File

15
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Picky Eater Istilah picky eater memang belum begitu dikenal, namun terdapat beberapa definisi yang menjelaskan tentang picky eater, sebagai berikut: Picky eater adalah anak yang susah makan atau hanya suka makanan jenis tertentu saja” (Daniel , 2008: 40) “ Kesulitan makan (picky eater) adalah perilaku anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan, hingga sampai terserap di pencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu” (Judarwanto, 2006) Picky Eater adalah kesulitan makan dengan gejalanya yaitu; makan hanya sedikit, sulit untuk mencoba makanan baru, secara total menghindari beberapa jenis makanan, dan memiliki makanan yang sangat disukainya” (Carruth, B. R., & Jean Skinner, et al. 1998). Jadi dapat disimpulkan bahwa picky eater adalah kesulitan makan yang ditandai dengan menolak makan, neophobic, dan memiliki makanan yang sangat disukai. Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

description

sajkda

Transcript of File

  • BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Picky Eater

    Istilah picky eater memang belum begitu dikenal, namun terdapat beberapa

    definisi yang menjelaskan tentang picky eater, sebagai berikut:

    Picky eater adalah anak yang susah makan atau hanya suka makanan jenis tertentu

    saja (Daniel, 2008: 40)

    Kesulitan makan (picky eater) adalah perilaku anak tidak mau atau menolak untuk

    makan, atau mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan

    jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari

    membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan, hingga sampai terserap di

    pencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat

    tertentu (Judarwanto, 2006)

    Picky Eater adalah kesulitan makan dengan gejalanya yaitu; makan hanya sedikit,

    sulit untuk mencoba makanan baru, secara total menghindari beberapa jenis

    makanan, dan memiliki makanan yang sangat disukainya (Carruth, B. R., & Jean

    Skinner, et al. 1998).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa picky eater adalah kesulitan makan yang

    ditandai dengan menolak makan, neophobic, dan memiliki makanan yang sangat

    disukai.

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Picky Eater

    2.2.1 Nafsu makan

    Picky eaters pada anak yang disebabkan oleh hilangnya nafsu makan dapat

    terjadi mulai dari tingkat yang ringan hingga yang berat. Gejala ringan dapat berupa

    kurangnya nafsu makan, pada anak terlihat dari minum susu botol yang sering sisa,

    mengeluarkan atau menyembur-nyemburkan makanan, dan waktu minum ASI yang

    singkat, sedangkan gejala berat tampak dalam bentuk anak menutup mulutnya rapat-

    rapat atau menolak makan dan minum susu sama sekali (Judarwanto, 2006: 13).

    Hilangnya nafsu makan pada anak dapat terjadi karena gangguan saluran cerna,

    penyakit infeksi akut atau kronis, seperti TBC dan cacingan, alergi makanan dan

    sebagainya (Judarwanto, 2006).

    2.2.2 Kondisi Psikologis

    Terdapat banyak faktor psikologi yang memperngaruhi nafsu makan.

    Menurut Illingworth (dalam Tasmin, 2002 ) anak yang sedang merasa tidak

    bahagia, sedih, depresi atau merasa tidak nyaman dapat mengalami gangguan

    nafsu makan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mood ketika stress

    berperan pada rendahnya variasi makanan dan kecenderungan terhadap rasa manis

    (Greeno & Wing, 1994).

    2.2.3 Kondisi Fisik

    Kondisi fisik yang menyebabkan anak menjadi picky eater yaitu karena

    adanya keterbatasan fisik, terutama organ-organ pencernaannya. Keterbatasan fisik

    dapat ditandai dengan ketidaknormalan pada sistem saluran cerna, di antaranya yaitu

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • gangguan penyerapan atau gangguan enzim sehingga nutrisi tidak terserap dengan

    baik. Beberapa gangguan saluran cerna yang biasa dialami yaitu alergi makanan,

    celiac, reflux, kolik, pancreatic insufficiency, diare, hepatits, sirosis, bibir sumbing,

    dan sebagainya. Hal itu menyebabkan anak akan merasa tidak nyaman dan

    cenderung menolak makan sehingga menyebabkan resiko tinggi untuk gizi buruk

    (Dorfmann, 2008; Judarwanto, 2006:7).

