Flash Rocky

download Flash Rocky

of 22

Transcript of Flash Rocky

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    1/22

    IDENTIFIKASI IRIS MENGGUNAKAN IMPROVED

    LEVENBERGMARQUARDT

    Rocky Yefrenes D!!"k

    Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Kupang

    Jl. Adisucipto-Penfui Kupang, Nusa Tenggara Timur

    E-mail:rocky_dillakya!oo.com

    ABSTRAK

    "istem #iometrika adala! suatu sistem pengenalan diri menggunakan #agian tu#u!

    atau perilaku manusia seperti sidik $ari, telapak tangan, telinga, retina, iris mata, %a$a!,

    su!u tu#u!, tanda tangan, dll. &ris mata merupakan sala! satu #iometrika yang sangat sta#il,

    !andal, akurat dan merupakan metode autentikasi #iometrika tercepat ole! karena itu

    merupakan suatu topik penelitian yang sangat diminati ole! #anyak peneliti. Penelitian ini

    #ertu$uan untuk mengem#angkan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    secara otomatis seseorang #erdasarkan citra iris mata miliknya menggunakan $aringan

    syaraf tiruan le'en#erg-mar(uardt. Penelitian ini menggunakan metode deteksi tepi cany dan

    circular !oug! transform untuk segmentasi %ilaya! iris yang terletak diantara pupil dan

    sclera serta metode ekstraksi ciri gray le'el cooccurence matri) *+/ yang digunakan

    untuk ekstraksi ciri. iri-ciri terse#ut adala! ma)imum pro#a#ility, correlation, contrast,

    energy, !omogeneity, dan entropy. iri-ciri terse#ut kemudian dilati! menggunakan $aringan

    syaraf tiruan dengan aturan pem#ela$aran le'en#erg0mar(uardt algorit!m untuk

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 Flash Rocky

    2/22

    mengidentifikasi seseorang #erdasarkan citra irisnya.Penelitian ini menggunakan 123 data

    citra iris yang masing-masing ter#agi atas 133 data citra iris untuk pelati!an dan 23 data

    citra iris untuk pengu$ian. 4erdasarkan !asil pengu$ian yang dilakukan diperole! correct

    recognition rate *55/ se#esar 66.678 yang menun$ukkan #a!%a metode ini dapat

    digunakan untuk mengidentifikasi secara otomatis seseorang #erdasarkan citra iris mata

    miliknya.

    Kata Kunci : identifikasi iris mata, sistem #iometrika, +, $aringan syaraf tiruan,

    le'en#erg0mar(uardt algorit!m

    #$ PENDA%ULUAN

    Semua sistem biometrika bergantung pada bentuk yang bervariasi secara acak yang

    dimiliki diantara manusia [Daugman, 2002]. Berbeda dengan identifikasi personal sistem

    keamanan biometrik tidak membutuhkan pass%ordyang dibuat atau diberikan orang lain

    tetapi menggunakan pengukuran biometrik milik individu seperti sidik ari, geometri tangan,

    dan iris sehingga kemungkinan dicuri, hilang, dilupakan, atau dipalsukan sangat kecil [!hou,

    200"]. #erbandingan dari berbagai sistem pengenalan biometrik menunukkan bah$a sistem

    pengenalan iris sangat stabil, handal, tepat, dan merupakan metode autentikasi biometrik

    tercepat [%i$ari, dkk., 20&2]. %uuan dari pengenalan iris sebagai teknologi berbasis

    biometrik untuk identifikasi manusia dan verifikasi adalah untuk mengenali seseorang dari

    cetak irisnya ['ayte, dkk., 20&2]. Sebagai suatu biometrika iris memiliki beberapa kelebihan (

    )ris mata bebas dari pengaruh genetik sehingga tidak ada iris mata yang sama sekalipun iris

    kiri dan kanan milik orang yang sama atau iris mata milik kembar identik [Daugman,

    &""* + ohamed, et al., 200" + -opikrishnan and Santhanam, 20&0].

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    3/22

    #osisi iris mata yang dilindungi oleh kornea dan a(ueous !umorsehingga sulit atau sangat

    tidak mungkin mengalami kerusakan [aroko, et al., 200"].

