filterasi

7
IV. DATA PENGAMATAN KEL. VI Backwashing Qv = 212 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15 Ekspansi = 45,7 – 54,3 % Sampling (NTU) 84,8 3,06 2,89 1,78 Operasi filtrasi (air baku zeolit) Konsentras i (ppm) Qv (ml/menit) Sampling (menit) Effluen (NTU) Influen (NTU) Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata 50 684 10 20 1,7 1,8 1,75 3,6 3,7 3,65 990 10 20 2,0 1,8 1,9 1320 10 20 1,8 1,6 1,7 100 600 10 20 2,0 1,9 1,95 6,6 6,3 6,45 920 10 20 2,7 2,8 2,75 1360 10 20 2,8 3,2 3,0 KEL I Backwashing Qv = Waktu (menit) 0 5 10 15 Ekspansi = Sampling (NTU) 74,5 8,0 4,6 3,5 Operasi filtrasi (air baku CaCO 3 {limestone}) Konsentras i (ppm) Qv (ml/menit) Sampling (menit) Effluen (NTU) Influen (NTU) Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata 25 625 10 20 4,0 3,8 3,9 17,2 17,5 17,35 900 10 20 4,5 4,2 4,35 1300 10 20 5,2 4,6 4,9 75 625 10 20 2,2 2,0 2,1 17,4 17,4 900 10 20 3,0 2,9 2,95 1300 10 20 3,7 4,5 4,1 KEL II Backwashing Qv = 175 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15 Ekspansi = 45,5 % Sampling (NTU) 62,2 2,9 2,8 1,6 Operasi filtrasi (air baku bentonit) Konsentra si (ppm) Qv (ml/menit ) Samplin g (menit) Effluen (NTU) Influen (NTU) Duplo Rata- rata Duplo Rata- rata

description

kjhk

Transcript of filterasi

Page 1: filterasi

IV. DATA PENGAMATANKEL. VI Backwashing

Qv = 212 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15Ekspansi = 45,7 – 54,3 % Sampling (NTU) 84,8 3,06 2,89 1,78

Operasi filtrasi (air baku zeolit)Konsentrasi

(ppm)Qv (ml/menit) Sampling

(menit)Effluen (NTU) Influen (NTU)

Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

50

6841020

1,71,8 1,75 3,6

3,73,65

9901020

2,01,8 1,9

13201020

1,81,6 1,7

100

6001020

2,01,9 1,95 6,6

6,36,45

9201020

2,72,8 2,75

13601020

2,83,2 3,0

KEL I Backwashing

Qv = Waktu (menit) 0 5 10 15Ekspansi = Sampling (NTU) 74,5 8,0 4,6 3,5

Operasi filtrasi (air baku CaCO3 {limestone})Konsentrasi

(ppm)Qv (ml/menit) Sampling

(menit)Effluen (NTU) Influen (NTU)

Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

25

625 1020

4,03,8 3,9 17,2

17,517,35

9001020

4,54,2 4,35

13001020

5,24,6 4,9

75

6251020

2,22,0 2,1

17,4 17,4900

1020

3,02,9 2,95

1300 1020

3,74,5 4,1

KEL II Backwashing

Qv = 175 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15Ekspansi = 45,5 % Sampling (NTU) 62,2 2,9 2,8 1,6

Operasi filtrasi (air baku bentonit)Konsentrasi

(ppm)Qv

(ml/menit)Sampling(menit)

Effluen (NTU) Influen (NTU)Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

25

6251020

2,01,6

1,83,2

8,86,0

9001020

1,82,1

1,95

13001020

2,12,2

2,15

75

6251020

3,23,4

3,37,8

17,312,55

9001020

4,04,0

4,0

130010 5,1

4,7

Page 2: filterasi

20 4,3KEL III Backwashing

Qv = 111,11 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15Ekspansi = 34,52% Sampling (NTU) 183,1 9,0 1,4 1,0

Operasi filtrasi (air baku bentonit)Konsentrasi

(ppm)Qv

(ml/menit)Sampling(menit)

Effluen (NTU) Influen (NTU)Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

50

6301020

0,91,0

0,9510,5

10,410,45

9001020

1,00,7

0,85

13201020

1,00,7

0,85

100

6301020

1,21,2

1,213,1

13,613,35

9001020

1,31,5

1,4

13201020

1,61,3

1,45

KEL V Backwashing

Qv = 93,3 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15

Ekspansi = 14,28% Sampling (NTU) 60,8 1,72 1,65 1,60 Operasi filtrasi (air baku zeolit)

