fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan...

29
JURNAL KARYA ILMIAH KEDUDUKAN HUKUM HAK ATAS TANAH SEMPADAN SUNGAI JANGKOK (STUDY DI KECAMATAN AMPENAN TENGAH) Oleh YOGI ARDANI D1A 012 451 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

Transcript of fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan...

Page 1: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

JURNAL KARYA ILMIAH

KEDUDUKAN HUKUM HAK ATAS TANAH SEMPADAN SUNGAI

JANGKOK (STUDY DI KECAMATAN AMPENAN TENGAH)

Oleh

YOGI ARDANI

D1A 012 451

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2016

Page 2: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

HALAMAN PENGESAHAN

KEDUDUKAN HUKUM HAK ATAS TANAH SEMPADAN SUNGAI

JANGKOK (STUDY DI KECAMATAN AMPENAN TENGAH)

Oleh

YOGI ARDANI

D1A 012 451

Menyetujui,

Pembimbing Pertama,

Dr. SAHNAN, SH., M.HumNIP. 19721231 200312 1 005

Page 3: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

KEDUDUKAN HUKUM HAK ATAS TANAH SEMPADAN SUNGAI JANGKOK (STUDY DI KECAMATAN AMPENAN TENGAH)

Yogi ArdaniD1A 012 451

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS MATARAM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum bagi penghuni bantaran sungai di sungai jangkok. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris, dapat disimpulkan bahwa kedudukan hukum tanah bantaran sungai di sungai jangkok adalah hak milik perorangan baik yang sudah disertifikat ataupun belum disertifikat. Bentuk perlindungan hak bagi penghuni sempadan sungai jangkok, apapun hak yang melekat pada tanah sempadan tersebut haknya dilindungi di dalam undang-undang. Bentuk perlindungan yang diberikan adalah pembebesan lahan dilaksanakan berdasarkan asas kemanusiaan, keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan, keikutsertaan, kesejahteraan, keberlanjutan, dan keselarasan. Landasan hukumnya adalah Undang-undang no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum.

Kata kunci : Sempadan Sungai, Hak Milik

LEGAL STATUS OF LAND BORDER RIVER JANGKOK (STUDY IN CENTRAL DISTRICT AMPENAN)

Abstract

This study aims to determine the legal position of border land in the river jangkok and determine the form and legal basis for the protection of occupants in the border river jangkok. This research uses empirical legal research, it can be concluded that the legal position of land along border river in the river jangkok is private property rights either already or not yet certificate. A form of protection for the occupants in the border river rights jangkok, any rights attached to the land border of the rights protected in the legislation. shape Rescue an award is Liberation of land held by the principles of humanitarianism, justice, usefulness, certainty, openness, agreement, participation, prosperity, sustainability, and harmony. Its legal basis is Act No. 2 of 2012 on land acquisition for public interest.

Keywords: Border River, Property Rights

Page 4: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

i

I. PENDAHULUAN

Pengertian tanah dalam bahasa Indonesia dapat dipakai dalam

berbagai arti dan makna di dalam penggunaanya perlu diberi batasan, agar

diketahui dalam arti apa istilah itu digunakan. Sebutan tanah dalam hukum

tanah dipakai dalam arti yuridis, sebagai suatupengertian yang telah diberi

batasan resmi oleh Undang-undang Pokok Agraria nasional. Dengan

demikian jelaslah bahwa pengertian yuridis tanah adalah permukaan bumi,

sedangkan hak atas tanah sebagian tertentu permukaan bumi yang berbatas

, berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.1

Tanah mempunyai peranan yang besar dalam dinamika

pembangunan, maka didalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3

disebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat.2

Mencuatnya kasus-kasus sengketa tanah di berbagai tempat,

khususnya di Indonesia beberapa waktu terakhir seakan kembali

menegaskan kenyataan bahwa selama 70 tahun Indonesia merdeka, negara

masih belum bisa memberikan jaminan hak atas tanah kepada rakyatnya.

