File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh...

22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Produksi Menurut Handoko T. Hani dalam bukunya (2011a:3) yaitu : “Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.” Operasi Produksi merupakan suatu fungsi yang penting bagi pencapaian sasaran suatu organisasi.Salah satu sasaran dari suatu organisasi adalah dapat hidup secara berkesinambungan, disamping selalu dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.Melalui kegiatan operasi produksi, suatu organisasi perusahaan harus dapat menghasilkan barang atau jasa secara efektif dengan biaya yang efisien, kualitas produk yang baik dan layanan yang cepat. Manajemen Operasi Produksi menurut Assauri Sofjan (2016:6) yaitu: “Manajemen Operasi Produksi adalah kumpulan kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan nilai dari barang, jasa dan gagasan, dengan mentransformasikan input menjadi output. Tanpa memperhatikan apakah akhit adalah barang, jasa ataupun gagasan, kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut sebagai manajemen produksi.” Pengertian produksi lainnya menurut Heizer dan Render (2009:4), yaitu : “Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa”

Transcript of File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh...

Page 1: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Operasi Produksi

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Produksi

Menurut Handoko T. Hani dalam bukunya (2011a:3) yaitu :

“Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan

secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut

faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan

mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan

tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.”

Operasi Produksi merupakan suatu fungsi yang penting bagi pencapaian

sasaran suatu organisasi.Salah satu sasaran dari suatu organisasi adalah dapat

hidup secara berkesinambungan, disamping selalu dapat tumbuh dan berkembang

secara berkesinambungan.Melalui kegiatan operasi produksi, suatu organisasi

perusahaan harus dapat menghasilkan barang atau jasa secara efektif dengan biaya

yang efisien, kualitas produk yang baik dan layanan yang cepat.

Manajemen Operasi Produksi menurut Assauri Sofjan (2016:6) yaitu: “Manajemen Operasi Produksi adalah kumpulan kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan nilai dari barang, jasa dan gagasan, dengan mentransformasikan input menjadi output. Tanpa memperhatikan apakah akhit adalah barang, jasa ataupun gagasan, kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut sebagai manajemen produksi.” Pengertian produksi lainnya menurut Heizer dan Render (2009:4), yaitu :

“Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa”

Page 2: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki

nilai tambahan apabila penambahan beberapa input pada tugas itu akan

memberikan nilai tambahan produk (barang dan/ jasa).

Menurut Ishak (2010:3) konsep dasar sistem produksi terdiri dari :

1. Element input dalam sistem produksi dapat diklasifikasikan dalam dua jenis,

yaitu: input tetap dan input variable. Input tetap didefinisikan sebagai suatu

input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaanya tidak tergantung pada

jumlah output yang akan diproduksi. Input variable didefinisikan sebagai

suatu input bagi sistem produksi yang tingkat penggunaannya bergantung

pada jumlah output yang akan diproduksi.

2. Proses dalam sistem produksi

Proses dalam sistem produksi didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari

tenaga kerja, material informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan,

dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambahan bagi produk agar

dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.

3. Element output dalam sistem Produksi

Output dari proses dalam sistem produksi dapat berbentuk barang dan jasa,

yang disebut produk.

Dari konsep dasar sistem produksi diatas maka dapat dilihat bahwa yang

dimaksud dengan pengertian produksi adalah suatu kegiatan penciptaan barang

dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan

mempertimbangkan pula kegiatan-kegiatan pendukung lainnya.

Menurut Richard B. Chase dan Nicholas J. Aquilano dalam buku T. Hani

Hanodoko (2011b:8) “Manajemen operasi-operasi dapat juga didefinisikan

Page 3: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

sebagai pelaksanaan kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan,

perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem-sistem

produktif.”

Kegiatan-kegiatan ini secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

4. Pemilihan : keputusan strategic yang menyangkut pemilihan proses melalui

mana berbagai barang atau jasa akan diproduksi atau disediakan

5. Perancangan : keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut kreasi metoda-

metoda pelaksaan suatu operasi produktif.

6. Pengoperasian : keputusan-keputusan perencanaan tingkat keluaran jangka

panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusan-keputusan scheduling

pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek.

7. Pengawasan : prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan

korektif dalam operasi-operasi produksi barang atau penyedia jasa

8. Pembaharuan : implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam

sistem produktif berdasarkan perubahan-perubahan permintaan, tujuan

organisasional, teknologi dan manajemen.

