FILSAFAT KETUHANAN
-
Author
tita-nescafe -
Category
Documents
-
view
208 -
download
26
Embed Size (px)
description
Transcript of FILSAFAT KETUHANAN
FILSAFAT KETUHANAN
1.1 Pengertian Tuhan
Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat la ilaaha illa Allah. Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu tidak ada Tuhan, kemudian baru diikuti dengan penegasan melainkan Allah. Hal itu berarti bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan terlebih dahulu, sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah.
442.2 Proses Pencarian Manusia Tentang Tuhan
8a. Melalui Proses Filsafat
b. Melalui Proses Tektualc. Melalui Proses Intuitif2.1 Manusia Membutuhkan Tuhan
Beberapa hal yang menjadi alasan utama mengapa manusia membutuhkan Tuhan adalah:Kemampuan manusia terbatas, baik untuk memenuhi kebutuhan akan dirinya sendiri maupun untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain.Manusia membutuhkan tempat berlindung, disaat terpojok akan keamanan diri manusia akan selalu berusaha mencari tempat teraman bagi dirinya. Dan saat tidak ada satupun manusia yang dapat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi dirinya, maka hanya Tuhanlah yang dapat melindunginya dan menjadikannya aman.Manusia butuh penolong, sama halnya ketika manusia butuh perlindungan..Manusia butuh pengontrol, saat manusia mulai tersesat akan tingkahnya yang membawanya akan kehancuran hidup, Tuhan senantiasa memberikan peringatan-peringatan yang membantunya untuk kembali ke jalan yang lurus.Manusia butuh penghargaan dan tiada penghargaan yang lebih besar kecuali saat saat kita merasa dekat dengan Tuhan, karena dekat dengan-Nya berarti membawa berkah dan rizki bagi hidup manusia itu sendiri.Manusia terlahir dengan memiliki fitrah ketuhanan (mono religius) yang tidak bisa melepaskan kebutuhan akan adanya Tuhan dalam dirinya.
7d. Tauhid Sifatiyah
Pengertian tauhid sifatiyah adalah penetapan dan pengakuan yang kokoh atas nama-nama dan sifat-sifat Allah yang luhur berdasarkan petunjuk Allah dalam al-Quran dan petunjuk Rasulullah saw dalam sunnahnya.Menurut Yunahar Ilyas, ada dua metode keimanan dalam tauhid sifatiyah,yaitu metode itsbat (menetapkan) dannafyu (mengingkari).Sehubungan dengan tauhid sifatiyah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara lebih khusus, yaitu:Janganlah memberi nama Allah swt dengan nama-nama yang tidak disebutkan di dalam al-Quran dan Sunnah. Lihat QS al-araf (7): 180Janganlah menyamakan (tamtsil), atau memiripkan (tasybih) Zat Allah swt,sifat-sifat dan afal (perbuatan)-Nya dengan makhluk manapun. Mengimani al-Asma wa al-shifat bagi Allah harus apa adanya tanpa menanyakan atau mempertanyakan bagaimananya (kaifiyat).Di samping istilah al-Asma al-husna ada lagi istilah ismullah al-azam yaitu nama-nama allah swt yang dirangkai dalam doa. Rasulullah saw mengatakan bahwa siapa yang berdoa dengan ismullah al-azam, doanya akan dikabulkan, permintaanya akan diperkenankan (HR. Abu Daud, Tirmizi, Nasai, dan Ibnu majah)
21a. Melalui Proses Filsafat Dalam proses ini manusia biasanya menggunakan pemikiran dan ilmu pengetahuan yang dia miliki tentang Tuhan.Pemikiran awal dimana dapat dilihat melalui proses penciptaan alam semesta beserta segala isinya. Tuhan mulai diakui keberadaannya ketika manusia mulai dapat berpikir melalui logikanya. Ilmu pengetahuan pun mulai menjadi salah satu proses pencarian akan keberadaan Tuhan, dimana semua penelitian yang dilakukan tidak pernah didapatkan alasan awal mula. Hal ini semakin membuktikan bahwa sesungguhnya selalu ada sesuatu yang mengatur seluruh hal ini.
9b. Melalui Proses Tektual
Proses ini mengandalkan kebenaran-kebenaran yang ditulis dalam kitab Allah dan dalil-dalil yang membenarkan keberadaan-Nya. Keberadaan-Nya mulai disadari ketika satu persatu kejadian yang disebut dan dituliskan di dalam kitab Allah dapat terbukti secara nyata.Dalam proses juga ini juga arena otak atau daya pikir manusia menjadi berkembang dan mulai menanamkan kepercayaan akan kehadiran Tuhan.
10Menu Awal3.Tuhan dalam Konsep Islam (tauhid) dan ruang lingkupnya123.1 Pengertian Tauhid
3.2 Tuhan Dalam Konsep Islam
3.3 Ruang Lingkup Dalam Ilmu Tauhid
4.CARA MENTAUHIDKAN ALLAH
Mengenai cara mentauhidkan Allah dalam kehidupan, maka kita mesti merangkum dua aspek, yaitu:1. Aspek Nazari (ilmu dan kefahaman) yaitu kita mengetahui dan memahami dalam hidup kita bahwa Allah lah satu-satunya Tuhan, tiada tuhan melainkanNya, tuhan yang memiliki nama-nama yang indah (al-Asma al-Husna) dan segala sifat kesempurnaan2. Aspek Amali yaitu kita mentauhidkan Allah secara praktik maksudnya dengan kita menyembah Allah (yakni beribadah kepadaNya), tidak mensyirikkanNya dan kita mentaati segala perintahNya karena ketaatan juga termasuk dalam pengertian ibadah.
1616
5.TIGA SEBUTAN ILMU TAUHID DAN NILAI YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA
17a.Tauhid Rububiyahb. Tauhid Mulkiyahc. Tauhid Uluhiyahd. Tauhid Sifatiyah
Thank you for attention 2223