File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC...

21
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Menurut (Saleh dan Subijanto, 2013) “Perangkat keras merupakan salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi”. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan alat perancangan dan realisasi sistem transmisi data GPS menggunakan teknologi SMS sebagai aplikasi sistem personal tracking. 2.1.1. Integrated Circuit (IC) Menurut (Choirul Anam dalam Fadlilah, 2018) mengemukakan bahwa, Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil”. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil.Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen. Sumber http://teknikelektronika.com/ Gambar dan Simbol II.1 IC (Integrated Circuit)

Transcript of File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC...

Page 1: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perangkat Keras

Menurut (Saleh dan Subijanto, 2013) “Perangkat keras merupakan salah

satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba

secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung

proses komputerisasi”. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan alat

perancangan dan realisasi sistem transmisi data GPS menggunakan teknologi

SMS sebagai aplikasi sistem personal tracking.

2.1.1. Integrated Circuit (IC)

Menurut (Choirul Anam dalam Fadlilah, 2018) mengemukakan bahwa,

“Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang

dikemas menjadi satu kemasan yang kecil”.

Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan

dikemas dalam kemasan yang kecil.Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan

bahkan ribuan komponen.

Sumber http://teknikelektronika.com/

Gambar dan Simbol II.1 IC (Integrated Circuit)

Page 2: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

6

1. IC LM358

Menurut (Budiyanto, 2012) IC LM358 adalah sebuah modul amplifier,

LM358 tidak membutuhkan penggantian frekuensi, penggantian frekuensi

secara internal, dan juga rendahnya noise.

Modul LM358 adalah sebuah rangkaian terintegrasi yang dirancang

untuk sebagai amplifier dengan cara kerja ganda. Jangkauan input tegangan

yang tinggi, membuat amplifier ini ideal untuk aplikasi-aplikasi lainnya.

LM358 menerima tegangan minimal 5V dan maksimal 15V.

Sumber: http://vakits.com

Gambar II.2 Simbol dan Bentuk Fisik IC LM358

2. IC AMS1117

Rangkaian AMS1117 dari regulator tegangan yang dapat diatur dan tetap

dirancang untuk menyediakan arus keluaran hingga 1A dan beroperasi ke 1V

input-ke-output diferensial. Batas saat ini diatur untuk meminimalkan tekanan

di bawah kondisi kelebihan beban baik pada regulator dan sirkuit sumber daya.

Page 3: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

7

Sumber: www.advanced-monolitic.com

Gambar II.3 Simbol IC dan Bentuk Fisik IC AMS1117

2.1.2. Sumber Tegangan

Menurut (Setiadi, 2017) Sumber tegangan yang digunakan dalam

penelitian menggunakan Powerbank. Powerbank adalah sebuah piranti yang

digunakan untuk memasukkan energy listrik kedalam baterai yang bisa diisi

ulang tanpa harus menghubungkan piranti tersebut pada outlet listrik.

Perangkat ini dapat disebut dengan portabel sebab berbeda dengan

pengisi baterai yang harus dihubungkan pada outlet listrik, powerbank dapat

digunakan tanpa harus menghubungkan pada perangkat listrik.

Sumber : (Setiadi, 2017)

Gambar II.4 Bentuk Power Bank

Page 4: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

8

2.1.3. Komponen Elektronika

Komponen elektronika yang digunakan dalam pembuatan alat GPS Tracking

yaitu:

1. Arduino UNO

Menurut (Malik, 2017) Arduino adalah prototipe elektronika untuk chip

mikrokontroler yang bersifat open source.

UNO berasal dari bahasa Italy yang berarti SATU. Arduino UNO merupakan

board yang menggunakan chip mikrokontroler ATmega328 sebagai pusat

kendalinya. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output, juga

dilengkapi dengan 6 input analog, osilator eksternal dengan menggunakan

kristal 16MHz, konektor USB, jack untuk power supply, header untuk ICSP,

dan tombol reset.

Sumber : (Mandarani, 2014)

Gambar II.5 Board Arduino Uno

Page 5: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

9

Berikut ringkasan fitur arduino uno pada tebel II.1.

Tabel II.1 Ringkasan Fitur Arduino Uno

Mikrokontroller ATmega328

Tegangan Kerja 5V

Tegangan Input

7-12 VDC

(direkomendasikan)

Tegangan Input

6 (minimum) - 20

VDC (maksimum)

Pin digital I/O 14 pin

Pin input

analog

6 pin

Arus DC atau

setiap I/O

20 mA

Arus DC untuk

pin 3.3V

50 mA

Memori flash 32 KB

SRAM 2KB

EEPROM 1KB

Kecepatan

Clock

16 MHz

Page 6: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

10

2. Kapasitor

Menurut Moch.Choiril Anam (2008:19) dalam (Fadlilah & Arifudin,

2018) menyatakan bahwa “Kondensastor (Capasitor) adalah suatu alat yang

dapat menyimpan di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik”.