Sasaran operasi produksi dalam organisasi akan selalu dihadapkan dengan

kegiatan produksi. Hal ini karena organisasi itu haruslah dapat menunjukkan hasil

kerjanya berupa output dari organisasi. Output yang dihasilkan organisasi

haruslah sesuai dengan rencana waktu, dengan kualitas yang diinginkan dan biaya

yang rendah, sehingga harus dikerjakan secara efektif dan efisien, tanpa ada

kegiatan pengerjaan kembali akibat terdapatnya kesalahan.

Pelaksanaan tugas dari suatu unit operasi produksi mencakup tiga kebutuhan

dasar operasi produksi, yaitu :

Page 4: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

1. Menghasilkan dan menyerahkan produk sebagai tanggapan atas permintaan

pelanggan pada waktu penyerahan yang terjadwal.

2. Menyerahkan atau menyampaikan produk dengan tingkat mutu atau kualitas

yang dapat diterima.

3. Memberikan hasil pada tingkat biaya yang serendah mungkin.

Untuk melaksanakan tugas itu, seorang manajer unit operasi produksi

melakukan kegiatan yang mencakup proses pengambilan keputusan atas faktor-

faktor input, dan menggunakannya untuk menghasilkan barang, jasa, dan

gagasan. Dapat diilustrasikan pada gambar berikut :

Sumber : Sofjan Assauri; Operational Strategic; hlm.2

Gambar II.1 Kegiatan Manajemen Operasi Produksi

Sasaran dari unit operasi produksi dalam suatu organisasi adalah untuk

daapat dihasilkannya perbaikan-perbaikan yang dramatis dalam meningkatkan

pemberian jasa pelanggan dan upaya menurunkan biaya.Peran dari setiap manajer

operasi produksi haruslah dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

organisasi.Dalam rangka ini, maka setiap manajer operasi produksi haruslah dapat

menggerakkan orang-orang yang berkerja di dalam unit operasi produksi untuk

bekerja secara optimal dan terarah guna pencapaian tujuan dan sasaran unit

operasi produk bagi keberhasilan organisaasi bisnisnya.

2.1.2 Strategi Operasi Produksi

Strategi Operasi Produksi umumnya berkaitan dengan penetapan

kebijakan secara luas dari suatu organisasi dan rencana yang berkaitan dengan

INPUTS Lahan/Tanah Tenaga Kerja

Modal Kewirusahaan Pengetahuan

PENGENDALIAN PRODUKSI

Planning Routing

Scheduling Dispatching Follow-up

OUTPUTS Barang

Jasa Gagasan

Page 5: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

penggunaan sumber-sumber daya organisasi perusahaan itu. Strategi Operasi

Produksi suatu perusahaan adalah bersifat komrehensif, melalui upaya

pengintegrasian dengan strategi korporasi. Strategi yang disusun meliputi suatu

proses jangka panjang, yang dilakukan untuk mempercepat upaya menghadapi

perubahan yang tidak dapat dihindarkan.

Suatu strategi operasi produksi umumnya meliputi keputusan yang

berkaitan dengan perancangan atau desain proses dan infrastruktur yang

dibutuhkan untuk mendukung proses. Desain proses mencakup pemilihan

teknologi yang tepat, besarnya overtime dari proses, besarnya peranan inventori

dalam proses, dan kegiatan melokalisasi dari proses. Kapabilitas operasi produksi

suatu organisasi perusahaan, dapat digambarkan sebagai suatu portofolio yang

terbaik, untuk mana diperlukan penyesuaian guna dapat mengadaptasi perubahan-

perubahan kebutuhan produk dan/atau jasa dari para pelanggan perusahaan.

Kunci dari keberhasilan dalam strategi operasi produksi terletak pada

pengidentifikasian dari pemilihan prioritas apa, dan pemahaman tentang

konsekuensi dari setiap pilihan, serta memandu jaminan terjadinya trade-offs dari

pertukaran.

Strategi manajemen operasi produksi harus dilandasi strategi organisasi,

yang menetapkan arah dan sasaran organisasi bisnis jangka panjang.Arah

pengembangan organisasi bisnis jangka panjang didasarkan pada misi dan visi

organisasi.Strategi operasi produksi organisasi bersifat komprehensif melalui

strategi pengintegrasian, yang menekankan pada keunggulan bersaing organisasi

itu.

