FLUORIDASI sistemik

11
MANFAAT FLUORIDASI SISTEMIK PADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR Disusun oleh : KELOMPOK IV Mirta Arbiani (040.94.089) Nurul Puspitasari (040.94.114) Novia Mandalika (040.03.156) Noviani Tri Indriyati (040.03.157) Irma Yulia (040.03.110) Meutia Arifka (040.03.141) Ruri Nailufar (040.03.187) Pruput Dwi M (040.03.163) Silvia Desiyanti (040.03.193) Melissa N (040.03.137) Airin Renita (040.03.005) James (040.04.104) Riaditta P (040.04.171) Muthia Eka Putri (040.04.139) Dinda Cita L (040.04.047)

Transcript of FLUORIDASI sistemik

Page 1: FLUORIDASI sistemik

MANFAAT FLUORIDASI SISTEMIK PADA

ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR

Disusun oleh :

KELOMPOK IV

Mirta Arbiani (040.94.089) Nurul Puspitasari (040.94.114)Novia Mandalika (040.03.156)

Noviani Tri Indriyati (040.03.157)Irma Yulia (040.03.110)

Meutia Arifka (040.03.141)Ruri Nailufar (040.03.187)Pruput Dwi M (040.03.163)

Silvia Desiyanti (040.03.193)Melissa N (040.03.137)

Airin Renita (040.03.005) James (040.04.104)

Riaditta P (040.04.171)Muthia Eka Putri (040.04.139)

Dinda Cita L (040.04.047)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA2008

Page 2: FLUORIDASI sistemik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (1962) yang dimaksud dengan karies gigi adalah suatu

proses

patologis yang dimulai dari bagian luar gigi, dengan melemahnya jaringan

keras gigi dan terbentuk lubang yang dapat terjadi sesudah gigi tumbuh

(erupsi).

Karies adalah suatu penyakit gigi yang bersifat irreversible dan kumulatif.

Karies dapat ditemukan pada setiap individu, semua golongan usia semenjak

tumbuhnya gigi dalam rongga mulut, khususnya pada anak- anak usia sekolah

dasar.

Hal ini membutuhkan penanganan yang cukup serius. Salah satu cara

penanganan dan pencegahannya adalah dengan pemberian fluor secara rutin,

baik secara topikal maupun sistemik.

Fluor (F) adalah elemen golongan halogen dan tidak pernah terdapat bebas

di alam. Ikatan fluor baik organik maupun inorganik disebut fluoride.

Fungsi fluor adalah mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan

email, remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri.

Mineral fluor memiliki kemampuan untuk menghambat proses metabolisme,

terutama glikolisis bakteri. Pada umumnya, karbohidrat merupakan bagian

terbesar dari intake makanan dan berpengaruh langsung terhadap terjadinya

karies gigi. Dengan mekanisme fluor menghambat kerja enzim pada jalur

glikolisis, mineral fluor dapat menghambat proses karies gigi.

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adanya hubungan

antara fluoride dan karies gigi, maka Dean dari US Public Health Service

menganjurkan pemakaian 1 ppm fluoride dalam air minum. Ternyata insiden

karies menurun 50-60% dan tidak ditemukan mottled teeth.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan pentingnya

pemberian fluor secara sistemik.

Page 3: FLUORIDASI sistemik

C. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah untuk memberikan motivasi bagi

pembaca

akan pentingnya fluor dalam pencegahan karies gigi.

Page 4: FLUORIDASI sistemik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur gigi

Enamel adalah lapisan gigi terluar, bersifat lebih keras dibandingkan dengan

lapisan di bawahnya yang disebut dentin. Hal ini disebabkan karena enamel lebih

banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik. Struktur enamel gigi terdiri

dari susunan kimia komplek dengan gugus kristal yang terpenting yaitu hidroksi

apatit. Unsur-unsur kimia yang lebih banyak terdapat di permukaan enamel adalah F,

Cl, Zn, Pb dan Fe, sedangkan karbonat dan magnesium lebih sedikit dibanding bagian

lainnya. Ion kimia paling penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksi apatit

adalah ion fluor, di mana hidroksi apatit akan berubah menjadi fluor apatit dan lebih

tahan terhadap asam. (Newburn, 1978).

