fisiologi respirasi

download fisiologi respirasi

of 10

description

fisiologi respirasi fisiologi respirasi fisiologi respirasi fisiologi respirasi

Transcript of fisiologi respirasi

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGVolume udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu gerakan pernapasan dapat diukur dengan spirometer. Yang dapat diukur secara langusng adalah :1. Volume tidal2. Volume cadangan inspirasi3. Volume cadangan ekspirasi4. Kapasistas inspirasi5. Kapasitas vitalDengan mengetahui kapasitas vital, dapat diketahui fungsi paru-paru atau keadaan saluran pernapasan. Besar kapasitas vital tergantung antara lain oleh sikap badan sewaktu diukur, pekerjaan seseorang, umur, jenis kelamin, status kesehatan, tinggi badan, indeks massa tubuh.Selain itu sering diukur spirometri dinamis yaitu antara lain timed vital capacity [TVC I Forced Expiratory Volume (FEV)], yakni volume kapasitas vital yang dikeluarkan sekuat-kuatnya dan secepatnya dalam waktu tertentu. Biasanya waktu pengukuran satu atau setengah detik. Dengan membandingkan besar volume ini dengan kapasitas vital dapat diketahui ada tidaknya gangguan pernapasan. Yang tidak dapat diukur secara langsung adalah volume residu. Untuk mengukur ini diperlukan gas lain atau alat lain serta dipergunakan perhitungan sendiri.

B. TUJUAN PRAKTIKUM1. Agar mahasiswa dapat mengukur volume dan kapasitas paru menggunakan spirometer dan peak flow meter.2. Agar mahasiswa memahami spirometeri statis.3. Mahasiswa mampu mengukur saturasi oksigen mempergunakan pulse oksimetri dan dapat menginterpretasikan hasilnya.BAB IIDASAR TEORI

Sistem respirasi terdiri dari cavum nasal (rongga hidung), pharynk, larynk, trakhea, bronkhus, bronkhioli, bronkhioli terminalis, bronkhioli respiratorius, duktus alveoli dan alveoli pada paru-paru. (Syafudin, 1997:87-90)

Volume dan Kapasitas Paru1. VolumeBerdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kalipernapasan normal. Besarnya 500 ml pada rata-rata orang dewasa.2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelahvolume tidal, dan biasanya mencapai 3000 ml.3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkandengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya 1100 ml.4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelahekspirasi kuat. Besarnya 1200 ml (http://resources.unpad.ac.id).2. KapasitasParuKapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagimenjadi empat bagian, yaitu:1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi.Besarnya 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang 11mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlahmaksimum.2. Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volumeresidu. Besarnya 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam parupada akhir eskpirasi normal.3. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volumecadangan ekspirasi. Besarnya 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimalyang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secaramaksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.4. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya 5800ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin denganinspirasi paksa (http://resources.unpad.ac.id).Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita 20 25% lebih kecil daripadapria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yangbertubuh kecil dan astenis (http://resources.unpad.ac.id).SpirometriSpirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru- paru. Spirometri merekam secara grafis atau digital volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa. Pemeriksaan dengan spirometer ini penting untuk pengkajian fungsi ventilasi paru secara lebih mendalam. Jenis gangguan fungsi paru dapat digolongkan menjadi dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif (hambatan pengembangan paru). Seseorang dianggap mempunyai gangguan fungsi paru obstruktif bila nilai FEV1 kurang dari 75% dan menderita gangguan fungsi paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai standar. (http://repository.usu.ac.id)Peak Flow MeterPeak flow meter sering digunakan oleh pasien asma untuk mengukur jumlah udara yang dapat dihembuskan dari paru-paru. Jika saluran nafas menyempit atau tersumbat karena asma, nilai peak flow akan menurun karena pasien tidak dapat menghembuskan udara dengan sempurna. Peak flow meter berguna untuk memonitor pasien asma sepanjang waktu dan dapat untuk menentukan apakah pengobatan asma berhasil atau tidak. (http://mfk.farmasi.ugm.ac.id)Pulse OksimetriOksimetri atau pulse oximetri adalah sebuah tes yang cepat dan non invansif untuk mengukur kadar oksigen dalam darah bayi baru lahir. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui cacat jantung bawaan. Pemeriksaan ini lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan ultrasound (USG) di mid-trimester atau pemeriksaan rutin setelah bayi lahir. (http://www.majalah-farmacia.com)

BAB IIIMETODOLOGI1. Alat yang Dipakai Spirometer Peak flow meter Pulse oximetry Stopwatch Alkohol Tissue

2. Cara KerjaSpirometer

Bersihkan mouthpiece dengan alcohol, tutuplah hidung dan masukkan mouthpiece ke dalam mulut

Bernafaslah seperti biasa, tarik napas dan buang nafas secara reflektoris melalui mouthpiece untuk mengukur volume tidal. Pastikan tidak ada udara yang bocor

Bernapaslah kuat-kuat, ekspirasi dan inspirasi masing-masing 3x, kemudian bernafas seperti biasa 3x

Hitunglah volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital dan kapasitas total dengan mengukur jumlah kotak

Peak Flow Meter

Tempatkan jarum penunjuk pada angka nol

Naracoba berdiri atau duduk dengan posisi tegak

Pegang peak flow meter secara mendatar, pastikan jari tidak menghalangi gerakan jarum menunjuk