    )ris mata manusia tidak berubah dan bersifat stabil mulai usia satu tahun sampai meninggal

    [/haudhary and ubarak, 20&2].

    )ris mata selain memiliki kelebihan sebagaimana telah diuraikan diatas, uga memiliki

    beberapa kelemahan sebagai suatu biometrika meliputi (

    Sulit untuk menangkap citra iris oleh karena ukurannya yang sangat kecil [oy, 20&&]

    #ada bagian tertentu iris dihalangi oleh kelopak atas dan ba$ah dan tertutup oleh

    bulumata, pantulan, dan lensa [akthal, 2001]

    Sebagaimana ukuran pupil berubahubah, perubahan bentuk non elastis adalah kelemahan

    lainnya [akthal, 2001].

    'ebutuhan akan akurasi identifikasi manusia telah berkembang dari $aktuke $aktu untuk

    tuuan keamanan dan pemeriksaan identitas ['han, et al., 20&23. -angguan bulu mata dan

    kelopak mata merupakan masalah yang paling sering muncul dalam sistem pengenalan iris

    dikarenan keduanya merupakan bagian dari mata sama seperti iris, sehingga diperlukan

    pemilihan $ilayah iris yang tidak rentan terhadap gangguan bulu mata dan kelopak mata.

    4danya gangguan bulu mata dapat mempengaruhi akurasi sistem identifikasi iris. enurut

    Daugman [&""*] dan 56hilararasan, et al., [20&0] informasi pola iris tersebar secara acak dan

    tidak merata pada $ilayah iris, tetapi perlu diketahui bah$a terdapat karakteristik iris yang

    terkonsentrasi pada $ilayah dekat pupil. 7leh karena itu pengenalan iris yang baik dapat

    diperoleh dengan hanya menganalisis 108 atau kurang dari $ilayah iris yang tersedia. al ini

    didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh 9atsa, et al., [200:] yang menggunakan

    sebagian $ilayah iris yaitu bagian kiri dan bagian kanan, -opikrishnan and Santhanam

    [20&&] dalam penelitiannya menggunakan ; ukuran iris untuk mempercepat image

    processing. urugan and Savithiri [20&0], Savithiri and urugan [20&&], urugan and

    Savithiri [20&&] dalam penelitian mereka membagi $ilayah iris dalam empat kategori yaitu

    internal region, e)ternal region, lo%er region dan upper region. asil penelitian mereka

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    4/22

    menunukkan hasil yang baik namun pemilihan $ilayah tersebut masih rentan terhadap

    gangguan bulu mata dan kelopak mata. 7leh karena itu dalam penelitian ini penulis akan

    menggunakan pendekatan menggunakan $ilayah iris yang merupakan irisan internal region

    dan lo%er regionuntuk meminimalisasi gangguan bulu mata dalam proses identifikasi iris.

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penelitian ini akan mengkai pengaruh

    pemakaian $ilayah iris yang merupakan irisan internal regiondan lo%er regionuntuk proses

    indentifikasi iris dengan algoritma aringan syaraf tiruan le'en#erg-mar(uardt.

    #enelitian ini bertuuan untuk mengembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk

    melakukan identifikasi iris menggunakan aringan syaraf tiruan le'en#erg-mar(uardt

    algorit!m. anfaat penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu metode yang dapat

    digunakan untuk melakukan identifikasi personal berdasarkan citra irisnya. #enelitian ini uga

    diharapkan memberikan informasi bagi penelitian lanutan tentang biometrika menggunakan

    citra iris.

    &$ TIN'AUAN PUSTAKA

    #enelitian tentang iris mata manusia sudah banyak dilakukan oleh para peneliti, seperti

    penelitian tentang deteksi kolestrol, deteksi ginal, identifikasi iris, dll.

