fisio2

download fisio2

of 10

description

a

Transcript of fisio2

1

Laporan Praktikum FisiologiPeredaran Darah TepiKELOMPOK A7

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Tahun Ajaran 2010/2011

Daftar Presensi Kehadiran Anggota Kelompok

Ketua Kelompok

:

Marvelius Liandry (102010008)

..........................Anggota Kelompok

:Veresa Chintya (102010013)

..........................

Nicholas Wijayanto (102010021)

..........................Sari Prasili Suddin (102010029)

..........................

Theatania Trisna Yonathan (102010034)

..........................

Felisiana Kasman (102010042)

..........................Vonny Christy (102010050)

..........................Claudia Natalia Zachawerus (102010055)

..........................

Jasreena Kaur Sandal (102010362)

..........................1. Tujuan percobaan

tujuan percobaan ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peredaran darah manusia, serta pengaruh oklusi dan obstruktif pada peredaran darah.2. Alat-alat yang digunakan

Alat yang diperlukan:

1. Sfigmomanometer2. Waskom berisi air panas

3. Mistar3. Cara kerjaI. Peredaran darah vena

a. Pembuluh darah vena lengan bawah

1. Pilihlah sebagai orang percobaan seseorang dengan pembuluh vena lengan bawah yang terlihat jelas.

2. Perhatikan dengan seksama berbagai pembuluh darah vena di permukaan lengan bawah bagian voler orang percobaan tersebut.

3. Tekanlah salah satu vena di dekat siku dan perhatikanlah vena-vena yang mengembang.

4. Pilihlah di antara beberapa vena yang mengembang itu sebuah vena yang paling jelas tampak di permukaan dan cobalah mendorong darah di dalamnya kea rah perifer dengan perlahan-lahan.

5. Hentikanlah tekanan pada vena di dekat siku tadi dan tekanlah sekarang salah satu vena di dekat pergelangan tangan yang jelas terlihat mengembang.

6. Kosongkanlah sebagian vena yang mengembang tersebut dengan cara mendorong darah di dalamnya kea rah sentral melewati katup dan perhatikanlah bagian vena yang kosong itu.

7. Ulangi pengosongan seperti sub 6 di berbagai bagian pembuluh vena yang lain di lengan bawah bagian voler orang percobaan tersebut.8. Buatlah diagram pembuluh vena lengan bawah bagin voler dengan katup-katupnya sesuai dengan pengamatan saudara di atas.

b. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena1. Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara setinggi-tingginya dengan sikap lurus ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah.

2. Sesudah 1 menit, gerakkanlah kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke suatu tempat setingi jantung dan bandingkanlah warna kulit kedua telapak tangan saudara.

3. Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena kedua punggung tangan tersebut.

Catatlah hasil pengamatan saudara.

c. Waktu pengisian pembuluh darah vena1. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaan yang berbaring telentang.

2. Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan pompalah manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di bawah tekanan diastolik ( 50-60 mmhg) untuk membendung vena.

3. Catatlah lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung tangan orang percobaan.4. Ulangilah sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, gerakkanlah otot-otot lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya sebanyak 10 atau 20 kali.

5. Catatlah lama waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan vena seperti sub 3.d. Pengukuran tekanandarah vena dengan cara tak langsung (cara gartner)1. Orang percobaan berbaring telentang di meja praktikum dengan menggantungkan salah satu lengannya lurus ke bawah sehingga vena di punggung tangan tersebut terisi dan mengembang.

2. Angkatlah lengan orang percobaan tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan ke atas sehingga vena di punggung tangannya tepat mengosong.

3. Ukurlah jarak vertikal (dalam cm) antara vena yang mengosong di punggung tangan dan katup trucuspidalis jantung. Jarak ini menunjukkan besar tekanan darah vena punggung tangan dalam cm darah.

Letak katup tricuspidalis jantung:

Pada orang yang berbaring telengtang: kira-kira dipertengahan jarak antara meja dan sternum.

Pada orang yang berdiri: pada sternum di ruang interkostal ke-4

4. Ulangilah sub 1 sampai 3 dengan kedua tungkai prang percobaan diangkat setinggi-tingginya.

5. Ulangilah sub 1 sampai 3 pada orang percobaan melakukan tindakan valsalva.6. Ulangilah sub 1 sampai 3 pada orang percobaan yang sama tetapi pada sikap berdiri dengan kedua lengan tergantung ke bawah.

7. Terangkanlah hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran tekanan darah vena di atas.II. Peredaran darah kulit

a. Vasodilatasi aktif kapiler

1. Sediakan ember yang berisi air panas 45C.

2. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas orang percobaan.

