Fishing Boat

8
KAPAL IKAN (FISHING BOAT) Dalam bidang perikanan, jenis kapal dipandang dari kegunaannya, dibedakan sbb : 1. Kapal penangkap ikan 2. Kapal pengolah ikan 3. Kapal yang tidak termasuk kedua di atas Yaitu : - Kapal pengangkut hasil tangkapan - Research and training vessel Selanjutnya kita hanya bicara perihal kapal penangkap ikan saja. Berdasarkan alat tangkapnya, dibedakan menjadi : 1. Kapal ikan yang memakai alat tombak 2. Kapal ikan yang memakai jaring (netting) 3. Kapal ikan yang memakai pancing Kapal ikan memakai alat tombak Yang termasuk jenis ini adalah kapal penangkap khusus untuk ikan paus. Kapal ini dilengkapi dengan alat tombak. Kapal yang memakai jaring (netting) Yang termasuk jenis ini adalah : 1. SEINER (PURSE SEINE) Kapal yang memakai jaring purse seine. Purse seine adalah bentuk jaring dapat melingkar yang mempunyai tali kerut yang melalui bagian bawah melewati yang melekat pada jaring bagian bawah yang dapat ditarik atau dikerutkan. Umumnya jaring diletakkan atau dikurungkan dari kapal di sekeliling kelompok ikan. Bagian dasar jaring ditarik atau dikerutkan tali kerutnya dan ikan berkumpul di dalam kantung kemudian jaring diangkat ke kapal. Pemakaian purse seine yang lebih efisien yaitu dengan menempatkan peratan, menggantikan peralatan tradisional dengan memakai jaring sintetis, mekanisasi, alat deteksi ikan, dan memperbaiki perencanaan kapal. Sistem penangkapan a. Two Boats System Dengan dua kapal. Merupakan sistem penangkapan dengan purse seine tertua dan pertama dibangun di Pantai Timur Amerika (East Coast of USA). Dalam sistem ini, dua perahu kecil (small seine boat) yang panjangnya 32-36 ft (9.75-11 m) yang dibawa oleh kapal yang lebih besar. Pada daerah-daerah yang banyak ikannya, perahu kecil diturunkan dengan masing-masing membawa setengah panjang dari jaring purse seine. Perahu tersebut bergerak bersamaan sehingga kumpulan ikan dilokalisir dan mulai memasang jaring. Perahu dalam operasinya meletakan jaring bergerak berlawanan melingkari kelompok ikan dan kemudian bertemu lagi. Jaring dikerutksn menggunakan purse linier yang

description

fishing boat

Transcript of Fishing Boat

  • KAPAL IKAN (FISHING BOAT)

    Dalam bidang perikanan, jenis kapal dipandang dari kegunaannya, dibedakan sbb :

    1. Kapal penangkap ikan

    2. Kapal pengolah ikan

    3. Kapal yang tidak termasuk kedua di atas

    Yaitu : - Kapal pengangkut hasil tangkapan

    - Research and training vessel

    Selanjutnya kita hanya bicara perihal kapal penangkap ikan saja.

    Berdasarkan alat tangkapnya, dibedakan menjadi :

    1. Kapal ikan yang memakai alat tombak

    2. Kapal ikan yang memakai jaring (netting)

    3. Kapal ikan yang memakai pancing

    Kapal ikan memakai alat tombak

    Yang termasuk jenis ini adalah kapal penangkap khusus untuk ikan paus. Kapal ini

    dilengkapi dengan alat tombak.

    Kapal yang memakai jaring (netting)

    Yang termasuk jenis ini adalah :

    1. SEINER (PURSE SEINE)

    Kapal yang memakai jaring purse seine. Purse seine adalah bentuk jaring dapat

    melingkar yang mempunyai tali kerut yang melalui bagian bawah melewati yang

    melekat pada jaring bagian bawah yang dapat ditarik atau dikerutkan.

    Umumnya jaring diletakkan atau dikurungkan dari kapal di sekeliling kelompok

    ikan.

    Bagian dasar jaring ditarik atau dikerutkan tali kerutnya dan ikan berkumpul di

    dalam kantung kemudian jaring diangkat ke kapal.

    Pemakaian purse seine yang lebih efisien yaitu dengan menempatkan peratan,

    menggantikan peralatan tradisional dengan memakai jaring sintetis, mekanisasi,

    alat deteksi ikan, dan memperbaiki perencanaan kapal.

