Fk Uh Modul Wabah Penakit

13
MODUL 1 WABAH PENYAKIT MENULAR DALAM SUATU KOMUNITAS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa dapat melaksanakan Penanggulangan wabah penyakit menular ( Kejadian Luar Biasa) yang menimpa suatu komunitas secara tuntas dan membuat perencanaan untuk mencegah berulangnya wabah pada masa yang akan datang KOMPETENSI MINIMAL : 1. Mampu mengenali dan memberikan gambaran WABAH PENYAKIT bila mencari informasi dalam di literatur atau korespendensi dan mengetahui cara mendapatkan informasi lebih lanjut. 2. Mampu membuat diagnosis WABAH berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologis. dan mampu melaporkan kejadian wabah ke pihak yang lebih ahli untuk dilakukan upaya penanggulangan wabah. 3. 3A. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan penanggulangan tahap pertama (mencegah agar wabah tidak meluas , kasus baru tidak bertambah secara siknifikan dan tidak terjadi lagi korban jiwa) sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli 3B. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan penanggulangan wabah tahap lanjut 1

Transcript of Fk Uh Modul Wabah Penakit

Page 1: Fk Uh Modul Wabah Penakit

MODUL 1

WABAH PENYAKIT MENULAR DALAM SUATU KOMUNITAS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa dapat melaksanakan Penanggulangan

wabah penyakit menular ( Kejadian Luar Biasa) yang menimpa suatu komunitas secara

tuntas dan membuat perencanaan untuk mencegah berulangnya wabah pada masa

yang akan datang

KOMPETENSI MINIMAL :

1. Mampu mengenali dan memberikan gambaran WABAH PENYAKIT bila mencari

informasi dalam di literatur atau korespendensi dan mengetahui cara

mendapatkan informasi lebih lanjut.

2. Mampu membuat diagnosis WABAH berdasarkan hasil penyelidikan

epidemiologis. dan mampu melaporkan kejadian wabah ke pihak yang lebih ahli

untuk dilakukan upaya penanggulangan wabah.

3. 3A. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan

epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan

penanggulangan tahap pertama (mencegah agar wabah tidak meluas , kasus

baru tidak bertambah secara siknifikan dan tidak terjadi lagi korban jiwa)

sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli

3B. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan

epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan

penanggulangan wabah tahap lanjut (sampai tahap penghentian wabah)

sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli .

4. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan

epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan

penanggulangan wabah sampai tuntas termasuk tahap pencegahan wabah

pada masa yang akan datang secara mandiri, berdasarkan Undang-Undang

Wabah Penyakit.

1

Page 2: Fk Uh Modul Wabah Penakit

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa :

1. Mampu menjelaskan pengertian wabah penyakit, kriteria wabah , faktor

determinan terjadinya wabah serta Undang-Undang tentang wabah sebagai

payung hukum penanggulangan wabah.

2. Mampu menjelaskan proses terjadinya epidemic, pandemic dan endemisitas

suatu penyakit.,

3. Mampu melaksanakan penanggulangan WABAH yang meliputi :

(a) Penyelidikan epidemiologis.

(b) Pemeriksaan penderita, agent penyakit, sumber penyebaran wabah (air ,

racun dll),

(c) Pengobatan penderita

(d) Perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina.

(e) Pencegahan dan pengebalan (imunisasi)

(f) Pemusnahan penyebab penyakit

(g) Penanganan jenazah akibat wabah

(h) Penyuluhan kepada masyarakat

(i) Dan penanggulangan lainnya.

4. Terampil melakukan penyelidikan epidemiologis dalam upaya penanggulangan

wabah

yang bertujuan untuk :

(a) Mengetahui agent penyebab penyakit wabah

(b) Menentukan factor penyebab timbulnya wabah

(c) Mengetahui kelompok masyarakat yang terancam terkena wabah

(d) Menentukan cara penanggulangan.

5. Melaksanakan pengumpulan data primer dan atau data sekunder penyakit

penyebab WABAH dalam suatu komunitas.

6. Mampu mengolah data yang diperoleh berdasarkan variable waktu, tempat dan

orang secara manual dan komputerisasi.