Konsentrasi(ppm)

Qv (ml/menit)

Sampling(menit)

Effluen (NTU) Influen (NTU)Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

25

6201020

1,371,40

1,3852,99

2,952,97

8501020

1,341,30

1,32

13301020

1,581,40

1,59

75

6301020

1,481,48

1,486,17

5,886,025

8401020

1,521,95

1,735

12701020

1,831,77

1,8

KEL VII Backwashing

Qv = 18,21 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15

Ekspansi = 50% Sampling (NTU) 66,5 47,3 21,0 Operasi filtrasi (air baku CaCO3 {limestone})

Konsentrasi(ppm)

Qv (ml/menit)

Sampling(menit)

Effluen (NTU) Influen (NTU)Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

20

6251020

3,43,2

3,325,3

47,736,5

9001020

2,81,8

2,3

13001020

1,40,8

1,1

100

6251020

5,95,8

5,8514,8

18,216,5

9001020

5,55,0

5,25

Page 3: filterasi

13001020

3,92,3

3,1

KEL VIII Backwashing

Qv = 250 ml/dt Waktu (menit) 0 5 10 15

Ekspansi = 23,88 % Sampling (NTU) 69,6 1,2 1,2 1,3

Oerasi filtrasi (air baku bentonit + zeolit + CaCO3 )Konsentrasi

(ppm)Qv

(ml/menit)Sampling(menit)

Effluen (NTU) Influen (NTU)Duplo Rata-rata Duplo Rata-rata

25

6201020

1,61,6

1,62,1

1,81,95

9201020

1,21,3

1,25

12601020

1,31,2

1,25

75

6401020

1,41,5

1,453,5

4,23,85

9001020

1,61,7

1,65

13401020

2,12,0

2,05

V. PEMBAHASAN

Filtrasi ialah suatu operasi yang merupakan kombinasi dari 3 operasi kecil yakni skimming, sedimentasi dan

kontak antara permukaan dimana proses ini bertujuan untuk memindahkan zat-zat tersuspensi di dalam air ke dalam rongga-

rongga dan permukaan medium filter. Biasanya dalam pengolahan air, filtrasi merupakan tahap akhir yang dilakukan

kecuali adanya perlakuan lain dimana adanya pengolahan air ini bertujuan untuk menyajikan air yang bersih, aman dan

sesuai untuk berbagai kebutuhan manusia.

Skema contoh suatu pengolahan air (dari air permukaan) :

Praktikum filtrasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap hasil operasi filtrasi, dalam hal ini berkaitan

dengan nilai kekeruhan, dengan menggunakan variasi laju alir air baku dan jenis air baku yang digunakan.

Proses filtrasi ini dilakukan dengan mengalirkan air baku superficial di atas unggun butiran. Unggun butiran yang

digunakan ialah pasir kwarsa karena penggunaan media filter ini memiliki kelebihan dibanding yang lainnya dalam hal

tahan lama meskipun berkali-kali dipakai. Proses filtrasi melewati unggun butiran ini biasanya diterapkan untuk mengurangi

kandungan padatan tersuspensi yang tidak bisa terpisahkan dalam proses pengendapan atau sedimentasi.

Selain itu proses filtrasi dalam unggun ini berlangsung selama kadar padatan tersuspensi air baku keluaran unggun

masih memenuhi baku mutunya. Proses yang terjadi di dalam unggun ini melibatkan mekanisme yang kompleks yang

Sedimentasi primer

Air baku Koagulasi & flokulasi

Sedimentasi sekunder

filtrasi

Air jernihtreatment lain sesuai kegunaan

Produk air telah memenuhi syarat sesuai kegunaan

Page 4: filterasi

meliputi straining (rintangan), interception, impaction (tumbuhan), sedimentation (pengendapan) dan absorption

(penyerapan permukaan) yang dapat dilihat pada gambar pada halaman berikut ini :

Percobaan yang dilakukan meliputi :

Backwashing

Tujuan dilakukan backwashing ini untuk memisahkan padatan tersuspensi yang terakumulasi dalam unggun

butiran. Perlakuan ini dilakukan jika kualitas keluaran mempunyai kadar padatan tersuspensi yang meningkat dan

melebihi nilai baku mutunya dimana kekeruhan akhir sama dengan kekeruhan awal atau lebih besar maka unggun

tersebut sudah jenuh atau mencapai kondisi breakthrough.

