga peserta diberikanwewenang untuk mengajar dan memberikan materikepada penyelam baru. Capaian lain yang palingpenting adalah peserta memiliki pemahaman sertakemampuan yang baik untuk memimpin penyelamantim monitoring ekologi dalam proses pengambilandata ekologi.

Dive Master untuk Mutu Pengambilan Data Ekologi

Materi menggunakan video saat sebelum praktek(Dok. CoE)

Praktek menunjukan cara mengatasi masalahpada regulator bagi penyelam baru (Dok. CoE)

Page 11: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 8

K e z i a S a l o s s o d a n D a r i a n i M a t u a l a g e

Program Capacity buildingatau programpeningkatan kapasitasmerupakan aspek yangpenting dan sangatdiperlukan dalammenunjang kinerja stafdan luaran program kerjadi Divisi PembangunanBerkelanjutan UniversitasPapua (UNIPA). Padatanggal 4-21 Februari2020, tim UNIPA danThe Nature Conservancy(TNC) yang terdiri dari Dr. Fitryanti Pakiding(UNIPA-Ketua Divisi),Purwanto (ProgramMonitoring Ekologi), Kezia Salosso (ProgramMonitoring Sosial),Dariani Matualage(UNIPA-Analisis DataEkologi), Indah RatihAnggriyani (UNIPA-Analisis Data Sosial), danAwaludinnoer Ahmad(TNC) berkesempatanuntuk mengikuti programcapacity building diAmerika Serikat.Pendanaan kegiatan iniberasal dari Blue AbadiFund, ConservationInternational, UniversitasDuke, dan TNC Indonesia.

Program Capacity Building bersama Para Mitra:Pembelajaran Selama Sepuluh Tahun Monitoring Ekologi danSosial di BLKB

Diskusi terkait hasil analisis data, interpretasi grafik dan kajian ilmiah(Foto oleh Awaludinnoer-TNC (2020))

QAQC Process untuk Data Monitoring Ekologi bersama Tim WWF-AS(Foto oleh Awaludinnoer-TNC (2020))

Page 12: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 9

Pada minggu pertama (4-7 Februari) di Washington DC, tim UNIPA dan TNC bekerja samadengan rekan-rekan peneliti CI, WWF-AS, dan Universitas Duke menyelesaikan Laporan StatusBentang Laut Kepala Burung Tahun 2019 (SoTS 2019). SoTS 2019 adalah salah satu luaran dariprogram “Sains untuk Konservasi: Menghubungkan Sains dengan Upaya Konservasi di BentangLaut Kepala Burung (BHS), di Papua Barat, Indonesia”. Laporan tersebut berisi informasi tentangkondisi ekologi dan sosial di BHS dari tahun 2010-2019.

Sementara itu,kunjungan ke NorthCarolina (10-21Februari) merupakankerjasama denganUnversitas Duke(Duke Marine Lab.)untuk meningkatkankapasitas tim UNIPAdan TNC dalammelakukan analisisdampak serta menulisartikel ilmiah. Memilikikemampuan untukmelakukan analisisdampak akanmemungkinkan timuntuk menjawabpertanyaan tentangbagaimana KawasanKonservasi Perairan(KKP) berdampakpada kondisi ekologisdan sosial di BHS.Informasi ini pentinguntuk mendukungproses manajemenadaptif oleh manajerKKP di BHS sertadapat mempengaruhipengambilankeputusan tentangKKP di tingkat yanglebih luas (lokal,nasional, danregional).

Diskusi Hasil Analisis Data untuk Monitoring Sosial dan Interpretasi Grafik(Foto oleh Purwanto (2020))

Tim Universitas Duke (Dr. David Gill dan Dr. Doung Le) bersama Tim melakukanAnalisis Dampak (Matching Steps) menggunakan Data Lapangan (Foto oleh Purwanto (2020))

Page 13: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 10

Program monitoring ekologi dan monitoring sosial di BLKB telah berlangsung selama kuranglebih satu dekade. Kualitas pekerjaan dan monitoring yang berkelanjutan menunjukkan bahwapentingnya memiliki keahlian yang diperlukan dan kerjasama yang baik dengan tim, termasukpara mitra pendukung. “Great things are never done by one person, they’re done by a team ofpeople” (Steve Jobs).

Penjelasan R-Script untuk Analisis Dampak oleh Dr. Duong Le (Universitas Duke)- (Foto oleh Kezia (2020))

Foto oleh Awaludinnoer-TNC (2020)(Belakang): Kelly Clabron (WWF-AS), Doung Le (Univ. Duke), Dominic Andradi-Brown (WWF-AS), David Gill (Univ.Duke), Michael Mascia (CI-AS), Dariani Matualage (UNIPA), Louise Glew (WWF-AS), Fitryanti Pakiding (UNIPA),Awaludinnoer Ahmad (TNC Indonesia), (Depan): Purwanto (BHS Ecological Monitoring), Kezia Salosso (BHS SocialMonitoring), Indah R. Anggriyani (UNIPA), Helen Fox (National Geographic-AS)

Page 14: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 11

H a l t e r Z o n n e r K a r u b a b a

Salah satu penyebab terjadinyamasalah lingkungan adalahkurangnya pengetahuanmasyarakat akan sumber dayaalam yang mereka miliki.Akibatnya, kesadaran untukmelestarikan dan menjagalingkungan secara tepat menjadisangat rendah. Padahal masalahlingkungan ini dapat berdampakbesar pada lingkungan dalamwaktu yang cepat, sementaraproses perbaikannya membutuhkan waktu yangsangat lama. Tim Outreach UNIPAManokwari melalui programSains untuk Konservasi:Menghubungkan Sains denganUpaya PenyadartahuanMasyarakat untuk MendukungKonservasi di BLKB terusberperan aktif dalam melakukanpenyadartahuan kepadaMasyarakat dalam berbagaiupaya pelestarian lingkungandan asset alam yang ada di Tanah Papua. Kegiatan pemutaran filmmerupakan salah satu bentukkegiatan penyadartahuantentang kepedulian terhadaplingkungan. Pada kegiatan initerdapat pembagian doorprize,dan diskusi tentang upaya yangdapat dilakukan untukmendukung konservasi,