7. Mampu menyajikan data dalam bentuk table, grafik, dan polygon secara manual

dan komputerisasi dari kasus WABAH yang terjadi dalam suatu komunitas

2

Page 3: Fk Uh Modul Wabah Penakit

8. Mampu menganalisis data hasil penyelidikan WABAH dan mendistribusikan

informasi hasil analisis data kepada lintas sector terkait

9. Menjelaskan karakteristik virus/ bakteri/ parasit dll yang menyebabkan terjadinya

WABAH dalam suatu komunitas.

10.Menjelaskan factor resiko yang merupakan determinan terjadinya WABAH dalam

suatu komunitas

11.Menjelaskan factor ekologi yang merupakan determinan terjadinya WABAH

dalam suatu komunitas

12.Menjelaskan factor social budaya yang merupakan determinan terjadinya

WABAH

13.Menjelaskan Penatalaksanaan Kasus (Case Management) dalam suatu WABAH

14.Menjelaskan cara mengatasi dan menghentikan WABAH

15.Menjelaskan upaya-upaya preventif yang dibutuhkan agar tidak lagi terjadi

WABAH pada masa yang akan datang.

16.Menjelaskan dan mempraktekkan upaya promotif dan melakukan penyuluhan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di masyarakat yang terkait dengan

WABAH guna merubah perilaku komunitas dari perilaku negative (tidak peduli

dengan pencegahan WABAH) menjadi perilaku positif (bersedia dan

melaksanakan upaya pencegahan)

17.Menjelaskan dan membuat system kewaspadaan dini (SKD) WABAH PENYAKIT

MENULAR

18.Menjelaskan Kebutuhan dan pengelolaan logistic farmasi dalam penanganan

WABAH

19.Mengetahui cara pengelolaan bahan bahan yang mengandung penyebab

penyakit

20.Mampu menggalang peran serta masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan wabah.

21.Mampu membuat laporan lengkap hasil penanggulangan WABAH

P E M I C U

3

Page 4: Fk Uh Modul Wabah Penakit

KASUS 1 :

KLB DEMAM BERDARAH DENGUE .

1. Informasi yang di berikan oleh Kepala puskesmas kepada kelompok mahasiswa

dalam bentuk satu lembar laporan Wabah berupa formulir laporan W1, yang

telah diisi gejala gejala penyakit tanpa menyebutkan (mendiagnosis) jenis KLB

yang terjadi

a. Informasi yang akan disampaikan oleh kepala puskesmas tsb merupakan kasus

yang riel terjadi dalam suatu komunitas diwilayah kerja puskesmas.

b. Informasi dari masing-masing kepala puskesmas ( terdapat 8 puskesmas) ber

beda-beda sesuai dengan kenyataan yang ada sebagai suatu evidence.

c. Informasi yang diberikan oleh Kepala Puskesmas merupakan KASUS terbaru

yang SEDANG terjadi pada hari disampaikan informasi tersebut oleh kepala

puskesmas dan kasusnya masih berjalan.

d. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan tahap demi tahap sesuai petunjuk lebih

lanjut. Sbb :

TAHAP PERTAMA:

Merupakan pertemuan pertama dilakukan dalam kelas besar dengan tatap muka

satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab tentang wabah penyakit dari modul

satu.

TAHAP KEDUA

4

Page 5: Fk Uh Modul Wabah Penakit

Tahap kedua merupakan TUTORIAL PERTAMA, mahasiswa dibagi dalam 10 kelompok.

a. Pada tahap ini kegiatan berlangsung selama 2 X 50 menit,

b. Tiap kelompok di dampingi oleh tutor dari Puskesmas dan atau dosen

yang ditunjuk.

c. Pada tahap ini, kasus tersebut didiskusikan dalam kelompok dengan

menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan

memecahkan problem wabah yang terdapat dalm formulir W1, dengan

mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah.

d. Pada Tutorial pertama ini mahasiswa menyelesaikan langkah 1 sampai

langkah 5.