B. Penggunaan Fluor

Pemberiaan Fluor (fluoridasi) dapat dilakukan secara sistemik maupun lokal.

Fluoridasi secara sistemik dapat dilakukan dengan fluoridasi air minum dan Fluor

dalam bentuk tablet. Sedangkan, fluoridasi secara lokal dapat diberikan dalam bentuk

pasta gigi, obat kumur dan aplikasi topikal.

C. ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI FLUORIDE

Fluoride inorganik dengan daya larut yang tinggi dapat diabsorpsi dengan

sempuma di dalam lambung. Air minum adalah sumber fluoride yang paling penting

dan zat ini biasanya terdapat dalam bentuk fluoride yang larut. Fluoride dalam jumlah

relatif paling besar terdapat pada jaringan berkapur. Endapan fluoride pada gigi terjadi

pads 3 stadium yaitu : stadium pembentukan gigi, mineralisasi dan sesudah

mineralisasi. Pada gigi kadar fluor tertinggi adalah di permukaan enamel paling luar.

Fluoride diekskresikan melalui faeces, urine, keringat, sebagian kecil melalui air

ludah dan air susu ibu. Fluoride yang diekskresi melalui air ludah sangat sedikit tetapi

penting artinya untuk penimbunan fluoride pada permukaan enamel gigi karena dapat

menghambat beberapa proses enzim sehingga mengurangi jumlah azam yang

dihasilkan oleh bakteri yang terdapat dalam saliva dan plak.

Page 5: FLUORIDASI sistemik

D. FLUORIDASI SECARA SISTEMIK

1. Fluoridasi melalui air minum

Fluoridasi air minum secara sentral (fluoridated water supply). Dalam hal ini

konsentrasi fluor yang baik adalah 0,7-1,2 mg fluoride/liter, tergantung temperatur

lokal rata-rata tiap tahun. Pengaruh anti karies dan fluoride pada anak-anak adalah

pada masa pertumbuhan dan mineralisasi giginya. Dalam suatu populasi fluoridasi air

minum dengan 1 ppm fluoride terdapat bentuk mottled teeth paling ringan kurang

lebih 10% (WHO, 1970)

2. Fluoridasi melalui tablet fluoride

Untuk mencegah karies dapat diberikan tablet fluoride sesuai dosis yang

dianjurkan pada anak umur 6 bulan - 13 tahun. Efektivitas tablet fluoride sama dengan

fluoridasi melalui air minum dan garam.

F. Efek samping pemakaian Fluor

Menurut Colqunoun fluor tidak memberikan efek menyehatkan dalam mencegah

kerusakan gigi dan tulang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 60.000 anak

sekolah, ditemukan hasil bahwa tidak ada perbedaan kerusakan gigi pada anak yang

menggunakan fluoride dan yang tidak menggunakan fluor. Bahkan ditemukan

sejumlah anak pada wilayah itu yang diberi fluor menderita keropos gigi yang disebut

fluorosis.

Fejerskov mengemukakan fakta bahwa pasta gigi yang beredar di masyarakat

pada umumnya mengandung fluorida dalam bentuk Natrium Fluorida (NaF), Stanous

Fluorida (SnF), dan Natrium Monoflorofosfat (NaMFP).

Fluoride sebagai bahan kandungan pada pasta gigi bersifat sebagai anti bakteri.

Namun, Fluor dalam dosis yang tinggi menimbulkan efek samping berupa fluorosis.

Salah satu gejala dari fluorosis, yaitu warna gigi menjadi tidak putih, pucat dan

buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi

menjadi lunak dan rapuh.

Tanda pertamanya berupa erupsi gigi dengan email yang berbintik-bintik (mottled

enamel). Fluorosis email dapat terjadi akibat dosis tunggal yang tinggi, dosis rendah

yang berulang, atau kontak langsung dengan fluor rendah yang terjadi terus menerus.