Penyebarluasan Informasi Terkait Isu-isu Konservasi:Pemutaran Film Dokumenter dengan Tema Lingkungan

Kegiatan Pemutaran Film di Gedung Gereja St. Antonius WonorejoKabupaten Nabire (Dok. CoE)

Kegiatan Pemutaran Film di Kampung Sorido Distrik Biak Selatan (Dok. CoE)

dengan tujuan memperkuat peranan masyarakat madani dan membangunkesadaran masyarakat untuk melakukan upaya-upaya sederhana. Upaya inidiharapkan dapat membantu mereka untuk mengelola, menjaga, danmelestarikan alam secara berkeadilan demi keberlanjutan generasi sekarangdan yang akan datang.

Page 15: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 12

Terdapat dua film dokumenter yang disiapkan olehtim untuk ditonton bersama dengan masyarakat.Sebagai pembukaan Kami memutar film “ProvinsiKonservasi”. Film ini dimaksudkan sebagai filmpenggugah rasa kagum masyarakat lokal terhadapkeindahan alam di wilayah Papua Barat yangmenceritakan tentang kekayaan alam Papua Baratdari gunung, lembah, hingga ke pesisir pantai. Hal initerbukti, Setelah menonton film tersebut,masyarakat mengungkapkan kekagumannya bahwaalam di Papua Barat sangat indah. Setelah itu, Timmelanjutkan dengan pemutaran film “Pulau Plastik”.Film ini menceritakan tentang bahaya microplastikterhadap tubuh serta pembahasan pengelohansampah plastik daur ulang. Kedua film tersebut mampu mematik diskusimalam itu, masyarakat kemudian mulai berceritasoal bagaimana hewan-hewan yang sering diburuoleh warga kampung seperti burung-burung kecil,kuskus, penyu, udang lobster, dan ikan hias (nemo).Selain itu, pengakuan masyarakat terkait masalahsampah bahwa mereka masih membuang sampah

ke laut terutama sampah plastik dan tentunyamereka sadar akan hal itu. Menyangkut masalahsampah, masyarakat merasa saat ini belummenemukan solusi yang tepat untuk mendaurulang sampah plastik terutama bagi mereka didaerah kepulauan. Oleh sebab itu, sebagai bentukupaya sederhana yang dapat mereka lakukan untukmenjaga lingkungan yaitu setelah mereka pulangdari kegiatan ini, mereka akan informasikan kepadateman, kerabat, orang tua, keluarga dan lain-lainuntuk tidak membuang sampah sembarangan.Lewat kegiatan ini pesan dari masyarakat jika bolehkegiatan seperti ini dilakukan secaraberkesinambungan.

Kegiatan ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda yaitu pertama bertempat di Gedung SekolahMinggu Gereja Katolik St. Antonius, Kabupaten Nabire pada tanggal 12 Februari 2020 denganjumlah peserta 36 orang. Pemutaran film yang kedua di Kabupaten Biak bertempat di HalamanGedung Gereja GKI HIB, Kampung Sorido pada tanggal 3 Maret 2020 dengan jumlah peserta 77orang dan di halaman Kantor Distrik Aimando Padaido, Kampung Pasi pada tanggal 4-Maret2020 dengan jumlah peserta 182 orang.

Peserta terdiri darikalangan tokohmasyarakat, pelajar,pengelola wisata, aparatkampung, guru, ASN,pemuda gereja, majelisjemaat, dan nelayan. Timpelaksana terdiri dariRossa Latumahina,Noviyanti, HalterKarubaba, Marjan Bato,Stevie Mebri, IrmanRumengan, FrenlyWehantouw, dan HennyLesnussa.

Pemberian suvenir berupa tas belanja (Dok.CoE)

Kebaikan pada alam bisadilakukan dengan hal yangpaling sederhana, janganbuang sampahsembarangan, misalnya,terlepas ada yang melihatatau pun tidak.-Fiersa Besari-

Page 16: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 13

F r e n l y W e h a n t o u w , H e n n y L e s n u s s a , N o v i y a n t i , d a n H a l t e r K a r u b a b a

“Kenal dan Jaga Kitong pu Laut” (Kenal dan jaga lautkita) adalah tema yang diusung oleh tim outreachuntuk kegiatan Conservation Goes to Schoolsebagai upaya menghubungkan sains denganpenyadartahuan siswa/siswi di Nabire untukmendukung konservasi di Bentang Laut KepalaBurung. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 7-15 Februari 2020 ini berhasil menjangkau sekitar988 pelajar di Nabire. Sekolah yang dikunjungiadalah SD Negeri 2 Nabire, SD Agape Anak Panah,SMP Negeri 4 Nabire, SMP Anak Panah, SMA Negeri3 Nabire, SMA & SMK Anak Panah. Kegiatan inimelibatkan dua narasumber dari Universitas Papuayaitu Duaitd Kolibongso, S.Pi., M.Si., dan RossaLatumahina, S.TP. Materi yang disampaikan adalahspesies-spesies megafauna akuatik dilindungi yangberada di perairan Nabire. Informasi penting yangdisampaikan adalah fungsi biologi dan ekologi, sertaancaman kelestarian megafauna ini dengan fokusdiskusi adalah penyu, hiu paus, dan dugong. Kegiatan yang serupa juga dilakukan di KabupatenBiak Numfor dengan mengusung tema “Penyu sapu teman, Laut sa pu rumah” (Penyu adalah temansaya, laut adalah rumah saya). Kegiatan inidilaksanakan pada tanggal 2-6 Maret 2020.