Strategi operasi produksi merupakan pendekatan yang harus konsisten

dengan strategi organisasi, yang digunakan untuk memandu jalannya fungsi

Page 6: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

operasi produksi.Karena itu, strategi operasi produksi mempersempit lingkup

perlakuan utama aspek operasi prosuksi dari suatu organisasi. Maka strategi

operasi produksi berkaitan dengan produk, proses, metode, sumber-sumber daya

operasi produksi, kualitas biaya, lamanya waktu tunggu layanan pelanggan atau

lead-times dan scheduling.

Organisasi dalam jangka panjang didasarkan pada misi dan visi organisasi itu.

Visi merupakan pernyataan yang sederhana, mau diarahkan ke mana jalannya

organisasi atau unit organisasi, dan apa yang diinginkan pimpinan atau unit

organisasi tersebut pada masa yang akan datang. Sedangkan misi merupakan

pernyataan tentang berdirinya atau terbentuknya suatu organisasi atau unit

organisasi.Dari misi dan visi organisasi, maka dikembangkan tindakan aktivitas

yang mendasari perbaikan bagi peningkatan kinerja organisasi dan posisi

bersaingnya.

Manajemen Operasi Produksi yang efektif didasarkan pada upaya

didasarkan pada upaya yang mengharuskan organisasi mempunyai misi untuk

mengetahui dimana upaya organisasi harus beroperasi dan strategi yang

dijalankan guna mengtahui bagaimana upaya pencapaiannya.Keberhasilan

organisasi susungguhnya didasarkan pada kemampuan menjaga kelangsungan

usaha atau dapat berkesinambungannya organisasi, sebagai imbalan yang

diperoleh dari dapat diterimanya hasil organisasi oleh pelanggan.

2.1.3 Ruang Lingkup dan Hubungan Fungsi Manajemen Operasi Produksi

Lingkup atau cakupan manajemen operasi produksi bergerak dalam lintas

organisasi.Orang-orang manajemen operasi produksi berperan dalam desain

produk (mencakup barang, jasa, dan gagasan), penseleksian dan manajemen

teknologi, desain sistem kerja, perencanaan lokasi, perencanaan fasilitas dan

Page 7: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

peningkatan kualitas organisasi produk yang mencakup barang, jasa, dan

gagasan.Fungsi operasi produksi meliputi banyak kegiatan yang terkait, seperti

peramalan atau prakiraan, perencanaan kapasitas, skeduling, manajemen

persediaan, jaminan, kualitas, motivasi para pekerja, penetapan lokasi dan lainnya.

Sedangkan manajemen operasi bertugas untuk mengukur, mengendalikan

dan mengawasi kegiatan produksi atau operasi agar dapat berjalan dengan lancar

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Manajemen operasi mempunyai ruang

lingkup yang digunakan untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi produksi.

Ruang lingkup manajemen operasi terdiri dari :

1. Desain produk dan jasa

Operasi perlu membuat keputusan mengenai desain produk atau jasa

menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginandan selera konsumen.

2. Perencanaan proses produksi

Fungsi operasi perlu membuat keputusan yang berkenaan dengan bagaimana

mengimplementasikan desain produk dan jasa dalam suatu proses operasi.

3. Penentuan lokasi fasilitas/pabrik dan material handling

Manejeman operas imencangkup tentang penentuan lokasi pabrik dimana

dalam penentuan tersebut mempertimbangkan beberapa faktor. Sedangkan

material handling/pengangkutan merupakan cara yang dilakukan dalam

mengenai perpindahan bahan dan produk.

4. Layout fasilitas

Layout merupakan pengaturan tata letak fasilitas operasi dalam perusahaan

agar proses operasi berjalan dengan lancar.

5. Desain tugas dan pekerjaan

Page 8: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Desain tugas dan pekerjaan meliputu kinerja, mesin dan juga peralatan yang

digunakan dalam produksi.

6. Peramalan produk atau jasa

Peramalan merupakan suatu hal penting dalam manajemen operasi, dimana

peramalan digunakan sebagai dasar penentuan jumlah produksi maupun

kebutuhan bahan baku yang digunakan.

7. Penjadwalan dan perencanaan produk

Penjadwalan (schedulling) yaitu penyusunan jadwal kapan produksi dimulai

dan diakhiri, dimana salah satu metode yang digunakan adalah network

planning. Selain itu manajemen operasi juga mencangkup perencanaan tentang

apa, berapa, dan bagaimana produk dihasilkan.