    #enggunaan sebagian $ilayah iris dalam proses pengenalan iris telah banyak dilakukan

    dan menunukkan hasil yang baik seperti yang dilakukan oleh 56hilarasan, et al., [20&0] yang

    melakukan penelitian tentang pengenalan iris berdasarkan pola tekstur iris. -ausian

    smoothing digunakan pada citra inputan dengan tuuan untuk menghilangkan noise setelah itu

    dilakukan segmentasi iris menggunakan metode integrodiferential operator. #enelitian ini

    diusulkan berdasarkan pada kenyataan bah$a $ilayah yang mengandung paling banyak

    informasi tentang iris adalah $ilayah yang mendekati pupil, dengan demikian tidak semua

    bagian iris akan diekstrak cirinya melainkan dipilih bagian yang dianggap paling represtative

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    5/22

    yaitu inner multi-#ands. Selanutnya hasil segmentasi iris dinormalisasikan menggunakan

    Daugmanully )ris

    %emplate, )nner egion, 7uter egion, ?o$er egion, @pper egion menggunakan * Atiga3

    metode ekstrasi ciri yaitu +a#or

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    6/22

    citra iris telah direduksi menadi ; dari ukuran asli dengan tuuan untuk meningkatkan

    performance sistem. etode =oug! Transfrom digunakan untuk mencari titik tengah dan

    radius pupil selanutnya menentukan batas atas dan ba$ah iris menggunakan !ori?ontal so#el

    filter. asil dari penelitian menunukkan ba$ah perceptron memilikiperformance yang lebih

    baik dibandingkan dengan metode yang lain. Berdasarkan uraian diatas menunukkan bah$a

    penelitian menggunakan internal region[56hilarasan, 20&0] dan lo%er region[urugan and

    Savithiri, 20&&] memberikan hasil yang sangat baik, eskipun akurasi yang diperoleh sangat

    baik namun pemilihan 7) iris oleh beberapa peneliti sebagaimana diuraikan diatas masih

    mempunyai kemungkinan terganggu dengan bulu mata dan kelopak mata sehingga peneliti

    akan menggunakan pendekatan irisan internal region dan lo%er region dimana $ilayah

    tersebut tidak rentan dengan gangguan bulumata dan kelopak mata dan belum ada peneliti

    yang menggunakan $ilayah tersebut dalam penelitian mereka.

    #engenalan iris secara otomatis telah banyak dilakukan menggunakan mac!ine learning

    seperti yang dilakukan oleh /ho$han and Shinde [20&&] yang bertuuan untuk

    mengembangkan sistem identifikasi biometrika menggunakan iris. #roses pengenalan iris

    dilakukan menggunakan>u??y in-a) Neural Net%orkyang mencapai tingkat pengenalan

    sebesar "1,C:8. >arouk, et al., [20&&] memperkenalkan suatu pendekatan yang baru dan

    efektive untuk pengenalan iris yang dioperasikan menggunakan acti'e contour modelsuntuk

    preprocessing dan segmentasi, @9 +a#or

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    7/22

    ashad, et al., [20&&] melakukan penelitian yang bertuuan untuk mengembangkan suatu

    algoritma baru menggunakan ?B# dan istogram properties Apendekatan statisitk3 untuk

    ekstraksi fitur dan com#ine B lassifier Apendekatan neural net%ork3 untuk klasifikasi.

    etode ini diharapkan dapat menghasilkan akurasi yang baik dalam pengenalan iris. etode

    segmentasi iris yang digunakan adalah anny Edge 9etection dan =oug! Transformation

    selanutnya dinormalisasi menggunakan metode9augmans 5u##er "!eet. asil penelitian ini

    menunukanperformancedengan tingkat akurasi yang tinggi sebesar "",:F8menggunakan

    database /4S)4, @&, @2, dan ?5).#enelitian serupa dilakukan oleh /haudhary and

    ubarak [20&2] menggunakan rectangular area met!od untuk lokalisasi iris dan GS%

    4ackpropagation untuk pengenalan iris dengan tingkat pengenalan iris mencapai

    "",218.#enelitian serupa dilakukan oleh ossain and Sarma [20&2] yang memperkenalkan

    suatu sistem pengenalan iris yang handal menggunakan @9-9iscrete osine TransformAD/%3

    untuk ekstrasi ciri dan "elf ;rgani?ing apArtificial Neural Net%ork AS7H4==3 untuk

    klasifikasi citra iris. Sistem bekera secara efisien menggunaka " I &00 D/% coefficientdan

    mencapai akurasi sekitar "".&8 pada epoc!s ke &000 lebih baik dibandingkan dengan

    menggunakan5adial 4asis >unction Artificial Neural Net%ork AB>H4==3 dalam penelitian

    mereka sebelumnya.

