8. Sekresi Air Liur

21
SEKRESI AIR LIUR Pengertian dan fungsi saliva Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4 – 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang tinggi. Dan meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan pembentukan karang gigi. Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur, jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi biologis, penyakit tertentu dan obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak 1000-1500 cc air ludah dalam 24 jam, yang umumnya

Transcript of 8. Sekresi Air Liur

Page 1: 8. Sekresi Air Liur

SEKRESI AIR LIUR

Pengertian dan fungsi saliva

       Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri

atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral.

Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah

mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu

sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai

pada awal kehidupan fetus (4 – 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang akan

berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan

setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah

pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi,

banyaknya air ludah normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas

dapar / asam) dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya

karies yang tinggi. Dan meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan

pembentukan karang gigi.

            Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur,

jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi biologis,

penyakit tertentu dan obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak 1000-1500 cc air

ludah dalam 24 jam, yang umumnya terdiri dari 99,5% air dan 0,5 % lagi terdiri dari

garam-garam , zat organik dan zat anorganik. Unsur-unsur organik yang menyusun saliva

antara lain : protein, lipida, glukosa, asam amino, amoniak, vitamin, asam lemak. Unsur-

unsur anorganik yang menyusun saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Magnesium,

Bikarbonat, Khloride, Rodanida dan Thiocynate (CNS) , Fosfat, Potassium. Yang

memiliki konsentrasi paling tinggi dalam saliva adalah kalsium dan Natrium.

Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1.      Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan

menelan makanan

2.      Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair

sehingga mudah ditelan dan dirasakan

Page 2: 8. Sekresi Air Liur

3.      Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman

4.      Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer

5.      Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase

ludah) dan lipase ludah

6.      Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat

faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva

7.      Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air

dalam tubuh.

8.      membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)

 

Kurang lebih 80% bau mulut timbul dari dalam rongga mulut. Air ludah atau

saliva memegang peranan dalam masalah bau mulut, gigi berlubang dan penyakit rongga

mulut/penyakit tubuh secara keseluruhan karena air ludah melindungi gigi dan selaput

lunak di rongga mulut dengan sistem buffer sehingga makanan yang terlalu asam

misalnya bisa dinetralkan kembali keasamannya dan juga segala macam bakteri baik

yang aerob (hidup dengan adanya udara) maupun bakteri anaerob (hidup tanpa udara)

dijaga keseimbangannya. Di dalam air ludah juga terdapat antigen dan antibodi yang

berfungsi melawan kuman dan virus yang masuk ke dalam tubuh sehingga kita sehingga

tubuh tidak akan mudah terserang penyakit. Seandainya dalam keadaan normal tersebut

seseorang memakai obat kumur ataupun antiseptik yang berlebihan, maka justru

keseimbangan bakteri akan terganggu, bakteri-bakteri yang penting bisa menjadi mati,

justru bakteri-bakteri yang merusak malah menjadi berlipat ganda sehingga timbul lah

masalah dalam rongga mulut. Adanya bakteri akan dapat membuat sisa makanan di

gigi/selaput rongga mulut terfermentasi (seperti halnya ragi), sehingga timbul racun

bersifat asam yang akan membuat email menjadi rapuh (mengalami

demineralisasi/mineral gigi rontok )mula-mula secara mikro dan dengan berjalannya

waktu gigi akan berlubang secara kasat mata. Masalah lain, bakteri terutama bakteri

anaerob (hidup tanpa udara) akan mengeluarkan gas yang mudah menguap antara lain

seperti gas H2S (Hidrogen Sulfid), Metil Merkaptan dll. Gas ini menimbulkan bau mulut.

