fisiologi olahraga

56
1 FISIOLOGI OLAHRAGA FISIOLOGI OLAHRAGA dr. Simon Marpaung, M.Kes Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

description

just share it

Transcript of fisiologi olahraga

Page 1: fisiologi olahraga

11

FISIOLOGI OLAHRAGAFISIOLOGI OLAHRAGA

dr. Simon Marpaung, M.Kes

Departemen Fisiologi

Fakultas Kedokteran

Universitas Methodist Indonesia

Medan

Page 2: fisiologi olahraga

22

Fisiologi OlahragaFisiologi Olahraga

Fisiologi olahraga merupakan suatu

pembahasan mengenai batas tertinggi bagi

beberapa mekanisme tubuh untuk menerima

stress. Contoh : Seseorang dengan demam

yang sangat tinggi, mendekati tingkat yang

mematikan, metabolisme tubuh meningkat

sampai 100% di atas normal. Pembandingnya,

metabolisme tubuh selama lari maraton dapat

meningkat sampai 2000% di atas normal.

Page 3: fisiologi olahraga

33

Atlet Pria dan WanitaAtlet Pria dan WanitaPada umumnya, sebagian besar nilai

kuantitatif untuk wanita – seperti kekuatan

otot, ventilasi paru, dan curah jantung, yang

semuanya berkaitan dengan massa otot –

bervariasi antara dua pertiga dan tiga

perempat dari nilai yang didapatkan pada pria.

Berdasarkan kekuatan per sentimeter persegi

dari suatu area potongan melintang, otot

wanita dapat mencapai tekanan maksimum

kontraksi yang hampir tepat sama dengan

Page 4: fisiologi olahraga

44

tekanan maksimum kontraksi yang dihasilkan

oleh pria – antara 3 dan 4 kg/cm2. Oleh karena

itu, sebagian besar perbedaan kemampuan

kerja otot secara keseluruhan terletak pada

persentase tambahan tubuh pria yaitu otot,

yang disebabkan perbedaan endokrin.

Atlet wanita unggulan mempunyai kecepatan

lari 11% lebih rendah daripada kemampuan

atlet pria unggulan. Pada perlombaan lain,

atlet wanita mempunyai catatan rekor yang

lebih baik daripada atlet pria – contohnya,

Page 5: fisiologi olahraga

55

Untuk lomba renang dua arah menyeberangi

Terusan Inggris yang menguntungkan bagi

atlet wanita karena ketersediaan jaringan

lemak tambahan yang berguna untuk

menahan panas, daya apung, dan tambahan

energi jangka panjang.

Testosteron yang disekresi oleh testis pria

memiliki efek anabolik yang kuat terhadap

penyimpanan protein yang sangat besar di

setiap tempat dalam tubuh, namun terutama

di dalam otot. Bahkan, pria yang sangat

Page 6: fisiologi olahraga

66

sedikit melakukan aktivitas olahraga tetapi

memiliki testosteron yang banyak, akan

memiliki otot yang akan tumbuh sekitar 40%

lebih besar daripada otot pasangan wanitanya

yang tanpa testosteron.

Estrogen diketahui meningkatkan

penimbunan lemak pada wanita, terutama

pada payudara, paha, dan jaringan subkutan.

Sedikitnya, alasan ini sebagian timbul karena

rata-rata wanita yang bukan atlet memiliki

komposisi lemak tubuh kira-kira 27%

Page 7: fisiologi olahraga

77

berlawanan dengan pria yang bukan atlet,

yang memiliki komposisi lemak tubuh

sebanyak 15%.

Page 8: fisiologi olahraga

88

Otot dalam LatihanOtot dalam LatihanKekuatan, Daya, dan Ketahanan OtotKekuatan, Daya, dan Ketahanan OtotPenentu akhir kesuksesan adalah apa yang

dapat dilakukan otot bagi tubuh – besarnya

kekuatan yang diberikan otot sewaktu

melakukan kerja, dan berapa lama otot dapat

melanjutkan aktivitasnya.

Kekuatan sebuah otot ditentukan terutama

oleh ukurannya, dengan suatu daya

kontraktilitas maksimum antara 3 dan 4

kg/cm2 pada satu daerah potongan melintang

Page 9: fisiologi olahraga

99

otot. Seorang manusia yang disuplai sejumlah

testosteron normal yang telah membesarkan

ototnya melalui suatu program latihan kerja

akan memiliki kekuatan otot yang bertambah.