    ($ METODE PENELITIAN

    ($# R"nc"n)"n Ars*ek*+r Ss*e,

    #eneliti mengusulkan arsitektur sistem seperti -ambar &. #enelasan pada subbab berikut

    memaparkan dengan lebih detail proses yang teradi dalam setiap bagiannya

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    8/22

    -ambar &. 4rsitektur sistem klasifikasi fase retinopati diabetes

    ($& I,")e Processn)

    Bertuuan untuk memperbaiki kualitas citra, menemukan lokasi iris, menentukan 6ona

    perhitungan yaitu daerah diantara luarpupildan di dalamscleraserta menghasilkan citra iris

    yang lebih baik untuk digunakan pada tahap selanutnya. %ahapan &mage-processing yang

    dilakukan meliputi tahap preprocessing, segmentation, normalisation, 5;& selection.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    9/22

    ($&$# Pre-rosesn)

    %uuan utama dari preprosesing citra adalah untuk meningkatkan kualitas citra dimana citra

    yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang lebih elas bagi manusia sehingga

    memudahkan dalam melakukan interpretasi atas suatu citra ['uivaleinen, 2001]. Dalam

    penelitian ini digunakan dua teknik preprosesing sebagai berikut (

    1. +ausian >ilter.

    Sebelum dilakukan segmentasi citra iris maka sebelumnya dilakukan perbaikan kualitas

    citra menggunkan filter gausian yang bertuuan untuk menghilangkan noise. Berikut adalah

    fungsi matematika dari filter gausian (

    2 2

    222

    &A , 3

    2

    ) y

    g ) y e

    +

    = A&3

    Dengan gAJ,y3 menyatakan titik tengah dari fungsi gausian, K adalah standard deviasi

    dari distribusi gausian dan L adalah radius dari koordinat polar.

    @. ;perasi orp!olgi.

    7perasi morfologi yang digunakan adalah operasi opening yang bertuuan untuk

    menekan H menyembunyikan gangguan dari bulu mata. 7perasi opening merupakan

    kebalikan dari operasi closingyaitu operasi erosi yang diikuti dengan dilasi menggunakan

    elemen penstruktur yang sama. Secara matematika, operasi opening dinyatakan dengan (

    A 3A 4 A 4 4 = A23

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    10/22

    Dimana 4merupakan citra yang akan diperbaiki dan B merupakan elemen penstruktur

    4.

    ($&$& Se),en*"*on

    #roses segmentasi adalah proses untuk memisahkan obyek dari #ackground, dalam hal ini

    untuk memisahkan $ilayah iris dari pupil dan sclera. Dalam penelitian ini metode segmentasi

    yang digunakan adalah metode circular !oug! transform dan canny edge detection untuk

    proses segmentasi $ilayah iris yang akan digunakan untuk identifikasi iris terhadap citra

    inputan.

    ($&$( Nor,"!s"*on

    @kuran iris yang diambil dengan kameraHalat sensor iris mata dari orang yang berbeda bahkan dari orangyang sama dapat berbedabeda hal ini disebabkan oleh variasi pencahayaan dan faktorfaktor lain sepertideformasi elastis tekstur iris yang sangat mempengaruhi hasil pencocokan. 7leh karena itu dilakukannormalisasi ukuran citra iris menggunakan model daugman rubber sheet [Daugman,200"] agar ukuran citra iris

    menadi seragam. /itra iris akan ditransformasi ke bentuk segiempat seperti ditunukkan pada -ambar 2.

    ?

    rr

    ?

    -ambar 2. Daugman

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    11/22

    ($&$. ROI Se!ec*on

    "etelah dilakukan proses normalisasi ukuran #itra iris maka dilakukan pemilihan $%Idari #itra iris yan merupakan &ilayah irisan dari internal regiondan lower region!

    ($&$/ Pe,0en*+k"n GL1M

    #enelitian ini mengggunakan -?/ multi arah Amultiple3 yang dibentuk menggunakan arak 2 piJeltetangga AdE23. Garak 2 piJel tetangga dipilih karena termasuk salah satu arak ideal dalam membentuk -?/

    [-adkari, 200]. ?angkah I langkah membentuk multiple-?/ dalam penelitian ini sebagai berikut (

    &. %etapkan arak piJel Ad3 yang dinginkan.

