Fisiologi Pembentukan Tulang

5
FISIOLOGI PEMBENTUKAN TULANG OSIFIKASI PRIMER (= OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA) Pada osifkasi intramembranosa (ossifcatio demalis), pertumbuhan tulang berasal dari mesenkim jaringan ikat. Sebagian sel mesenkim berdierensiasi secara langsung menjadi osteoblast -> matrix osteoid -> kalsifkasi. an!ak pusat osifkasi terbentuk, beranastomosis dan menghasilkan an!aman tulang spongiosa, !ang terdiri dari batang, lempeng, dan duri !ang tipis (trabekula). "steoblast di lakuna kemudian dikelilingi oleh tulang dan menjadi osteosit -> kanalikuli. #ontoh tulang$ mandibula, maksila, cla%icula, dan hampir seluruh tulang pipih tengkorak OSIFIKASI SEKUNDER (= OSIFIKASI ENDOKONDRAL) Proses pembentukan tulang !ang didahului oleh suatu model tulang ra&an hialin sementara. 'aerah 'iafsis - Perikondrium sangat %askular -> lapisan dalam perikondrium berdierensiasi menjadi osteoblast. - erbentuk jar. tulang !g mengitari bagian diafsis model tulang ra&an h!alin$“Periostal Boe !olar"# - Proses ini diprakarsai perikondrium sehingga disebut$ osi$%asi &eri%o'ral. - Perubahan model jaringan tulang ra&an$ kondrosit hipertropi menghasilkan alkaline osatase !ang mengakibatkan p engapuran matriks tulang ra&an - 'iusi tidak bisa berlangsung, kondrosit kekurangan nutrisi. - ulang ra&an hancur terbentuk ruang sumsum primer di sekitar tulang ra&an h!alin !g hancur. - Periostal bud (pembuluh darah sel-sel osteoblast !ang berasal dari periosteum) masuk ke ruang sumsum primer. - Sel-sel osteoblast meletakkan diri secara epitelial di tepi tulang ra&an h!alin ! an g hancur terbentuk jar ingan tulang muda mengelilingi tulang ra&an h!alin !g hancur. - *ar. tulang muda ini makin meluas menjadi tebal sebagai jar ingan tulang muda !ang kuat. - agian tengah jaringan tulang muda tersebut diresorbsi, terbentuk ruang sumsum sekunder.

description

Skenario 1 blok 16

Transcript of Fisiologi Pembentukan Tulang

FISIOLOGI PEMBENTUKAN TULANG

OSIFIKASI PRIMER (= OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA)Pada osifikasi intramembranosa (ossificatio demalis), pertumbuhan tulang berasal dari mesenkim jaringan ikat. Sebagian sel mesenkim berdiferensiasi secara langsung menjadi osteoblast -> matrix osteoid -> kalsifikasi. Banyak pusat osifikasi terbentuk, beranastomosis dan menghasilkan anyaman tulang spongiosa, yang terdiri dari batang, lempeng, dan duri yang tipis (trabekula). Osteoblast di lakuna kemudian dikelilingi oleh tulang dan menjadi osteosit -> kanalikuli.Contoh tulang: mandibula, maksila, clavicula, dan hampir seluruh tulang pipih tengkorak

OSIFIKASI SEKUNDER (= OSIFIKASI ENDOKONDRAL)Proses pembentukan tulang yang didahului oleh suatu model tulang rawan hialin sementara.

Daerah Diafisis Perikondrium sangat vaskular -> lapisan dalam perikondrium berdiferensiasi menjadi osteoblast. Terbentuk jar. tulang yg mengitari bagian diafisis model tulang rawan hyalin: Periostal Bone Colar. Proses ini diprakarsai perikondrium sehingga disebut: osifikasi perikondral. Perubahan model jaringan tulang rawan: kondrosit hipertropi & menghasilkan alkaline fosfatase yang mengakibatkan pengapuran matriks tulang rawan Difusi tidak bisa berlangsung, kondrosit kekurangan nutrisi. Tulang rawan hancur terbentuk ruang sumsum primer di sekitar tulang rawan hyalin yg hancur. Periostal bud (pembuluh darah & sel-sel osteoblast yang berasal dari periosteum) masuk ke ruang sumsum primer. Sel-sel osteoblast meletakkan diri secara epitelial di tepi tulang rawan hyalin yang hancur terbentuk jaringan tulang muda mengelilingi tulang rawan hyalin yg hancur. Jar. tulang muda ini makin meluas menjadi tebal sebagai jaringan tulang muda yang kuat. Bagian tengah jaringan tulang muda tersebut diresorbsi, terbentuk ruang sumsum sekunder.