Dalam hampir semua organisasi, produksi adalah suatu fungsi internal

yang berhubungan dengan lingkungan eksternal melalui “penyangga” (buffer)

fungsi-fungsi organisasi lainnya. Penyangga fungsi produksi dari pengaruh

lingkungan secara langsung diperlukan untuk beberapa alasan yaitu :

1. Interaksi dengan unsru-unsur lingkungan (yaitu, langganan dan tenaga

penjualan ditempat produksi) dapat mengganggu proses transformasi.

2. Proses transformasi teknologik sering lebih efisien daripada proses yang

diperlukan dalam pengadaan masukan-masukan dan penjualan produk-produk

akhir.

3. Keterampilan-keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan

operasi proses transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk

keberhasilan operasi pemasaran, pesonalia atau keuangan.

Page 9: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Tentu tidak semua fungsi produksi tertutup rapat dari lingkungannya.

Seperti telah disebutkan, fungsi produksi hendaknya mentaati peraturan-peraturan

pemerintah atau mengikuti keinginan konsumen, memperhatikan tuntutan-

tuntutan lembaga atau kelompok-kelompok konsumen, daan sebagainya dalam hal

penjagaan kelestarian lingkungan , keamanan produk dan perlindungan

konsumen, dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan lainnya.

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 34 ) secara umum fungsi produksi terkait

dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian

masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan

dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut,diperlukan serangkaian kegiatan yang

merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem.

Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini

dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan,baik

perusahaan besar maupun perusahaan-perusahaan kecil.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :

1. Proses pengolahan,merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk

pengolahan masukan (inputs).

2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang

perlu untuk menetapkan teknik dan metode yang akan dijalankan,sehingga

proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan,merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari

kegiatan produksi dan operasi yangakan dilakukan dalam suatu dasar waktu

atau periode tertentu.

Page 10: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

4. Pengendalian atau pengawasan,merupakan fungsi untuk menjamin

terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan,sehingga maksud dan

tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataanya

dapat dilaksanakan.

2.1.4 Perancangan Proses Produksi

Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya

harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk

atau menyediakan jasa. Desain proses fisik untuk produksi barang-barang dan

jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan tentaang seleksi proses,

pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus dibuat

tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan

sebagainya. Desaain proses tidak semaata-mata hanya merupakan masalah teknik

tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan

lingkungan.

Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran

prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi

pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran

yaitu :

1. Aliran Garis

Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai

menjadi produk akhir dan urutan operasi-operasi yang digunakan untuk

menghasilkan produk atau jasa selalu tetap.

2. Aliran intermiten (job shop)

Page 11: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-

kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval

waktu yang terputus-putus.

3. Aliran Proyek

Bentuk opersai proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus

atau untuk seperti kapal, pesawat terbang, peluru, jembatan, gedung, dan

sebagainya.

2.1.5 Manajemen Persediaan

Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk

menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendaliaan bahan baku

maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Secara teknis, inventory

atau persediaan adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap

besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran

dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah

pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Ciri khas dari

model persediaan sendiri adalah solusi optimalnya selalu difokuskan untuk

menjamin persediaan dengan harga serendah rendahnya.

Menurut Handoko T.Hani (2011c:333) “pengendalian persediaan

merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,karena persediaan phisik

banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar”.

Menurut Rudianto (2012:222) “Persediaan merupakan salah satu asset

perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap

kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, persediaan

harus dikelola dan dicatat dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknyua

serta memperoleh pendapatan sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Page 12: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Agar lebih mengerti maksud dari persediaan, maka penulis akan

mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian dari persediaan.

Sedangkan menurut Ristono (2009:2) “Persediaan merupakan suatu model

yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha

pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan.

Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk

menjamin persediaan dengan biaya yang serendah-rendahnya.”

Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam

persediaan,menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan dan mungkin

mempunyai dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan

(opportunity cost). Demikian pula ,bila perusahaan tidak mempunyai persediaan

yang mencukupi,dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan

bahan.

Ada beberapa jenis persediaan,dan setiap jenis mempunyai karakteristik

khusus tersendiri dan cara pengelolaanya yang berbeda. Menurut

jenisnya,persediaan dapat dibedakan atas :

1. Persediaan bahan mentah (raw materials) yaitu persediaan barang berwujud

seperti baja,kayu dan komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam

proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari alam atau dibeli dari para

supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan dalam proses produksi selanjutnya.