    2. itung semua arah yang mungkin.

    *. Bentuk -?/ untuk setiap arah Amenggunakan langkah I langkah membentuk

    -?/ 3.

    . itung semua ciri statistik untuk setiap arah yang terbentuk.

    1. itung rata I rata Amean3 dari setiap ciri pada semua arah yang terbentuk.

    Gumlah arah yang terbentuk pada distance dE2 adalah &C, artinya terdapat &C -?/ yang terbentuk A &sampai &C3.

    ($&$2 Eks*r"ks cr GL1M

    Setelah -?/ terbentuk pada suatu arak dan arah tertentu, maka langkah selanutnya adalah menghitung

    ciri statistik dari semua -?/ yang telah terbentuk berdasarkan arak dan arah yang telah terbentuk. 5namelemen yang diusulkan oleh -adkari [200] adalah ( Ai3 ma)imum pro#a#ility, Aii3 entropi, Aiii3 energy, Aiv3korelasi, Av3 kontras, dan Avi3 homogenitas. #roses ektraksi ciri dilakukan dengan menghitung C ciri statistik darisetiap -?/ A&C -?/3 sebagai berikut (

    &. aJ #robability E maJA 3i$p AC3

    2. 5ntropi.

    5ntropi menunukan ukuran ketidakteraturan distribusi intesitas suatu citra pada matriks

    co-coccurence. #ersamaannya untuk meng hitung entropi adalah(

    5ntopi E

    2

    & &

    logk k

    i$ i$

    i $

    p p= =

    AF3

    *. 5nergi.

    5nergi adalah fitur untuk mengukur konsentrasi pasangan intensitas pada matriks co-

    occurance[-on6ales and oods, 200:]. =ilai energi akan makin membesar bila pasangan

    piksel yang memenuhi syarat matriks intensitas co-occuranceterkonsentrasi pada beberapa

    koordinat dan mengecil bila letaknya menyebar. yang digunakan untuk menghitung energi

    adalah (

    5nergi E

    2

    & &

    k k

    i$i $

    p= = A:3

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    12/22

    . 'orelasi.

    /iri ini menunukan tingkat korelasi antar piJel dalam suatu citra. #ersamaannya adalah

    (

    'orelasi E

    r

    & &

    Ai m 3A 3k k c i$

    i $ r c

    $ m p

    = =

    A"3

    1. 'ontras

    'ontras adalah fitur yang digunakan untuk mengukur kekuatan perbedaan intensitas

    dalam citra [-on6ales and oods, 200:]. =ilai kontras membesar ika variasi intensitas

    citra tinggi dan menurun bila variasi rendah. #ersamaan yang digunakan untuk mengukur

    kontras suatu citra ditunukkan pada persamaan di ba$ah ini (

    'ontras E

    2

    & &

    A 3k k

    i$

    i $

    i $ p= =

    A&03

    C. omogenitas

    omogenitas digunakan untuk mengukur kehomogenan variasi intensitas citra [-on6ales

    and oods, 200:]. =ilai homogenitas akan semakin membesar bila variasi intensitas dalam

    citra mengecil. omogenitas dihitung dengan persamaan di ba$ah ini (

    omogenitas E & && M M

    k ki $

    i $

    p

    i $= = +

    A&&3

    @ntuk melakukan identifikasii terhadap citra iris, maka hasil proses ektraksi ciri statistik selanutnya akandiadikan sebagai data masukan untuk dilatih dengan aringan syaraf tiruan AGS%3 untuk mengenali pola inputanserta pasangan pola outputnya.

    ($&$3 Pe!"*4"n 5"rn)"n sy"r"f *r+"n levenberg-marquardt

    #roses pelatihan aringan pada dasarnya merupakan proses penyesuaian bobotbobot untuk

    masing I masing simpul antara lapisan input, lapisan tersembunyi, dan lapisan output.

