Film Radiografi

10
Film Radiografi Film radiografi adalah film yang digunakan sebagai tempat terciptanya gambar radiograf dalam ilmu radiologi. Pada pemeriksaan radiodiagnostik konvensional sangat memerlukan film radiografi, film ini merupakan alat yang dapat digunakan untuk mencatat gambaran secara permanen yang terbuat dari bahan – bahan khusus. Pembuatan film radiografi dilakukan dengan ketepatan dan prosedur kualitas yang tinggi, peralatan produksi yang digunakan harus bersih karena pengotoran atau kontaminasi walaupun hanya sedikit dapat mengurangi dan membatasi film sinar X yang menembus objek. Lapisan / Struktur Film Radiografi Struktur film sinar X: a. Dasar film (film base) Dasar film base terbuat dari polyester atau cellulose triacetate yang memiliki tebal 150-250 mm. Film base harus memiliki sifat – sifat yang dapat menunjang fungsinya sebagai bahan pendukung lapisan lainnya. Sifat – sifat tersebut adalah flexible, kuat, tidak mudah terbakar, berwarna bening atau jernih dan diberi warna biru untuk memudahkan dalam melihat lapisan halasi untuk mengurangi pantulan cahaya dari lapisan emulsi dan lapisan khusus yang berguna mengurangi cahaya dari satu

description

tulisan

Transcript of Film Radiografi

Page 1: Film Radiografi

Film Radiografi

Film radiografi adalah film yang digunakan sebagai tempat terciptanya gambar

radiograf dalam ilmu radiologi. Pada pemeriksaan radiodiagnostik konvensional

sangat memerlukan film radiografi, film ini merupakan alat yang dapat digunakan

untuk mencatat gambaran secara permanen yang terbuat dari bahan – bahan

khusus. Pembuatan film radiografi dilakukan dengan ketepatan dan prosedur

kualitas yang tinggi, peralatan produksi yang digunakan harus bersih karena

pengotoran atau kontaminasi walaupun hanya sedikit dapat mengurangi dan

membatasi film sinar X yang menembus objek.

Lapisan / Struktur Film RadiografiStruktur  film sinar X:

a. Dasar film (film base)

Dasar film base terbuat dari polyester atau cellulose triacetate

yang memiliki tebal 150-250 mm. Film base harus memiliki sifat –

sifat yang dapat menunjang fungsinya sebagai bahan pendukung

lapisan lainnya. Sifat – sifat tersebut adalah flexible, kuat, tidak mudah

terbakar, berwarna bening atau jernih dan diberi warna biru untuk

memudahkan dalam melihat lapisan halasi untuk mengurangi pantulan

cahaya dari lapisan emulsi dan lapisan khusus yang berguna

mengurangi cahaya dari satu screen yang menembus film menuju

screen lainnya yang dikenal dengan crossover effect

b. Lapisan perekat

Merupakan lapisan perekat antara film base dan lapisan emulsi.

Fungsinya adalah untuk mencegah adanya gelembung udara atau

perubahan bentuk mencegah adanya gelembung udara atau perubahan

bentuk film ketika diproses dalam cairan pengolahan film.

c. Galatin

Merupakan bahan yang sensitive terhadap foton atau cahaya

yang digunakan untuk merekam atau mencatat gambar atau film.

Terbuat dari perak Halide, seperti perak bromide ( AgBr ), perak lolida

( Agl ). Atom – atom dari krital perak iodobromida tersusun dalam

bentuk kisi – kisi kubus. Tiap kristalnya berisi efek dimana ion perak

Page 2: Film Radiografi

( Ag+ ) diletakkan dan bebas bergerak. Mobilitas ion inilah yang

berperan penting dalam pembentukan bayangan laten. Perak halide

tersebut dicampue dengan galatin. Galatin berasal dari matrik protein

kulit atau tulang binatang yang berfungsi untuk:

1. Menyerap air selama proses pengolahan film

2. Menjaga suspensi bromide

3. Mengikat film base dan film emulsi

4. Membantu mencegah rekobinasi ion bromide setelah terkena

eksposi (Robert and Smith, 1988)

Jenis Film Radiografi

Adapun jenis-jenis film sinar x terbagi atas:

1. Jenis film menurut lapisannya.

2. Jenis film menurut sensitivitasnya.

3. Jenis film menurut butir emulsi

a. Jenis film menurut lapisannya

1. Single Side

Single side adalah film sinar x dengan satu lapisan emulsi dimana lapisan perekat

dan lapisan emulsi dioleskan hanya pada satu sisi dasar film (base) saja. Karena

emulsi hanya pada satu sisi dari dasar film (base) setelah film diproses dan kering

terlihat film menjadi melengkung ke arah emulsi dan hal ini sangat mengganggu.

Untuk mencegah hal ini baik film yang flat atau datar dan rol diperlukan bahan

lain “gelatin” yang direkatkan pada sisi lain dasar yang sifatnya mengkerutan film

ke arah berlawanan bahan tersebut dikenal dengan non curl backing. 

Contoh dari film single side adalah mamography film. Pada awal dilakukannya

pemeriksaan mammografi yaitu menggunakan film dengan kaset non screen.

Dengan menggunakan kaset non screen pada pemeriksaan mammografi, radiasi

sinar-X yang setelah menembus obyek langsung menembus pada film tanpa

melewati intensifying screen terlebih dahulu. Untuk mendapatkan gambaran dari

mammae yang optimal dibutuhkan dosis radiasi yang tinggi. Namun kualitas

gambar dari gambaran mamae yang dihasilkan rendah.