2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased part/components) yaitu

persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang

diperoleh dari perusahaan lain,dimana secara langsung dapat dirakit menjadi

suatu produk.

Page 13: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

3. Persedian bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-

barang yang diperlukan dalam proses produksi,tetapi tidak merupakan bagian

atau komponen barang jadi.

4. Persediaan barang dalam proses (work in proces) yaitu persediaan barang-

barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi

atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk,tetapi malah masih perlu diproses

lebih lanjut menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi (finished goods) yaitu persediaan barang-barang yang

telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau

dikirim dalam langganan.

Efisiensi opersional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai

fungsi penting persediaan. Pertama harus diingat bahwa,persediaan

adalah sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari

bahan mentah ke barang dalam proses,dan kemudian barang jadi menurut T.Hani

Handoko (2011 : 335).

1. Fungsi “Decoupling”

Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi perusahaan

internal dan eksternal mempunyai “kebebasan” (independence). Persediaan

“decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan

langganan tanpa tegantung pada supplier.

2. Fungsi “Ekonomi Lot Sizing”

Melalui penyimpanan persediaan,perusahaan dapat memproduksi dan membeli

sumber daya-sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya

per unit.

3. Fungsi Antisipasi

Page 14: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan juga ketidak pastian

jangka waktu pengiriman akan barang selama periode persamaan

kembali,sehingga membutuhkan kuantitas persediaan ekstra yang sering

disebut persediaan pengaman(safety inventories).

2.2 Merchandise

2.2.1 Pengertian Merchandise

Merchandise adalah produk-produk yang dijual peritel dalam gerainya,

sedangkan merchandising adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai

dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian,

barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain, atau kombinasi) untuk

disediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai

sasaran toko atau perusahaan.

Berman dan Evans dalam Sujana, 2005 ”The merchandising consists of the

activities involved in acquiring particuler goods and or services and making them

available at the places, time, and prices, and in the quantity that will enable the

retailer to reach its goals”

Artinya ”merchandising terdiri atas aktivitas-aktivitas yang mencakup

pengadaan barang dan jasa tertentu dan membuatnya tersedia pada tempat, waktu,

harga, dan dalam jumlah tertentu sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

Merchandising adalah perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan barang

dan jasa yang tepat pada tempatnya yang tepat, waktu yang tepat, jumlah yang

tepat dan dengan harga yang tepat”.

Page 15: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa merchandising

merupakan serangkaian kegiatan pengadaan produk dalam jumlah, waktu, harga

dan tempat yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan peritel.

1. Manajemen Merchandise

Manajemen merchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan dengan

pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya. Hal-hal yang

berkenaan dengan manajemen merchandise antara lain: target pasar, jenis

gerai, lokasi dimana gerai berada, value chain, kemampuan pemasok, biaya,

kecenderungan mode produk (product trend).

2. Perencanaan Merchandise

a. Peramalan, dengan memperhatikan data-data masa lalu, faktor siklus

hidup produk, faktor musiman.

b. Inovasi, produk ritel harus diciptakan secara inovatif. Pengertian

inovatif adalah hal-hal baru baik dalam cara pakai, fitur baru, model

baru, penggunaan baru, ataupun produk yang sama sekali baru.

c. Assortment (keragaman) Produk :

1. Wide/lebar, yaitu banyaknya variasi kategori produk yang dijual.

2. Deep/dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masing-masing

kategori produk.

3. Pelaksanaan Manajemen Merchandise

Manajemen merchandise dilaksanakan dengan cara-cara berikut ini :

a. Mengumpulkan informasi : pihak pertama yang dapat memberi

informasi adalah pelanggan, dengan cara mencatat dan meneliti

keadaan demografi mereka dan perubahannya, gaya hidup, dan potensi

rencana belanja. Sumber lainnya adalah pemasok.

Page 16: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

b. Memilih dan berhubungan dengan pemasok, yaitu : produsen,

agen/distributor, dan perantara.

c. Mengevaluasi : kehandalan, harga dan mutu yang terbaik, waktu,

pelayanan ekstra, informasi, etika, hubungan jangka panjang, investasi,

resiko.

d. Mengevaluasi merchandise, ada tiga cara menguji yaitu memeriksa

barangnya langsung, sampling, dan deskripsi.

e. Melakukan negosiasi.

f. Melakukan pemesanan.

g. Menerima dan menyimpan stok merchandise.

h. Melakukan pesanan ulang.

i. Mengevaluasi ulang.

