FISLING.doc

21
Pengelolaan Limbah Rumah Tangga ( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan) Disusun Kelompok: Ainur Rohma 120210102012 Fitriana Novitasari 120210102016 Tegas Amanda S 120210102105 Kelas C

Transcript of FISLING.doc

Page 1: FISLING.doc

Pengelolaan Limbah Rumah Tangga

( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan)

Disusun Kelompok:

Ainur Rohma 120210102012

Fitriana Novitasari 120210102016

Tegas Amanda S 120210102105

Kelas C

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANFISIKA

JURUSANPENDIDIKAN MATEMATIKA DANIPA FAKULTAS

KEGURUANDAN ILMUPENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: FISLING.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan

teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, namum di sisi

lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup manusia.

Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh

kegiatan industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka

kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh

daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup

manusia.

Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestic

atau rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai

jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus atau biasa disebut black water,

dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya disebut juga grey water.

Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan kendaraan

merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan

lingkungan. Pembuangan sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena

itu tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai

dengan jenisnya, sampah basah atau garbage, sampah kering atau rubbish, dan sisa-sisa

industry atau industrial waste. Selain itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar,

air limbah juga harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar penyakit

dan bau yang tidak sedap.

1.2 Tujuan

Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk:

1) Mengetahui pengertian limbah rumah tangga

2) Mengetahui jenis-jenis limbah rumah tangga

3) Dampak limbah terhadap lingkungan

4) Pengelolaan limbah rumah tangga

1.3 Metode

Metode dalam penulisan ini yaitu dengan studi pustaka dan melakukan observasi

lapangan limbah rumah tangga yang berlokasi di Jalan Jawa 2D

Page 3: FISLING.doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan

atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat

bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat

memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan

penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak

membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi

pencemaran.

Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan

pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :

          • Membuat saluran air kotor

          • Membuat bak peresapan

          • Membuat tempat pembuangan sampah sementara

Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1) Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air

dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

2) Tidak mengotori permukaan tanah.

3) Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

4) Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

5) Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

6) Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.

7) Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir

dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang

melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk

menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil

dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,

kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan

zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara

Page 4: FISLING.doc

tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung

keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat

dimanfaatkan.

2.2 Jenis Jenis Limbah Rumah Tangga

Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada

yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit,

sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,

sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya. Secara umum sampah rumah tangga

dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Sampah padat

Berupa material sisa yang sudah tidak terpakai lagi. Seperti ketika memasak, sisa

sayuran dan kotoran dari daging atau ikan dapat dikatakan sebagai sampah. Karena

sudah tidak terpakai lagi, jelas sampah itu akan dikirim ke tempat pembuangan. Sampah

dapat dikelompokkan menjadi dua macam: sampah organik atau sampah yang dapat

terurai dan digunakan menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik sampah yang tidak

dapa terurai seperti kertas, plastik dan kaleng.

2. Air limbah

Limbah berbentuk cair ini biasanya dihasilkan dari sisa air mandi atau sisa air cucian.

Namun, air limbah juga dapat terkontaminasi dengan racun bila sebuah rumah tangga

membuang sisa-sisa bahan kimia cair berbahaya, seperti home industry garmen yang

memerlukan pewarna kain.

3. Sampah manusia

Dalam bahasa inggris sampah manusia dikenal dengan human waste. Sampah

manusia berupa feses atau urin yang dikeluarkan dalam tubuh. Jika pembuangan sampah

manusia ini tidak pada tempatnya dapat mencemari lingkungan karena mengandung

bakteri yang membahayakan kesehatan.

Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai

berikut :

1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat

didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat

diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan

organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,

pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan

Page 5: FISLING.doc

ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik

seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.

2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik

berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya,

sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian

besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan

(unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu

yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol

gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).

Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu :

limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun,

minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air

minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),

HCl, NO2, SO2 dll.