Kerja mekanis yang dilakukan oleh otot

adalah jumlah gaya yang diterapkan pada otot

dikali dengan jarak yang timbul akibat

penggunaan gaya tersebut. Daya kontraksi

otot berbeda dari kekuatan otot, karena daya

merupakan suatu pengukuran dari jumlah

total kerja yang dilakukan oleh otot dalam

Page 10: fisiologi olahraga

1010

satu satuan waktu. Oleh karena itu, daya

ditentukan tidak hanya oleh kekuatan

kontraksi otot dan jumlah otot yang

berkontraksi setiap menit. Daya otot biasanya

diukur dalam kilogram meter (kg-m) per menit,

yaitu satu otot yang dapat mengangkat berat

1 kilogram sampai pada ketinggian 1 meter

atau satu otot yang dapat menggerakkan

beberapa benda secara menyamping melawan

gaya sebesar 1 kilogram untuk jarak 1 meter

dalam 1 menit dikatakan memiliki daya

Page 11: fisiologi olahraga

1111

sebesar 1 kg-m/menit.

Pengukuran lain dari penampilan otot adalah

ketahanan. Ketahanan ini bergantung kepada

dukungan nutrisi terhadap otot – terlebih lagi

kandungan glikogen yang tersimpan dalam

otot sebelum periode latihan. Seseorang yang

menjalankan diet tinggi karbohidrat

menyimpan lebih banyak glikogen di dalam

otot daripada seseorang yang menjalankan

diet campuran maupun diet tinggi lemak.

Page 12: fisiologi olahraga

1212

Sistem Metabolik Otot dalam LatihanSistem Metabolik Otot dalam LatihanDi dalam otot terdapat sistem metabolik dasar

yang sama seperti di dalam semua bagian

tubuh yang lain. Pengukuran kuantitatif yang

khusus dari aktivitas ketiga sistem metabolik

sangat penting dalam memahami batasan

aktivitas fisik. Sistem ini adalah :

1. Sistem fosfokreatin – kreatin.

2. Sistem glikogen – asam laktat.

3. Sistem aerobik.

Page 13: fisiologi olahraga

1313

Adenosin TrifosfatAdenosin TrifosfatSumber energi sebenarnya yang digunakan

untuk kontraksi otot adalah adenosin trifosfat

(ATP).

Ikatan yang melekatkan dua fosfat radikal

terakhir kepada molekul, yang dilambangkan

dengan simbol ~ adalah ikatan fosfat

berenergi tinggi. Setiap ikatan ini menyimpan

7300 kalori energi per mol ATP di bawah

kondisi standar. Bila satu fosfat radikal

dipindahkan, lebih dari 7300 kalori energi

Page 14: fisiologi olahraga

1414

dilepaskan untuk menggerakkan proses

kontraksi otot. Bila fosfat radikal kedua

dipindahkan, masih terdapat 7300 kalori lagi.

Pemindahan fosfat yang pertama mengubah

ATP menjadi adenosisn difosfat (ADP), dan

pemindahan fosfat yang kedua mengubah

ADP ini menjadi adenosin monofosfat (AMP).

Jumlah ATP yang terdapat di dalam otot,

bahkan di dalam otot seorang atlet yang

terlatih dengan baik, hanya cukup untuk

mempertahankan daya otot yang maksimal

Page 15: fisiologi olahraga

1515

selama 3 detik, kecuali untuk waktu beberapa

detik, penting bahwa ATP yang baru terus

menerus harus dibentuk, bahkan selama

perlombaan atletik yang singkat. Seluruh

sistem metabolik mendemonstrasikan

pemecahan ATP yang pertama menjadi ADP

dan kemudian menjadi AMP, dengan

pelepasan energi ke otot untuk kontraksi.

Pada sisi sebelah kiri gambar ditunjukkan

ketiga sistem metabolik yang menyuplai ATP

secara terus menerus di dalam serabut otot.

Page 16: fisiologi olahraga

1616

Sistem Energi Fosfokreatin – Kreatin Sistem Energi Fosfokreatin – Kreatin Fosfokreatin (kreatin fosfat) adalah senyawa

kimia lain yang mempunyai ikatan fosfat

berenergi tinggi, dengan rumus sebagai

berikut : Kreatin ~ PO3-

Senyawa ini dapat dipecah menjadi kreatin

dan ion fosfat, dan sewaktu dipecahkan akan

melepaskan energi dalam jumlah besar.