Terdapat 7 sekolah yang dikunjungi, yaitu SD YPKOpiaref, SD Mandala, SMP 2 Opiaref, SMP 2 BiakKota, SMP 4 Biak Kota, SMA 1 Biak Barat dan SMA 2Biak Kota; kegiatan ini berhasil menjangkau 665pelajar. Narasumber pada kegiatan ini adalah IrmanRumengan, S.Pi., M.Si., dan Marjan Bato, S.Kel., M.Si.Dalam kesempatan ini, para narasumbermenyampaikan tentang biota laut di perairan Papuadan upaya yang dapat dilakukan untuk menjagakelestarian mereka. Hampir semua siswa di sekolah-sekolah yangdikunjungi memanfaatkan sesi tanya jawab denganbegitu baik. Ada banyak peserta yang menyimakmateri dengan baik dan, melalui pertanyaan yangmereka berikan, menunjukkan bahwa mereka inginmengetahui lebih lagi tentang sains/pengetahuantentang megafauna akuatik. Salah satu siswa di SMA2 Biak Kota, menyampaikan bahwa konservasi harusdimulai dari diri sendiri. Hal ini senada denganpendapat siswa SMA 1 Biak Barat. Para guru dankepala sekolah menyatakan bahwa kunjungan inisangat bermanfaat untuk mengedukasi siswamereka; mereka berharap agar kunjungan ini dapatdilakukan lagi di masa mendatang.

Conservation Goes To School Nabire & Biak

Suasana Kegiatan Conservation Goes to School di SD Inpres Mandala, Biak Kota (Dok. CoE)

Page 17: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 14

Ada sebuah cerita menarikyang tim dapatkan saatkunjungan di SMPN 4 Nabire.Kepala sekolahmenyampaikan pengalamanpribadinya bermitra dengansebuah sekolah Jawa. Melaluikemitraan ini, beliauberinisiatif memulai programpengurangan plastik sekalipakai di sekolah yang beliaupimpin. Saat tim berkunjung,program ini sudah berjalansekitar 8 bulan. Beliau memulai programdengan mengedukasipengelola kantin, para guru,dan para siswa. Guru dansiswa yang ingin membeli airdi kantin bisa membeli airnyasaja; guru dan siswadianjurkan untuk membawabotol/tumbler sendiri. Beliau bercerita tantanganyang beliau hadapi, terutamadari pedagang asongan yangberjualan di luar wilayahsekolah. Namun, berkathubungan baik denganseluruh pihak di sekolah,peraturan ini dijalankandengan senang hati baik olehpengelola kantin, para guru,dan juga siswa-siswi disekolah ini. Beliaumenyarankan agar kegiatanConservation Goes to Schoolmenjadikan para kepalasekolah sebagai targetkegiatan selanjutnya. Menurut beliau, kepalasekolah berperan pentinguntuk mengubah kebiasaanpemakaian plastik sekali pakaidi sekolah.

Conservation Goes to School di SMP Anak Panah, Nabire (Dok.CoE)

Suasana kegiatan Conservation Goes to School di SMAN-1 Biak Barat(Dok.CoE)

“When we heal the earth, we heal ourselves.” -David Orr-

Page 18: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 15

N o v i y a n t i , H a l t e r K a r u b a b a , H e n n y L e s n u s s a , d a n F r e n l y W e h a n t o u w

“Lindungi Penyu Kita” merupakan tema yangdigunakan pada kegiatan Talk show 13 Februari 2020di Pantai Menase, Nabire. Sebelum kegiatan talkshow, kami bertanya kepada 499 siswa (dari total 629siswa yang mendengarkan materi) dan mendapatkansekitar 35% siswa mengaku pernah makan dagingpenyu dan 12% pernah makan telur penyu. Kami jugabertemu dengan masyarakat lokal yang dulunyapemburu daging dan telur penyu. Selama 4 tahunterakhir, beliau merelokasi sarang telur penyu agarbebas dari ancaman predasi anjing, babi, dan bahkandari warga sekitar yang berburu penyu. Meskipunharus beralih profesi untuk membiayai kebutuhanhidupnya, beliau tetap melakukan ini karena beliaupercaya pasti ada hal baik yang terjadi di masa depan. Saat kegiatan talk show, peserta yang hadir berjumlah28 orang yang berasal dari komunitas penyelamNabire, guru sekolah, mahasiswa, dan lain-lain.Melalui para narasumber dari Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan Universitas Papua (UNIPA), Balai BesarTaman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC)Wilayah I Nabire, dan Kru Monitoring PenyuBelimbing di Kabupaten Tambrauw, para peserta

mendapatkan informasi tentang fungsi ekologipenyu, status penyu sebagai hewan yang dilindungi,ancaman keberadaan penyu di alam, perburuanpenyu, upaya perlindungan penyu Belimbing diTambrauw, serta pendekatan BBTNTC untukmeningkatkan kesadaran masyarakat dalamperlindungan penyu di Nabire. Dalam sesi diskusi, para peserta sangat antusiasmenyampaikan gagasan mereka tentang upaya yangdapat mereka lakukan untuk mengedukasimasyarakat lainnya agar mendukung perlindunganpenyu. Salah seorang peserta menyampaikan bahwaia sengaja datang dari tempat yang cukup jauh,khusus untuk menghadiri acara ini. Beliau berceritabahwa di kampungnya, penyu adalah makanan pokoksedangkan ikan adalah makanan sampingan. Beliaumenyatakan bahwa informasi ini adalah hal yang barudia dengar dan beliau berharap agar kegiatan serupabisa dilakukan di kampungnya agar informasi ini jugadidengar oleh masyarakat di sana.