Pada orang-orang yang mengalami diabetes/kencing manis, perokok, makan obat-

obatan tertentu, orang lanjut usia, maupun orang yang menjalani terapi radiasi (pada

Page 3: 8. Sekresi Air Liur

penderita kanker) punya kecenderungan air ludahnya berkurang (disebut dengan istilah

xerostomia=kekeringan rongga mulut). Hal ini bisa diatasi dengan terapi obat-obatan

yang merangsang keluarnya air ludah (dengan obat-obatan yang diresepkan dari dokter

gigi). Kecuali bagi perokok, barangkali lebih bijaksana apabila frekuensi rokoknya yang

dikurangi, juga orang yang sedang meminum obat-obatan tertentu yang dapat

menimbulkan kekeringan rongga mulut, dapat kembali seperti semula apabila obat-

obatan telah dihentikan pemakaiannya. (Khususnya pada penderita diabetes/kencing

manis, ada bau mulut khas yakni bau aseton). Kemudian dalam hal kualitas, hindari

makan-makanan yang terlalu banyak mengandung zat-zat kimia, seperti makanan yang

banyak mengandung zat pengawet, zat pewarna tambahan, zat penambah rasa, atau

makanan yang terlalu manis/lengket/asam , maupun minuman-minuman berkarbonasi

secara terus menerus. Sebab dengan keasaman yang terus menerus, air ludah tidak dapat

menyangga kadar keasamannya (fungsi buffer tadi) supaya pH-nya naik kembal. Jadi

keasaman yang terus menerus itu yang membuat gigi berlubang (mengalami

demineralisasi email). Bila ingin minum air bersoda, atau permen lebih baik dimakan

dalam satu waktu tertentu berdekatan dengan makan pagi/makan siang/makan malam dan

diakhiri dengan minum air putih/sikat gigi, daripada memakan atau meminumnya sedikit

demi sedikit dalam jangka waktu yang lama. Menyikat gigi umumnya dilakukan dua kali

sehari, yaitu pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Dengan jumlah yang 2

kali dan juga kesalahan manusiawi misalnya tidak bisa setiap saat bisa membersihkan

gigi dengan tepat dan teliti ke seluruh bagian, maka kita harus melepaskan waktu

perawatan sisanya kepada air ludah yang cukup jumlahnya dan baik kualitasnya. Dengan

cara makan makanan yang alamiah tidak banyak mengandung zat kimia, yakni zat perasa,

pewarna dan pengawet, makan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan supaya

saat menggigit air ludah dapat terrangsang untuk keluar (pada makanan yang semuanya

lunak/tidak berserat, gigi tidak perlu menggigit kuat, akibatnya air ludah juga tidak

banyak keluar), menghindari minuman berkarbonasi (secara berlebihan) dan juga pola

makannya diatur dengan memakan camilan/minuman manis berdekatan dengan waktu

makan makanan utama, setelah itu gigi dibersihkan, apabila tidak dapat menggosok gigi,

kumur-kumurlah atau minumlah air putih yang banyak. Itu adalah cara yang sederhana

dan paling mudah dilakukan.

Page 4: 8. Sekresi Air Liur

Jenis kelenjar saliva dan muaranyaMacam-macam kelenjar ludah :

1.         Kelenjar ludah utama /  mayor /  besar-besar

Kelenjar-kelenjar ludah besar terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya

disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari :

A. Kelenjar Parotis , terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus

mandibula

B. Kelenjar Submandibularis (submaksilaris) , terletak dibagian bawah

korpus mandibula

C. Kelenjar Sublingualis ,  terletak dibawah lidah

Kelenjar ludah besar sangat memegang peranan penting dalam proses mengolah

makanan.

 

Kelenjar ludah (parotis)

Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang

Page 5: 8. Sekresi Air Liur

membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.

A. Kelenjar Parotis

1. Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak antara

prossesus mastoideus dan ramus mandibula.

2. Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara

mukosa pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas.

3. Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat

4. Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase

asam, aldolase, dan kolinesterase.

5. Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi

beberapa lobus dan lobulus

6. Secara morfologis kelenjar parotis merupakan kelenjar tubuloasinus (tubulo-

alveolar) bercbang-cabang (compound tubulo alveolar gland)

7. Asinus-asinus murni serus kebanyakan mempunyai bentuk agak memanjang

dan kadang-kadang memperlihatkan percabangan-percabangan

8. Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

9. Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon (stenson)

terdiri dari epitel berlapis semu.

10. Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus

interlobularis dengan sel-sel epitel berlapis silindris

11. Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus

intralobularis. Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus Pfluger

yang mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil dan

menunjukkan garis-garis basal

12. Duktus Boll pada umumnya panjang-panjang dan menunjukkan

percabangan

13. Duktus Pfluger agak pendek

14. Sel-selnya pipih dan memanjang

Page 6: 8. Sekresi Air Liur

15. Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak yang

berhubungan dengan “kumpulan lemak bichat” (Fat depat of bichat). Juga

pada jaringan tersebut terlihat cabang-cabang dari Nervus Facialis dan

pembuluh darah

 

B. Kelenjar submandibularis (submaksilaris)

1. Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan mempunyai

duktus ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar rongga

mulut pada frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah.

2. Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak

3. Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri  dari

jaringan ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ

tersebut menjadi beberapa lobulus

4. Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalveolar /

tubuloacinus bercabang-cabang (compound tubulo alveolar gland)

5. Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula sel-

selnya

6. Bentuk sinus kebanyakan memanjang

7. Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

8. Duktus Boll : pendek, sempit sehingga sukar dicari dalam preparat bila

dibandingkan glandula parotis. Selnya pipih dan memanjang

9. Duktus Pfluger : lebih panjang daripada duktus pfluger kelenjar parotis dan

menunjukkan banyak percabangan sehingga dalam preparat lebih mudah

dicari

 

C. Kelenjar sublingualis

1. Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar

2. Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan mempunyai

saluran keluar (duktus ekskretorius) yang disebut Duktus Rivinus

3. Bermuara pada dasar rongga mulut dibelakang muara duktus Wharton

pada frenulum lidah

Page 7: 8. Sekresi Air Liur

4. Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki

septa-septa jaringan ikat yang jelas/tebal

5. Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalvioler

bercabang-cabang  (compound tubuloalveolar gland)

6. Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah

mukus murni

7. Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis

8. Duktus Pfluger sangat pendek

9. Duktus Boll sangat pendek dan bentuknya sudah tidak khas sehingga

dalam preparat sukar ditemukan

10. Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula

parotis

 

2.         Kelenjar ludah tambahan /  minor / kecil-kecil

Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam

mukosa atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam

24 jam) yang diberi nama lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua

kelenjar ludah mengeluarkan sekretnya kedalam rongga mulut.

a. Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah

dengan asinus-asinus seromukus

b. Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan

asinus-asinus seromukus

c. Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian

bawah ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan asinus-

asinus seromukus

d. Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak pada

pangkal lidah, dnegan asinus-asinus murni serus

e. Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-

asinus mukus .

f. Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior

g. Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus mukus .

Page 8: 8. Sekresi Air Liur

Struktur-struktur kelenjar salivaTiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari:

1.         Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-duktus

bercabang.

Asinus merupakan bagian-bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret. Sekret ini

akan dialirkan melalui suatu duktus untuk menyalurkan sekret kemana mestinya.

2.         Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan duktus

tersebut.

Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam organ dan

membagi organ tersebut menjadi lobus dan lobulus. Pada jaringan ikat tersebut

ditemukan duktus kelenjar, pembuluh darah,s erat saraf dan lemak.

 

Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel:

1.    Unit sekretori

Terdiri dari : sel-sel asinar ,  duktus interkalaris , duktus striata , dan main excretory

ducts.

Sebagai tambahan kepada sel-sel ini yang bertanggung jawab besar untuk sekresi dan

modifikasi dari saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada sekresi saliva,

setidaknya pada kelenjar minor.

2.    Unit non sekretori

Terdiri dari myoepitel sel dan sel saraf

 

 

Sel-sel asinar

Merupakan unit sekretori sel.

Sel asinar mengandung olyco protein, protein dan elektrolit.