Sebenarnya, ikatan fosfat berenergi tinggi dari

fosfokreatin mempunyai energi yang lebih

banyak dibandingkan ATP, 10300 kalori per

Page 17: fisiologi olahraga

1717

mol dibandingkan dengan 7300. Oleh karena

itu, fosfokreatin dengan mudah menyediakan

energi yang cukup untuk membentuk kembali

ikatan fosfat berenergi tinggi dari ATP.

Kebanyakan sel otot mempunyai fosfokreatin

dua atau empat kali lebih banyak

dibandingkan ATP. Suatu karakteristik khusus

dari energi yang dihantarkan oleh fosfokreatin

ke ATP adalah bahwa penghantaran tersebut

terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Oleh

karena itu, semua energi yang disimpan di

Page 18: fisiologi olahraga

1818

dalam fosfokreatin otot dengan segera

tersedia untuk kontraksi otot, seperti energi

yang disimpan dalam ATP. Jumlah gabungan

dari sel ATP dan sel fosfokreatin disebut

sistem energi fosfagen. Keduanya bersama-

sama dapat menyediakan daya otot maksimal

selama 8 sampai 10 detik, hampir cukup untuk

lari 100 meter. Jadi, energi dari sistem

fosfagen digunakan untuk ledakan singkat

tenaga otot yang maksimum.

Page 19: fisiologi olahraga

1919

Sistem Glikogen – Asam LaktatSistem Glikogen – Asam LaktatGlikogen yang disimpan di dalam otot dapat

dipecah menjadi glukosa dan glukosa

tersebut kemudian digunakan untuk energi.

Tahap awal dari proses ini, yang disebut

glikolisis, terjadi tanpa penggunaan oksigen,

disebut sebagai metabolisme anaerobik.

Selama glikolisis, setiap molekul glukosa

dipecah menjadi dua molekul asam piruvat,

dan energi dilepaskan untuk membentuk

empat molekul ATP untuk setiap molekul

Page 20: fisiologi olahraga

2020

glukosa asal. Biasanya, asam piruvat akan

masuk ke mitokondria sel otot dan bereaksi

dengan oksigen untuk membentuk lebih

banyak molekul ATP. Bila tidak terdapat

oksigen yang cukup untuk melangsungkan

metabolisme glukosa tahap kedua (tahap

oksidatif) ini, sebagian besar asam piruvat

lalu akan diubah menjadi asam laktat, yang

berdifusi keluar dari sel otot masuk ke dalam

cairan interstisial dan darah. Banyak glikogen

otot berubah menjadi asam laktat, tetapi

Page 21: fisiologi olahraga

2121

sejumlah ATP yang sangat banyak dibentuk

seluruhnya tanpa memakai oksigen. Sistem

glikogen – asam laktat dapat membentuk

molekul ATP kira-kira 2,5 kali lebih cepat

daripada yang dilakukan oleh mekanisme

oksidatif mitokondria. Mekanisme glikolisis

anaerob ini dapat digunakan sebagai sumber

energi yang cepat. Sistem ini hanya kira-kira

setengah kali lebih cepat dari sistem

fosfagen. Di bawah kondisi optimal, sistem

glikogen – asam laktat dapat menyediakan

Page 22: fisiologi olahraga

2222

aktivitas otot yang maksimal selama 1,3

sampai 1,6 menit sebagai tambahan terhadap

waktu 8 sampai 10 detik yang disediakan oleh

sistem fosfagen.

Page 23: fisiologi olahraga

2323

Sistem AerobikSistem AerobikSistem aerobik adalah oksidasi bahan

makanan di dalam mitokondria untuk

menghasilkan energi. Glukosa, asam lemak,

dan asam amino dari makanan – setelah

melalui beberapa proses perantara –

bergabung dengan oksigen untuk melepaskan

sejumlah energi yang sangat besar yang

digunakan untuk mengubah AMP dan ADP

menjadi ATP. Jadi, seseorang dapat dengan

mudah melihat bahwa sistem fosfagen adalah

Page 24: fisiologi olahraga

2424

sistem yang digunakan oleh otot untuk

ledakan daya selama beberapa detik, dan

sistem aerobik diperlukan untuk aktivitas

atletik yang lama. Diantara keduanya adalah

sistem glikogen – asam laktat, yang terutama

penting untuk memberikan tenaga tambahan

selama perlombaan menengah seperti lari 200

sampai 800 meter.