Begitu pula kedudukan tanah sempadan sungai jangkok hingga saat

ini masih belum jelas dikuasai oleh negara secara langsung atau milik 1 Boedi Harsono, Hukum Agraria Nasional “Sejarah Pembentukan Undang-Undang

Pokok Agraria, Isi dan pelaksanaannya”, jilid 1, Penerbit Djambatan, 2003, hlm 18.2 https://www.academia.edu/10170256/contoh_makalah_sengketa_tanah diakses

pada hari senin tanggal 24 ferbruari 2016. Pukul 09 : 45

Page 5: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

ii

perorangan. Tidak adanya kepastian hukum bagi warga masyarakat

khususnya bagi warga sempadan sungai jangkok membuat warga sedikit

cemas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana kedudukan

hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok? 2) Bagaimana

perlindungan hak dan landasan hukum bagi penghuni sempadan sungai di

sungai jangkok?

Dalam setiap penelitian diharapkan adanya suatu tujuan dan

manfaat serta kegunaan yang dapat diambil dari penelitian. Adapun

manfaat dan tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut : 1) Untuk ngetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai

di sungai jangkok. 2) Untuk mengetahui bagaimana perlindungan dan

landasan hukum bagi penghuni sempadan sungai di sungai jangkok.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Manfaat akademis:

Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai derajat Strata Satu (S1)

Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Mataram.

2) Manfaat Teoritis : Memberikan sumbangan pemikiran/wawasan bagi

Fakultas Hukum Universitas Mataram dan mahasiswa lainnya, serta

memberikan pengembangan bagi ilmu hukum pada umumnya dan

khususnya pada bidang hukum agraria. 3) Meningkatkan pengetahuan

penyusunan tentang pemahaman-pemahaman teori dari latar belakang

Page 6: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

iii

yang berkaitan dalam penelitian ini, dan diharapkan akan berguna bagi

pihak-pihak yang berminat terhadap masalah yang sama. Penelitian ini

merupakan penelitian hukum empiris. Penelitian empiris difokuskan pada

data yang diperoleh dari lapangan atau biasa disebut data lapangan. 1)

Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach), Pendekatan Yuridis

(Legal Approach), Pendekatan Sosiologis. Jenis dan sumber data berupa:

1) Data primer, 2) Data sekunder, dimana data skunder ini terdiri dari

bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

Teknik Pengumpulan Data menggunakan hal yang sangat erat

hubungannya dengan sumber data karena melalui pengumpulan data ini

akan diperoleh data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisis. Bahan

hukum skunder atau data kepustakaan diperoleh dengan teknik studi

dokumen Sedangkan untuk mengumpulkan data primer diperoleh

dilapangan melalui teknik wawancara secara langsung dan terarah

terhadap responden dan informan, hal itu guna mendapatkan data primer

sebagai pendukung bagi analisis hasil penelitian dan untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Analisis data yang

digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif yaitu dengan

mendeskripsikan data yang didapat selama proses penelitian kemudian

dikaitkan dengan norma hukum dan peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.

II. PEMBAHASAN

Page 7: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

iv

Gambaran Umum Rencana Pemanfaatan Tanah Sempadan Sungai di

Sungai Jangkok

1. Sungai jangkok kini secara keseluruhan bermuara ke arah barat

di selat Lombok Sungai jangkok merupakan sungai kategori

sungai 2 / sungai lintas Kabupaten/Kota sehingga pengelolaan

sungai ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Pola aliran

sungai di DAS Jangkok ini dari pengamatan terbagi dalam 2

(dua) pola aliran dengan arah aliran dari Timur (Upstream) ke

Barat (Downstream). Dimana hulu dari aliran sungai ini adalah

digunung Buanmangge deretan pegunungan Rinjani tepatnya

digunung sangkareang di sebelah Utara dan Gunung Rinjani,

Gunung Kondo, dan serta Gunung Timanuk di sebelah Timur

disebut sebagai hulu Sungai Jangkok dan hilirnya adalah di

Selat Lombok.

