Filsafat manusia

11
Ajaran Filsafat Arthur Schopenhauer Nama : Yosua Teguh Saputra Nim : 2014-71- 087 Dosen : Bpk. Mulyo Tugas : Online Filsafat Manusia

description

Ajaran Filsafat Arthur Schopenhauer

Transcript of Filsafat manusia

PowerPoint Presentation

Ajaran Filsafat Arthur Schopenhauer

Nama: Yosua Teguh Saputra

Nim : 2014-71- 087

Dosen : Bpk. Mulyo

Tugas : Online Filsafat Manusia

Biografi Arthur Schopenhauer

Arthur Schopenhauer lahir di Danzig (sekarang Gdask). Dia adalah putra dari Heinrich Floris Schopenhauer dan Johanna Schopenhauer. Kedua orang tuannya adalah keturunan orang kaya Jerman dan keluarga bangsawan. Keluarga Schopenhauer pindah ke Humburg ketika Kerajaan Prussia dikuasai Polish-Lithuanian Commonwealth kota Danzig tahun 1793. Tahun 1805, ayah Schopenhauer bunuh diri. Setelah itu, ibu Schopenhauer, Johanna pindah ke Weimar, yang kemudian menjadi pusat literatur Jerman. Kepergiannya ke sana untuk melanjutkan karirnya sebagai penulis. Setahun kemudian, Schopenhauer meninggalkan bisnis keluarganya yang ada di Humburg. Dia pergi ke Weimar dan tinggal dengan ibunya.

Pendidikan Arthur Schopenhauer

Schopenhauer memulai studinya di University of Gottingen pada tahun 1809. Dia mengambil bidang kedokteran, kemudian bidang filsafat. Dia belajar dibawah bimbingan Gottlob Ernest Schulze, seorang skeptical philosopher yang menulis buku Aenesdemus. Schopenhauer mengenal pemikiran Plato dan Imannuel Kant melalui Schulze. Setelah melewati masa studinya di Gottingen, Schopenhauer kemudian mendaftarkan diri di University of Berlin. Disana dia di ajarkan oleh seorang filsuf terkemuka Johann Gottlieb Fiechte dan Friedrich Schleimacher seorang teolog. Pada umur 25 tahun (1813), Schopenhauer berhasil menyelesaikan disertasinya yang berjudul The Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason. Ia menyampaikan disertasinya di University of Jena dan kemudian Schopenhauer dianugerahi gelar doktor filsafat in absentia.

Lanjutan...

Pada tahun 1814, Schopenhauer memulai pekerjaannya sebagai penulis dengan judul bukunya The World as Will and Representation (Die Welt als Wille und Vorstellung), Dunia sebagai Kehendak dan Gagasan. Dia menyelesaikannya pada tahun 1818 dan menerbitkannya setahun kemudian. Pada tahun 1820 Schopenhauer menjadi dosen di Universitas Berlin. Dia menjadwalkan untuk memberikan kuliah yang sama dengan pemikiran filsuf terkenal G. W. F. Hegel. Schopenhauer menyebutnya sebagai clumsy charlata. Namun, hanya lima orang yang berminat mengikuti kuliahnya dan dia pun di keluarkan dari akademi tersebut.

Lanjutan...

Pada tahun 1813, wabah kolera menyerang Berlin dan Schopenhauer tinggal di kota itu. Schopenhauer pun menetap di Frankfrut tahun 1833. Pada saat itu, dia telah berusia dua puluh tujuh tahun. dia tinggal sendirian di Frankfrut, kecuali dengan binatang kesangannya Atman dan Butz. Karyanya berupa pemikiran yang paling menonjol di sepanjang hidupnya adalah Senilia. Judul ini diterbitkan sebagai penghargaan kepadanya. Schopenhauer mempunyai sebuah undang-undang yang kuat. Pemikiran Schopenhauer banyak dipengaruhi oleh pandangan Buddha dan filsuf Imanuel Kant. Kekagumannya kepada keduanya itu ama besar. Hal ini terlihat dari ruang kerjanya dipasang dengan kedua patung tokoh tersebut.

Akhir Hidup Arthur Schopenhauer

Pada tahun 1860, keadaannya mulai memburuk. Dia pun meninggal pada 21 September 1860 karena gagal jantung ketika duduk di bangku sekitar rumahnya. Dia meninggal pada usia yang ketujuh puluh dua tahun.

Filsafat Keinginan

Schopenhauer memberikan fokus kepada investigasinya terhadap motivasi seseorang. Sebelumnya, filsuf terkemuka Hegel telah mempopulerkan konsep Zeitgeist, ide bahwa masyarakat terdiri atas kesadaran akan kolektifitas yang digerakkan di dalam sebuah arah yang jelas. Schopenhauer memfokuskan diri untuk membaca tulisan-tulisan dua filsuf terkemuka pada masa kuliahnya, yaitu Hegel dan Kant. Schopenhauer sendiri mengkritik optimisme logika yang dijelaskan oleh kedua filsuf terkemuka tersebut dan kepercayaan mereka bahwa manusia hanya didorong oleh keinginan dasar sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang diarahkan kepada seluruh manusia.

Lanjutan...

Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa keinginan manusia adalah sia-sia, tidak logika, tanpa pengarahan dan dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan manusia di dunia. Schopenhauer berpendapat bahwa keinginan adalah sebuah keberadaan metafisikal yang mengontrol tindak hanya tindakan-tindakan individual, agent, tetapi khususnya seluruh fenomena yang bisa diamati. Keinginan yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan yang disebut dengan Kant dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri.

Lanjutan...

Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah penderitaan. Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak untuk membantu orang menderita. Ajaran Schopenhauer menolak kehendak untuk hidup dan segala manifestasinya, namun ia sendiri takut dengan kematian. I'AM STAYING HERE

Keputusan dan Hukum

Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan. Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan dengan berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil memiliki alasan atau dasar. Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas lagi bagi si pemilihnya. Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa akibat dalam sebuah keputusan. Segala tindakan yang dilakukan seseorang merupakan kebutuhan dan tanggung jawabnya. Segala kebutuhan dan tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir dan bersifat kekal. Schopenhauer juga menegaskan jika tidak ada keinginan bebas, haruskah kejahatan dihukum?

Pengaruh

Kendatipun demikian, pengaruh Scopenhauer dalam perkembangan pemikiran selanjutnya cukup besar. Ia membuka jalan bagi orang suatu psikologi tentang alam bawah sadar ala Freud. Pemikiran Schopenhauer tentang kehendak untuk hidup di kemudian hari mempengaruhi filsafat Nietzsche tentang kehendak untuk berkuasa (Der Wille zur Macht)'. Setengah abad kemudian, ajaran Schopenhauer ini memberikan inspirasi pada filsafat hidup (Vitalisme), misalnya pada pemikiran Henry Bergson (1859-1941). Selain itu, ia menghidupkan perhatian dan minat orang Barat pada studi kesustraan dan agama-agama Timur, terkhusus Buddhisme.