Bernapaslah biasa 3x kemudian tarik napas sedalam-dalamnya, tempatkan mouthpiece ke celah bibir, pastikan bibir menutup dengan rapat kemudian tiup sekuat-kuatnya

Lepaskan peak flow meter & catatlah angka yang ditunjuk oleh jarum penunjuk

Lakukan percobaan sebanyak 3x, ambillah bacaan yang tertinggi sebagai hasil

Pulse Oximetry

Naracoba duduk diam selama 5 menit, bernapaslah seperti biasa

Tempatkan pulse oksimetri pada ibu jari atau telunjuk naracoba, tunggu sekitar 10 detik kemudian catat angka yang ditunjukkan

Naracoba diminta menahan napas (batas waktu tergantung kekuatan naracoba) dengan pulse oksimetri tetap terpasang di jari, catatlah angka yang tertera setiap 10 detik

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengukuran dengan Spirometer, Peak flow meter & Pulse oksimetriData naracoba:a. Orang Percobaan (Probandus):Nama : Ezra G.A.HUmur : 19 tahunJenis kelamin : Laki-lakiTinggi badan : 170 cmBerat badan : 65 kgb. Keadaan Lingkungan:Suhu ruangan : 26 0CKelembapan udara : 60 %Tekanan udara : 1013 hPac. Posisi tubuh : Duduk

Dengan Spirometera. Volume Tidal : (10 / 8) x 1000 = 1000 mLb. Volume Cadangan Inspirasi : (10 / 8) x 1000 = 1000 mLc. Volume Cadangan Ekspirasi : (7 / 8) x 1000 = 875 mLd. Kapasitas Inspirasi : (12 / 8) x 1000 = 2000 mLe. Kapasitas Vital : (17 / 8) x 1000 = 3125 mLf. Kapasitas Vital Prediksi : 21,78 [(0,101 x 19) x 16] = 4335,34 mLDengan Peak Flow Metera. Hasil 1 : 350 b. Hasil 2 : 390 c. Hasil 3 : 420Detik0102030405060708090

S0294959494939089888685

HRx/min61706261616364676764

Dengan Pulse Oximetry

PembahasanBerdasarkan praktikum yang kami lakukan kami mendapatkan hasil:Melalui praktikum, volume tidal(VT) dari probandus adalah 1000ml sedangkan nilai normal rata-rata VT adalah 500ml, walaupun hasil ini memang diatas batas normal tetapi hasil masih dalam batas wajar karena kapasitas paru tiap individu berbeda-beda, mungkin ada kesalahan pada saat probandus melakukan pernafasan normal, mungkin probandus kurang relaks.

Berikut merupakan pembahasan kelompok kami tentang bahasan soal pada buku praktikum.Ruang rugi anatomic adalah volume udara dalam system pernapasan selain alveoli sementara ruang rugi fisiologis adalah volume udara yang tidak mencapai keseimbangan dengan darah, yaitu ventilasi yang terbuang. Sehingga ruang rugi fisiologi dapat diperoleh totalnya dari menjumlahkan ruang rugi anatomi & ruang rugi alveolar (volume udara yang ada dalam alveoli yang tidka berfungsi)Volume residu adalah volume udara yang masih tertinggal dalam paru-paru sesudah ekspirasi maksimal. Udara sisa ini berperan sebagai udara cadangan serta mencegah terjadinya perubahan kondisi udara alveoli secara ekstrem.Mungkin, karena ketika menginspirasi maksimal paru-paru sudah terisi oleh berbagai volume, yaitu volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, volume tidal & volume residuPada pemeriksaan paru-paru pada mayat biasanya dilakukan sebagai salah satu petunjuk bagaimana orang tersebut meninggal. Pada mayat yang ditemukan di sungai belum tentu penyebab kematiannya adalah karena tenggelam, mungkin saja karena sebab lain, kemudian ditenggelamkan. Maka pada pemeriksaan paru-parunya tidak akan ditemukan air sungai, berbeda dengan yang mati karena tenggelam maka akan ditemukan air sebagai tanda ia masih bernafas saat masuk kedalam air.Setiap pasien asma perlu dinilai kapasitas fungsi parunya dan fungsi paru yang tepat tidak selalu dapat ditentukan berdasarkan beratnya gejala atau pemeriksaan fisik yang dilakukan. Dengan peak flow meter tanda-tanda penyempitan sudah dapat diketahui secara dini sehingga dapat dilakukan pencegahan. Selain itu, alat ini juga berguna untuk mengetahui apakah obat yang diberikan dokter pada saat serangan asma sudah cukup atau belum. Jika dokter mengganti obat dengan obat lain, maka dapat diketahui apakah obat baru tersebut bermanfaat atau tidak. Selain itu peak flow meter dapat digunakan untuk mengetahui apakah asma telah stabil dan terkendali

BAB VKESIMPULAN

1. Volume udara yang masuk pada paru paru dipengaruhi oleh jenis kelamin, posisi bernapas, usia, dan aktifitas.1. Gangguan sistem pernapasan sangat mempengaruhi hasil volume dan kapasitas paru yang ditunjukkan pada spirometer.1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam percobaan, dibutuhkan alat yang standar dalam penelitian dan kerjasama antara probandus dan praktikan.

DAFTAR PUSTAKAhttp://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/NILAI%20KAPASITAS%20VITAL%20PARU.PDF

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17738/4/Chapter%20II.pdf

http://mfk.farmasi.ugm.ac.id/files/news/Lung_function_tests.pdf

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=2371

Syaifudin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC, 87-90