    2.2.4 Interaksi Ibu-Anak

    Interaksi ibu dan anak merupakan hal penting dalam proses makan. Interaksi

    yang positif seperti kontak mata, komunikasi dua arah, pujian, dan sentuhan, dan

    interaksi negatif seperti memaksa makan, membujuk, mengancam, dan perilaku yang

    mengganggu anak ( melemparkan makanan) dapat berpengaruh terhadap nafsu

    makannya (Claude, Anne & Bernard Bonning, 2006)

    Makan merupakan proses yang kompleks dan dinamis, bukan sekedar

    koordinasi gerak beberapa otot tetapi juga interaksi yang efektif antara pengasuh,

    anak, dan lingkungan. Masalah makan bisa menjadi indikator kesulitan emosi antara

    anak dan orang tua khususnya ibunya (Louise, 1999; Wardlan, Gordon M., 1999:

    686). Selain itu, Klesges et al dalam Oliveria menemukan bahwa interaksi orang tua

    yang mendorong anaknya untuk makan mempunyai hubungan yang kuat pada

    perilaku makan dan berat badan anak. (Oliveria, 2008)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 2.2.5 Perilaku Makan Orang Tua

    Balita merupakan golongan konsumer semipasif/semiaktif, sehingga

    pemenuhan kebutuhan nutrisi masih bergantung pada orang lain, khususnya ibu atau

    pengasuhnya ( Soedibyo, 2008). Hasil studi menunjukkan bahwa asupan gizi secara

    kuat berhubungan dengan ibu dan anak daripada antara ayah dan anak. Selain itu,

    kebiasaan makan orang tua mempunyai dampak terhadap asupan gizi pada anak

    prasekolah (Oliveria, 2008). Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang

    picky eater mempunyai ibu dengan variasi asupan sayuran yang rendah (Galloway,

    2003)

    Orang tua banyak mempengaruhi perkembangan pola makan pada anak.

    Studi kuantitatif yang dipublikasikan tahun 1998 menguji pemilihan makan pada

    batita yang berhubungan dengan pemilihan makan anggota keluarganya (Skinner et

    al., 1998). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa praktek pemberian makan yang

    salah dari orang tua atau karena kurang pengalaman dapat menyebabkan anak gagal

    tumbuh (Williams, 2005: 205).

    Pengasuh anak dengan karakteristik tertentu mempunyai dampak positif pada

    keadaan gizi anak. Ibu dari anak yang bergizi baik, merupakan ibu yang terampil

    mengurus anak, sabar, dan tampak dewasa dibandingkan ibu dari kelompok dengan

    anak bergizi rendah (LIPI dan UNICEF-Indonesia, 2000:38)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 2.2.6 Pemberian ASI Eksklusif

    Berdasarkan penelitian diketahui bahwa anak picky eater diberi ASI kurang

    dari 6 bulan. Perilaku picky eater dibentuk karena anak terlalu dini mengenal

    makanan. Anak yang menyusu ASI cenderung tidak picky karena anak sudah

    dipajankan dengan variasi rasa melalui ASI. Selain itu, mereka juga membangun

    pola interaksi ibu-anak yang beragam selama menyusu daripada anak yang

    meminum susu formula. Sudah diketahui bahwa menyusu ASI mengurangi

    pengawasan ibu terhadap durasi dan jumlah asupan selama menyusu dan anak yang

    mampu mengontrol asupannya akan mempunyai asupan energi yang lebih besar saat

    batita ( Galloway, 2003). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa semakin lama ibu menyusui,

    semakin rendah mereka memaksa anaknya makan pada usia satu tahun. Begitu juga

    ibu yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan akan lebih rendah dalam

    memaksa anaknya untuk makan pada usia satu tahun. Perilaku positif dari menyusui

    tersebut dapat mengurangi terjadinya picky eater pada anak (Taveras, 2004).

    2.3 Gejala Picky Eater

    Masalah makan pada anak merupakan masalah yang bervariasi mulai dari

    picky eating, makan makanan yang tidak lazim, makan berlebihan, dan binge

    eating. Masalah picky eating yang lebih parah dikenal dengan neophobic, fussy

    eater, pemilih, dan masalah makan. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak

    yang picky eater makan sedikit, memiliki kesukaan makanan yang berlebihan

    (Wright, 2008; Carruth, B. R., & Jean Skinner, et al. 1998), makan perlahan-lahan,

    kurang nafsu makan, makan variasi makanan sedikit (Wright, 2008), asupan sayur

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • yang rendah (Wright, 2008; Corinna, 2003) sulit mencoba makanan baru, dan secara

    total menghindari beberapa jenis makanan (Carruth, B. R., & Jean Skinner, et al.