Penyebarluasan Informasi Terkait Isu-isu Konservasi:Berbagi Isu Konservasi Melalui Talk show di Nabire dan Biak

Narasumber dan moderator saat sesi diskusi di Kabupaten Nabire (Dok. CoE)

Page 19: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 16

Selain di dilaksanakan diKabupaten Nabire, kegiatantalk show ini juga di gelar diKota Biak, bertempat di CaféBoom Byak Center, pada 5Maret 2020 dengan tema“Harmonisasi Alam danBudaya, Penunjang WisataBahari di Kabupaten BiakNumfor”. Tema ini dipilih agardapat mengedukasimasyarakat dan pengelolawisata untuk mengelolapariwisata yang berkelanjutan. Acara ini menghadirkan dosenekowisata UNIPA, sekretarisdaerah dan kepala dinaspariwisata kabupatenBiak Numfor, serta pemerhatidan penggiat lingkungan, juga dihadiri 46 peserta yangberasal dari beberapakomunitas peduli lingkungandan penyelam,pengelola/pelaku usahapariwisata, Anggota POLRI -TNI dan masyarakat umum. Melalui kegiatan ini, parapeserta mengenal konseppengelolaan wisataberkelanjutan, persentasekunjungan turis ke beberapalokasi wisata di Biak, upayapemerintah untuk membantupengelolaan obyek wisata –termasuk memberikanpelatihan menjadi dive guidekepada masyarakat lokal, sertabeberapa kebiasaanmasyarakat lokal/pengunjungwisata yang dapat menjadiancaman bagi kelestarianterumbu karang di lokasipenyelaman.

Foto bersama peserta dan narasumber talk show “Harmonisasi alam danbudaya, penunjang wisata bahari di kabupaten Biak Numfor” (Dok.CoE)

Penyerahan doorprize untuk peserta oleh sekretaris daerah dan dinaspariwisata kabupaten Biak Numfor (Dok.CoE)

Talk show ini secara umum telah berhasil menyampaikan bahwa lingkunganyang asri dapat mendukung wisata yang berkelanjutan. Hal ini tampak darikomitmen para peserta untuk mau melakukan upaya membersihkan tempatwisata yang mereka kunjungi dengan membuang sampah pada tempatnya dansecara sadar menyampaikan pada pengunjung lain akan bahaya sampah bagilingkungan mereka. Peserta juga termotivasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak bagi komunitas untuk melakukan upaya peningkatanobjek wisata yang ramah terhadap lingkungan.

Page 20: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 17

K a r t i k a Z o h a r

seperti sakit atau hal lain yang tidak dapat ditundakeberangkatan/perjalanan keluar dari lapang.Tantangan bahwa ketiga lokasi berada di daerah yangminim transportasi dan ditambah dengan bahanbakar minyak yang tidak dapat diangkut melalui kapalpenumpang Sabuk Nusantara 112, menjadikanperjalanan menggunakan mobil melalui jalan daratmerupakan satu-satunya pilihan yang terbaik untukmonev. Pada tanggal 12-16 Maret kegiatan monev dilakukandi lokasi pertama yaitu Kampung Wau dan Weyaf, 16-18 Maret dilaksanakan di Kampung Warmandi, dan18-20 Maret bertempat di Kampung Saubeba danWomom, lalu perjalanan dari Kampung Saubebakembali ke Manokwari menggunakan Kapal SabukNusantara 112, dan tiba pada pukul 11:00 WIT.

Monitoring dan Evaluasi Lapang Periode Maret 2020:Program Pemberdayaan Masyarakat di Distrik Abun

Yunus Monim, salah satu tenaga pendamping masyarakat di Kampung Saubeba sedang mengajar (Dok. CoE)

Pada semester pertama di Tahun 2020, Programpemberdayaan masyarakat kembali dilaksanakan.Kami menempatkan 8 tenaga pada 3 lokasi(Kampung Wau-Weyaf, Kampung Warmandi, danKampung Saubeba-Womom) untuk menjalankanprogram dengan fokus pada bidang pendidikan danpeningkatan perekonomian masyarakat. Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan setiapbulan berjalan sebagai bagian dari kontrol terhadappelaksanaan kegiatan dan diskusi-diskusi tantanganyang dihadapi serta solusi yang mungkin bisaditerapkan. Kegiatan monev pada bulan Maret 2020dilaksanakan pada tiga lokasi dengan tujuanmenyampaikan program kepada anggota masyarakatdan diskusi-diskusi terkait dinamika di lapangan. Kegiatan monev pada 12-21 Maret 2020 ini jugabertujuan untuk memastikan tim di lapang memilikibahan bakar cadangan untuk situasi yang mendesak

Page 21: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 18

Penyampaian informasi terkaitkegiatan di Kampung Wau danWeyaf dilaksanakan setelah ibadahminggu pagi bertempat padagedung gereja, sedangkanpenyampaian informasi kepadamasyrakat di Kampung Warmandi,Kampung Saubeba, dan KampungWomom dalam bentuk diskusi, Selain itu, pelaksana monev jugaterlibat aktif dalam implementasiprogram selama di lapang dan aktifmembangun komunikasi untukmengetahui dinamika yang terjadi dimasing-masing lokasi.

Penyampaian informasi pelaksanaan kegiatan di Kampung Waudan Weyaf (Dok.CoE)

Dokumentasi kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh tim lapang pada masing-masing lokasi (Dok.CoE)

Page 22: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 19

H e n n y U n d a p , S u s i M . M a r i n i , d a n J u l i t a P a l a d a n

Kegiatan pendampingan oleh Pihak KEHATI (atas)dan Auditor yang sedang memeriksa dokumen-dokumen pendukung (bawah) - (Dok. CoE)