Daerah Epifisis Pusat osifikasi timbul pada ujung-ujung model tulang rawan Hyalin yang sedang tumbuh = pusat osifikasi epifiseal. Tanpa pembentukan periostal bone collar. Tidak terjadi osifikasi pada ujung persendian membentuk articular cartilago. Selama epifiseal disc/plate berupa tulang rawan, tulang masih dapat tumbuh (sangat dipengaruhi GH). Setelah pertumbuhan memanjang lengkap, tulang rawan Hyalin akan diganti jaringan tulang. Pada daerah epiphyseal disc yg masih berupa jaringan tulang rawan hyalin terbagi dalam zona-zona (epifisis ke diafisis): Zona istirahat kondrosit belum aktif, kecil-kecil, tidak rapat, banyak bahan antar sel (B.A.S.) Zona proliferasi kondrosit membelah diri; rapat, berdekatan, pipih, berbaris sejajar sumbu panjang model tulang rawan, sedikit B.A.S.. Zona maturasi kondrosit besar, kaya glikogen & menghasilkan enzym alkaline fosfatase, bahan dasar tulang pucat. Zona kalsifikasi bahan dasar tulang menjadi lebih gelap karena terjadi pengapuran. Zona retrogresi/degenerasi kondrosit mati hancur karena kurang nutrisi sebagian diresorbsi timbul lubang seperti sarang lebah = ruang sumsum primer. Zona osifikasi osteoblast masuk ke ruang sumsum primer, meletakkan diri secara epitelial di tepi sisa-sisa tulang rawan hyalin yang hancur. Dibentuk jaringan tulang muda dg kerangka sisa2 tulang rawan hyalin yg tidak diresorbsi. Zona resorbsi jar. tulang muda yg dibentuk makin luas, tengahnya diresorbsi terbentuk ruangan besar yang disebut ruang sumsum sekunder yang dikelilingi oleh tulang muda.

TALIPES EQUINOVARUS KONGENITAL(= CONGENITAL CLUBFOOT = CTEV)

DefinisiAdalah kelainan bawaan yang ditemukan pada bayi baru lahir yang mudah didiagnosis namun koreksi sepenuhnya sulit. Biasanya keluarga pasien tidak tahu tentang kelainan ini sehingga menjadi kelainan terbengkalai. CTEV banyak ditemukan pada bayi perempuan dan biasanya bilateral. Diturunkan dengan pola keturunan yang poligenik.

Etiologi Belum diketahui dengan pasti Ketidakseimbangan otot invertor dan evertor

Patologi anatomi Talus menunjuk ke bawah (equinus), bagian leher berdeviasi ke tengah, bagian tubuh dalam hubungan dengan kalkaneus berotasi sedikit ke luar Navikularis dan seluruh kaki depan tergeser ke tengah dan berotasi jadi supinasi (deformitas varus gabungan) Kulit dan jaringan lunak betis sisi medial -> pendek dan tidak berkembang sepenuhnya -> bila tidak dikoreksi dini -> pertumbuhan sekunder pada tulang (permanen) -> kaki cenderung pendek dan betis tetap kurus

Gambaran Klinik Bisa unilateral / bilateral Deformitas saat lahir -> kaki terputar dan terbelit -> tapak kaki menghadap posteromedial, menghasilkan posisi: Pergelangan kaki -> equinus Tumit -> inversi Kaki depan -> adduksi dan supinasi Talus menonjol keluar pada permukaan dorsolateral kaki Tumit biasanya kecil dan tinggi Betis mungkin kurus

Gambar radiologisPemeriksaan rontgen AP normal: proyeksi garis yang melalui pertengahan talus melewati metatarsal I CTEV: proyeksi garis yang melalui pertengahan talus bergeser ke lateral, melewati metatarsal III

Pengobatan Konservatif Dimulai pada hari-hari pertama kelahiran -> pemasangan gips secara bertahap selama 3-4 bulan dan diganti tiap 1-2 minggu supaya tdk mengganggu perkembangan kaki -> setelah 6 minggu deformitas masih ada -> operasi pada struktur medial dan belakang kaki Operatif Pada px datang terlambat atau CTEV rigid -> operasi sedini mungkin Operasi pemanjangan tendo achilles dan pembebasan kapsul posterior serta komponen medial

Sumber:Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Prof. Chairuddin Rasjad, MD., Ph.DBuku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley Edisi Ketujuh. A. Graham Apley & Louis Solomon