    1998; Chatoor, et al., 2004;Corinna, 2003; Wright, 2008).

    Anak yang picky eater (kesulitan makan) mempunyai gejala sebagai berikut:

    (1) Kesulitan mengunyah, menghisap, menelan makanan atau hanya bisa memakan

    makanan lunak atau cair, (2) Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan

    yang sudah masuk di mulut, (3) Makan berlama-lama dan memainkan makanan, (4)

    Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut

    rapat, (5) Memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan dari

    orangtua, (6) Tidak menyukai banyak variasi makanan (Judarwanto, 2006).

    2.4 Dampak Picky Eater

    Picky eating merupakan fase yang umum pada perkembangan anak yang

    tidak selalu menyebabkan masalah kesehatan atau sosial, namun picky eating yang

    ekstrem dapat berakibat buruk , seperti gagal tumbuh, penyakit kronis, dan kematian

    jika tidak ditangani (Manikam & Perman 2000).

    Picky Eater juga dapat menyebabkan anak akan kekurangan mikro dan

    makronutrien yang pada akhirnya dapat mengganggu pertumbuhan fisik yang

    ditandai dengan berat badan dan tinggi badan kurang atau kesulitan untuk

    meningkatkan berat badan dan juga gangguan pertumbuhan kognitif ( Lewinsohn, et

    al., 2005; Daniel, 2008; Dubois, 2007; Wright, 2008; Judarwanto, 2006).

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 2.5 Penanganan Picky Eater

    Permasalahan makan merupakan hal yang kompleks. Untuk itu,

    permasalahan makan haruslah ditangani secara tepat. Dibutuhkan keahlian dalam

    menawarkan makanan kepada anak, untuk meningkatkan penerimaan anak terhadap

    makanan, diperlukan pajanan yang sering terhadap makanan tersebut, biasanya

    delapan sampai lima belas kali pajanan (Carruth BR, Ziegler PJ, Gordon A, & Barr

    SI., 2004; Infant and Toddler Forum, 2008). Selain itu, makanan baru sebaiknya

    diperkenalkan tanpa makanan lain dan tidak pada saat anak sakit, seperti demam atau

    diare (Claude, Anne & Bernard Bonning, 2006)

    Penanganan pada masalah makan anak meliputi training untuk orang tua,

    pendidikan gizi, latihan berinteraksi, dan kemampuan dalam menyediakan makanan

    (Louise, 1999). Selain itu, cara yang terbaik yaitu mengenali penyebab kesulitan

    makan dan mengatasi penyebabnya secara langsung dan menyeluruh (judarwanto,

    2006:30; Cathey, Mary and Nan Gaylord, 2004)

    Perilaku makan picky eating membuat orang tua fokus pada kecukupan asupan

    anak dan biasanya orang tua akan memaksa anaknya untuk makan karena

    kekhawatiran yang berlebihan akan memiliki berat badan rendah padahal perilaku

    tersebut dapat berakibat negatif pada anak (Dubois et al, 2007; Claude, Anne &

    Bernard Bonning, 2006). Selain itu, orang tua sebaiknya membangun interaksi

    makan yang positif, seperti kontak mata, komunikasi dua arah, pujian, dan sentuhan,

    dan menghindari interaksi negatif seperti memaksa makan, membujuk, mengancam,

    dan perilaku yang mengganggu anak seperti melempar makanan (Claude, Anne &

    Bernard Bonning, 2006).

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan jika menghadapi anak yang sulit

    makan:

    1. Menghidangkan menu yang bervariasi. Hal ini dilakukan agar anak bisa

    memilih makanan yang disukainya sehingga anak tidak jenuh

    2. Mengurangi kudapan diantara jam makan. Pada anak picky eater, porsi

    cemilan sebaiknya dikurangi, dalam hal ini termasuk pemberian susu. Hal ini

    dilakukan agar nafsu makan anak tetap terjaga. Dibandingkan anak usia

    dibawah satu tahun, anak batita sebaiknya diberikan susu yang lebih rendah

    (Infant and Toddler Forum, 2005)

    3. Mempercantik tampilan makanan. Kebanyakan anak batita belajar untuk

    mengenali makanan yang disukai melalui penglihatannya. Anak bisa menolak

    biscuit karena bentuknya tidak seperti yang lainnya (Infant and Toddler

    Forum, 2005)

    4. Memperhatikan kondisi psikologis anak. Membuat kondisi pikologis anak

    menjadi lebih baik dapat meningkatkan nafsu makannya

    5. Membiarkan anak makan sendiri. Hal ini dilakukan agar anak dapat

    bereksplorasi terhadap makanannya, selain itu untuk mengasah kemandirian

    dan kemampuan motoriknya.