Sebagai bagian dari pertanggungjawaban terhadappelaksanaan Program Sains untuk Konservasi diBentang Laut Kepala Burung, maka dilakukankegiatan audit eksternal yang melingkupi auditpelaksanaan program dan keuangan. Program Sainsuntuk Konservasi di Bentang Laut Kepala Burungmerupakan kerjasama LPPM UNIPA dan YayasanKeanekaragaman Hayati (KEHATI) pada siklus 2Tahun 2019. Kegiatan audit diawali dengan pendampingan olehpihak KEHATI guna memastikan bahwa prosedurkegiatan terutama pertanggungjawaban keuangantelah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Timkeuangan didampingi untuk penyiapan bukti-buktipenggunaan dana dan mekanisme pelaporannya.Pada kegiatan yang  berlangsung selama seminggu(6-11 Januari 2020) ini pihak  KEHATI memeriksapenggunaan dana yang dikeluarkan dan melihat buktipendukung transaksi berupa kwitansi, nota belanja,kontrak kerja, bidding dan lainnya sesuai SOP yangdiberikan. serta pelaporan keuangan pada catatantransaksi harian kegiatan. Kemudian pada tanggal 13-18 Januari 2020, lembagaauditor independen melakukan proses pemeriksaankeuangan (audit eksternal) untuk memeriksapertanggungjawaban penggunaan dana yangdiberikan oleh donatur. Tim auditor yang didatangkanoleh lembaga auditor independen (PKF Hadiwinata)adalah Bpk. Ipan dan Bpk Abi sebagai auditorpemeriksa keuangan program. Proses audit eksternalberjalan dengan lancar dan berdasarkan catatan dariauditor bahwa laporan pertanggungjawaban danasiklus 2 sudah jauh lebih baik dibandingkan denganSiklus 1 pada tahun sebelumnya. Kemajuan laporankeuangan Siklus 2 dapat terlihat terutama dalampencatatan transaksi harian dan pengarsipandokumen-dokumen penunjang.

Audit Eksternal Sebagai Bagian Pertanggungjawaban dalamProgram BAF Siklus 2 Tahun 2019

Page 23: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 20

P i u s O c t o v i n u s

Bertugas di pantai Jeen Syuab pada bulan Januari danFebruari sangat menantang. Pada bulan Januari,penyu belimbing naik masih dalam jumlah yangbesar sehingga banyak sarang yang perlu dipindahkanke kandang relokasi agar selamat dari ancamanombak. Pada bulan Februari, sarang-sarang banyakyang menetas sehingga harus dievaluasi. Kami dalamtim berusaha mencicil dan bergotong royong dalammelaksanakan tugas-tugas. Bahan makanan danlogistik bulanan harus diangkut ke pos dari denganberjalan kaki sekitar 1,5 kilometer. Karena jumlahnyabanyak, kami mencicil dan menyelesaikannya dalam2-3 hari. Koordinator kami membagi tugas antarakami agar semua terlaksana. Ada yang menghitungjejak penyu, mengukur lebar pantai, mengevaluasisukses penetasan sarang yang sudah menetas, danpatroli malam. Walau hanya sebulan, kadang saya merasa jenuh.Ketika melihat kalender, hari hingga kembali ke kotakadang terasa lama sekali. Setiap hari bangun pagilihat wajah teman-teman yang sama, agasmengganggu tidur siang, susah untuk berkomunikasidengan keluarga karena tidak ada jaringan HP, danmakanan yang itu-itu saja. Saat di lapangan, saya danteman-teman memiliki beberapa cara untukmengobati kejenuhan. Kami jalan-jalan ke hutan danmendengar suara burung atau hewan lainnya, mandi-mandi di kali Wermon, memetik sayur, membakarpisang, makan, lalu pulang ke pos, atau ikutmasyarakat jalan-jalan. Kadang saat patroli malam,kami bertemu buaya, rusa, babi hutan, kangguru atauular. Hewan-hewan menarik ini membuat patrolimalam lebih menyenangkan. Bila kami merasa bosanduduk-duduk di pos, kami membantu proyek atautugas lain di pantai, misalnya membantu anggotamasyarakat yang bertugas mendirikan kandangrelokasi atau memindahkan sarang penyu.

Pius Octovinus - (Dok. CoE)

Cerita lapangan dari Pantai Jeen Syuab Pada MusimPeneluran Oktober 2019 - Maret 2020

Nama saya Pius Octovinus, saya adalah bagian daritim pemantauan penyu dan perlindungan sarangLPPM UNIPA. Pada musim peneluran Oktober 2019-Maret 2020, tim kami bergantian bertugas untukmemantau aktivitas penyu dan melindungi sarang dipantai Jeen Syuab. Saya bersama Jhoni Mau,Abraham Leleran, Arfiandra Wanaputra, dan ArnolHeipon kembali bertugas di Jeen Syuab padapertengahan Januari hingga pertengahan Februari.Kami berangkat dari Manokwari ke kampung Wau-Weyaf dengan menggunakan kapal Sabuk Nusantara112. Angin dan gelombang sangat besar, sehinggakami memutuskan untuk menunda perjalanan kepantai Jeen Syuab hingga keesokan hari. Biasanyaperjalanan kesana hanya memakan waktu 1 jam darikampung Wau-Weyaf, dengan menggunakan perahumesin 15pk. Namun perjalanan kami ke Jeen Syuabhari itu memakan waktu 8 jam, dari pukul 8:00hingga 16:00. Mesin pada perahu masyarakat yangkami sewa mengalami gangguan dalam perjalanan.Di tengah kondisi laut yang bergelombang besar,mesin perahu tiba-tiba berhenti bekerja, mesinpadam!, dua orang teman saya sempat berenang kedarat untuk mencoba mencari pertolongan dan kamiberuntung mesin kembali bekerja dan dapatmengantar tim kami ke darat.

Page 24: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 21

Setelah satu minggu atau dua minggu, kadang kami berjalan ke kampung untuk turut beribadah di gereja danberinteraksi dengan masyarakat. Hal ini juga mengobati rasa jenuh. Berkat tim yang kompak dan senantiasasaling membantu, kami selesaikan semua tugas kami di Jeen Syuab dan saya serta teman-teman pulang keManokwari dalam keadaan sehat.