3. Hentikanlah dengan tiba-tiba aliran darah (oklusi) dalam lengan orang percobaan tersebut dengan cara memompa manset secepat-cepatnya sampai 150-175 mmhg dan masukkanlah tangan serta setengah bagian lengan bawah ke dalam air panas 45C selama 3 menit.

4. Perhatikanlah perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.

5. Hentikanlah oklusi pada lengan orang percobaan tersebut dengan menghilangkan tekanan dalam manset.

6. Perhatikanlah sekarang perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.

b. Vasodilatasi pasif kapiler

1. Pasanglah sekrang manset sfigmomanometer pada lengan yang lain dan pompalah sampai 50-60 mmhg sehingga terjadi pembendungan (obstruksi).

2. Masukkanlah sekarang tangan serta setengah bagian lengan bawah itu ke dalam air panas 45C selama 3 menit. Kemudian keluarkanlah tangan dan lengan itu dari air panas dan perhatikanlah perubahan warna bagian kulit yang dimasukkan ke dalam air panas.

3. Hilangkanlah tekanan di dalam manset dan perhatikanlah perubahan warna kulit.4. Hasil pemeriksaan/percobaanI. Peredaran darah vena

a. Pembuluh dara vena lengan bawah (OP: Martin)

(dilampirkan)b. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena (OP: Lady)Lengan menggantungLengan diangkat

Warna kulitKemerahanPutih

Pengembangan venaVena mengembangVena mengempis

c. Waktu pengisian pembuluh darah vena (OP: Lady)

Tanpa melakukan gerakan: 2 menit 10 detik

Dengan gerakan

: 15 detik

d. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara gartner) (OP: Lady)

Lengan diangkat: 40 cmh2o

Tungkai diangkat: 43 cmh2o

Tindakan valsalva: 41 cmh2o

Berdiri

: 42 cmh2oII. Peredaran darah kulit.

a. Vasodilatasi aktif kapiler

Warna kulit tangan dan lengan bawah

Saat oklusi

: kulit berwarna biru

Setelah penghentian oklusi: kulit berwarna merah.

b. Vasodilatasi pasif kapiler

Warna kulit tangan dan lengan bawah

Saat obstruksi

: kulit berwarna merah kehitaman

Setelah penghentian obstruksi: kulit berwarna merah5. PembahasanI. Peredaran darah vena

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh. Sistem vena melengkapi sirkuit sirkulasi. Darah meninggalkan jaringan kapiler memasuki sistem vena untuk dibawa kembali ke jantung. Vena memiliki jari-jari besar, sehingga resistensi mereka terhadap aliran rendah. Selain itu, karena luas potongan melintang total pada sistem vena secara bertahap berkurang, karena vena-vena yang lebih kecil berkonvergensi menjadi vena yang lebih besar tetapi lebih sedikit, kecepatan aliran darah meningkat pada saat darah mendekati jantung. Selain berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke jantung, vena-vena sistemik juga berfungsi sebagai reservoir darah. Karena kapasitas penyimpanan mereka, vena-vena sering disebut sebagai kapasitas pembuluh. Vena memiliki dinding yang jauh lebih tipis dengan otot polos yang lebih sedikit daripada arteri. Juga, tidak seperti otot polos arteriol, otot polos vena kurang memiliki tonus miogenik inheren. Karena sifat-sifat ini, vena sangat mudah diregangkan dan kurang memiliki kemampuan recoil elastis. Vena mudah melebar untuk mengakomodasi tambahan volume darah hanya dengan menimbulkan sedikit peningkatan tekanan vena. Arteri yang teregang akibat kelebihan darah akan kembali menciut karena adanya serat-serat elastik di dindingnya, sehingga darah terdorong ke depan. Vena-vena yang mendapat kelebihan pasokan darah hanya akan teregang untuk mengakomodasi darah tambahan itu tanpa kecenderungan menciut. Dengan cara ini vena berfungsi sebagai reservoir darah; yaitu, apabila kebutuhan akan darah rendah vena-vena dapat menyimpan darah ekstra sebagai cadangan karena sifat mereka yang mudah diregangkan.

Kapasotasi vena dapat dipengaruhi oleh tekanan pendorong dalam hal ini bisa diakibatkan oleh tekanan luar spignomanometer yang dipasang pada lengan (percobaan I). Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas vena dan memberi kontribusi, adalah:

1. Efek pompa jantung, yang lebih dikenal dengan pompa otot rangka, adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung sewaktu olahraga. Banyak pembuluh darah besar di ekstremitas terletak di antara otot-otot rangka sehingga pada saat otot-otot ini berkontraksi, mengakibatkan vena tertekan. Penekanan vena meningkatkan tekanan vena dan mempercepat aliran darah ke jantung. hal ini yang menyebabkan waktu pengisian pembuluh darah lebih cepat pada saat melakukan gerakan dibandingkan dengan tidak melakukan gerakan.2. Pernapasan, pada saat inspirasi, tekanan intrathorax turun, vena membesar, intratorax mengembang, kemudian menghisap darah dari dari extratorax. Sedangkan pada saat expirasi, tekanan intratorax naik, mengakibatkan aliran vena terhambat. Hal ini pula yang terjadi pada saat valsavah, expirasi menjadi kuat dengan glotis tertutup, dan mengakibatkan tekanan intratorax sangat tinggi, begitupun dengan aliran vena yang terhambat dan menyebabkan vena jugularis mengembang.