2. Rencana Zona Peruntukan Lahan Sempadan Sungai

Tabel 1 Rencana Zona Peruntukan Lahan

Sungai Ruas Zona Peruntukan Lahan Sempadan

Jangkok STA 0+00 - STA 3+294 Ruang Terbuka Hijau

STA 0+541 - STA 0+780 Wisata Air dan Kuliner

STA 0+780 - STA 2+728 Taman

Page 8: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

v

(Jmb Ds Agung)

STA 2+728 - Jmb Udayana Tanggul dan Jogging Track

Jmbe Udayana - STA P.84 Ruang Terbuka Hijau

STA P.84 – Jmb Krg Baru Wisata Air dan Kuliner

Sumber data : Kementrian Pekerjaaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014

3. Dari hasil survey, inventarisasi, dan analisa, dapat disimpulkan terdapat

beberapa hal penting terkait kondisi sungai, permasalahan yang terjadi,

sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

a. Hasil analisa review debit di sungai jangkok

Tabel 2 review debit sungai jangkok

Sungai

Debit (m3/det)

Q 1.01 Th

Q 2 Th

Q 5 Th

Q 10 Th

Q 25 Th

Q 50 Th

Q 100 Th

Jangko

k

34,0

8

87,9

2

176,4

9

269,2

2

447,1

0

636,8

7

893,4

8

Sumber data : Kementrian Pekerjaaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014

b. Penentuan batas garis sempadan sungai (GSS) mengacu pada hasil

perhitungan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 2011 serta

Peraturan Daerah (Perda) Kota Mataram No. 15 Tahun 2003 Tentang

Garis Sempadan Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram.

Page 9: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

vi

Kedudukan Hukum Tanah Sempadan Sungai di Sungai

Jangkok

Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa

jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai

muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Menurut Pasal

5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun

2011 Tentang Sungai, sungai terdiri atas : 1)Palung sungai : berfungsi

sebagai ruang wadah air mengalir dan sebagai tempat berlangsungnya

kehidupan ekosistem sungai. Sempadan sungai : berfungsi sebagai ruang

penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi sungai dan

kegiatan manusia tidak saling terganggu.

Garis sempadan sungai diatur di dalam Pasal 7 sampai Pasal 17

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang

Sungai. Berdasarkan Hasil Survey Topografi, data dan karakteristik

geomorfologi sungai Jangkok seperti yang telah diuraikan sebelumnnya,

sungai jangkok masuk dalam kategori sungai tidak bertanggul di dalam

kawasan perkotaan. Berdasarkan informasi tersebut dan mengacu pada PP

No. 38/2011 dan Perda Kota Mataram No. 15/2003 maka Sungai Jangkok

mempunyai garis sempada sungai (GSS) 15 meter dari tepi kiri dan kanan

sungai.3 Adapun Tujuan ditetapkannya garis sempadan sungai adalah : 1.

Prioritas Pertama : penetapan batas sempadan sungai bertujaun untuk

menghambat laju pertumbuhan bangunan baik pemkiman maupun 3 Kronologis : Identifikasi Data Pendukung Penetapan Sempadan Sungai Jangkok,

Sungai Midang, Sungai Ancar, Dan Sungai Unus di Wilayah Sungai Lombok

Page 10: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

vii

kegiatan perekonomian pada lahan sempadan sungai. 2. Prioritas Kedua :

batas sempadan sungai bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya

kerugian baik material maupun korban jiwa akibat banjir (limpasan air

sungai). 3. Prioritas ketiga : batas sempadan sungai bertujuan untuk

menjaga kelestarian dan keseimbangan fungsi lingkungan hidup.

Jadi tanah yang telah ditetapkan sebagai garis sempadan harus

segera dibebaskan dari segala hak yang melekat. Menurut Kepala Dinas

PU Kota Mataram sebagaimana dikutip dari laman ntbterkini.com Kepala

Dinas PU Kota Mataram membantah keras kalau selama ini pengawasan

pemerintah kota mataram sangat lemah terhadap sempadan sungai di

wilayah kota Mataram. Pasalnya saat ini banyak sempadan sungai yang di

atasnya dibangun perumahan atau bangunan lainnya sehingga secara

langsung dapat merusak sungai.4

Menurut Mahmuddin, untuk membebaskan sempadan sungai dari

bangunan perumahan, Pemerintah kota Mataram tahun ini akan

membayarkan ganti rugi bagi sekitar 30 rumah yang dibangun di atas

sempadan sungai yang jelas telah melanggar perda dan peraturan

perundangan lainnya. Pembebasan sempadan sungai dari bangunan

menurutnya tidak bisa dilakukan secara serentak akibat terbatasnya dana,

karena itu akan dilakukan secara bertahap. Pengawsan juga akan

diperketat pemerintah, disamping memasang plang pengumuman,

4 Yusuf, http://ntbterkini.com/pemkot-tetap-awasi-sempadan-sungai/ diakses pada hari Minggu 25 Juni 2016 pada Pukul 22.05 Wita

Page 11: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

viii

pemerintah kota melalui dinas terkait seperti tata kota akan memperketat

izin pendirian bangunan. Kemudian melalui Badan Pertanahan Nasional,

pemerintah tetap mengontrol dan membatasi jika ada pihak yang

mengajukan sertifikasi atas tanah yang berada di garis sempadan sungai.