    6. Tidak mengikuti keinginan anak dengan mengganti menu sesuai keinginanya,

    karena mungkin saja ketidaksukaannya disebabkan keinginan menentang

    dominasi orangtua. Mananamkan kesadaran pada anak bahwa makan adalah

    suatu tugas, dengan tidak memuji jika makanan dihabiskan, dan juga tidak

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • memarahi, mengancam, membujuk, menghukum, atau memberi label anak

    sebagai anak nakal jika makanannya tidak dihabiskan atau tidak mau makan

    ( Tasmin, 2002)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • BAB 3

    KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

    3.1 Kerangka Konsep

    - Nafsu Makan (Judarwanto, 2006). - Kondisi Psikologis (Judarwanto, 2006). - Keterbatasan Fisik (Kerwin, 1999; Judarwanto,2006)

    - Perilaku Makan Orang Tua (Galloway, 2003; Dubois, 2007; Alarcon et al., 2003) - Pemberian ASI eksklusif (Dubois, 2007; Galloway, 2003).

    - Interaksi Ibu-Anak

    (Chatoor, Irene, Jaclyn surles, Jodi Ganiban, et al., 2004)

    Picky Eater Pada Anak

    Gangguan pertumbuhan

    & Perkembangan

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 3.2. Definisi Istilah

    3.2.1 Picky Eater

    Definisi istilah :

    Kesulitan makan dengan gejalanya yaitu; makan hanya sedikit, sulit untuk

    mencoba makanan baru, secara total menghindari beberapa jenis makanan, dan

    memiliki makanan yang sangat disukainya (Carruth, B. R., & Jean Skinner, et

    al. 1998).

    3.2.2 Nafsu Makan

    Definisi istilah :

    Gangguan nafsu makan yang diakibatkan karena gangguan saluran cerna,

    penyakit infeksi akut atau kronis (TBC, cacing, dll), alergi makanan, intoleransi

    makanan dan sebaginya (Judarwanto, 2006).

    3.2.3 Kondisi Psikologis

    Definisi istilah :

    Kondisi yang berhubungan dengan persepsi, kognisi, emosi (ketakutan,

    kecemasan, tidak bahagia, sedih atau depresi ), kepribadian dan perilaku

    (www.wikipedia.com)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 3.2.4 Kondisi Fisik

    Definisi istilah :

    Gangguan fungsi organ tubuh atau kelainan anatomis organ tubuh yang terjadi

    sejak pembentukan organ dalam kehamilan. Kelainan ini dapat mengganggu

    proses makan dan pencernaan sehingga menyebabkan anak sulit untuk makan.

    Kelainan tersebut di antaranya adalah kelainan mulut, tenggorok, dan esofagus:

    sumbing, lidah besar, tenggorok terbelah, fistula trakeoesofagus, atresia

    esofagus, laringomalasia, trakeomalasia, kista laring, tumor, tidak ada lubang

    hidung, serebral palsi, kelainan paru, jantung, ginjal dan organ lainnya sejak

    lahir atau sejak dalam kandungan (Judarwanto,2006)

    3.2.5 Interaksi Ibu dan Anak

    Definisi istilah :

    Suatu aktivitas yang terjadi antara dua atau lebih objek yang memberikan efek

    satu sama lain, kombinasi beberapa interaksi dapat menghasilkan suatu

    fenomena (www.wikipedia.com)

    3.2.6 Perilaku Makan

    Definisi istilah :

    Respon individu terhadap makanan yang mempunyai frekuensi spesifik, durasi

    dan tujuan baik disadari maupun tidak (Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI,

    2008)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

  • 3.2.7 Pemberian ASI Eksklusif

    Definisi istilah :

    Pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan

    tidak diberikan makanan lain walaupun hanya air putih sampai bayi berusia 6

    bulan (Irawati, 2007)

    3.2.8 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan

    Definisi istilah :

    Pertumbuhan tubuh yang lambat yang ditandai dengan berat badan dan tinggi

    badan kurang atau kesulitan untuk meningkatkan berat badan ( Dubois, 2007;

    Wright, 2008) serta gangguan konsentrasi, gangguan emosi, keterlambatan

    bicara, dan hiperkinetik (Judarwanto, 2006)

    Gambaran karakteristik anak.., Priyanah, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia