Fisiologi Sekresi Dan Ekskresi Urin

download Fisiologi Sekresi Dan Ekskresi Urin

of 2

Transcript of Fisiologi Sekresi Dan Ekskresi Urin

Lanjutan fisiologi Sekresi tubulus Proses sekresi yang terpenting adalah sekresi H+ dan K+ serta ion-ion organic. Sekresi tubulus dapat dipandang sebagai mekanisme tambahan yang meningkatkan eliminasi zat-zat tersebut dari tubuh. Sekresi ion hydrogen : berfungsi sebagai keseimbangan asam basa tubuh. Ion H+ dapat ditambahkan kecairan filtrasi melalui proses sekresi ditubulus proksimal,distal, pengumpul, sekresi H+ berkurang jika konsentrasi H+ terlalu rendah. Sekresi ion kalium : ion kalium adalah zat yang secara selektif berpindah dengan arah yang berlawanan (di tubulus proximal direabsorbsi, di tubulus distal dan pengummpul disekresi). Sekresi ion K+ digabung dengan reabsorpsi Na+ melalui pompa Na+-K+ basolateral yang bergantung energy. Factor yang mempengaruhi sekresi K+ adalah hormone aldosteron. Control ganda sekresi aldosteron oleh K+ dan Na+ K+ plasma Na+/ vol. CES/ tek. Hidrostatik Renin angiotensin I angiotensin II aldosteron sekresi K+ ditubulus ekskresi K+ dalam urin reabsorpsi Na+ tubulus ekresi Na+ dalam urin

Ekskresi urin dan klirens plasma Biasanya dari 125ml plasma yang di filtrasi per menit, 124 ml/menit direabsorpsi, sehingga terbentuk urin 1ml/menit. Urin yang dihasilkan perhari adalah 15 liter dari 18 liter yang difiltrasi. Klirens plasma didefinisikan sebagai vol. plasma yang dibersihkan seluruhnya per menit. Klirens plasma dapat dihitung: konsentrasi bahan dalam urin (jmlh/ml urin) X kec. Aliran urin (ml/menit) konsentrasi bahan daam plasma (jumlah/ml plasma)

Apabila suatu bahan difiltrasi tapi tidak direabsorpsi/disekresi, laju klirens = GFR Jika suatuu bahan difitrasi dan direabsorbsi tapi tidak disekresi, laju klirens < GFR Jika suatu bahan difiltrasi dan disekresi tapi tidak direabsorpsi, laju klirens > GFR Osmolaritas CES bergantung pada jumlah relative H2O dibandingkan zat terlarut. Urin disimpan sementara dalam kandung kemih. Ketika kandung kemih terisi maka ujung ureter yang terdapat dikandung kemih tertutup. Kontraksi kandung kemih menyebabkan pengosongan urin. Miksi merupakan proses pengosongan urin yang dapat dipengaruhi oleh 2 mekanisme (reflex berkemih dan control volunteer) Inkontenensia urin adalah ketidak mampuan mencegah pengeluaran urin, terjadi akibat gangguan jalur-jalur desenden dikorda spinalis yang memperantarai control volunteer atas sfingter eksternal dan diafragma pelvis.