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 2011 Tentang Sungai tidak disebutkan kepemilikan tanah sempadan

sungai. Namun di dalam Pasal 22 ayat (2) disebutkaan bahwa melarang :

a. menanam tanaman selain rumput; b. mendirikan bangunan; dan c.

mengurangi dimensi tanggul.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Supar selaku kepala

subseksi pgt dan kawasan tertentu pada Badan Pertanahan Nasional

Mataram, tanah yang terkena garis sempadan sungai adalah milik

perorangan (hak milik). Dengan demikian kedudukan tanah pada

sempadan sungai jangkok adalah hak milik dari warga masyarakat baik

yang memiliki sertifikat ataupun belum adalah milik perorangan yang

memang disana ditetapkan sebagai sempadan sungai. Setiap sempadan

sungai nantinya dengan program Pemda setiap sungai yang melintasi kota

mataram akan dibuatkan jalan konveksi seperti sungai jangkok dekat

taman udayana. Tanah tersebut dulunya adalah tanah hak masyarakat yang

sudah dibebaskan oleh Pemda. Pelaksanaannya tergantung kemampuan

Pemda. Tanah yang sudah ditetapkan sebagai garis sempadan sungai tetap

menjadi hak milik masyarakat.5 Namun demikian harus dibebaskan 5 Wawancara dengan Bapak Supar, Selaku Kepala Subseksi Pgt dan Kawasan Tertentu

Pada Badan Pertanahan Nasional Mataram, tgl 7, Juni 2016

Page 12: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

ix

sehingga statusnya sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh negara

sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 2011.

Perlindungan Hak dan Landasan Hukum Bagi Penghuni Sempadan

Sungai di Sungai Jangkok

Berdasarkan Pasal 17 Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 dinyatakan bahwa jika penetapan

sempadan sungai sudah dilakukan maka bangunan tersebut

dinyatakan quo dan secara bertahap harus ditertibkan untuk

mengembalikan fungsi sempadan sungai.

Rencana Zona Peruntukan Lahan Sempadan Sungai

Sungai Ruas Zona Peruntukan Lahan Sempadan

Jangkok STA 0+00 - STA 3+294 Ruang Terbuka Hijau

STA 0+541 - STA 0+780 Wisata Air dan Kuliner

STA 0+780 - STA 2+728

(Jmb Ds Agung)

Taman

STA 2+728 - Jmb Udayana Tanggul dan Jogging Track

Jmbe Udayana - STA P.84 Ruang Terbuka Hijau

STA P.84 – Jmb Krg Baru Wisata Air dan Kuliner

Sumber : Kronologis : Identifikasi Data Pendukung Penetapan Sempadan Sungai di Ruas Sungai Jangkok, Sungai Midang, Sungai Ancar, Dan Sungai Unus di Wilayah Sungai Lombok oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara I

Rencana Lokasi Pembuatan Rusunawa untuk “Resettlement”

Page 13: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

x

Sungai Kecamatan Kelurahan Koordinat Lokasi

X Y

Jangkok Selaparang Monjok Barat 401264 9052738

Sumber : Kronologis : Identifikasi Data Pendukung Penetapan Sempadan Sungai di Ruas Sungai Jangkok, Sungai Midang, Sungai Ancar, Dan Sungai Unus di Wilayah Sungai Lombok oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara I

Hasil Survey (Tanggapan Penduduk)

SungaiTanggapan Penduduk

Setuju Tidak Setuju

Jangkok 6 345Sumber : Kronologis : Identifikasi Data Pendukung Penetapan Sempadan Sungai di Ruas Sungai Jangkok, Sungai Midang, Sungai Ancar, Dan Sungai Unus di Wilayah Sungai Lombok oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara I