Page 25: fisiologi olahraga

2525

Pemulihan Sistem Metabolisme Otot Pemulihan Sistem Metabolisme Otot Setelah Kerja FisikSetelah Kerja FisikDengan cara yang sama, energi dari

fosfokreatin dapat digunakan untuk

membentuk kembali ATP, energi dari sistem

glikogen – asam laktat dapat digunakan

kembali untuk membentuk baik fosfokreatin

maupun ATP. Dan kemudian energi dari

metabolisme oksidatif sistem aerobik dapat

digunakan untuk membentuk kembali semua

sistem yang lain – ATP, fosfokreatin, dan

Page 26: fisiologi olahraga

2626

sistem glikogen – asam laktat.

Hal ini sangat penting karena asam laktat

menyebabkan kelelahan yang sangat hebat.

Bila tersedia jumlah energi yang adekuat dari

metabolisme oksidatif, pemindahan asam

laktat dicapai dalam dua cara, yaitu :

1. Satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat dan kemudian dimetabolisme secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.

2. Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama di dalam hati, dan

Page 27: fisiologi olahraga

2727

glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa di dalam otot.

Page 28: fisiologi olahraga

2828

Pemulihan Sistem Aerobik Setelah Pemulihan Sistem Aerobik Setelah Kerja FisikKerja FisikBahkan selama tahap awal kerja fisik berat,

satu bagian dari kemampuan energi aerobik

seseorang akan berkurang. Keadaan ini

disebabkan oleh dua efek, yaitu :

1. Yang disebut sebagai hutang oksigen.

2. Pengurangan cadangan glikogen otot.

Page 29: fisiologi olahraga

2929

Hutang OksigenHutang OksigenTubuh normalnya mengandung kira-kira 2

liter

cadangan oksigen yang dapat digunakan

untuk metabolisme aerobik bahkan tanpa

menghirup oksigen baru. Cadangan oksigen

terdiri dari :

1. 0,5 liter udara di dalam paru-paru.

2. 0,25 liter yang larut dalam cairan tubuh.

3. 1 liter bergabung dengan hemoglobin di dalam darah.

4. 0,3 liter disimpan dalam serabut otot

Page 30: fisiologi olahraga

3030

sendiri, bergabung terutama dengan mioglobin, satu bahan kimia pengikat oksigen yang mirip dengan hemoglobin.

Pada kerja fisik yang berat, hampir semua

cadangan oksigen ini digunakan dalam waktu

satu menit atau lebih untuk metabolisme

aerobik. Setelah kerja fisik selesai, cadangan

oksigen ini harus digantikan dengan

menghirup tambahan jumlah oksigen melebihi

dan di atas kebutuhan normal. Sebagai

tambahan, kira-kira lebih dari 9 liter oksigen

Page 31: fisiologi olahraga

3131

harus dikonsumsi untuk menghasilkan

pembentukan kembali sistem fosfagen dan

sistem asam laktat. Semua tambahan oksigen

ini yang harus “dibayar kembali” kira-kira

sebanyak 11,5 liter, disebut sebagai hutang

oksigen.

Selama 4 menit pertama, orang bekerja

dengan berat, dan kecepatan ambilan oksigen

meningkat lebih dari 15 kali. Kemudian,

bahkan setelah kerja fisik selesai, ambilan

oksigen masih tetap di atas normal, pada

Page 32: fisiologi olahraga

3232

awalnya sangat tinggi sementara tubuh

membentuk kembali sistem fosfagen dan

membayar kembali bagian cadangan oksigen,

dan kemudian untuk 40 menit berikutnya

dengan kecepatan yang lebih rendah selama

tubuh memindahkan asam laktat. Bagian

pertama dari hutang oksigen disebut hutang

oksigen alaktasid dan jumlahnya kira-kira 3,5

liter. Bagian yang selanjutnya disebut hutang

oksigen asam laktat dan jumlahnya kira-kira

sampai 8 liter.