    Sistem penangkapan

    a. Two Boats System

    Dengan dua kapal. Merupakan sistem penangkapan dengan purse seine

    tertua dan pertama dibangun di Pantai Timur Amerika (East Coast of

    USA). Dalam sistem ini, dua perahu kecil (small seine boat) yang

    panjangnya 32-36 ft (9.75-11 m) yang dibawa oleh kapal yang lebih besar.

    Pada daerah-daerah yang banyak ikannya, perahu kecil diturunkan

    dengan masing-masing membawa setengah panjang dari jaring purse

    seine. Perahu tersebut bergerak bersamaan sehingga kumpulan ikan

    dilokalisir dan mulai memasang jaring. Perahu dalam operasinya

    meletakan jaring bergerak berlawanan melingkari kelompok ikan dan

    kemudian bertemu lagi. Jaring dikerutksn menggunakan purse linier yang

  • ada di salah satu perahu atau di kedua perahu tersebut. Jaring kemudian

    ditarik masing-masing ujungnya oleh crane atau power block sehingga

    ikan berkumpul dan memutar untuk diangkat.

    Kesimpulan pemakaian 2 perahu kecil (1 perahu besar)

    1. Dapat memakai kapal yang besar yang memiliki kecepatan tinggi,

    lengkap dengan peralatannya.

    2. Perahu pukat yang kecil akan berlomba-lomba untuk mendapatkan

    kumpulan ikan, sedangkan untuk satu kapal yang besar pada saat

    membentangkan jaring akan mendapakan kesulitan untuk geraknya.

    3. Dengan dua prahu pukat yang kecil (seine boat) memungkinkan

    mengumpulkan cepat kumpulan ikan-ikan.

    4. Jaring dapat diangkat dengan cepat, sebab diangkat dari kedua ujung

    dengan bersamaan.

    Kekurangan

    1. Memakai crew yang banyak

    2. Dalam cuaca yang jelek sangat berbahaya memakai perahu-perahu

    kecil

    3. Panjang dan kedalaman (ukuran) jaring terbatas karena ruangan

    yang kecil pada small seine boat

    4. Pada perahu kecil tidak ada geladak yang khusus untuk tempat kerja

    5. Biasanya mempunyai beberapa jaring untuk cadangan, pada saat

    operasi hanya satu yang dipakai.

    b. One boat system

    Terdiri dari banyak macam seperti western system, portugis system,

    South Africa system, dll.

    Western one boat system

    Paling populer dan dipakai di beberapa tempat. Jaring dibawa oleh

    kapal induk yang berungsi juga sebagai kapal pengangkut ikan hasil

    tangkapan ke tempat pengolahan. Perahu kecil digunakan untuk

    mengelilingi kelompok ikan dengan membawa ujung tali dari jaring.

    Kemudian jaring ditarik oleh kapal induk.

    Keuntungan :

    1. Pengangkatan jaring dapat dipakai dengan sistem mekanis dengan

    powered block atau alat angkat yang tinggi

    2. Sedikit tenaga kerja

    3. Menggunakan kapal besar, keamanan terjamin

    4. Penangkapan ddan pengaturan jaring sangat efisien

    Kekurangan :

    1. Kapal besar yang terkadang tidak cocok untuk jenis ikan tertentu

    2. Jaring diangkat hanya dari satu ujung dan secara teoritis tidak secepat

    pengankatan dari kedua ujung. Kekurangan ini dapat dieliminasi

    karena pengangkatan jaring memakai powered block.

  • Pertimbangan-pertimbangan untuk merancang kapal :

    Hal terpenting dalam perancangan adalah jaring purse seine. Ini

    berarti pemilihan tipe jaring dan cara pengangkatan, cara pengambilan

    ikan, dan pembongkaran ikan. Di samping itu perlu dipertimbangkan

    apakah kapal tersebut membawa kapal pembantu.

    Dari pertimbangan di atas memungkinkan perencanaan secara umum.

