fge45ty

5
Tugas Undang Undang Nama : Estu Husna Ardini Prodi/tingkat : D3 Farmasi / 1 NIM : 30314042 ATURAN BTP PENGERTIAN BTP Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/Per/IX/88 dan No.1168/Menkes/PER/X/1999 pengertian Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan. JENIS BTP Berdasarkan tujuan penggunaannya dalam pangan, pengelompokan BTP yang diizinkan digunakan dalam makanan menurut peraturan Mentri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut: Pewarna, Pemanis buatan,

description

vrd

Transcript of fge45ty

Tugas Undang UndangNama:Estu Husna ArdiniProdi/tingkat:D3 Farmasi / 1NIM:30314042

ATURAN BTPPENGERTIAN BTPMenurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/Per/IX/88 dan No.1168/Menkes/PER/X/1999 pengertian Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan. JENIS BTPBerdasarkan tujuan penggunaannya dalam pangan, pengelompokan BTP yang diizinkan digunakan dalam makanan menurut peraturan Mentri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut: Pewarna, Pemanis buatan, Pengawet Antioksidan Antikempal, Penyedap rasa dan aroma, Pengatur keasaman (pengasam, penetral dan pendapar Pemutih dan pematang tepung, Pengemulsi, pemantap dan pengental, Pengeras Sekuestan, BTP lain yang termasuk bahan tambahan pangan tapi tidak termasuk golongan diatas. TUJUAN BTPSecara khusus tujuan penggunaan BTP dalam pangan adalah untuk: Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan enak dimulut. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik Meningkatkan kualitas pangan. Menghemat biaya.

BAHAN YANG DILARANG DIGUNAKANBeberapa bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan menurut PerMenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut : Natrium tetraborat (boraks) Formalin (formaldehyd) Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils) Kloramfenikol (chlorampenicol) Kalium klorat (pottasium clorate) Dietilpirokarbonat (diethylpyrocarbonate, DEPC) Nitrofuranzon (nitrofuranzone) P-Phenetil Karbamida (p-Phenethycarbamide, dulcin, 4-ethoxyphenyl urea) Asam salisilat dan garamnya (salicylic acid and its salt)

HAL YANG DILARANG DALAM PENGGUNAAN BTPPENGERTIAN LABEL PANGANLabel pangan adalah setiap keterangan mengenai panganyangberbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lainyangdisertakanpadapangan,dimasukkan ke dalam, ditempelkan , atau merupakan bagian kemasan panganATURAN LABEL PANGANSYARAT LABEL PANGAN TUJUAN LABEL PANGANTujuan labeling : Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membukaKemasan. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang Hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut,Terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produkyang optimum .Saranaperiklananbagi produsen. Memberirasa amanbagi konsumen.

HAL YANG HARUS DICANTUMKAN DALAM LABEL PANGANInformasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen. Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, menurut Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut: Nama produk Daftar bahan yang digunakan. Berat bersih atau isi bersih Keterangan tentang halal Tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.

PENGERTIAN IJIN EDARIzin Edar adalah bentuk persetujuan pendaftaran Obat dan Makanan yang diberikan oleh Kepala Badan untuk dapat diedarkan di wilayah Indonesia.

MACAM IJIN EDARMacam Izin Edar produk makanan adalah sebagai berikut : Izin yang dikeluarkan oleh Badan POM yaitu POM MD (untuk produksi pangan dalam negeri) dan POM ML (untuk produksi pangan luar negeri / import). Izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaituSPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga/P-IRT)

LABEL HALAL