Fisiologi Tekanan Darah

2
Tekanan darah : gaya / usaha yg diberikan oleh darah pada dinding2 pembuluh darah. Ada dua, yaitu TD sistol dan diastol. TD sistol : TD maksimum yang diberikan oleh darah ketika darah disemprotkan oleh ventrikel kiri ke dalam aorta. TD diastol : TD minimum yang diberikan oleh darah saat darah melintas keluar ke daerah perifer tubuh. TD diatur oleh Curah jantung dan Resistensi perifer total. CJ sendiri amat bergantung pada Kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Kalau Resistensi perifer total amat bergantung pada besarnya jari2 arteriol dan viskositas darah. Aktivitas saraf otonom (parasimpatis dan simpatis) akan mengubah kecepatan Denyut jantung, hal ini dikarenakan parasimpatis akan melepaskan asetilkolin pada ujung2 sarafnya sedangkan simpatis akan mengeluarkan norephinefrin di ujung2 sarafnya. Asetilkolin akan membuat kontraksi dan kecepatan denyut jantung berkurang, sedangkan norepehinefrin kebalikannya. Kedua neurotransmitter itu bekerja dengan cara mengubah2 permeabilitas membran sel jantung terhadap ion Na, K, dan Ca. Selain itu, bedanya simpatis dengan parasimpatis adalah, kalau parasimpatis itu hanya mempunyai cabang ke organ jantung saja, sementara simpatis itu bercabang ke jantung dan juga pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga dia juga akan meningkatkan Venous Return. Makanya simpatis juga akan mempengaruhi volume sekuncup. Kalau efek penghisapan jantung itu, di akibatkan penurunan tekanan dalam ruang atrium dextra, karena memang tugasnya atrium untuk menyetorkan darahnya ke ventrikel, sehingga ketika darahnya sudah disetorkan maka terjadi penurunan tekanan di atrium. Perbedaan tekanan antara atrium dengan vena2 dalam tubuh mengakibatkan ada semacam daya hisap dari atrium untuk meminta darah. Kalau efek volume darah kan sudah jelas akan mempengaruhi Venous return, kalau yang aktivitas pernafasan itu karena aat kita bernafas terutama saat inspirasi, tekanan intratorakal akan berkurang sehingga ada semacam penghisapan juga. Kalau yang aktivitas otot rangka itu karena kontraksinya otot rangka itu dianggap seperti pompa bagi vena yang akan mengembalikan darah ke jantung. Jari2 arteriol bergantung pada kontrol metabolik lokal dan kontrol vasokontriktor lokal. Kontrol metabolik lokal itu pengaturan yang dilakukan oleh kandungan metabolit dalam darah seperti O2, CO2, ph, asam, dll. Seperti contohnya saat olah raga, kita akan membutuhkan

description

TD

Transcript of Fisiologi Tekanan Darah

Page 1: Fisiologi Tekanan Darah

Tekanan darah : gaya / usaha yg diberikan oleh darah pada dinding2 pembuluh darah. Ada dua, yaitu TD sistol dan diastol. TD sistol : TD maksimum yang diberikan oleh darah ketika darah disemprotkan oleh ventrikel kiri ke dalam aorta. TD diastol : TD minimum yang diberikan oleh darah saat darah melintas keluar ke daerah perifer tubuh.

TD diatur oleh Curah jantung dan Resistensi perifer total. CJ sendiri amat bergantung pada Kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Kalau Resistensi perifer total amat bergantung pada besarnya jari2 arteriol dan viskositas darah.

Aktivitas saraf otonom (parasimpatis dan simpatis) akan mengubah kecepatan Denyut jantung, hal ini dikarenakan parasimpatis akan melepaskan asetilkolin pada ujung2 sarafnya sedangkan simpatis akan mengeluarkan norephinefrin di ujung2 sarafnya. Asetilkolin akan membuat kontraksi dan kecepatan denyut jantung berkurang, sedangkan norepehinefrin kebalikannya. Kedua neurotransmitter itu bekerja dengan cara mengubah2 permeabilitas membran sel jantung terhadap ion Na, K, dan Ca. Selain itu, bedanya simpatis dengan parasimpatis adalah, kalau parasimpatis itu hanya mempunyai cabang ke organ jantung saja, sementara simpatis itu bercabang ke jantung dan juga pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga dia juga akan meningkatkan Venous Return. Makanya simpatis juga akan mempengaruhi volume sekuncup. Kalau efek penghisapan jantung itu, di akibatkan penurunan tekanan dalam ruang atrium dextra, karena memang tugasnya atrium untuk menyetorkan darahnya ke ventrikel, sehingga ketika darahnya sudah disetorkan maka terjadi penurunan tekanan di atrium. Perbedaan tekanan antara atrium dengan vena2 dalam tubuh mengakibatkan ada semacam daya hisap dari atrium untuk meminta darah. Kalau efek volume darah kan sudah jelas akan mempengaruhi Venous return, kalau yang aktivitas pernafasan itu karena aat kita bernafas terutama saat inspirasi, tekanan intratorakal akan berkurang sehingga ada semacam penghisapan juga. Kalau yang aktivitas otot rangka itu karena kontraksinya otot rangka itu dianggap seperti pompa bagi vena yang akan mengembalikan darah ke jantung.

Jari2 arteriol bergantung pada kontrol metabolik lokal dan kontrol vasokontriktor lokal. Kontrol metabolik lokal itu pengaturan yang dilakukan oleh kandungan metabolit dalam darah seperti O2, CO2, ph, asam, dll. Seperti contohnya saat olah raga, kita akan membutuhkan banyak O2 dan akan mengeluarkan lebih banyak CO2, nah saat itu juga daerah2 yang membutuhkan seperti otot rangkan akan mengirimkan sinyal agar pada daerah tersebut terjadi vasodilatasi. Kalau kontrol vasokonstriktor lokal itu dijalankan oleh simpatis dan RAAS (renin angiotensin aldosteron sistem). Simpatis itu vasokontriktor lewat pelepasan norephinefrin, kalau vasopresin dan RAAS lewat hormonal yang intinya keduanya akan mengakibatkan retensi elektrolit dan carian. Angitensin II juga merupakan vasokonstriktor kuat.

Kalau yang bulk flow itu, semacam cara perpindahan carian intrasel ke dan atau dari ekstrasel. Kalau yang dari intra ekstra namanya ultrafiltrasi. Kalau dari ekstra intra namanya reabsorpsi. Nah bulk flow itu gabungan antara keduanya, jadi kalau lebih banyak yang masuk ke intra berarti volume darah akan meningkat dsb.