    Garis-garis besar berikut adalah disarankan dalam pemilihan perencanaan

    :

    1. Pemilihan metode dari pemakaian jaring

    2. Rencana daerah

    3. Pemilihan sebaik mungkin atau badan kapal dengan hal-hal di atas,

    stabilitas yang cukup dan tahanan yang sekecil mungkin dan sarat yang

    teratas

    4. Lokasi dari penyimpanan ikan sedemikian rupa sehingga kapal tidak

    akan trim ke depan pada saat muatan penuh

    5. Pemilihan dari peralatan-peralatan :

    a. Alat angkat jaring

    b. Peralatan penyet dan tali penyeret

    c. Penanganan ikan atau cara mengangkat dari jaring

    6. Penyusunan / perencanaan bongkar ikan agar dapat dilakukan dengan

    mudah dan cepat

    7. Ruang-ruang akomodasi yang cukup memikat fisherman (anak buah

    kapal)

    Ukuran Kapal

    Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran kapal :

    1. Peraturan pemerintah

    Di negara tersebut untuk melindungi populasi ikan apabila

    penangkapannya melebihi batas ketentuan, harus diketahui pemerintah.

    Karena dapat merugikan perkembangan dan pertumbuhan jenis-jenis

    ikan tertentu.

    2. Jarak penangkapan

    Tergantung dari jenis ikan yang ditangkap. Adanya ruang tempat

    penyimpanan ikan yang besar. Untuk daerah tertentu, jaraknya ada yang

    10-20 mil laut dari pabrik pengolahan. Ukuran kapal ditentukan dari

    lama penangkapan ikan.

    3. Waktu menangkap

    Lamanya penangkapan ikan mempengaruhi ukuran kapal. Untuk kapal

    yang tiap hari melaut, ukuran lebih kecil dengan kapal yang sering

    berada di laut. Di mana harus ada ruang-ruang pendingin di kapal yang

    berarti menambah instalasi pendingin. Atau apakah kapal tersebut

    dilengkapi dengan kapal pengangkut yang mengambil hasil tangkapan

    dari kapal penangkap.

    4. Working Platform

    Geladak kerja dibagian belakang besarnya amat penting untuk tempat

    kerja crew kapal. Apakah kapal tersebut dilengkapi dengan 2 perahu

  • kecil. Apakah dipakai sistem mekanis untuk melayani jaringan atau

    dengan hanya tenaga fisik

    5. Penyediaan kapal pengangkut

    Apabila dipakai kapal pengangkut ikan untuk membawa hasil tangkapan

    ke pabrik, sehingga ukuran kapal dapat dikurangi.

    2. DRIFTER

    Kapal ikan dengan alat tangkap yang disebut drift-net. Drift-net adalah

    jaring yang berdiri dalam laut berderet panjang berpegangan pada pelampung

    berupa potongan gabus sepanjang tepi atas jaring. Drift-net merupakan sistem

    penangkap yang pasif. Artinya jaring tidak digerakkan, hanya didiamkan saja

    dan ikan yang menerjang jaring akan terangkut.

    Ada 2 tipe drift-net, yaitu untuk perairan dangkal dan perairan dalam.

    Untuk perairan dangkal, jaring berada di bawah tali penggulung dan untuk

    perairan dalam jaring berada di atas penggulung. Tiap deretan jaring terdiri dari

    100-120 potongan jaring, masing-masing panjangnya 21-28 m. panjang

    seharusnya adalah 2100-2650 m dengan lebar kurang lebih 13 m

    Keuntungan drift-net :

    1. Sangat efektif untuk jenis-jenis ikan yang mempunyai kecepatan renang

    besar.

    2. Tenaga mesin kapalnya dapat rendah, karena tidak perlu mengejar ikan,

    dapat sampai 80 PK (umumnya kapal ikan 150-180 PK).

    Kekurangannya :

    1. Merupakan sistem penangkapan ikan yang pasif, tidak mungkin digunakan

    untuk memburu ikan.

    2. Peralatan penangkap ikan mahal.

    Pemasangan jaring :

    Pemasangan 100 deret jaring memakan waktu 1-1,15 jam untuk jaring di

    perairan dangkal. Tali penarik dilepas lewat sebelah kanan, demikian juga

    jaringnya.

    Sedang untuk jaring periran dalam, tali penarik dilepas lewat bagian

    depan kapal, dari gudang tali melalui geladak terus ke forecastle. Setelah

    pemasangan jaring selesai, jaring dipegang atau dilewatkan melalui fair lead.

    Pengangkatan Jaring:

    Tali tarik diangkat, pengangkatan tersebut menyebabkan kapal bergerak

    lambat. Untuk menghilangkan keolengan karena angin yang kencang, kapal

    harus bergerak ke depan dengan lambat.