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

a. Kapasitor keramik adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari keramik

dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor keramik tidak

memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak balik dalam

rangkaian elektronika. Pada umumnya, nilai kapasitor keramik berkisar

antara 1pf sampai 0.01 µF.

Sumber http://teknikelektronika.com/

Gambar II.6 Kapasitor Keramik

b. Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat

dari elektrolit dan berbentuk tabung/silinder..

Sumber Erixon dedy nawali.

Gambar II.7 Kapasitor elektrolit

Page 7: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

11

c. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan

Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau

Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

Sumber Erixon dedy nawali.

Gambar II.8 Kapasitor Tantalum

d. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering

disebut dengan Variable Capasitor.

Sumber http://teknikelektronika.com/

Gambar II.9 Kapasitor Variable

3. Dioda

Menurut (Zain, 2013) Dioda adalah peralatan semikonduktor

bipolar yaitu kutub anoda dan kutub katoda. Dalam operasinya, dioda

akan bekerja bila diberi arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai

penyearah. Berdasarkan Fungsi Dioda terbagi menjadi:

a. Dioda biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari

Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC)

ke arus searah (DC).

Page 8: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

12

Sumber: http://teknikelektronika.com/

Gambar II.10 Dioda

b. Dioda Zener (Zener Diode) berfungsi sebagai pengamanan

rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener

yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan

Tegangan Zener.

Sumber: http://teknikelektronika.com/

Gambar II.11 Dioda Zener

c. LED (Light Emitting Diode) adalah jenis diode yang jika

diberikan tegangan forward bias akan menimbulkan cahaya

dengan warna-warna tertentu, seperti merah, hijau, dan kuning.

Sumber: http://teknikelektronika.com/

Gambar II.12 Dioda LED

d. Dioda Foto (Photo Diode)

Photo Diode digunakan untuk membuat sensor pendeteksi

garis pada robot pengikut garis (line follower robot), untuk

membuat sensor pendeteksi cahaya (light follower robot), atau

Page 9: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

13

untuk komponen sensor pendeteksi kecepatan putar motor pada

rotary encoder. Prinsip kerja dari foto dioda ini yaitu apabila

energy cahaya menghujani persambungan pn, ia juga dapat

mengeluarkan elektron – elektron valensi.

Sumber: http://teknikelektronika.com/

Gambar II.13 Dioda Photo

e. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier)

Menurut Arifin, dkk (2016) Dioda Schottky merupakan tipe

khusus dari dioda dengan tegangan yang rendah.

Ketika arus mengalir melalui dioda akan ditahan oleh hambatan

internal, yang menyebabkan tegangannya menjadi kecil di

terminal dioda. Dioda ini memiliki efisiensi yang tinggi

dibandingkan dengan dioda pada umumnya.

Sumber: https://.westfloridacom

Gambar II.14 Dioda Schottky

4. Resistor

Menurut (Zain, 2013) Resistor adalah komponen dasar elektronika

yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu

Page 10: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

14

rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya

terbuat dari bahan karbon .

Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan

jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu

resistor disebut Ohm. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung

dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat

lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai

mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.

Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh

EIA (Electronic Industries Association). Berikut adalah arti dari warna-

warna resistor :

Tabel II.2 Tabel Warna Resistor

Jenis-jenis Resistor menurut Zain (2013) diantaranya adalah :

a. Resistor Nilainya Tetap (Fixed Resistor)

1) Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)

Jenis Resistor karbon dibuat dari campuran karbon atau

grafik dengan bahan isolasi yang berfungsi untuk

membungkusnya. jenis ini merupakan resistor jenis rendah

yang meiliki indukasi yang rendah sehingga sangat ideal

Page 11: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

15

dipergunakan dalam frekuensi tinggi umumnya resistor ini

cukup menganggu karena menimbulkan noise dan kurang

stabil ketika panas.

Sumber: http://teknikelektronika.com/fd

Gambar II.15 Resistor karbon

2) Resistor Film

Jenis resistor film umumnya dibuat dengan memasukkan

logam murni, seperti nikel atau sebuah film oxide seperti tin-

oxide yang dimasukkan kedalam keramik batang. Pada

prinsipnya semakin besar campuran bahan karbonnya yang

terdapat pada resistor maka semakin kecil nilai resistansi yang

didapatkan. Nilai resistansi resistor film karbon yang

umumnya terdapat di pasaran berkisar diantara 1Ω hingga

10MΩ dengan nilai daya berkisar 1/6W sampai 5W.