    #enyesuaian bobot dilakukan secara terusmenerus sampai dicapai error yang paling

    minimum [Dilak and Bintiri, 20&2 + Dilak et al., 20&2]. >ungsi aktivasi yang digunakan

    adalah fungsi aktivasi tangent !yper#olic. 4rsitektur GS% yang digunakan dalam penelitian ini

    seperti ditunukkan pada -ambar 2.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    13/22

    -ambar *. 4rsitektur GS%

    Data input yang digunakan sebagai pola dalam pelatihan GS% sebanyak C buah yang terdiri atas C buah ciri

    statistik dan bias. Data inputan tersebut adalah (J&C ma)imum pro#a#ilityJ2 E correlationJ* E contrastJC energy

    J1C entropyJC E !ommogeneityJF E bias

    Gumlah !iddenlayer ( & lapisan tersembunyi, dengan umlah neuron dalam lapisan tersembunyi divariasikan

    antara 1 F neuron pada setiap !iddenlayer. Gumlah neuron dalam lapisan output sebanyak & neuron.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    14/22

    4lgoritma ?evenbergarNuardt merupakan pengembangan algoritma #ackpropagation

    stOndar. #ada algoritma #ackpropagation, proses update bobot dan bias menggunakan

    negati'e gradient descent secara langsung sedangkan algoritma le'en#erg-mar(uardt

    menggunakan pendekatan matrik esian A3 [&C] yang dapat dihitung dengan,

    T= J e= A&23

    Sedangkan gradient dapat dihitung dengan,

    T

    g J J= A&*3

    Dalam hal ini G merupakan sebuah mattrik acobian yang berisikan turunan pertama dari

    erroraringan terhadap bobot dan bias aringan. #erubahan pembobot dapat dihitung degan,

    T TD J J & J e = + A&3

    Sehingga perbaikan pembobot dapat ditentukan dengan,

    D D D= + A&13

    T TD D J J & J e = + + A&C3

    A&F3

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    15/22

    Dimana (

    P E fungsi bobotbobot aringan dan bias

    PE && &2 0& 02 0 && 0& 02

    , ,.., + , ,.. + , + , ,..i$ $ $k oK

    ' ' ' ' ' ' % % % % %

    5 adalah vektor yang menyatakan semua error pada output aringan

    & & 2 2...T

    p pe t y t y t y =

    Q E konstant learning

    ) E matrik identitas

    4lgoritma pelatihan Garingan Syaraf %iruan e'en#erg-ar(uardtseperti ditunukkan pada

    -ambar .

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    16/22

    -ambar . #elatihan GS%H?

    ($&$6 Pen)+5"n 5"rn)"n sy"r"f *r+"n levenberg-marquardt

    Setelah GS% dilatih dengan sekumpulan pola maka tahap selanutnya adalah melakukan

    penguian terhadap kinera dari GS% sekaligus untuk mengukur kinera dari sistem yang

    dibangun. 4lgoritma penguian aringan syaraf tiruan mengikutiflo%c!artseperti -ambar 1.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    17/22

    -ambar 1. #enguian GS%

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    18/22

    .$ %ASIL DAN PEMBA%ASAN

    #ada penelitian ini, penguian dilakukan dengan melatih GS% secara berulangulang untuk

    mendapatkan bobotbobot aringan yang optimal sehingga dapat digunakan untuk

    menyelesaikan permasalahan klasifikasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berumlah

    &00 citra terbagi atas dua kelompok data yakni(

    Data pelatihan &00 citra

    Data penguian 10 citra.

    Data I data tersebut diekstrak menggunakan metode -?/ dengan arak 2 piJel tetangga.

    #arameter GS% yang digunakan dalam penguian ini adalah sebagai berikut (

    earning rateAR3 E 0.&.

    omentum AQ3 E 0.".

    Gumlah lapisan tersembunyi E & lapis.

    Gumlah neuron dalam lapis tersembunyi E 1.

    Batas toleransi error E 0,00&

    4.1 Pen)+5"n Ak+r"s Kner5" 'ST Le7en0er)8M"r9+"r:*

    'inera GS% dalam mengidentifikasi sesorang berdasarkan citra irisnya diui menggunakan data citrasebanyak lima puluh buah citra yang telah diproses pada tahap sebelumnya. #enguian dilakukan dalam duamode yaitu mode verifikasi dan identifikasi. Dalam mode verifikasi menggunakan e(ual error rate A553dengan menghitung >= dan > dan dalam mode indetifikasi menggunakan correct recognition rateA/3berdasarkan persamaan yang dilakukan pada penelitian sebelumnya [>arouk, et al., 20&0 + oy, et al., 20&0].

