Filsafat ilmu context of discovery dan justification

15
KELOMPOK 7 1.MERINDA 2.WAHYU JATININGSIH 3.AHMAD AWAL

Transcript of Filsafat ilmu context of discovery dan justification

KELOMPOK 7

1. MERINDA2. WAHYU JATININGSIH3. AHMAD AWAL

FILSAFAT ILMUCONTEXT OF

DISCOVERY and CONTEXT OF

JUSTIFICATION

FILSAFAT

Cara berpikir radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir untuk mengupas segala sesuatu sedalam-dalamnya untuk mencapai kebijaksanaan.

Filsafat mendasari semua ilmu pengetahuan:

1.Apa yang ingin diketahui (ontology)2.Bagaimana cara memperoleh ilmu

pengetahuan (Epistemology)3. Apa Nilai Kegunaan dari

pengetahuan tersebut (Axiology)

FILSAFAT ILMU

Merupakan cabang filsafat yang merefleksi, radikal dan integral mengenai hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.

UNSUR-UNSUR FILSAFAT SEBAGAI ILMU ( Abdul Kadir, 2001)

1. Kegiatan intelektual2. Mencari objek yang hakiki3. Objek segala fakta & gejala4. Dengan cara refleksi,

metodis,sistematis5. Untuk kebahagiaan manusia

FILSAFAT ILMU Merupakan penerusan dalam

pengembangan filsafat pengetahuan (epistemology). Filsafat ilmu adalah penyelidikan ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya (theory of science)

(Koento Wibisono,1994)

TUJUAN ILMU PENGETAHUAN

• Mencari dan memberi penjelasan dan pemahaman tentang masalah dan fenomena alam semesta

• Menjawab berbagai persoalan manusia• Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah

mencari kebenaran murni dan membebaskan rasa ingin tahu manusia

MASALAH DALAMILMU PENGETAHUAN

• ILMU PENGETAHUAN BEBAS NILAI agar : 1. Ilmu tidak bisa berkembang secara otonom 2. Tidak terjadi distorsi (tunduk pada ilmu

lain)Tetapi Ilmu Pengetahuan juga Bersifat Pragmatis

yaitu sesuatu yang memiliki nilai guna bagi kehidupan manusia

RELEVANSI MASALAH BEBAS NILAI DALAM ILMU PENGETAHUAN

BEBAS NILAI adalah tuntutan agar ilmu pengetahuan dikembangkan hanya berdasarkan pada ilmu pengetahuan saja, tidak memperhatikan nilai-nilai atau tujuan lain diluar ilmu pengetahuan.

KECENDERUNGAN DASAR DALAM MELIHAT TUJUAN ILMU PENGETAHUAN

• Kecenderungan Puritan –elitisTujuan akhir ilmu pengetahuan adalah demi ilmu pengetahuan itu sendiri, mencari kebenaran murni, memuaskan rasa ingin tahu manusia.Tanpa memperhatikan gunanya bagi kehidupan manusia.

• Kecenderungan PragmatisIlmu pengetahuan memang bertujuan untuk mencari kebenaran, namun juga penting untuk membantu memecahkan masalah manusia dan memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari

SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan CONTEXT OF JUSTIFICATION

• Context of DiscoveryMenyangkut konteks dimana ilmu pengetahuan ditemukan. Ilmu pengetahuan tidak terjadi/ditemukan/berlangsung vakum namun selalu ditemukan berkembang demi memecahkan persoalan-persoalan manusia. Ilmuwan termotivasi untuk melakukan kegiatan ilmiahnya bukan hanya mencari kebenaran murni, namun lebih luas dari itu yaitu memperhatikan faktor lain untuk mendorong lahirnya ilmu pengetahuan yang baru. (ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai)

SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan CONTEXT OF JUSTIFICATION

• Context of JustificationContext pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian & kegiatan ilmiah berdasarkan kategori dan kriteria yang murni ilmiah, menggunakan fakta dan keabsahan metode yang dipakai tanpa pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan (ilmu pengetahuan harus bebas nilai)

CONTOH KONFLIK CONTEXT OF DISCOVERY & CONTEXT OF JUSTIFICATION

Kasus “Kloning”• Menurut Context of Justification penemuan

teknik reproduksi buatan ini, sudah tepat jika dikaji secara ilmiah, eksistensinya sebagai hasil penelitian ilmiah tidak bisa diganggu gugat.

• Menurut Context Of Discovery Penemuan Kloning ini tidak perlu dilanjutkan lagi, karena hasilnya dianggap merendahkan martabat manusia/mengubah hakikat kemanusiaan