TAHAP KETIGA.

a. Mahasiswa belajar mandiri untuk memecahkan masalah wabah tersebut.

b. Berhubung masalah ini hanya dapat diselesaikan apabila mahasiswa

melakukan penyelelidikan epidemiologis wabah penyakit di Puskesmas

dan masyarakat, maka pada tahap ini, seluruh anggota kelompok harus

ke puskesmas berdasarkan wilayah dimana KLB terjadi.

c. Penyelidikan epidemiologis di Puskesmas dilakukan pada keesokan

harinya ( tanggal 29 April 2010),

d. Mahasiswa secara sendiri sendiri atau berkelompok datang ke puskesmas

dan diterima oleh kepala puskesmas (Tutor) pada jam 08.30 pagi di

puskesmas masing- masing. Dimana sebelumnya yaitu pada tahap kedua

kepala puskesmas menginformasikan dengan jelas alamat puskesmas

masing- masing,

e. Pada penyelidikan epidemiologis ini, mahasiswa mengumpulkan data

sekunder sesuai dengan kasus dan agar proses berjalan dengan lancar

maka masing -masing kepala puskesmas (TUTOR) telah menyiapkan

data tersebut di puskesmas.

f. Setelah memperoleh data,dan berdiskusi dengan staf puskesmas maka

5

Page 6: Fk Uh Modul Wabah Penakit

mahasiswa melakukan penyelidikan wabah dengan mengunjungi salah

satu rumah di lokasi wabah yang dekat dengan puskesmas, rumah

tersebut telah dipersiapkan sebelumnya oleh tutor dan telah disampaikan

pada pemilik rumah, apabila tidak ada kasus yang dekat dengan

puskesmas maka dilakukan laksana kasus.

g. Tujuan penyelidikan epidemiologi di masyarakat ini adalah agar

mahasiswa mempelajari factor lingkungan, factor perilaku dan factor lain

yang merupakan factor risiko terjadinya wabah.

h. Mahasiswa diwajibkan mengambil dokumentasi ( foto atau video) tentang

faktor risiko yang ditemukan pada saat berada di masyarakat .untuk

nantinya dipresentasikan dalam LOKAKARYA MINI PUSKESMAS.

i. Data yang diperoleh di puskesmas dibuat dalam bentuk table dan grafik ,

serta menghitung batas wabah, selanjutnya mahasiswa menetapkan

apakah telah terjadi wabah atau tidak, tetapi dalam proses pembelajaran

ini maka data yang disiapkan oleh puskesmas adalah data yang telah

didiagnose sebelumnya bahwa telah terjadi wabah.

TAHAP EMPAT DAN LIMA

Maka dengan terdiagnosanya wabah ini, maka selanjutnya mahasiswa

mendiskusikan untuk mencapai Tujuan Instruksional Khusus serta membuat

laporan hasil penyelidikan wabah penyakit dan Plan Of Action (POA)

(TUTORIAL KEDUA)

TAHAP ENAM

POA ini selanjutnya dipresentasikan dalam acara LOKAKARYA MINI

PUSKESMAS ( PENGGANTI DISKUSI PANEL PADA TAHAP ENAM ) yang

diadakan di puskesmas pada tanggal 1 Mei 2011 diikuti oleh semua staf

puskesmas, Lurah, tim penggerak PKK, kader posyndu dll, sekaligus dilakukan

proses TANYA PAKAR, (Kepala Puskesmas, dokter puskesmas termasuk dokter

spesialis yang ada dipuskesmas dan lurah serta PKK) dapat juga di rangkaikan

dengan pelatihan kader oleh mahasiswa.

6

Page 7: Fk Uh Modul Wabah Penakit

CONTOH

Ini adalah salah satu contoh informasi dari kepala puskesmas untuk penyakit DBD.

Kepala RT V/RW 3 Desa Barombong, datang ke Puskesmas Barombong dan

melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa diwilayahnya telah terjadi Wabah

dengan menyerahkan laporan wabah ( LAPORAN W1) laporan ini kemudian diberikan

oleh kepala puskesmas kepada setiap mahasiswa yang berperan sebagai “”KEPALA

PUSKESMAS””.

KASUS 2 DAN KASUS SELANJUTNYA, IDEM DENGAN KASUS PERTAMA.

TUGAS MAHASISWA

7

Page 8: Fk Uh Modul Wabah Penakit

1. Setelah memperoleh informasi dalam bentuk skenario yang disampaikan oleh

Kepala Puskesmas ( yang merangkap sebagai Tutor) maka mahasiswa

melakukan tanya jawab dengan Kepala Puskesmas untuk memperjelas skenario

yang diberikan.