    / adalah #robabilitas identifikasi iris yang benar A%abel 2.3, 55 adalah nilai titik potong > dengan>= atau tingkat kesalahan sama yaitu E>= A%abel *.3, > adalah probabilitas bah$a sistemmenyatakan data ui yang tidak terdaftar dalam database dikenali atau cocok dengan data citra dalam databasedan >= adalah probabilitas bah$a sistem menyatakan data ui yang terdaftar dalam database tidak dikenaliatau tidak cocok dengan data citra dalam database.

    %abel 2. #erbandingan hasil /

    4lgoritma / A83

    Daugman,

    [&""*]

    ":,&*

    aroko, et al.

    [200"]

    :,21

    oy, et al.,

    [20&0]

    ":,2"

    #eneliti "",":

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    19/22

    %abel *. #erbandingan hasil 55

    4lgoritma / A83

    Daugman,

    [&""*]

    &.:0

    aroko, et al.

    [200"]

    0,2:

    oy, et al.,

    [20&0]

    0.F

    #eneliti 0.

    Berdasarkan hasil yang ditunukkan pada %abel 2 dan %abel * menunukkan bah$a algoritma

    yang diusulkan mencapai hasil /E"",": dan 55 E0. yang menunukkan bah$a kinera

    algoritma yang diusulkan oleh peneliti sangat baik dan dapat digunakan dalam mode

    identifikasi maupun mode verifikasi.

    /$ KESIMPULAN

    a. etode yang dikembangkan mampu melakukan identifikasi seseorang berdasarkan citra irisnya.b. #endekatan identifikasi iris yang dilakukan dalam penelitian ini dapat melakukan identifikasi dengan hasil

    / E "",":8 dan 55 E 0, dengan demikin metode ini dapat digunakan sebagai salah satu alternativeuntuk sistem identifikasi personal berdasarkan citra iris.

    2$ PENG%ARGAAN DAN TERIMA KASI%

    #enulis mengucapkan terima kasih kepada database /4S)4 [/4S)4, 200C] yang telah

    memberikan dukungan data citra retinopati diabetes beserta data hasil pemeriksaan medis

    terhadap penelitian ini.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    20/22

    3$ PUSTAKA

    /haudhary, @., ubarak, ., /., )ris ecognition @sing B#== 4lgoritma, )nternational

    Gournal of 5ngineering esearch and 4pplications A)G543, National onference on

    Emerging Trends in Engineering Tec!nology *NET/, ar 20&2, 20*20:.

    /hinese 4cademy of Sciences)nstitute of 4utomation A/4S)43, 200C, /4S)4 )ris )mage

    Database, Guni 200, http(HHbiometrics.idealtest.orgH

    /ho$han, S., S., Shinde, -., =., )ris ecognition @sing >u66y inaJ =eural =et$ork,

    &nternational Journal of omputer and Electrical Engineering, 20&&, 9ol. *, =o. 1, 7ct

    20&&, F*FF

    Daugman, G., -., igh /onfidence 9isual ecognition of #erson by a %est of Statisticl

    )ndependece, )55 Trans. Pattern Analysis and ac!ine &ntell, &""*, &1, &&:&&C&.

    Daugman, G., o$ )ris ecognition orks, )55 )/)#, 2002, )** I )*C.

    Dillak, ., ., Bintiri, ., -., )dentifikasi >ase #enyakit etinopati Diabetes enggunakan Garingan Syaraf

    %iruan ?evenbergarNuardt, "eminar Nasional &nformatika *"ENA"&>/, @31@ : -113--11F.

    Dillak, ., ., Bintiri, ., -., #angestuty, D., ., #emanfaatan 4lgoritma Garingan Syaraf %iruan ?evenberg

    arNuardt @ntuk endeteksi #enyakit 4l6heimer, "eminar Nasional &nformatika *"ENA"&>/, @31@ : -

    1@G--1HH.