Page 33: fisiologi olahraga

3333

Pemulihan Glikogen OtotPemulihan Glikogen OtotPemulihan pengurangan glikogen otot akibat

kelelahan bukan merupakan masalah yang

sederhana. Pemulihan ini sering

membutuhkan waktu berhari-hari, bukan

beberapa detik, menit, maupun jam untuk

pemulihan sistem metabolisme fosfagen dan

asam laktat. Proses pemulihan ini yang terjadi

dalam tiga keadaan, yaitu :

1. Pada orang yang menjalani diet tinggi karbohidrat.

Page 34: fisiologi olahraga

3434

2. Pada orang yang menjalani diet tinggi lemak tinggi protein.

3. Pada orang yang tidak makan.

Pada orang yang menjalani diet tinggi

karbohidrat, pemulihan sempurna terjadi kira-

kira dalam 2 hari. Orang yang menjalani diet

tinggi lemak/tinggi protein atau tidak makan

menunjukkan pemulihan yang sangat sedikit

bahkan setelah 5 hari. Pesan yang ingin

disampaikan adalah :

1. Bahwa penting bagi seorang atlet untuk

Page 35: fisiologi olahraga

3535

memiliki diet tinggi karbohidrat sebelum mengikuti perlombaan atletik yang sangat melelahkan.

2. Tidak berpartisipasi dalam latihan yang melelahkan selama 48 jam sebelum perlombaan.

Page 36: fisiologi olahraga

3636

Zat Gizi yang Digunakan Selama Zat Gizi yang Digunakan Selama Aktivitas OtotAktivitas OtotPemakaian karbohidrat dalam jumlah besar

selama latihan, terutama selama tahap awal

latihan, otot menggunakan sejumlah besar

lemak sebagai energi dalam bentuk asam

lemak dan asam asetoasetat dan otot lebih

sedikit menggunakan prtein dalam bentuk

asam amino. Pada perlombaan ketahanan

atletik yang berlangsung lebih dari 4 sampai 5

jam, cadangan glikogen otot hampir habis

Page 37: fisiologi olahraga

3737

secara menyeluruh dan hanya menjadi sedikit

digunakan sebagai energi kontraksi otot. Otot

sekarang bergantung pada energi dari sumber

lain, terutama dari lemak.

Selama kerja, fisik melelahkan yang lama di

bawah tiga kondisi diet yang berlainan, yaitu :

diet tinggi karbohidrat, diet campuran, dan

diet tinggi lemak. Kebanyakan energi

didapatkan dari karbohidrat selama beberapa

detik atau menit pertama kerja fisik, tetapi

sewaktu timbul kelelahan, 60% – 85% energi

Page 38: fisiologi olahraga

3838

lebih banyak didapatkan dari lemak daripada

dari karbohidrat.

Glikogen yang disimpan dalam hati hampir

sama dengan yang disimpan dalam otot, dan

glikogen ini dapat dilepaskan ke dalam darah

dalam bentuk glukosa, kemudian diambil oleh

otot sebagai sumber energi. Sebagai

tambahan, larutan glukosa yang diberikan

pada seorang atlet untuk diminum selama

berlangsungnya perlombaan atletik dapat

memberi sejumlah 30% – 40% energi yang

Page 39: fisiologi olahraga

3939

diperlukan selama perlombaan yang lama

seperti lari maraton.

Jika tersedia glikogen otot dan glukosa darah,

keduanya merupakan pilihan bahan energi

untuk aktivitas otot yang hebat. Dalam

perlombaan ketahanan jangka panjang, kita

dapat mengharapkan lemak memasok lebih

dari 50% energi yang dibutuhkan setelah kira-

kira 3 sampai 4 jam pertama.

Page 40: fisiologi olahraga

4040

Pengaruh Latihan Atletik Pada Otot Pengaruh Latihan Atletik Pada Otot dan Kinerja Ototdan Kinerja OtotPentingnya Latihan Daya Tahan Pentingnya Latihan Daya Tahan yang Maksimumyang MaksimumPerkembangan otot selama latihan atletik

adalah sebagai berikut : otot yang bekerja

tanpa beban, walaupun dilatih berjam-jam,

kekuatannya hanya sedikit meningkat.

