Fix Biomol

3
Patofisiologi Kerusakan Ginjal Akibat Radikal Bebas Efek ROS terhadap gagal Ginjal Akut Iskemik Pada saat terjadi iskemik renal, ATP di degradasi menjadi hipoxantin. Ketika hipoxantin oksida diubah menjadi hipoxanting karena adanya molekul oksigen dalam sel, terbentuklah radikal superoksida (O - 2 ). Sebagiab besar penyebab gagal ginjal adalah iskemik ginjal, yang mana menyebabkan gangguan fungsi ginjal karena adanya vasokontriksi renal, obstruksi tubular renal, keluarnya hasil filtrasi glomerular, dan menurunnya permeabilitas glomerular. Bagaimanapun, sel yang menghasilkan hal ini masih belum diketahui. Penurunan suplai energi fosfat, peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler yang bebas, hilangnya fungsi sintetis dari sel, pengaktifan proses degradasi membran sel, dan adanya produksi toksin membran endogen merupakan beberapa faktor yang dianggap menyebabkan kerusakan sel selama masa iskemik. Skemik renal menyebabka penurunan ATP jaringan dengan cepat dan peningkatan hasil degradasi ATP, adenosin, inosin dan hipoxantin. Hilangnya adenosin dari sel karena degradasi selama iskemik dianggap menyebabkan berkurangnya adenin nukleotida, yang menetap selama bebera-a waktu setelah aliran darah kembali. Efek lain dari akumulasi hipoxantin selama iskemik renal adalah terbentuknya sejumlah besar radikal bebas oksigen reaktif, karena enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin menghasilkan radikal superoksida sebagai hasil pemecahan oksigen. Radikal superoksida dan hasil reduksinya, 1

description

biomolecular nutrition

Transcript of Fix Biomol

Patofisiologi Kerusakan Ginjal Akibat Radikal Bebas

Patofisiologi Kerusakan Ginjal Akibat Radikal BebasEfek ROS terhadap gagal Ginjal Akut IskemikPada saat terjadi iskemik renal, ATP di degradasi menjadi hipoxantin. Ketika hipoxantin oksida diubah menjadi hipoxanting karena adanya molekul oksigen dalam sel, terbentuklah radikal superoksida (O-2). Sebagiab besar penyebab gagal ginjal adalah iskemik ginjal, yang mana menyebabkan gangguan fungsi ginjal karena adanya vasokontriksi renal, obstruksi tubular renal, keluarnya hasil filtrasi glomerular, dan menurunnya permeabilitas glomerular. Bagaimanapun, sel yang menghasilkan hal ini masih belum diketahui. Penurunan suplai energi fosfat, peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler yang bebas, hilangnya fungsi sintetis dari sel, pengaktifan proses degradasi membran sel, dan adanya produksi toksin membran endogen merupakan beberapa faktor yang dianggap menyebabkan kerusakan sel selama masa iskemik.Skemik renal menyebabka penurunan ATP jaringan dengan cepat dan peningkatan hasil degradasi ATP, adenosin, inosin dan hipoxantin. Hilangnya adenosin dari sel karena degradasi selama iskemik dianggap menyebabkan berkurangnya adenin nukleotida, yang menetap selama bebera-a waktu setelah aliran darah kembali. Efek lain dari akumulasi hipoxantin selama iskemik renal adalah terbentuknya sejumlah besar radikal bebas oksigen reaktif, karena enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin menghasilkan radikal superoksida sebagai hasil pemecahan oksigen. Radikal superoksida dan hasil reduksinya, hidrogen peroksida (H2O2) dan radikal hidroksi (OH-), bisa menyebabkan kerusakan sel karena peroksidasi lipid dari mitokondria, lisosom, dan membran plasma, yang merusak struktur dan fungsi membran. Normalnya, jaringan mengandung endogen yang melindungi dari kerusakan akibat radikal bebar. Superoxide dismutase (SOD), adalah salah satunya, yang menghilangkan dengan cepat O2-, katalase dan peroksida glutation inaktif H2O2, dan ada juga sejumlah penghancur OH-, yaitu tryptophan, histidine, ascorbate, dan alpha-tocopherol. Selama iskemik, bagaimanapun, suplai dari endogen ini bisa mneurun, menyebabkan terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas, khususnya ketika perfusi jaringan dan pengiriman oksigen dikembalikan. Kerusakan akibat radikal bebas setelah iskemik telah diteliti pada mikardium, otak dan usus halus. Peranan radikal bebar oksigen pada ginjal setelah iskemik belum diteliti. Tetapi ada sejumlah bukti yang mneunjukkan peranan radikal bebas oksigen pada iskemik renal. Jaringan renal mengandung enzim xanthine oksida, dan selama iskemik, kadar dari oksida xanthine, hipoxanthine, meningkat dengan cepat 10 sampai 300 kali lipat normalnya.Radikal bebas oksigen merusak sel dengan menyerang membran dengan peroksidasi dari asam lemak pilosaturasi. Peroksida lemak ini meningkatkan permeabilitas membran sel, mitokondria, dan lisosom. Peningkatan permeabilitas sel tubular renal menyebabkan kerusakan dari fungsi transportasi, dimana peningkatan permeabilitas dari membran mitokondria akan mengganggu fosforilasi oksidasi. Peningkatan permeabilitas lisosom menyebabkan keluarnya enzim hidrolitik dan mempercepat degradasi sel. PAGE 1