Merchandising berasal dari kata merchandise. Merchandise berarti barang

yang diperdagangkan, dengan demikian merchandising dapat didefinisikan

sebagai seni dan ilmu pengelolaan merchandise sehingga dalam distribusi

merchandise tersebut tercapai, produk yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang

tepat, harga yang tepat, kuantitas yang tepat, kualitas yang tepat, dijual dengan

cara yang tepat.Terdapat berbagai pengertian dari kreatif dan merchandising,

namun definisi diatas diharapkan dapat mewakili berbagai definisi dari kreatif dan

merchandising tersebut. Untuk menunjang keefektifan proses pembuatan visual

merchandising terdapat juga elemen dasar desain grafis yang harus ada.

Merchandising dalam konteks kekinian harus dipandang bukan sekedar

sebagai suatu proses internal,melainkan sebagai suatu rangkaian dari upaya

retailer dalam penyaluran barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor

kepada konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu

Page 17: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

kolaborasi aksi secara simultan dengan supplier dalam suatu consumer driven

supply chain dan category management.

Secara singkat merchandising dapat diartikan sebagai upaya pengadaan

dan penanganan barang. Davidson(1988) menyebutkan bahwa terminology :

1. Right merchandise berarti jenis,model,merek,warna,ukuran,dan lainnya yang

ingin dibeli oleh konsumen.

2. Right place merujuk bukan hanya pada lokasi toko, melainkan barang apa yang

selayaknya ada disuatu toko dan tempat pajangan didalam toko itu sendiri.

3. Right time berarti bahwa keberadaan barang di tokopada saat mana konsumen

membutuhkannya.

4. Right quantities berarti bahwa keberadaan barang dalam jumlah sesuai dengan

kebutuhan konsumen

5. Right prices adalah tingkat harga barang yang pantas dan bersaing pada tingkat

mana masih memberikan keuntungan bagi retailer.

Dari beberapa devinisi merchandising relative sama,yakni :

1. Merujuk pada proses pengadaan dan penanganan barang dalam internal

retailer

2. Merujuk pada kondisi-kondisi jenis,harga, jumlah/kuantitas,waktu,dan tempat

merchandise yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen

3. Secara implicit menunjukkan bahwa konteks pemenuhan kebutuhan konsumen

merupakan kepentingan retailer sebagai pusat penyedia kebutuhan.

Ada 3 fungsi merchandising yaitu pengadaan barang (merchandise

Purchasing). Kodifikasi dan system informasi (Merchandise codificatiob&

Page 18: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

information system). Penjualan barang (Merchandise Hadling process,khususnya

toko). Keempat fungsi tersebut digambarkan sebagai keempat sisi luar dari

trapezium internal bisnis retail. Berikut dari keempat fungsi tersebut :

1. Merchandise Purchasing

Fungsi Purchasing ditujukan untuk mendapatkan sumber dari merchandise

yang dibutuhkan oleh konsumen pada suatu tingkat harga yang pantas dengan

melakukan dealing trading term condition dengan supplier yang bersangkutan.

2. Merchandise Condification Process

Keberadaan codification dept (coding center) adalah sebagai konsekuensi dari

implementasi komputerisasi merchandising sistem dan upaya atau bentuk

perhatian terhadap tuntutan category menegement. Dengan adanya spesifikasi

penugasan codification dalam me-manage data merchandising system yang

kemudian secara otomatis akan berimplikasi pada akurasi informasi,analisis

dan pelaporan (reporting) dari seluruh aspek dan bagian dari retailer yang

bersangkutan.

3. Proses Penjualan barang

Kegiatan penjualan barang merupakan hal terpenting dalam kehidupan retailer

karena disitulah lading penghasilannya. Tempat retailer menanamkan

harapannya untuk bisa bertahan hidup.Penjualan barang merupakan proses

antara untuk mendapatkan keuntungan.

2.2.2 Merchandise di Bidang Garment

Merchandiser diartikan orang-orang yang mengurus barang dagangan.

Ruang lingkup orang-orang yang mengurusi barang dagangan ini memang sangat

Page 19: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

luas, dimulai dari proses design (pemilihan model baju, jenis bahan yang

digunakan, warna, pemilihan asesoris, range size, dll) , pembuatan prototype

design (sample proses : Pola, jahit), menghitung harga jual dan harga produksi,

mengatur proses penempatan produksi, mengurus pembelian bahan baku dan

asesoris yang dipakai, mengawasi proses produksi, mengurus pengiriman barang ,

sampai mengatur tata ruang toko saat penjualan. Merchandiser adalah fungsi

terpenting di Bisnis garmen, karena melalui mereka rantai suplly dan rantai proses

bisnis ini bisa berjalan dengan baik. Peran dari para merchandiser ini sangat

penting oleh sebab itu menjadi bagian terpenting dalam pembahasan ilmu garmen.