    56hilarasan, ., Gacthish, ., Subramanian, -., '., S., @mapathy, ., )ris ecognition Based

    7n )ts %eJture #attern, &nternational Journal on omputer "cience and Engineering

    *&J"E/, 20&0, 9ol. 2, =o. ", *0F&*0F.

    >arouk, ., ., 'umar, ., iad, '., 4., )ris atching @sing ultiDimensional 4rtificial

    =eural =et$ork, T!e &ternational of Engineering and Tec!nology, &ET omputer

    ision, 20&&, 9ol. 1, )ss. *, &F:&:.

    -adkari, D., )mage Tuality 4nalysis @sing -?/, Tesis, @niversity of /entral >lorida,

    >lorida, 200.

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    21/22

    -on6ales, ., /., oods, ., 5., Digital )mage #rocessing, * rded., #rentice all ( @pper Sadle iver, =e$Gersey,

    @S4, 200:.

    -opikrishnan, ., Santhanam, %., )mproved Biometric ecognition and )dentification of

    uman )ris #attern @sing =eural =et$ork, Journal of T!eoretical and Applied

    &nformation Tec!nology AJAT&T3, 20&0, 9ol. *&, =o. 2, Sep 20&&, &*&*".

    -opikrishnan, ., Santhanam, %., 5ffect of Different =eural =et$orks on %he 4ccuracy in

    )ris #attern ecognition,&nternational Journal of 5e'ie%s in omputing *&J5&/, 20&&,

    9ol. F, Sep 20&&, 222:

    aroko, 4., artati, S., D$iyasa, ., 4 ethod for )ris ecognition Based on &D /oiflet

    avelet, %orld Academy of "cience,Enginnering and Tec!nology, 200", &2C&2".

    ossain, d., S., Sarma, '., '., )ris ecognition Based )dentification @sing 2DDiscrete

    /osine %ransform and Self 7rganising ap =eural =et$ork, &nternational Journal of

    "ystems,Algorit!m ApplicationA&J"AA3, 20&2, 9ol. 2, )ssue )/45% &2, ay 20&2,

    22FF2CFF

    'ayte, /., =., #a$ar, 9., #., Son$ane, /., D., 5fficient Biometric for uman )dentification

    and 9erification through )ris ecognition,&ndian "treams 5eseacr! Journal, 9ol. &, )ssue

    9, Gun 20&2, &.

    'han, ., D., 4hmad, >., 4n$ar, ., ., 4 =euro/ognitive 4pproach for )ris ecognition

    @sing Back #ropagation,

  • 7/25/2019 Flash Rocky

    22/22

    ohamed, ., 4., 4bou5lsoud, 5id, ., ., 4n 5fficient 4lgorithm in 5Jtracting uman

    )ris orphological >eatures,&EEE &nternational onferences on Net%orking and edia

    on'ergence A&N3, 200", &C&10.

    ashad, ., !., Shams, ., ., =omir, 7., 5l4$ady, . ., )ris ecognition Based on ?B#

    and /ombine ?9T /lassifier, &nternational Journal od omputer "cience

    &nformation Tec!nology *&J"&T/, 20&&, 9ol. *, =o. 1, 7ct 20&&, CFF:

    oy, '., ecognition of =onideal )ris )mages @sing Shape /uided 4pproach and -ame

    %heory, T!esis, %he Department of /omputer Science and Soft$are 5ngineering,

    /oncordia @niversity, otreal, Tuebec, /anada, 20&&.

    %i$ari, @., 'elkar, D., %i$ari, 4., Study of Defferent ))S ecognition ethods,

    &nternational Journal of omputer Tec!nology and Electronics Engineerign *&JTEE/ ,

    20&2, 9ol. 2, FC:&.

    9atsa, ., Singh, ., =oore, 4., )mproving )ris ecognition #erformance @sing

    Segmentation, Tuality 5nhancement, atch Score >usion, and )ndeJing, &EEE

    Transactions ;n "ystem, an, and y#ernetics-Part 4 : y#ernetics, 200:.

    !hou, S., 4 =ovel 4pproach to )ris ?ocali6ation and /ode atching for )ris ecognition,

    9esertasi, -raduate School of /omputer and )nformation Science =ova Southeastern

    @niversity, 200".