    Bow Rudder :

    Kapal pada waktu mengulur atau memasang jaring adalah sambil

    berjalan mundur perlahan. Maka dibutuhkan bow-rudder untuk mengarahkan

  • pada saat bergerak mundur. Rudder tersebut dapat diatur kedudukannya dari

    geladak dengan memakai tiller dibagian atas dari poros kemudi.

    Ruang di bawah geladak:

    Ruang ikan dibagi dalam sekat-sekat. Ukuran yang dipakai dalam

    ruangan tersebut adalah barrel. Tinggi barrel diukur antara papan penutupnya.

    Dutch barrel tingginya 2,4 ft (73 cm). Schoffish barrel tingginya 2,54 ft (77 cm).

    Ruang jaring panjangnya paling sedikit 5 frame spacing atau kurang lebih

    2,5 m. Gading-gadingnya ditutup atau dilapisi dengan kayu untuk menjaga agar

    jaring tidak kontak langsung dengan badan kapal.

    Lokasi dari ruang jaring ditentukan oleh lokasi bulkhead belakang ruang

    ikan. Gudang tali di belakang, dengan kapasitas paling sedikit 9 m3 dan di

    atasnya cukup kuat untuk menerima tali yang masuk lewat penarik. Lubang ke

    gudang tali berebentuk bulat dengan diameter 60 cmdan tinggi ambang minimal

    30 cm. Ruang ABK kapal lama terletak di depan ruang muat dan di belakang

    ruang mesin. Ruang depan berisi 12 orang dan di belakang 3 atau 4 orang.Untuk

    kapal sekarang, semua ABK diletakkan di belakang ruang mesin.

    Bentuk badan kapal :

    Kapal mempunyai sifat olah gerak yang baik pada saat mundur, kapal

    tidak boleh terlalu trim ke belakang. Jika kapal hanya bergerak lambat karena

    rudder depan.

    Bila bergerak menarik jaring sarat depan saratnya kecil. Jika tidak,

    bagian depan kapal akan membuat ombak dan jaring akan rusak.

    - Dutch Drifter

    Lpp = 25 - 30 m

    Draught forward = 2 2,2 m

    Draught after = 2,8 3 m

    Sarat depan tidak begitu tinggi, agar tidak merusak jaring bila angin bertiup.

    Tahun 1940, panjang kapal, LOA = 27 32 m dan lebarnya 6,5 m. Setelah

    perang dunia ke 2, drifter Lpp = 32 m lebarnya 6,5 m. Untuk trawler drifter,

    Lpp = 35 m lebarnya = 7,6 m.

    Untuk kapal-kapal yang direncakan dengan tugas utama dengan drift-net,

    lebarnya tidak boleh lebih dari 7 m. Tinggi drifter umumnya 3,15 m tetapi

    terkadang 3,5 m .

    Dari Rovrda (1957) :

    = 0.52-0.54

    = 0.73-0.8

    = 0.65-0.74

    = 0.83-0.86

    Rise of floor : 1-1.2 m

    Radius of bilge : 1,1 m

  • 3. GILL-NET FISHING

    Pada prinsipnya, tipe ini hampir sama dengan drift-net. Hanya saja, jaring ini

    memakai pemberat pada tepi bawah jaring dan dipotong di dasar. Contohnya gill-

    net yang dipakai di Great Lake (USA), panjang bervariasi antara 305 9150 m.

    Panjang tersebut dibagi dalam box, di mana setiap box berisi 305 610 m jaring

    dengan pelampung gabus dan pemberat timah hitam.

    Lebar jaring antara 1,5 m 1,8 m. Sepanjang bagian atas jaring dipasang

    pelampung alumunium atau plastik.

    Pelampung ukuran panjangnya 102 mm dan diameter 51 mm dan

    dipasang pada jarak 2,1 2,7 m. Berlawanan dengan pelampung dan dipasang

    timah hitam dengan berat 170 gr, yang kira-kira cukup untuk menenggelamkan

    jaring dan mengapung terhadap dasar. Timah hitam berbentuk silinder dengan

    panjang 102 mm dan berlubang di tengah.

    4. LONG LINE

    Kapal ini mempunyai ruang penyimpanan ikan dan tangki minyak yang besar. Di

    sekitar tahun 1941, ukuran terbesar kapal ini hanya 150 GT dengan jarak

    pelayaran 5000 mil. Namun, sekarang ukurannya mencapai 1900 GT dengan

    radius pelayaran 23000 mil.