Sumber: http://projectpoint.in/thumb

Gambar II.16 Resistor Film

Page 12: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

16

3) Resistor yang Nilainya dapat berubah

Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light

Dependent Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai

dengan intensitas cahaya

Sumber: http://teknikelektronika.com/fd

Gambar II.17 Resistor

4) Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya

dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu (Temperature).

Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.

Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC

(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC

(Positive Temperature Coefficient).

Sumber: http://teknikelektronika.com/fd

Gambar II.18 Thermal Resistor

5) Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot

(Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang

Page 13: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

17

berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang

lebih kecil dan tidak memiliki Tuas.

Sumber: www.robotics-univerity.com

Gambar II.19 Preset Resistor

5. Kristal

Menurut (Fadlilah, 2018) Kristal frekuensi atau sering disebut

dengan kristal kwarsa adalah komponen part elektronik yang berfungsi

sebagai resonator dan mempunyai frekuensi resonansi tertentu dalam

range yang sangat sempit.

Frekuensi resonansi kristal itu dicantumkan di badan logam kristal

dalam bentuk tulisan angka-angka.

Sumber : Fadlilah(2018).

Gambar II.20 Kristal

6. Push Botton

Menurut (Nataliana, 2013) Merupakan interrupt terhadap sistem,

jika terjadi hal diluar kendali pengguna device. Dengan adanya penekatan

Page 14: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

18

terhadap push button maka sistem akan memberikan sinyal alert kepada

pengamat.

Push Bottom Nampak pada gambar berikut :

Sumber : Wibowo(2014)

Gambar dan Simbol II.3 dan 21 Push Bottom

7. Protoboard

Menurut (Santi, dkk 2014) Protoboard merupakan komponen

yang digunakan tanpa menyolder, komponen prototyping ini sangat

cocok digunakan untuk melakukan eksprerimen sehingga mudah

diaplikasikan pada PCB atau papan rangkain.

Gambar Protoboard dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Sumber :Santi, dkk (2014)

Gambar II.22 Protoboard

8. Prototyping Shield

Menurut (Rizkidiniah, Yamin, & Muchlis, 2016) menyatakan

bahwa “Prototyping Shield merupakan sebuah papan yang dapat

Page 15: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

19

dipasang diatas arduino board untuk menambah kemampuan dari arduino

board.

Prototyping Shie disini dapat digunakan untuk memudahkan

seseorang dalam mendensain sirkuit khusus yang dapat disolder di

bagian area pembuatan prototipenya”. Seperti terlihat pada gambar

berikut :

Sumber : Nussey

Gambar II.23 Prototyping Shield

9. Kabel Jumper

Menurut (Kadir, Berikang, & Manado, 2018) Kabel Jumper adalah

kabel – kabel pendek yang digunakan untuk menggubungkan antara

komponen yang satu dengan komponen lainya pada bread board sehingga

terdapat hubungan listrik dan terbentuk rangkaian elektronik.

2.1.4. MODUL GSM SIM800L

Menurut (Malik, 2017) Modul SIM800L merupakan salah satu jenis

modul GSM/GPS Serial yang paling populer digunakan oleh para penghobi,

maupun professional elektronika untuk berbgai keperluan pengedalian jarak

jauh. Untuk saat ini, terdapat beberapa tipe dari Breakout Board, tetapi yang

Page 16: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

20

paling banyak dijual dxi Indonesia yaitu versi mini dengan kartu GSM jenis

Mikro SIM.

Bentuk gambar dan simbolnya dapat dilihat pada gambar sebagai

berikut :

Sumber: (Malik, 2017)

Gambar II.24 Modul dan simbol GSM SIM800L

Keterangan Simbol GSM SIM 800L dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel:II.3 GSM SIM800L

Port Keterangan

ANT Antena

VCC Tegangan Input

RST Reset

RX Data Serial

TX Data Serial

GND Ground

RING Bunyi

MIC + Volume Mic +

MIC - Volume Mic -

SP - Volume Speaker -

SP + Volume Speaker +

Page 17: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

21

Spesifikasi modul SIM800L :32

Modul GSM ini menggunakan ic Chip : SIM800. Tegangan ke VCC :

antara 3.7– 4.2Vdc (tetapi pada datasheet = 3.4 – 4.4V), dan disarankan

menggunakan 3.7 Vdc agar tidak terdapat notifikasi “Over Voltage“ Bekerja

pada frekuensi jaringan GSM yaitu QuadBand (850/900/1800/1900Mhz).