2. Mahasiswa kemudian melakukan diskusi kelompok yang bertujuan untuk

membahas substansi dan kata kunci dari informasi yang diberikan serta

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan kunjungan

lapangan ke Puskesmas, ke Rumah Sakit atau ke Masyarakat sesuai dengan

kebutuhan dan permasalahan yang ada, hal yang perlu dipersiapkan antara lain

membuat kuesioner serta pembahagian tugas untuk masing-masing mahasiswa.

3. Diskusi ini dilakukan sampai pada langkah lima yang bertujuan untuk mencapai

tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) dalam

modul ini, namun tidak menutup kemungkinan dapat memperluas bahan diskusi

dengan hal hal yang relevant.

4. Selanjutnya Mahasiswa melakukan penyelidikan epidemiologis dengan melalui

kunjungan lapangan ke Puskesmas/RS / Masyarakat untuk mengumpulkan data

dan informasi yang dibutuhkan.

5. Setelah menyelesaikan seluruh proses, mahasiswa diwajibkan membuat

Laporan lengkap hasil penanggulangan KLB, setiap kelompok membuat satu

laporan lengkap dan POA

6. Laporan lengkap hasil penanggulangan KLB dan POA dipresentasikan dalam

lokakarya mini (lokmin) puskesmas, yang dilaksanakan di puskesmas dilanjutkan

dengan tanya pakar, peserta yang presentasi ditentukan sendiri oleh mahasiswa.

7. Format laporan akhir dan petunjuk POA presentasi akan dijelaskan pada bagian

terpisah.

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS WABAH DIARE DI PUSKESMAS DAN MASYARAKAT.

Tujuan Umum

8

Page 9: Fk Uh Modul Wabah Penakit

Tujuan dilaksanakannya investigasi ini ialah untuk memastikan kebenaran terjadi KLB

Diare serta memantau kegiatan sistem kewaspadaan dini yang dilaksanakan selama

ini.

Tujuan Khusus dari investigasi ini ialah :

Untuk mengetahui gambaran epidemiologi KLB Diare.

Untuk mendapatkan informasi tentang sistem kewaspadaan dini (SKD) penyakit

Diare yang dilaksanakan selama ini.

Mendapatkan informasi tentang pengolahan obat dalam penanganan KLB.

Pelaksanaan pemantauan penanggulangan KLB Diare di Desa …. Kecamatan .. Kota

Makassar dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder, / data primer dan

wawancara dengan masyarakat, / staf puskesmas dan pustu.

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data penderita diare, data sarana kesehatan, dan

informasi tentang ketersediaan oralit dan cairan infus serta penggunaannya.

2. Pengolahan dan analisa data

Pengolahan data berdasarkan variabel waktu, tempat dan orang secara manual

dan komputer.

3. Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi.

Dari hasil investigasi diatas didapatkan bahwa :

Kebenaran hasil investigasi dilapangan menunjukkan bahwa benar terjadi KLB

Diare di Kelurahan ….. Kota Makassar pada minggu ke-22 Bulan April 2010

dengan jumlah kasus sebanyak ….. orang.

Penatalaksanaan Kasus (Case Management) Kasus Diare.

Dalam hal penatalaksanaan kasus diare, salah satu strategi untuk menurunkan

angka kematian adalah melalui upaya pemberian oralit maupun dengan cairan

rumah tangga lainnya LGG. Adapun dosis oralit haruslah disesuaikan dengan

umur penderita dengan keadaan diare atau tingkat dehidrasinya.

9

Page 10: Fk Uh Modul Wabah Penakit

Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit Diare.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pustu, bahwa sistem

pelaksanaan kewaspadaan dini yang telah dilaksanakan belum maksimal artinya

yang terjadi di lapangan menurut pemantauan masih jauh dari yang diharapkan,

hal ini disebabkan beberapa hal antara lain, komunikasi dan transportasi kurang

lancar dan adanya tugas rangkap pada petugas yang bersangkutan.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

- segera melakukan investigasi ketempat kejadian.

- Memberi bantuan logistik berupa cairan oralit, RL, dan antibiotik.

- Melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan masyarakat.

- Melakukan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di

masyarakat.

Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dilakukan investigasi KLB Diare di Desa

Matinan untuk melakukan pengumpulan data primer dan sekunder, faktor yang

mempengaruhi terjadinya kasus diare diduga kuat karena sarana kesehatan lingkungan

yang belum memenuhi syarat.

10