3. Faktor katup mencegah aliran membalik. Darah hanya dapat terdorong ke arah depan karena vena-vena besar diperlengkapi dengan katup-katup satu arah yang terdapat pada jarak 2 samapi 4 cm; katup ini memungkinkan darah bergerak ke depan ke arah jantung tetapi mencegah darah mengalir kembali ke jaringan. Berdasarkan hal ini, maka dapat diketahui mengapa adanya pengembangan pada vena yang ditekan ke arah perifer, dan pengempisan vena pada penekanan ke arah central.4. Faktor gaya berat (grafitasi), tekanan arteri lebih besar daripada tekanan vena, berarti vena lebih mudah terpengaruh pada grafitasi (mudah terjadi pooling darah). Katup pada vena juga berperan melawan efek grafitasi yang ditimbulkan pada posisi berdiri dengan membantu memperkecil aliran balik darah yang cenderung terjadi sewaktu seseorang berdiri dan untuk sementara waktu menunjang bagian kolom darah pada saat otot rangka berelaksasi. Sewaktu seseorang berbaring, gaya gravitasi bekerja secara merata, sehingga tidak perlu dipertimbangkan. Namun, waktu seseorang berdiri, efek grafitasi tidak merata. Selain tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung, pembuluh yang terletak di bawah jantung juga mendapat tekanan yang ditimbulkan oleh berat kolom darah dari jantung ke ketinggian pembuluh yang bersangkutan.II. Peredaran darah kulit

kapiler adalah pembuluh yang ideal untuk tempat pertukaran bahan-bahan antara darah dan jaringan. kapiler secara keseluruhan memiliki jumlah (total) luas potongan melintang yang sangat besar, resistensi yang dihasilkan oelh semua kapiler jauh lebih rendah daripada yang dihasilkan semua arteriol. karenannya, arteriol adalah pembuluh resistensi utama pada pohon vaskuler (berepran dalam resistensi perifer total). Dinding arteriol memiliki lapisan otot polos yang tebal yang banyak dipersarafi oleh serat saraf simpatis. Otot polosnya juga peka terhadap banyak perubahan kimiawi lokal dan terhadap beberapa hormon dalam sirkulasi. Lapisan otot polos berjalan sirkuler mengelilingi arteriol, sehingga apabila berkontraksi, lingkaran pembuluh (dan jari-jarinya) mengecil, dengan demikian resistensi meningkat dan aliran melalui pembuluh berkurang (disebut vasokonstriksi), dan sebaliknya disebut vasodilatasi, yang mengacu pada pembesaran lingkaran dan jari-jari pembuluh akibat melemasnya lapisan otot polos. Vasodiltasi menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran melalui pembuluh yang bersangkutan. Vasodilatasi dibagi 2, yaitu vasodilatasi aktif (terkait PO2) dan vasodilatasi pasif (terkait sistem mekanik). Adapun perlakuan yang dilakukan adalah dengan oklusi dan obstruktif pada lengan, dimana oklusi menghentikan darah menuju jantung, sedangkan obstruktif menghentikan seluruh jalan darah, baik dari arteri maupun vena. Hal ini yang menyebabkan adanya perubahan warna pada tangan dan lengan. Pada vasodilatasi aktif (perlakuan oklusi), darah arteri yang mengandung O2 (warna merah terang) menyebar ke lengan sedangkan darah yang mengandung CO2 (warna merah gelap) pada vena tidak dapat masuk ke jantung, adanya campurang antara darah yang mengandung O2 dan CO2 menyebabkan lengan berwarna kebiruan. Pada vasodilatasi pasif (perlakuan obstruktif), warna lenganpun kebiruan, hanya saja warnanya lebih gelap daripada perlakuan oklusi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya darah yang mengandung O2 yang masuk ke lengan serta tidak masuknya darah yang mengandung CO2 ke jantung.6. KesimpulanPeredaran darah dipengaruhi oleh tekanan pendorong, efek pompa jantung, pernapasan, katup pada vena, dan pengaruh grafitasi. selain itu, adanya perubahan suhu, warna pada permukaan kuliat disebabkan oleh terhambatnya aliran darah, baik yang akan disebarkan ke jaringan maupun di bawa kembali ke jantung.