Dari tabel di atas dapat dibuat suatu kesimpulan dengan menggunakan diagram fish bone yaitu sebagai berikut:

Gambar 7. Diagram Fish Bone

P1Jadwal kadang berbenturan dengan program Kesehatan Lingkungan lain di puskesmas,

Jadwal Kesling yang padat.

Belum adanya penyuluhan dan pelatihan kepada pemilik dan karyawan mengenai syarat sanitasi.

Salon tidak melaporkan operasi salon dan lolos pendataan.

Belum ada penyuluhan dan pelatihan kepada pemilik dan karyawan salon.

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang

pentingnya sanitasi beserta dampak yang timbul.

Kurangnya perilaku hidup bersih dari karyawan terhadap

kebersihan alat-alat yang digunakan dan kebersihan dari

tempat secara keseluruhan.

*Tidak terdapatnya sarana dan prasarana yang termasuk

dalam persyaratan sanitasi oleh seperti kamar WC, tempat

pembuangan sampah,alat pemadan kebakaran, dan P3K.

Letak salon di pinggir jalan mengundang bising dan debu

yang banyak.

MACHINE

P3

P2

MATERIAL

Tidak ada tindak lanjut pengawasan dari salon yang tidak memenuhi syarat.

cakupan TTU yang memenuhi syarat sanitasi di wilayah puskesmas Borobudur Januari-Disember 2011 sebanyak 62% sedangkan target Dinkes 80%.

Bangunan untuk Tempat-Tempat Umum (Salon) belum memenuhi syarat sanitasi.

PROSES

LINGKUNGAN

METHODE

Kurangnya SDM yang dapat membantu melakukan kunjungan/inspeksi langsung sehingga tidak dapat dicapai hasil yang optimal dan sesuai sasaran jumlah Tempat-TempatUmum (Salon).MONEY

MAN

INPUTBelum ada biaya khusus untuk pengadaan penyuluhan.

*Kurang optimalnya kunjungan dan

sosialisasi langsung oleh petugas.

*Tidak ada penyuluhan khusus bagi para

pemilik salon mengenai syarat sanitasi

salon sehat.