Bersantai bersama masyarakat di kali (Dok. Arnol Heipon)

Patroli malam di pantai peneluran Jeen Syuab (Dok. Arfiandra Waranaputra)

Evaluasi sukses penetasan di pantai peneluran Jeen Syuab (Dok. Jhoni Mau)

“Earth and sky,woods andfields, lakesand rivers, themountain andthe sea, areexcellentschoolmasters,and teachsome of usmore than wecan ever learnfrom books.” — JohnLubbock

Page 25: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 22

H a l t e r Z o n n e r K a r u b a b a

yang dilakukan di wilayah Bentang Laut KepalaBurung (BLKB) dan menyediakan informasi tentangspesies laut yang dilindungi melalui infografis yangdipajang di stand pameran. Terdapat 26 orang yangmengikuti kegiatan ini dengan latar profesi yangberbeda seperti pegawai swasta, pelajar danmasyarakat umum. Terdapat empat kegiatan yang dilakukan oleh TimCoE UNIPA yaitu pemutaran film dokumenterProvinsi Konservasi, A sea Turtle story, The Survivalof sea turtles, dan Si Otan Raksasa yang bersahabat.Film dokumenter ini ada yang menceritakan tentangkeindahan dari alam bawa laut dan kekayaan alamseperti hutan di Provinsi Papua Barat dan peranmanusia untuk menjaganya, kemudian ada juga filmtentang animasi pendek kronik siklus hidup penyukritis yang terancam punah. Film-film ini ideal untuksemua penonton, dan untuk mengajar anak mudadan tua tentang makhluk-makhluk menakjubkan ini.

Penyebaran Informasi terkait Isu-isu Konservasi KepadaMasyarakat Umum melalui Pameran HUT Pekabaran Injilke-165 di Manokwari

Dalam rangka menyambut HUT Pekabaran Injil (PI)ke 165 tahun di Tanah Papua pada tanggal 05Februari 2020 yang dipusatkan di Manokwari, PanitiaHUT PI membuka kesempatan secara umum kepadaorganisasi/yayasan/lembaga pemerintahan untukmembuka stand pameran di lokasi pameran HUT PIyang terletak di depan halaman Kantor Klasis GerejaKristen Injili di Tanah Papua, Kwawi, ManokwariPapua Barat. Tim CoE UNIPA mengambil bagian turutberpartisipasi pada kegiatan tersebut untuk berbagiisu Konservasi kepada para pengunjung standpameran. Kegiatan yang berlangsung selama 2 haripada tanggal 31 Januari dan 1 Februari dilaksanakanoleh 4 orang staf CoE yaitu Hofni Watofa, AbidinPratama Mayalibit, Mesak Adadikam, dan HalterZonner Karubaba, 1 orang Volunteer mahasiswaFaknik Diving Club yaitu Rosita S. Massa, dan 3 orangDosen UNIPA yaitu Noviyanti, Frenly, dan HennyAlbertina.Stand ini menyediakan informasi kepada parapengunjung tentang kegiatan Sains untuk konservasi

Diskusi di Stand (Dok. Halter Zonner Karubaba-CoE UNIPA)

Page 26: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 23

Selain itu terdapat pembagianbrosur dan diskusi tanya jawabbersama pengunjung tentangbahaya makan daging penyu,dan pembagian pembatasAlkitab yang memiliki pesantentang menjaga danmelestarikan alam. Parapengunjung juga diajak untukmengetahui hal-hal barutentang ilmu sains dari spesieslaut endemik yang dilindungiseperti; cendrawasih, dugong,hiu paus, lumba-lumba, karang,hiu berjalan, kuskus, dan penyu melalui permainan lucky wheel. Diskusi tentang perlindunganpenyu yang terjadi di standpameran membuat banyakpengunjung merasa senangkarena ternyata kegiatanmenjaga kelestariaan penyubelimbing dapat berjalanbersama dengan kegiatanpengembangan masyarakat.Mereka senang mengetahuitentang adanya program danorang-orang yang bekerjauntuk lingkungan danmasyarakat secara seimbang.Ada juga pengunjung standyang baru mengetahui bahwamemakan telur dan dagingpenyu dapat berdampak burukbagi kesehatan tubuh. Setelahselesai diskusi, parapengunjung membawa pulangbrosur informasi tentangbahaya memakan telur dandaging penyu dan berencanauntuk membagikan informasiini kepada rekan, sahabat, dankeluarga.

Produk-produk berupa minyak kelapa dan keripik yang dijual di standpameran (Dok. Halter Zonner Karubaba-CoE UNIPA)

Page 27: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 24

M a y a P a e m b o n a n

Pertemuan yang dilakukan selama kurang lebih 2 jamtersebut sangat disambut baik oleh pihak pemerintahdaerah Kabupaten Nabire. Pada sesi diskusi, beberapahal yang menjadi pembahasan adalah: diharapkanadanya pendidikan di luar sekolah sehingga anak-anak dikampung dapat lebih mengenal lingkungansekitar dan timbul rasa memiliki serta menjagalingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Sedangkanuntuk masyarakat umum diharapkan adanya pusatkegiatan belajar masyarakat, yang mana diharapkandengan kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitasmasyarakat kampung sehingga lebih mandiri dalamberbagai hal. Isu lainnya yang didiskusikan adalahpemanfaatan sampah, dan peraturan kampung yangdiharapkan lebih memperhatikan peraturan yangdikeluarkan oleh bupati, sehingga tidak terjaditumpang tindih dan masyarakat kampung pun tidakmenjadi bingung. Lebih dari itu pihak PemerintahDaerah Kabupaten Nabire dalam hal ini DinasLingkungan Hidup mengharapkan adanya kerja samapendampingan pengolahan data yang melibatkanUNIPA. Hasil   kegiatan   monitoring yang telah dilakukan,diharapkan dapat membantu pemerintah KabupatenNabire untuk mengambil tindakan atau kebijakanyang dapat mendukung peningkatan kesejahteraanmasyarakat   serta perlindungan  dan   konservasi KKPTaman Nasional Teluk Cenderawasih.