Landasan hukum bagi penghuni sempadan sungai adalah

Undang-undang no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi

kepentingan umum. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012

merupakan undang-undang yang ditunggu tunggu, peraturan

perundang-undangan sebelumnya dianggap belum memenuhi rasa

keadilan bagi pihak yang kehilangan tanahnya. Undang-undang ini

diharapankan pelaksanaannya dapat memenuhi rasa keadilan

setiap orang yang tanahnya direlakan atau wajib diserahkan bagi

pembangunan. Bagi pemerintah yang memerlukan tanah,

peraturan perundang-undangan sebelumnya dipandang masih

menghambat atau kurang untuk memenuhi kelancaran pelaksanaan

pembangunan sesuai rencana. Mengenai perlindungan hak bagi

Page 14: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

xi

penghuni sempadan sungai di sungai jangkok, hak bagi warga

masyarakat setempat yang tanahnya terkena garis sempadan telah

di jamin di dalam Undang-undang no 2 tahun 2012. Bunyi

Ketentuan umum Pasal 1 angka 2 undang-undang ini: “Pengadaan

tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi

ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak”.

Pasal 1 angka 10 menegaskan lagi: “Ganti Kerugian adalah

penggantian layak dan adil kepada yang berhak dalam proses

pengadaan tanah”.

III. PENUTUP

Kesimpulan

Page 15: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

xii

Berdasarkan pembahasan dalam jurnal ini maka dapat disimpulkan bahwa:

Kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok

adalah tanah pada sempadan sungai jangok yang sudah ditetapkan menjadi

tanah sempadan sungai adalah milik perorangan (hak milik). Dengan

demikian kedudukan tanah pada sempadan sungai jangkok adalah hak

milik dari warga masyarakat baik yang sudah memiliki sertifikat ataupun

belum memiliki sertifikat, namun demikian harus dibebaskan sehingga

statusnya sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh negara sesuai dengan

amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011

Tentang Sungai. Bentuk perlindungan hak bagi penghuni sempadan sungai

jangkok, apapun hak yang melekat pada tanah sempadan tersebut haknya

dilindungi di dalam undang-undang. Bentuk perlindungan yang diberikan

adalah pembebesan lahan dilaksanakan berdasarkan asas kemanusiaan,

keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan,

keikutsertaan, kesejahteraan, keberlanjutan, dan keselarasan. Adapun

landasan hukumnya adalah Undang-undang no 2 tahun 2012 tentang

pengadaan tanah bagi kepentingan umum.

Saran

Adapun solusi atau saran atas permasalahan yang dibahas dalam

penelitian adalah sebagai berikut: a) Bagi masyarakat, dalam hal

Page 16: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

xiii

pembebasan lahan harus memngetahui tujuan dan manfaat terlebih dahulu

sebelumnya melepaskan sepenuhnya hak dari kepemilikan lahan kepada

pemerintah, serta dampak keuntungan/dampak baik bagi masyarakat di

sekitara tanah sempadan sungai jangkok. Karena tanah yang telah

dilepaskan haknya menjadi tanah negara. b) Bagi pemerintah terkait

adalah untuk memperhatikan hak-hak masyarakat terutama dalam hal ganti

rugi dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak

yang berhak.

Page 17: fh.unram.ac.id · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum tanah sempadan sungai di sungai jangkok dan mengetahui bentuk perlindungan serta landasan hukum

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Boedi Harsono, Hukum Agraria Nasional “Sejarah Pembentukan Undang-

Undang Pokok Agraria, Isi dan pelaksanaannya”, jilid 1, Penerbit

Djambatan, 2003

Kronologis : Identifikasi Data Pendukung Penetapan Sempadan Sungai

Jangkok, Sungai Midang, Sungai Ancar, Dan Sungai Unus di Wilayah

Sungai Lombok, Kementrian Pekerjaaan Umum Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air Balai Wilayah Nusa Tenggara Provinsi Nusa

Tenggara Barat Tahun 2014

Sahnan, Hukum Agraria Indonesia, Setara Press, Malang, 2016

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Pasal 2 ayat (1) tentang Peraturan

Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), LNRI Tahun 1960 No. 104-

TLNRI No. 2043

Internet

http://ntbterkini.com/pemkot-tetap-awasi-sempadan-sungai/

http://www.academia.edu/10170256/contoh_makalah_sengketa_tanah