Kekuatan otot yang berkontraksi lebih dari

50% gaya kontraksi maksimum akan

berkembang dengan cepat bahkan bila

Page 41: fisiologi olahraga

4141

kontraksi dilakukan hanya beberapa kali

setiap harinya. Dengan menggunakan prinsip

ini, percobaan memperbesar otot

menunjukkan bahwa enam kontraksi otot

yang mendekati maksimal, yang dilakukan

dalam tiga set tiga hari seminggu kira-kira

akan memberi peningkatan kekuatan otot

yang maksimum tanpa mengakibatkan

kelelahan otot yang kronis.

Kekuatan otot meningkat kira-kira 30% selama

6 – 8 minggu pertama, tetapi hampir mencapai

Page 42: fisiologi olahraga

4242

pendataran setelah waktu tersebut. Bersama

dengan peningkatan kekuatan ini, didapatkan

perkiraan peningkatan kekuatan ini,

didapatkan perkiraan peningkatan persentase

massa otot yang sebanding, yang disebut

hipertrofi otot.

Pada usia tua, banyak orang menjadi sangat

kurang bergerak, sehingga otot-ototnya

menjadi sangat atrofi. Pada keadaan ini,

latihan otot sering meningkatkan kekuatan

otot lebih dari 100%.

Page 43: fisiologi olahraga

4343

Hipertrofi OtotHipertrofi OtotUkuran rata-rata otot seseorang terutama

ditentukan oleh hereditas ditambah kadar

sekresi testosteron, yang pada pria, akan

menyebabkan otot yang lebih besar daripada

wanita. Dengan latihan, otot dapat mengalami

hipertrofi, mungkin bertambah sebanyak 30%

– 60%. Kebanyakan hipertrofi ini lebih

disebabkan oleh peningkatan diameter

serabut otot daripada oleh peningkatan

jumlah serabut, tetapi hal ini tidak semuanya

Page 44: fisiologi olahraga

4444

benar, karena beberapa serabut otot yang

sangat membesar diyakini memisah di

tengah, di seluruh panjang otot untuk

membentuk serabut-serabut yang seluruhnya

baru, sehingga sedikit meningkatkan jumlah

serabutnya.

Serabut otot yang hipertrofi itu sendiri

meliputi :

1. Peningkatan jumlah miofibril, sebanding dengan derajat hipertrofi.

2. Peningkatan enzim-enzim mitokondria sampai 120%.

Page 45: fisiologi olahraga

4545

3. Peningkatan komponen sistem metabolisme fosfagen, termasuk ATP dan fosfokreatin sebanyak 60% – 80%.

4. Peningkatan cadangan glikogen sebanyak 50%.

5. Peningkatan cadangan trigliserida (lemak) sebanyak 75% – 100%.

Akibat semua perubahan ini, kemampuan

sistem metabolik aerob dan anaerob

meningkat, terutama meningkatkan kecepatan

oksidasi maksimum dan efisiensi sistem

metabolisme oksidatif sebanyak 45%.

Page 46: fisiologi olahraga

4646

Serabut Otot Berkedut Cepat dan Serabut Otot Berkedut Cepat dan Berkedut LambatBerkedut LambatSemua otot mempunyai persentase yang

bervariasi antara serabut otot yang berkedut

cepat dan serabut otot yang berkedut lambat.

Contoh : otot gastroknemius memiliki jumlah

serabut berkedut cepat lebih banyak, yang

memberi kemampuan untuk melakukan jenis

kontraksi yang sangat kuat dan cepat seperti

waktu melompat. Sebaliknya, otot soleus

mempunyai lebih banyak serabut berkedut

Page 47: fisiologi olahraga

4747

lambat sehingga digunakan untuk aktivitas

otot tungkai bawah yang lama.

Perbedaan dasar antara serabut kedutan

cepat dengan kedutan lambat adalah sebagai

berikut :

1. Serabut berkedut cepat mempunyai diameter dua kali lebih besar.

2. Enzim yang meningkatkan pelepasan energi secara cepat dari sistem energi fosfagen dan glikogen asam laktat pada serabut berkedut cepat adalah dua sampai tiga kali lebih aktif daripada serabut

Page 48: fisiologi olahraga

4848

berkedut lambat, sehingga membuat daya maksimal yang dapat dicapai dalam waktu sangat singkat oleh serabut berkedut cepat dua kali lebih besar daripada serabut berkedut lambat.