Universitas Papua bekerjasama dengan USAID, BlueAbadi Fund (BAF), CI dan TNC telah melakukanmonitoring sosial ekonomi dan ekologi masyarakat didaerah Kawasan Konservasi Perairan (KKP) BentangLaut Kepala Burung (BLKB).  Monitoring ini dilakukanpada enam Kawasan Konservasi Perairan (KKP),dimana salah satunya adalah wilayah TamanNasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Kegiatan yangdilakukan sejak tahun 2010 ini memberikan banyaksekali informasi. Informasi yang diperoleh disajikandalam bentuk laporan profil kampung, profil distrik,laporan KKP, dan laporan social impact KKP. Diseminasi hasil survei sosial dan ekologi diKabupaten Nabire dilakukan pada hari Jumat tanggal14 februari 2020. Jumlah peserta peserta yang hadir18 orang yang terdiri dari 4 orang perempuan dan 14laki-laki yang berasal dari Dinas Pendidikan, RumahSakit Umum Daerah, Dinas Sosial, BadanPerencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA),Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi PegawaiNegeri (KPN), Dinas Pertanian, dan dari kalanganumum. Meskipun terjadi keterlambatan waktu, secara umumdiseminasi berjalan dengan lancar dan baik.Pemaparan yang dilakukan meliputi pendekatanmonitoring yang digunakan, teknik penarikan sampel,metode pengumpulan data, indikator yang digunakanuntuk    sosial ekonomi maupun ekologi. Informasiyang dimaksud terdiri dari kondisi saat ini danperkembangan/perubahan yang terjadi mengenaibidang sosial dan ekonomi serta bidang ekologi.

Diseminasi Hasil Survei Sosial Ekonomi dan Ekologidi Kabupaten Nabire

“Let’s nurture the nature, so that we can have a better future.” — Unknown

Page 28: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 25

Penyampaian materi diseminasi di Kabupaten Nabire (Dok. Habema Monim-CoE UNIPA)

Page 29: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 26

I r m a n R u m e n g a n

Kegiatan Diseminasi merupakan salah satu kegiatanpenyampaian informasi berupa hasil temuan yangtelah dilakukan oleh team pengambil datadilapangan, pengolahan data oleh team pengolahdata, hingga mendapatkan suatu hasil survei olehLembaga Penelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat Universitas Papua. Data yangdikumpulkan merupakan data ekologi (tutupankarang keras hidup dan biomasa ikan) dan keadaansosial ekonomi masyarakat yang tinggal di daerahkonservasi maupun di luar Kawasan konservasiperairan daerah Raja Ampat. Hasil survei dibuat kedalam bentuk Factsheet agarmudah dibaca dan dipahami oleh pembaca karenaberisi hasil survei dan rekomendasi. Pelaksanaandiseminasi telah dilaksanakan pada tanggal 18-19Maret 2020 menggunakan metode penyampaianlangsung dan pemberian factsheet kepada masing-masing instansi pemerintah daerah yang terkait,

ada 9 instansi pemerintah daerah yang diberikanfactsheet yaitu Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DinasPertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan, UnitPengelola Teknis Kawasan Konservasi Perairan BadanLayanan Umum Daerah Raja Ampat, DinasLingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Perikanan,Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(BAPPEDA), Dinas Pariwisata Kabupaten, dan DinasPendidikan Kabupaten Raja Ampat. Hasil dari penyampaian langsung dan pemberianfactsheet kepada instansi-instansi pemerintah daerahRaja Ampat yaitu sebagian besar instansi memintauntuk melaksanakan seminar hasil survei danmengundang semua instansi yang ada di Raja Ampat,termasuk pimpinan daerah seperti Bupati, DPRD, danKomunitas-komunitas.

Diseminasi Hasil Survei Ekologi dan Sosial Ekonomi di Jejaring Kawasan Konservasi Perairan Raja AmpatKepada Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat

Penyampaian materi diseminasi di BLUD Raja Ampat (Dok. Nana - BLUD Raja Ampat)

Page 30: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 27

Selain itu seluruh instansimenanggapi secara positif terkaithasil factsheet yang telahdiberikan, mereka mengapresiasikegiatan survei yang dijalankansecara rutin di wilayah Raja Ampat,dan berharap dapat membuatprogram yang bisa langsungberdampak pada kemajuanmasyarakat Raja Ampat. Khususuntuk Dinas Pertanian, Peternakandan Ketahanan Pangan KabupatenRaja Ampat, mereka inginmeminta kerjasama berupapendampingan programpengolahan hasil pertanian danpeternakan, sehingga akan adakoordinasi lanjutan antara instansitersebut dengan LPPM UNIPA. Adanya himbauan untuk bekerja dirumah karena COVID-19 menjadisalah satu kendala padadiseminasi tahun ini. Beberapainstansi diliburkan sehingga diskusidilaksanakan di rumah-rumah stafdinas terkait. Selain itu pimpinanbeberapa dinas sedang tugaskeluar daerah sehingga diskusidilakukan bersama staf yangberada di tempat saja.

Penyampaian materi diseminasi di dinas-dinas yang berada diKabupaten Raja Ampat (Dok. Irman Rumengan - CoE UNIPA)

Page 31: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 28

T i m C o E

COVID-19 yang ditemukan pada akhir Tahun 2019telah menjadi pandemi bagi seluruh dunia. Pada awaltahun 2020 penyebaran virus ini sangat cepat danvaksinnya belum ditemukan. Sebagai upayapemutusan penyebaran virus ini terdapat beberapahimbauan, salah satunya adalah mengurangi aktivitasdi luar rumah. Untuk mendukung himbauan tersebutPemerintah mengeluarkan kebijakan, salah satuwujud dari kebijakan tersebut adalah bekerja darirumah atau working from home (WFH) yangdikeluarkan melalui Instruksi Gubernur Papua BaratNomor 03 Tahun 2020 pada 24 Maret 2020.