Dalam suatu kurva dapat digambarkan

Kekeruhan

(NTU)

waktu (jam)

Pengaruh hasil analisa kekeruhan pada waktu backwashing dari hasil praktikum tiap kelompok pada prinsipnya

didapat semakin lama waktu operasi pencucian balik, kekeruhan yang dihasilkan semakin kecil atau semakin

bersih karena semakin banyak padatan tersuspensi yang terambil pada waktu dialirkan air bersih dari bawah

unggun yang sebelumnya terakumulasi dalam unggun filter.

Tahap operasi filtrasi

Percobaan kedua yakni proses filtrasi dilakukan setelah tahap backwashing selesai dilakukan. Ada beberapa variasi

yang digunakan pada tahap filtrasi diantaranya :

1. Laju alir air baku

Dari analisa hasil percobaan beberapa kelompok terdapat bahwa semakin besar laju alir air baku, nilai

kekeruhannya semakin tinggi. Hal ini menandakan bahwa waktu tinggal air baku di dalam media filter lebih

cepat jadi masih ada padatan tersuspensi dalam air baku yang lolos sehingga berpengaruh pada hasil

filtrasinya.

Dari hasil ini dapat ditentukan berapa besarnya laju optimum yang sesuai pada operasi filtrasi yakni pada

kondisi di bawah laju alir paling kecil.

Tetapi ada beberapa kelompok yang hasil operasi filtrasinya diperoleh kekeruhan tidak berbanding lurus

dengan laju alir dimana perolehannya naik turun. Contohnya kelompok V yakni pada konsentrasi 25 ppm, laju

optimumnya pada Qv = 850 ml/menit.

1,32

breakthrough

Kekeruhan (NTU)

Qv (lt/menit)

Page 5: filterasi

620 850 1330

Selain itu ada kelompok yang dalam operasinya semakin tinggi laju alir baku semakin kecil kekeruhannya. Hal

ini dapat disebabkan pada waktu pemompaan, padatan tersuspensi dalam air baku mengendap sebelum masuk

proses filtrasi (reaktor) sehingga air baku yang masuk sudah jernih dari sebelumnya.

2. Jenis air baku

o Variasi ini dilihat dari konsentrasi air baku yang dipakai.

Analisa yang didapat tiap hasil percobaan bahwa semakin besar konsentrasi atau prosentasi air baku yang

dipakai nilai kekeruhan optimumnya semakin besar pula. Contohnya pada percobaan yang kami lakukan

dengan bahan pembentuk suspensinya zeolit didapat pada konsentrasi 50 ppm dengan influennya = 3,65

NTU, nilai kekeruhan effluennya lebih rendah dari pada konsentrasi 100 ppm untuk tiap laju alir yang

sama (lebih kurang). Hal ini menandakan bahwa pemindahan padatan tersuspensi dalam air baku ke

dalam media filter hanya sedikit untuk laju alir yang sama sehingga hasilnyapun berpengaruh terhadap

kekeruhan yang diperoleh.

Jadi, disini pengaruh konsentrasi terhadap nilai kekeruhan untuk laju alir yang sama mempengaruhi hasil

operasi filtrasi.

o Bahan pembentuk suspensi

Pada proses filtrasi dengan bahan pembentuk suspensi zeolit dibandingkan dengan bentonit, CaCO3

maupun campuran ketiganya, analisa kekeruhannya tidak dapat dibandingkan karena hasilnya berbeda-

beda. Hal ini dapat disebabkan pada waktu backwashing maupun operasi filtrasi yang berbeda-beda tiap

kelompok sehingga mempengaruhi terhadap hasil dari operasi filtrasi itu sendiri.

VI. KESIMPULAN

Dari hasil analisa percobaan yang kami lakukan dengan beberapa kelompok sebelumnya, bahwa pada proses

filtrasi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap hasil analisa kekeruhan, diantaranya :

1. Laju alir air baku

o Semakin tinggi laju alir air baku, waktu tinggal padatan tersuspensi dalam media filter semakin cepat,

semakin tinggi pula kekeruhannya.

o Semakin kecil laju alir air baku, waktu tinggal padatan tersuspensi dalam media filter semakin lama,

semakin kecil kekeruhan yang diperoleh.

2. Jenis Air baku

o Semakin tinggi konsentrasi padatan tersuspensi dalam air baku, semakin besar nilai kekeruhan yang

diperoleh untuk laju alir yang sama.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Bambang S, Ir. 2000. Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Modul II.

Endang SR, Ir. 2001. Jobsheet Praktikum Filtrasi.

___________ .2000. Modul Pengolahan Air Umpan Boiler.

Page 6: filterasi