3. Serabut berkedut lambat terutama dibentuk untuk ketahanan, khususnya untuk pembentukan energi aerobik. Serabut ini memiliki mitokondria yang jauh lebih banyak daripada serabut berkedut cepat. Selain itu, serabut berkedut lambat mengandung lebih banyak mioglobin, suatu protein mirip hemoglobin yang

Page 49: fisiologi olahraga

4949

bergabung dengan oksigen dalam serabut otot; mioglobin tambahan ini meningkatkan kecepatan difusi oksigen di seluruh serabut dengan membawa oksigen pulang pergi dari satu molekul mioglobin ke mioglobin yang lain. Enzim sistem metabolisme aerob jauh lebih aktif pada serabut berkedut lambat daripada pada serabut berkedut cepat.

4. Jumlah kapiler di seluruh serabut berkedut lambat lebih banyak daripada di seluruh serabut berkedut cepat.

Page 50: fisiologi olahraga

5050

Kesimpulannya, serabut berkedut cepat dapat

memberikan tenaga yang sangat besar

selama beberapa detik sampai satu menit atau

lebih. Sebaliknya, serabut berkedut lambat

menyediakan daya tahan, memberikan

kekuatan kontraksi yang lebih lama, lebih dari

beberapa menit sampai berjam-jam.

Page 51: fisiologi olahraga

5151

Perbedaan Herediter Antara Serabut Perbedaan Herediter Antara Serabut Otot Berkedut Cepat dengan Serabut Otot Berkedut Cepat dengan Serabut Berkedut Lambat pada AtletBerkedut Lambat pada AtletPada beberapa orang serabut berkedut

cepatnya jauh lebih banyak daripada serabut

berkedut lambat dan yang lain memiliki

serabut berkedut lambat lebih banyak.

Keadaan ini dapat menentukan seberapa jauh

kemampuan atletik dari individu yang

berbeda. Keadaan ini hampir seluruhnya

ditentukan oleh warisan genetik, dan

Page 52: fisiologi olahraga

5252

selanjutnya membantu menentukan jenis

olahraga apa yang paling sesuai untuk

masing-masing orang : beberapa orang

dilahirkan sebagai pelari maraton, yang lain

dilahirkan sebagai pelari cepat dan pelompat.

Page 53: fisiologi olahraga

5353

Pernafasan Dalam LatihanPernafasan Dalam LatihanWalaupun kemampuan pernafasan seseorang

secara relatif bersifat kecil bila dibandingkan

dengan penampilan jenis atletik cepat,

pernafasan merupakan hal yang penting

untuk penampilan maksimum paca atletik

yang membutuhkan daya tahan.

Page 54: fisiologi olahraga

5454

Konsumsi Oksigen dan Ventilasi Konsumsi Oksigen dan Ventilasi Paru dalam LatihanParu dalam LatihanKonsumsi oksigen normal pada pria dewasa

muda sewaktu istirahat adaalh sekitar 250

ml/menit. Tetapi, pada keadaan maksimum,

hal ini dapat ditingkatkan sampai sekitar nilai

rata-rata. Konsumsi oksigen dan ventilasi

paru total meningkat sekitar 20 kali antara

keadaan istirahat dan latihan dengan

Intensitas maksimum pada seorang atlet yang

terlatih dengan baik.

Page 55: fisiologi olahraga

5555

Batas Ventilasi ParuBatas Ventilasi ParuSeberapa berat stress yang diberikan pada

sistem pernafasan kita selama latihan?

Kapasitas pernafasan maksimum adalah

sekitar 50% lebih besar daripada ventilasi

paru-paru yang sesungguhnya selama latihan

maksimum. Keadaan ini menyediakan suatu

elemen keamanan bagi atlet, memberi

ventilasi tambahan yang dapat digunakan

pada kondisi seperti :

1. Latihan pada tempat yang sangat tinggi.

Page 56: fisiologi olahraga

5656

2. Latihan pada kondisi yang sangat panas.

3. Abnormalitas sistem pernafasan.

Hal yang penting adalah bahwa sistem

pernafasan secara normal, bukanlah faktor

pembatas utama pengangkutan oksigen ke

dalam otot selama metabolisme aerob otot

maksimum. Kita akan melihat secara singkat

bahwa kemampuan jantung untuk memompa

darah ke otot merupakan faktor pembatas

yang lebih besar.