Page 3: Film Radiografi

Pada tahun 1970 diperkenalkan oleh perusahaan Du Pont dan Kodak yaitu

penggunaan kombinasi film dan screen pada pemeriksaan mammografi. Film

yang digunakan untuk pemeriksaan mammografi adalah film yang single emulsi

dan kaset yang digunakan adalah kaset dengan single screen. Penggunaan jenis

film tertentu memiliki tujuan untuk kualitas gambaran yang di harapkan agar

dapat memberikan informasi mengenai keadaan suatu objek yang diperiksa,

sehingga membantu proses tindakan medis selanjutnya berdasarkan klinis

pemeriksaan. Mammografi merupakan pemeriksaan radiografi yang di lakukan

secara khusus untuk mendeteksi keadaan patologi dari organ payudara.

Penggunaan film pada mammografi berperan sebagai pencetak bayangan dengan

adanya perpindahan informasi dari sumber sinar – x hingga hasil berupa

gambaran sampai ke radiolog.

Gambar. Lapisan pada Film Single Side

2. Double Side

Double side adalah film sinar x dengan dua lapisan emulsi, dimana

lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan pada kedua sisi dari dasar

film (base). Beberapa keuntungan film Double Side :

Page 4: Film Radiografi

Gambar. Lapisan pada Film Double Side

Beberapa keuntungan film Double Side :

1. Meningkatkan kepekaan

Karena emulsi pada kedua permukaan dasar film, gambar

terjadi bersamaan pada dua lapis emulsi dan bila dilihat dengan

viewer kedua gambar bertumpuk menjadi satu, sehingga

penghitaman oleh atom perak juga menjadi dua kali.

Meningkatnya kepekaan dapat mengurangi waktu eksposi &

mengurangi kemungkinan pengaburan karena faktor

bergeraknya pasien, sehingga dapat mengurangi dosis

radiasinya juga.

2. Peningkatan nilai kontras

Kontras adalah perbedaan derajat hitam terhadap putih

(gelap terhadap terang). Dengan dua emulsi nilai kontras juga

menjadi dua kali dibanding dengan satu lapis emulsi.

b. Jenis Film Menurut Sensifitasnya

Salah satu perkembangan teknik radiografi yang sangat revolusioner dan dapat

mengurangi dosis radiasi pada pasien adalah ditemukan intesifying screen yang

tergantung dari jenis screen dan jenis film yang dipakai, dapat mengurangi dosis

radiasi sebesar faktor 15 – 500, dimana jenis intensifying rare earth screen

(gadolinium dan lanthanum) menunjukkan effisiensi dosis 3 sampai 5 kali lebih

baik dibanding dengan calcium tungstate screen. Adapun jenis film menurut

sensifitasnya

Page 5: Film Radiografi

1. Green Sensitivive

Green sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya hijau.

Green sensitive ini mempunyai kualitas yang bagus sehingga harganya pun relatif

mahal. Dampak lain dari penggunaan green screen adalah pengurangan

pemakaian faktor exposi, sehingga selain rendahnya dosis yang diterima pasien,

juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube menurun sehingga automatis akan

memperpanjang masa hidup / usia dari X-ray tube.

Gambar. Jenin Film Green Sensitive

2. Blue Sensitivie

Blue sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya biru. Blue

sensitive ini mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga harganya pun relatif

lebih murah. Dampak lain dari penggunaan blue sensitive adalah bertambahnya

pemakaian faktor exposi, sehingga selain tingginya dosis yang diterima pasien,

juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube meningkat sehingga automatis akan

memperpendek masa hidup / usia dari X-ray tube.

Page 6: Film Radiografi

Gambar. Jenis Film Blue Sensitive

c. Jenis Film Berdasarkan Butir Emulsi

Emulsi merupakan bahan film sinar-x yang rentan terhadap cahaya, yang bila

terkena cahaya / x-ray akan berubah dan membentuk warna hitam. Adapun jenis

film sinar x menurut butir emulsi dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Butir emulsi ukuran besar

Pada butir emulsi ukuran besar bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain)

pada emulsi berukuran besar.

Dengan ukuran butir perak halida yang besar, maka jarak antara butir perak halida

yang satu dengan yang lain lebih renggang. Hal ini mengakibatkan emulsi

mendapatkan sedikit cahaya karena cahaya lebih banyak yang diteruskan. Emulsi

jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang rendah tapi kecepatannya cepat

karena emulsi mendapatkan sedikit cahaya. 

Gambar. Butir emulsi ukuran besar

2. Butir emulsi ukuran sedang

Pada butir emulsi ukuran sedang bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain)

pada emulsi berukuran sedang. Dengan ukuran butir yang sedang ini maka sinar-x

/ cahaya yang menembus emulsi akan lebih sedikit karena banyak dihalangi

butiran perak halida yang jaraknya tidak terlalu renggang. Emulsi jenis ini

mempunyai sifat nilai kontras yang cukup tinggi tapi kecepatannya lebih lambat

karena emulsi mendapatkan cukup banyak cahaya.

Page 7: Film Radiografi

Gambar. Butir emulsi ukuran sedang

3. Butir emulsi ukuran kecil

Pada butir emulsi ukuran kecil bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain)

pada emulsi berukuran kecil. Dengan ukuran butir yang kecil mengakibatkan jarak

/ celah antara butir perak halida agak rapat. Sinar x / cahaya akan lebih banyak

mengenai butiran perak halida dan sedikit sinar yang diteruskan. Emulsi jenis ini

mempunyai sifat nilai kontras yang tinggi tapi kecepatannya lambat karena emulsi

mendapatkan banyak cahaya.

Gambar. Butir emulsi ukuran kecil