2.3 Pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup

Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap

lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan

beberapa dampak negatif dan bencana seperti :

a. Dampak Terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang

tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik

bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari

sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam

berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang

pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar

(misalnya jamur kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah

satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing

ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang

berupa sisa makanan/sampah.

b. Rusaknya Lingkungan

Page 6: FISLING.doc

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari

air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan

lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian

sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair

organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi

dapat meledak.

c. Terjadinya Banjir

Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena

volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di

suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke

dalam got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum

disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan

menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau.

Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat

berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir

mengakibatkan sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu

adalah masalah kesejahteraan.

Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat tinggal

dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang

dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang

tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya

sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya

kebersihan lingkungan dan cara mengatasi.

d. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampak yang dapat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah :

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang

menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk

karena sampah bertebaran dimana-mana.

2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan

masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk

mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,

rendahnya produktivitas).

Page 7: FISLING.doc

4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan

memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,

dan lain-lain.

5.Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,

seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan

sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan.

Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

2.4 Upaya-upaya dalam pengelolaan limbah rumah tangga

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.

Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

1. Mengurangi (bahasa Inggris: reduce). Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau

material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin

banyak sampah yang dihasilkan.

2. Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse). Sebisa mungkin pilihlah barang-

barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali

pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).

3. Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle). Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah

tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini

sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah

tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

4. Mengganti (bahasa Inggris: replace). Teliti barang yang kita pakai sehari-hari.

Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih

tahan lama.

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-

ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk

mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan

sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa

melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus

untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain

(sesuai budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan

Page 8: FISLING.doc

dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah

industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area

metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk

sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah

sampah.

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi material

yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material

yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah berbeda

beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk

mengolah, dan ketersediaan area.

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan

beberapa metode atau cara sebagai berikut :

1.Melakukan Metode Pembuangan dan Penimbunan

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk

membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini

biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang

lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik

akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan

penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan

berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik

berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah

adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.Karakteristik desain

dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah

menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk

menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama

(biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang

dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar

dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan

bakar gas untuk membangkitkan listrik.

2. Melakukan Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk

digunakan kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara daur ulang yaitu

pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang

bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari Daur-Ulang yaitu :

Page 9: FISLING.doc

Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan

dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum

alumunium, kaleg baja makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah

dan kardus . Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari

awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah

tercampur. Jenis sampah plastik lain yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan

PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau

mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut

jenis bahannya.

Pengolahan kembali secara biologis

Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah

dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah

pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas

yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan organik secara

terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Aktivitas

mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah

dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan

atau kering), dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus

karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak

lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung masyarakat sebagai

pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-

Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di

masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran.

Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah

(kab/kota)

Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4, yaitu

proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme

dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya

mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah

organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang digunakan

adalah : Sekop, Cakar, Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling

kompos dan Ayakan.

Page 10: FISLING.doc

Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green

Bin Program (program tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah

tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus

untuk di komposkan.

Page 11: FISLING.doc

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Apabila setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampahnya masing-masing,

maka sisa sampah yang dibuang dari rumah tangga tinggal sedikit berupa limbah non organik

dan inipun masih bisa dimanfaatkan para pemulung.

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau

sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan

kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi

kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.

Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan

lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

3.2 SARAN

Sudah saatnya masyarakat dididik untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah

secara sederhana. Seperti masyarakat dan pemerintah Kota Brisbane bahu membahu untuk

mengelola sampah secara professional, mereka sadar bahwa sampah jika dikelola dengan

baik selain mempunyai nilai jual juga menjaga lingkungan bersih dan aman dari polusi.

Page 12: FISLING.doc

DAFTAR PUSTAKA

Laksmi, J. dan Rahayu,W., 1993.Penanganan Limbah Industri Pangan, Kanisius, Jakarta.

Notoatmodjo, S, (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html

http://www.duniapelajar.com/2014/05/16/contoh-limbah-rumah-tangga/

Page 13: FISLING.doc

HASIL OBSERVASI LAPANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA

Gambar selokan yang dipenuhi sampah

Gambar air selokan yang tidak mengalir,tersumbat hama dan sampah plastik

Page 14: FISLING.doc

Gambar tempat pembuangan sampah sementara

Gambar saluran air yang tersumbat sampah