Menurut sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan tercampur

a.       Asinus serus

Page 9: 8. Sekresi Air Liur

-    Sekretnya encer

-    Terdapat pada kelenjar parotis

-    Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan

-    Lumennya sempit

-    Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris interseluler

-    Inti sel bulat kearah basal

-    Penampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat, bagian

apikalnya banyak terdapat butir sekresi (zimogen) sehingga inti sel terdesak ke

basal. Dan setelah sekresi sel, maka sel menjadi mengecil.

-    Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat

berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus

 

b.      Asinus mukus

-    Sekretnya kental

-    Terdapat pada kelenjar saliva minor /  tambahan / kecil-kecil

-    Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan

-    Lumennya besar

-    Batas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga sekretnya

langsung dituangkan oleh sel sekretoris kedalam lumen asinus

-    Inti sel pipih kearah basal

-    Pada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering rusak saat

preparat fifiksasi/dicat sehingga sel menjadi lebih terang

-    Terdapat sel myoepitel

-    Organela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit

mitokondria, RE, dan banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak

komponen karbohidrat pada sekretnya

 

c.       Asinus campuran

-    Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus tercampur, adalah

kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus-asinus mukus

sebagai parenkimnya. Campuran tersebut dapat berupa asinus-asinus murni mukus

Page 10: 8. Sekresi Air Liur

dengan asinus-asinus murni serus atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian

mukus dan serus bersama-sama

-    Kelenjar submandibularis (submaksilaris) memiliki sel serus lebih banyak dari pada

sel mukusnya

-    Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya

-    Pada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus sedangkan sel-

sel serus pada bagian yang jauh dari duktus

-    Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena

terganggunay pengeluaran sekretnya. Gangguan tersebut sering terjadi pada duktus

Boll

-    Bila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin (serus)

tadi akan terdesak kearah apikal (puncak) asinus, sehingga sel-sel serus tadi

merupakan suatu lengkungan yang pada penampang sering terlihat sebagai bulan

sabit, yangs ering disebut lanula Gianuzzi (Demilines of Haidenhain, Crescent of

Gianuzzi, serous demilunes of Gianuzzi). Bagian ini masih mempunyai kanalikuli

sekretoris interseluler yang bermuara ke lumen asinus.

 

Duktus

Saluran kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda

menurut jenis kelenjar. Jika dipandang dari segi lobulasi, ada yang letaknya intralobularis

dan ada yang interlobularis.

1. Duktus intralobularis

a.    Duktus interkalaris (Duktus Boll)

- Duktus yang menghubungkan asinus dengan saluran berikutnya (duktus Pfluger)

- Bersifat non sekretorius

- Terdiri dari epitel selapis pipih atau selapis kubis

- Fungsi :  a. mengatur sekresi saliva asinar

  b. memodifikasi komponen elektrolit

  c. mengangkut komponen makromolekuler

Page 11: 8. Sekresi Air Liur

 

b.   Duktus sekretorius (Pfluger)

- Duktus yang lebih besar dan bersifat sekretorious, sehingga disebut juga duktus

salivatorius, terutama menghasilkan Ca dan air

- Epitelnya terdiri dari epitel selapis kubis sampai silindris dimana bagian basalnya

menunjukkan garis-garis sehingga juga disebut striated duct (duktus bergaris-

garis)

-   Fungsi : a Transport elektrolit dengan menyerap sodium dari sekresi utama

diangkut keluar melalui pembuluh darah kapiler

b. memodifikasi kompisisi elektrolit saliva

 

2. Duktus Interlobularis

      Duktus pfluger tadi dilanjutkan oleh saluran yang lebih besar keluar dari lobulus

kelenjar tadi, masuk ke dalam jaringan ikat interlobular. Saluran ini merupakan

duktus pengeluaran atau eksretorius yang mengalirkan saliva ke dalam rongga mulut.

Terdiri dari epitel selapis silindris atau berlapis semu dan dekat muara duktus, epitel

ini berubah menjadi epitel berlapis pipih dan berlanjut ke epitel rongga mulut.