Selain menimbulkan fluorosis, mengonsumsi Fluor dalam jumlah berlebih

dapat menimbulkan penuaan dini, aborsi spontan, kerapuhan tulang dan kanker.

Page 6: FLUORIDASI sistemik

Selain itu, sebuah penelitian di Cina menunjukkan pemberian fluoride dalam dosis

rendah menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak-anak.

Kadar Fluor Efek toksisitas

1ppm Mereduksi karies

2ppm/ lebih Mottled enamel

8ppm Osteosklerosis

> 50ppm Kelainan tiroid

100ppm Growth retardation

> 125ppm Kelainan ginjal

2,5–5g Kematian (dosis akut)

Tabel 1. Tabel toksisitas Fluor

G. Kontroversi mengenai fluoridasi air minum

Di banyak negara maju, fluoride sudah banyak diprotes dan dipertanyakan

keamanannya bagi kesehatan. Bahkan di beberapa negara di wilayah Eropa terdapat

larangan penggunaan fluoride dalam produk konsumsi fisik seperti pasta gigi dan

penjernih air minum.

Menjaga asupan fluor dalam batas aman sangatlah penting. Konsumsi air

terfluoridasi merupakan solusi terbaik bagi anak-anak untuk mencegah kerusakan gigi

yang parah sekaligus penyerapan fluor berlebihan. Batasan optimum fluorida untuk

air minum adalah 0,7 - 1 ,2 ppm, sehingga apabila air minum lokal sudah difluoridasi,

maka tidak diperlukan lagi tambahan asupan fluorida selain pasta gigi.

Suplemen fluorida dibutuhkan dalam kondisi tertentu, terutama bagi mereka

yang mendapatkan air minum dengan kandungan fluoryang rendah. Dilaporkan

bahwa kebutuhan suplemen fluor dipengaruhi oleh usia dan kandungan fluor dalam

sumber air lokal. Apabila kandungan fluor pada sumber air lokal kurang dari 0,3 ppm,

maka suplemen fluor yang dibutuhkan oleh anak-anak usia 6 bulan - 3 tahun adalah

0,25 mg/hari, anak usia 3-6 tahun sebanyak 0,5 mg/hari, dan anak usia 6-16 tahun

sebanyak 1 mg/hari. Kebutuhan suplemen fluor menjadi lebih rendah apabila

kandungan fluor dalam sumber air lokal lebih tinggi, misalnya 0,3 - 0,6 ppm, maka

anak usia 6 bulan - 3 tahun tidak memerlukan suplemen fluor, sedangkan untuk anak

Page 7: FLUORIDASI sistemik

usia 3 - 6 tahun, kebutuhannya menjadi berkurang separuhnya yaitu 0,25 mg/ hari dan

0,5 mg/hari untuk anak usia 6 - 16 tahun. Namun jika kandungan fluor lebih besar

dari 0,6 ppm, maka untuk semua usia tersebut sudah tidak diperlukan lagi suplemen

fluor.

Page 8: FLUORIDASI sistemik

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan adanya efek fluoride terhadap penurunan prevalensi

karies gigi. Fluoridasi air minum (water supply) merupakan tindakan pencegahan

yang efektif dan mencakup masyarakat luas, tapi hanya dapat dilaksanakan di negara-

negara yang telah mempunyai sistem distribusi air secara nasional dan terkontrol baik.

Demikian pula dengan fluoridasi melalui garam dan susu. Fluoridasi air minum di

sekolah dengan teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan merupakan salah satu

alternatif lain.

B. Saran

- Pelaksanaan kegiatan fluoridasi dilakukan secara berkesinambungan sehingga

diharapkan dapat menurunkan prevalensi karies pada anak-anak sekolah dasar.

- Penyuluhan dilakukan kepada murid-murid SD untuk mengurangi makan dan

minum yang manis, serta melakukan kumur-kumur dengan air setelah makan

dan minum yang manis-manis tersebut.

- Peningkatan konsumsi makanan yang mengandung fluor serta penggunaan

pasta gigi yang mengandung fluor untuk menyikat gigi.