Distribusi Responden Bukan Penderita Penyakit Diabetes Mellitus
flavonoid.docx
-
Upload
joe-patudu -
Category
Documents
-
view
21 -
download
4
Transcript of flavonoid.docx
2.1. Pengertian Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang banyak terdapat di alam.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik
yang banyak merupakan sebagai pigmen tumbuhan. Flavonoid terdapat
pada grup-grup dari unsur-unsur polifenol yang terdapat pada kebanyakan
tumbuhan, biji, kulit buah atau kulit, kulit kayu, dan bunga. Sejumlah besar
tumbuhan obat mengandung flavonoid. Flavonoid digolongkan berdasarkan
struktur kimianya, menjadi falvonol, flavon, flavanon, isoflavon,
anthocyanidin, dan khalkon.
Flavonoid memiliki struktur yang khas, yaitu adanya dua benzene yang
terikat oleh rantai propana. Flavonoid dibagi menjadi beerapa jenis
berdasarkan bntuk dasarnya yaitu flavonoid, isoflavonoid dan neoflavonoid.
Menurut Markham (1988), flovonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang
dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6 .
Kerangka flavonoid, susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur
senyawa flavonoid yaitu:
1. Flavonoida atau 1,3-diarilpropana
2. Isoflavonoida atau 1,2-diarilpropana
3. Neoflavonoida atau 1,1-diarilpropana
2.2. Ciri Flavonoid
Pada umumnya, cincin A dari struktur flavonoid mempunyai pola
oksigenasi yang berselang-seling, yaitu pada posisi 2’, 4’, dan 6’ dari struktur
terbuka calkon.Dalam banyak hal, cincin B dari struktur flavonoid
mempunyai sebuah gugus fungsi oksigen pada posisi para, atau dua yang
masing-masing berada pada posisi para dan meta, atau pula tiga di mana
satu pada posisi para dan dua pada posisi meta.
Pola oksigenasi dari cincin B di mana terdapat tiga gugus fungsi
oksigen jarang dapat ditemukan. Selain itu, cincin B yang tidak
teroksigenasi, atau teroksigenasi pada posisi orto sangat jarang ditemukan.
Pola oksigenasi dari cincin A mengikuti pola florogusinol dan cincin B
mengikuti pola katekol atau fenol. Cincin A struktur flavonoid seringkali
teralkilasi, baik oleh gugus metil (berasal dari metionin), atau oleh isoprenil
C5 yang berasal dari isopentil pirofosfat, maupun suatu C-glikosida.