Merchandiseatau lebih sering disingkat dengan MD, pada industri garment

sering kita dengar istilah tersebut.Merchandising artinya adalah kegiatan yang

melibatkan perencanaan, pengembangan, dan pengadaan busana / pelengkap

busana sesuai kelompok pasar yang dituju, memenuhi apa yang pelanggan

butuhkan, kapan mereka butuhkan, mutu dan harga sesuai jangkauan pelanggan,

serta jumlah yang tepat. Namun, Merchandiser juga bermakna orang yang

bertanggung jawab dalam memilih,membeli, dan mendistribusikan berbagai jenis

produk mode ke berbagai toko / butik, termasuk mengkoordinasi dan

merencanakan penjualan maupun promosi. Selain memahami seluk beluk mode,

ia diharapkan mampu mengantisipasi apa yang akan diminati konsumen. Dalam

mempertemukan mode dan bisnis, seorang fashion merchandiser dituntut untuk

juga memiliki pengetahuan tentang berbagai teknik dan strategi pemasaran. Tiga

hal utama yang harus dilakukan MD yaitu :

1. Best price, Maksudnya adalah seorang MD harus mampu mendapatkan harga

terbaik untuk sebuah barang. Seorang MD harus mampu bernegosiasi dengan

Page 20: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

pihak penyuplai barang untuk mendapatkan harga terbaik. Karena masalah

harga beli akan berhubungan nantinya dengan harga jual barang tersebut ke

konsumen. Dalam setiap perusahaan memiliki hitungan sendiri untuk

menentukan harga jualnya, dan harga jual tersebut tidak dapat sewaktu-waktu

dinaikkan sesuka hati. Bila MD membeli barang dengan harga tinggi dapat

berakibat harga jual barang ke konsumen menjadi tinggi juga.

2. Quality, Maksudnya adalah seorang MD harus mampu menyeimbangkan

antara harga dan qualitas barang. Hanya barang dengan qualitas bagus yang

dapat diterima. Disini diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak, dari mulai

pihak intern perusahaan yaitu development sample dan quality control, dan

kerja sama dengan pihak luar yaitu supplier yang diberi kepercayaan untuk

mengerjakan order pesanan MD.

3. Delivery time, Maksudnya delivery time atau ketepatan waktu saat pengiriman

barang. Pengiriman barang harus sesuai timing yang diperlukan. Seperti kita

ketahui dalam industri fashion kita mengenal saat ramai (peak season) dan saat

sepi (low season). Peak season selalu berhubungan dengan momen tertentu

misalnya saat Lebaran Idul Fitri, Natal, dan Imlek. Saat-saat tersebut penjualan

sangat ramai, dan tugas MD menjaga supaya delivery barang yang akan dijual

tepat waktu datangnya. Bila barang yang dibeli lewat datangnya dari saat peak

season tentu saja dapat merugikan, karena barang datang disaat penjualan

sedang sepi.

Untuk menjadi seorang Merchandise juga harus memiliki kemampuan

berkomunikasi yang baik, sebab pekerjaannya berhubungan langsung dengan

pihak lain, terutama pihak diluar perusahaan yang diajak bekerja sama untuk

mengerjakan order-order perusahaan. Selain itu seorang Merchandise harus dapat

Page 21: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas

luwes saat berbicara negosiasi harga, dan harus tegas saat berbicara mengenai

quality produk dan delivery time. Tapi tegas bukan berarti galak ya, karena

bagaimanapun Merchandise mewakili perusahaan tempat dia bekerja. Cara

berkomunikasi seorang MD dapat membuat nyaman dan dapat membuat tidak

nyaman pihak lain yang diajak bekerja sama. Tidak jarang pihak di luar

perusahaan dapat setia bekerja sama karna keluwesan seorang MD, dan dapat juga

tidak mau bekerja sama karena merasa tidak nyaman bekerja sama dengan

MDnya.

Page 22: File 10 BAB II Landasan Teori - repository.bsi.ac.id fileDari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu tugas atau aktivitas