    Ruang Muat :

    Ruang muat dibagi dalam 3-5 compartment di dalam kapal dengan ruang

    pendingin yang kecil, seperti combination craft, ruang muat dibagi-bagi dalam 6-

    12 small compartment untuk gudang es dan compartment yang besar untuk

    gudang ikan dengan storage factor 0.55 ton/m3. Untuk kapal flush deck, ruang

    muat kadang-kadang diletakan di belakang ruang mesin.

    Kapal untuk operasi sendirian :

    Ukuran yang terbaik adalah 250-350 GT. Kapal dengan ukuran di bawah

    300 GT adalah tipe flush deck (tanpa bangunan atas), sedang untuk yang >350 Gt

    sering mempunyai bangunan atas kimbul (poop) yang panjang. Memiliki kamar

    beku (freezer) terletak di bagian depan dari deck atau poop, tetapi kapasitas

    pendinginnya dari flush deck dibawa 4 ton per hari karena keterbatasan

    ruangan.

    Kapal induk

    Kapal dengan ukuran 1000 GT membawa satu atau lebih kapal penangkap yang diletakkan

    pada setiap sisi geladak. Kapal ini memiliki 2 derrick boom dan 4 unit winch

    dengan kapasitas 3-5 ton, gunanyauntuk mengangkut catcher (kapal

    penangkap).

  • Semua kapal induk memiliki poop yang panjang dan mesin terletak di

    belakang dengan ruang pembeku terletak di bagian depan kapal. Crew

    accommodation terletak di bagian belakang poop dan deck house. Catcher

    tersebut harus layak laut, stabilitas harus baik terutama pada saat beroperasi,

    periode oleng harus panjang, kecepatan kapal lebih dari 8 knots pada kondisi

    penuh dan memungkinkan membawa 200-250 set of line.

    Metacenter

    Tinggi metacenter:

    KB : 0.55 0.56 T

    BM Light condition : (0.085-0.09)B2/T

    BM full condition : (0.09-0.095)B2/T

    GM : 0.4 0.5 m (untuk kapal 250-350 GT)

    LCB : 0 8% Lpp di belakang midship

    KB/D : 0.87 0.89

    Fish room capacity

    Fish hold

    Tangki minyak

    Tangki air tawar

    Total volum ketiganya = 0.5 CN 50 [m3]

    Hubungan antara CN dengan fish hold of long liner

    CN < 3500 m3 (1200 GT)

    Fish room = 0.375 CN 100 m3

    CN>3500

    Fish room = 0.13 CN + 880 m3

    Kapasitas tangki :

    Air : (0.055 0.085) GT [m3]

    Minyak : (0.35 0.45) GT [m3]

    5. POLE AND LINE BOAT

    Kapal penangkap ikan dengan kail. Kapal jenis ini dibedakan dalam konstuksi,

    peralatan, dan instalasi tergantung spesies yang ditangkap. Ada 3 tipe, yakni :

    skipjack, rackeral, squid.

    Skipjack

    Terdapat beberapa orang masing-masing dengan satu pancing tanpa umpan.

  • Rackeral

    Tipe sama dengan skipjack, kecuali bahwa pelayarannya pendek dan crew yang

    lebih banyak. Kailnya menggunakan umpan , biasanya penangkapan dilaksanakan

    pada malam hari dan memakai lampu karena ikan biasanya tertarik pada sinar dan

    akan menggigit mata kail. Alat penangkap terdiri dari galah, tali, dan mata kail.

    Galah panjangnya 1-2 m, tali terbuat dari benang sintetis yang panjangnya sama

    dengan panjang galah dengan satu mata kail. Karena bekerja pada malam hari,

    perlu adanya penerangan. Biasanya memakai 20 kW untuk kapal sedang, dan 10

    kW untuk kapal kecil.

    Squid

    Beroperasi di daerah pantai dengan ukuran 6-20 GT dengan motor 10 30 PK.

    Operasinya menggunakan senar pengikat, 3 buah lampu pada tiap sisi kapal. Crew

    biasanya 15 orang. Daerah operasi 2-4 mil dari pantai dengan kedalaman 25 135

    m dengan waktu 1-3 jam.

    Alat pancing ada 3 macam :

    1. Squid dekat permukaan

    2. Squid sedang

    3. Squid perairan dalam