Work From Home (WFH):Sebuah Adaptasi Kerja di Tengah Pandemi COVID-19

Hasil Survei menggunakan Aplikasi Mentimeter tentang kata yang mewakili setelah melakukan WFH

Bekerja dari rumah tentunya bukan hal yang mudahbagi sebagian tim CoE karena pekerjaan yangdilakukan membutuhkan koordinasi antar anggotatim dan mobilitas ke lapangan yang cukup tinggi.Fasilitas komunikasi seperti internet yang tidak selalutersedia menambah tantangan bekerja dari rumah. Namun seiring waktu, sebagian besar tim CoE telahberadaptasi. Ada banyak cerita bagaimana WFH inidijalankan oleh setiap tim. Setiap anggota CoEkemudian mengekspresikan perasaan mereka setelahmelakukan WFH lebih dari 1 bulan melalui surveipada aplikasi Mentimeter.

Deasy Lontoh salah satu tim CoE bercerita bahwaBekerja dari rumah ternyata lebih menantang dariyang Deasy perkirakan. Zona kerja yang nyamanterpisah dari zona keluarga kini bersatu, dan hal inimembutuhkan penyesuaian baik dari diri Deasymaupun keluarga. Deasy mengkoordinir timpemantauan penyu dan perlindungan sarang, dan ibudari Lily (hampir 3 tahun) dan Grace (4 bulan). Deasy dan anggota tim pemantauan penyu belajarmenggunakan aplikasi zoom agar dapat berkoordinasitanpa meninggalkan rumah masing-masing. Saatpertama kali berkoordinasi via zoom, Deasy dan timmenghabiskan satu sesi zoom (40 menit) hanyauntuk masuk dalam ruangan rapat.

Hal ini dikarenakan banyak anggota tim yang barupertama kali menggunakan zoom diperburuk denganjaringan internet yang kurang baik. Setelah satu bulanWFH, Deasy dan tim-nya semakin lihai dalamberkoordinasi via zoom, whatsapp, sms, dan email.Anggota keluarga Deasy menyesuaikan denganmengurangi aktivitas dan volume suara di sekitarDeasy ketika Deasy sedang rapat via zoom atauserius bekerja di depan laptop. Tim lainnya pun mengalami hal yang tidak berbedajauh dari yang dialami Deasy. Ada banyakpenyesuaian yang harus dilakukan. Seperti saatkoordinasi yang lebih banyak menyita waktu denganpenjelasan-penjelasan melalui pesan singkat agartidak terjadi kesalahpahaman.

Page 32: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 29

Lalu diskusi-diskusi rutin mingguan menggunakaninternet dengan akses terbatas. Tidak jarang salahsatu orang dalam diskusi ketinggalan informasi karenainternet ditempatnya tidak stabil. Namun ada jugabagian dari tim CoE yang tetap harus ke kantor untukbekerja karena harus melakukan pengarsipan ataupunmelakukan penjualan produk, juga karena belummemiliki fasilitas untuk melakukan diskusi melaluiZoom

Himbauan untuk menjaga kesehatan dan mengikutiprotokol terkait COVID-19 selalu disampaikan.Penggunaan masker, mencuci tangan dengan benar,dan penyemprotan disinfektan untuk membunuhvirus pada benda-benda terus digaungkan kepadatim yang memutuskan tetap ke kantor untuk bekerja.Beberapa gambar di bawah akan mewakili ceritapendek dari beberapa tim yang melakukan koordinasisecara virtual.

Screenshoot ini menceritakan tentang timBHS Sosek yang sedang membahaspenyusunan buku profil distrik melaluizoom. Diskusi oleh masing-masingpenyusun cukup menantang karena signalinternet yang kadang tidak stabil sehinggaterlambat dalam diskusi juga membuat fileyang dibagikan terhenti (file yang dibagikancukup besar).

Screenshoot ini menceritakan ketika tim BHSEkologi sedang membahas manuskrip data

yang akan dimasukkan ke jurnal.Tantangannya bahwa tidak semua lokasianggota tim memiliki akses internet yang

stabil dan ketersediaan paket data internet,ini membuat tim harus menunggu jadwal

yang tepat untuk diskusi agar semua anggotatim dapat mengambil bagian .

Cerita yang sedikit berbeda datang dari timPemantauan penyu, Mereka memutuskanuntuk tetap berkantor karena lokasi tempattinggal dan keterbatasan fasilitas seperti HPdan laptop yang dapat digunakan untukdiskusi melalui zoom menjadi tantangantersendiri bagi mereka. Screenshoot inimemperlihatkan rapat koordinasi pada timpemantuan penyu.

Meskipun menghadapi banyak tantangan dalam masa pandemi, ini tidak menyurutkan semangat Tim CoEuntuk bekerja dan berbagi. Adaptasi terhadap pandemi dan WFH menjadikan tim lebih kreatif dan tentunyatantangan-tantangan yang dihadapi membuat tim CoE belajar lebih banyak.

Page 33: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

pg. 30

D a r i a n i n M a t u a l a g e

Seberapa Penting Data

“Earth providesenough to satisfyevery man’s needs,but not everyman’s greed.”― Mahatma Gandhi

@W

awan M

angile

Page 34: for Sustainable Development Center of Excellence...Teknologi Pertanian dan materi Komunikasi, Manajemen Konflik, dan Teknik Negosiasi. Para pemateri dalam pelatihan ini berasal dari

[email protected]

Jln. Brawijaya Makalew No. 250

www.dpb-lppm-unipa.com

@coe.unipa

Kartika

Zoha

rDesign

& la

yout

by:

Mitra dan Sponsor

Kontak Kami