Konektifitas class 1 (1W) pada DCS 1800 dan PCS 1900GPRS, sedangkan

pada class 4 (2W) pada GSM 850 dan EGSM 900 GPRS multi-slot class 1~12

(option) tetapi default pada class 12. Suhu pengoperasian normal : 40°C ~

+85°C. Menggunakan port TTL serial port, sehingga dapat langsung diakses

menggunakan mikrokontroller tanpa perlu memerlukan MAX232.

Transmitting power modulnya automatically boot dan homing network.

Terdapat Led pada modul yang berfungsi sebagai indikator. Apabila ada sinyal

GSM maka akan berkedip perlahan, tetapi apabila tidak ada sinyal ,maka akan

berkedip cepat. Modul ini memiliki ukuran 2.5cm x 2.3cm.

2.1.5. GSM (Global System for Mobile Communication)

Menurut (Novianta & Setyaningsih, 2015) adalah sebuah system

telekomunikasi terbuka, tidak ada pemilikan (non proprietary) yang

berkembang secara pesat dan konstan.

.

Sumber: http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simcard

Gambar II.25 Kartu Sim

Page 18: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

22

2.1.6. SMS (Short Messege Service)

Menurut (E. Maulana & Purnama, 2017) SMS (Short Messege

Service) Fasilitas yang diberikan handphone seperti SMS biasanya sering

digunakan untuk mengirim pesan dan menerima pesan kepada kerabat,

Teman serta relasi kerja.

2.1.7. GPS (Global Positioning System)

Menurut (Novianta dan Setyaningsih, 2015) GPS (Global

Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan

posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.Sistem ini

didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta

informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa

bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan.

GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai

bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan,

percepatan ataupun waktu yang teliti.

2.1.8. Google Maps

Menurut (Shodiq, 2008) dalam (Umi Laili Yuhana, I G.L.A. Oka

Cahyadi P.2013) “Google Maps API merupakan library JavaScript.

Untuk melakukan pemrograman yang kita butuhkan adalah pengetahuan

tentang HTML dan JavaScript, serta koneksi Internet”.

Dengan menggunakan Google Maps API, kita dapat menghemat

waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal,

sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang diperlukan” Kita

bisa mulai menulis program Google Maps API dengan urutan sebagai

berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML kita.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk

menampilkan peta.

Page 19: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

23

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti-

properti pada peta.

4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event

onload.

Sumber : Rifai, 2013

Gambar II.26 Layout Google Maps

2.1.9. GPS Tracking

Menurut (Rifai, 2013) GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS

Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang

memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil

dalam keadaan Real-Time.

GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk

menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta

digital.

Page 20: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

24

2.2. Perangkat Lunak

Menurut (Y. I. Maulana, 2017) Perangkat lunak (software) merupakan

abstraksi fisik yang memungkinkan kita untuk berbicara dengan mesin perangkat

keras. Tanpa adanya perangkat lunak, maka perangkat keras yang telah

diciptakan tidak akan berguna atau berfungsi dengan optimal.

Perangkat lunak yang akan dibahas yaitu mengenai teori konsep dasar

program yang akan di uraikan dibawah ini :

2.2.1. Bahasa Pemprograman

Menurut (Rizkidiniah et al., 2016) Bahasa C adalah bahasa pemprograman

yang dapat dikatakan berada diantara bahasa beraras rendah dan beraras tinggi.

Bahasa beraras rendah artinya bahasa yang berorientasi pada mesin dan

beraras tinggi berorientasi pada manusia. Bahasa beraras rendah misalnya bahasa

assembler. Bahasa ini ditulis dengan sandi yang dimengerti oleh mesin saja, oleh

karena itu hanya digunakan bagi yang memprogram mikroprosesor.

(Rizkidiniah et al., 2016) juga mengatakan bahwa Bahasa pemprograman

arduino yakni merupakan bahasa pemprograman yang umum digunakan untuk

membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board Bahasa

pemprograman arduino mirip dengan bahasa pemprograman C++.

Page 21: File 10 Bab II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id · Tegangan Kerja 5V Tegangan Input 7-12 VDC (direkomendasikan) Tegangan Input 6 (minimum) - 20 VDC (maksimum) Pin digital I/O

25

Sumber: https://i.stack.imgur.com/

Gambar II.27 Microsoft Visual C++

2.2.2. Software Editor

Menurut (Feri Junandi dalam Leni dan Arief, 2018) Sofware Arduino adalah

sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis

dengan menggunakan bahasa java sehingga tidak perlu diintstal seperti software

pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer yang digunakan

sudah terinstal Java Runtime.

Sumber :(Novianta & Setyaningsih, 2015)

Gambar II.28 Tampilan Arduino.