Penamaan duktus berdasarkan atas pakar yang menemukannya :

a. Kelenjar parotis : Stensen

b.  Kelenjar Submandibular (submaksilaris) : Whartoni

c. Kelenjar Sublingualis : Bartholini

Fungsi = Resorpsi Na dan sekresi K

 

Sel Myoepitel

-       Terdapat dalam asinar

-       Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar kesistem duktus dengan

cara kontraksi asinar

 

Apa yang terjadi pada saluran saliva saat melewati saluran tersebut :

            1. Sekresi bikarbonat dan Kalium (Potassium)

Page 12: 8. Sekresi Air Liur

            2. Reabsorbsi Natrium dan Chlorida

 

Saraf kelenjar ludah-       Kelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII)

-       Saraf parasimpatis = merangsang keluarnya saliva

-       Saraf simpatis = merangsang reseptor α dan β

 

Kelenjar ludah mendapatkan supply saraf parasimpatis dari nukleus ludah

inferior, kelenjar submandibula dan sublingualis mendapat supply saraf dari nukleus

ludah superior. Supply saraf simpatis untuk kelenjar parotis, submandibularis,

sublingualis berasal dari ganglion simpatis servikal superior, dengan pleksus saraf yang

berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri. Kelenjar ludah minor mungkin juga

mempunyai supply saraf simpatis dan parasimpatis.

 

Sekresi kelenjar ludahSaliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar ludah.

Sekresi normal saliva sehari berkisar antara 800 – 1500 ml. Pada umumnya saliva

merupakan cairan viskus, tidak berwarna yang mengandung air, mukoprotein,

immunoglobulis, karbohidrat komponen-komponen organis seperti, Ca, P, Na, Mg, Cl,

Fe, dan J. Kecuali itu saliva mengandung pula enzim amilase yaitu ptialin Selanjutnya

saliva juga mengandung sel-sel desquamasi yang lazim disebut korpuskulus salivatorius.

Komposisi saliva tadi sangat tergantung pada keaktivan kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi

kelenjar ludah dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu : reflek saraf, rangsangan

mekanis, rangsangan kimaiwi. Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan

langsung pada mukosa mulut. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf eferens

yang berasal dari bagian thorakal. Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris

hanya dengan jalan mencium bau makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan

dan membayangkan makanan saja.

Page 13: 8. Sekresi Air Liur

            Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus

( merupakan enzim untuk mencernakan serat à ptyalin) , sekresi mukus (untuk pelumasan

dan perlindungan permukaan).

Pada umumnya kelenjar ludah kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh darah

besar berjalan bersama-sama dengan duktusnya pada jaringan ikat interlobularis dan

memberi cabang-cabang mengikuti cabang-cabang duktusnya kedalam lobuli, dimana

pada akhirnya ia membentuk anyaman-anyaman kapiler mengitari asinus dan akhirnya

kembali membentuk vena yang berjalan bersama-sama dengan pembuluh darah arterinya.

Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva :

a. Irama siang malam

b. Sifat dan besar stimulus

c. Tipe kelenjar

d. Diet

e. Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang

f. Kadar hormon

g. Elektrolit

h. Kapasitas buffer

i. Obat-obatan

j. Gerak badan

 

 

   

Page 14: 8. Sekresi Air Liur

                                                                

Daftar Pustaka Haskell R and Gayford J.J , Penyakit Mulut. Jakarta:1991 Arey Leslie Brainerd, Ph.D.,LL.D., Human Histology a textbook in outline from W.B.

Saunders Company, Third edition Philadelphia. London, Toronto 1968. Regina dan Nahak M Maria, Dasar-Dasar Imlu Pencabutan Gigi. Akademi Kesehatan

Gigi Denpasar. Roth Gerald I and Camles Robert, Oral Biology.The C. V. Mosby Company. Chapter

8:196-213 , 1981.  http://arbl.cvmbs.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/pregastric/salivary.html http://www.fpnotebook.com/ENT59.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Saliva#Role_in_emesis