Fexofenadine

download Fexofenadine

of 4

description

farmasi

Transcript of Fexofenadine

A. Sifat Fisikokimia FexofenadineGambar 1. Struktur kimia fexofenadine9

B. Farmakologi umum FexofenadineFexofenadine (FEX) merupakan antihistamin-H1 generasi kedua, dan termasuk kelas piperidine. Fexofenadine adalah bentuk metabolit aktif dari terfenadine, dan beberapa studi menunjukkan bahwa fexofenadine merupakan suatu substrat P-glycoprotein (P-gp), human and rat Bile Salt Export Pump (hBSEP & rBSEP), serta human Multidrug Resistance-associated Protein 3 (hMRP3). P-gp telah diketahui sebagai faktor yang penting dalam membatasi permeabilitas membran di beberapa jaringan dan/atau jalur eliminasi menuju urin dan empedu. P-gp terdapat banyak di sel endotel kapiler otak dan banyak studi menunjukkan bahwa P-gp mampu memompa xenobiotik dengan struktur yang berbeda keluar dari otak, maka penetrasi obat mampu dihalangi serta efek yang tidak diinginkan pada sistem saraf pusat berkurang.

C. FarmakodinamikAntagonis dari reseptor histamin-H1 (H1-Antagonist) merupakan pengobatan utama dari berbagai macam penyakit alergi, seperti sebagian rhinitis, konjungtivitis, dermatitis, urticaria, dan asma. Fexofenadine meringankan gatal dan mengurangi insiden bintik-bintik merah yang gatal pada pasien yang menderita urticaria kronis ringan. Sebuah studi dari 439 pasien menunjukkan bahwa fexofenadine, pada dosis 60, 120 atau 240 mg per hari, secara signifikan memiliki efikasi yang lebih tinggi daripada placebo.Data terakhir menunjukkan bahwa reseptor-H1 antagonist moderen seperti desloratadine, fexofenadine, dan levocetirizine memiliki efek antiinflamasi pada pasien atopik asma. Tentunya, fexofenadine meningkatkan respon berlebih saluran nafas dan mengurangi nitric oxide yang dihembuskan, meningkatkan aliran puncak ekspirasi, dan mengurangi penggunaan albuterol, sampai pada tingkat yang hampir sama dengan montelukast, ketika diberikan sebagai terapi tambahan dengan kortikosteroid hirup. Fexofenadine juga diberikan dalam beberapa kasus, seperti dispnea, serta pemberian dosis tinggi fexofenadine sebagai salah satu terapi pada pasien yang mastocytosis sistemik.Biasanya obat ini digunakan sekali sehari per oral, sesudah atau sebelum makan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jus buah (apel, jeruk) terutama grapefruit, diketahui mengurangi bioavailabilitas fexofenadine pada manusia, maka hindari mengonsumsi minuman diatas bersamaan dengan konsumsi fexofenadine secara oral. Antasida yang mengandung aluminium dan magnesium juga dapat mengurangi absorpsi obat ini. Jadi sebaiknya tidak mengonsumsi antasida 2 jam sebelum menggunakan fexofenadine.

D. FarmakokinetikPenyerapan dan pengangkutan fexofenadine dimediasi oleh organic anion transporting polypeptides (OATP), sebuah proses yang merupakan aksi berlawanan pada efluk P-gp dalam kondisi pH netral maupun pH asam. OATP1B3 diketahui sebagai pengangkut utama dalam penyerapan fexofenadine pada hati. Sedangkan OATP-A diketahui sebagai mediator dalam penyerapan fexofenadine secara oral maupun in-vitro, meskipun OATP-A tidak terdapat dalam usus halus, namun dalam salah satu studi menyebutkan bahwa aktivitas pH-sensitif transpor dari fexofenadine oleh OATP-B menjelaskan bagaimana mekanisme penyerapan fexofenadine di usus halus yang dimediasi oleh OATP-B. hOAT3 menunjukkan penyerapan spesifik dari fexofenadine diantara pengangkut basolateral dan terdapat laporan mengenai penyerapan fexofenadine yang terjadi di ginjal. Penyerapan fexofenadine secara signifikan terjadi pada pH 5 dan 7,4.

Fexofenadine memiliki metabolisme yang rendah, bahkan terkesan tidak begitu berarti, namun masih stabil secara metabolik. Metabolismenya terhitung kurang dari 5% pengeluaran fexofenadine dari tubuh manusia, dan pemakaian fexofenadine secara oral maupun intravena pada tikus tidak dirubah oleh inaktivator yang berbasis mekanisme pan-sitokrom P450, aminobenzotriazole.Eliminasi primer fexofenadine adalah melalui sistem ekskresi empedu. Ekskresi empedu dari fexofenadine dimediasi oleh mekanisme transportasi berlipat. Studi in vivo menunjukkan bahwa mMrp3 memainkan peran yang penting dalam efluk sinosoidal dan farmakokinetiknya secara konsekuen, sedangkan mMrp2 memainkan peran kecil dalam ekskresi kanalikular dari fexofenadine. Eliminasi fexofenadine juga dapat melalui ginjal, dan dilaporkan dalam eliminasi melalui ginjal ini mampu dihambat oleh probenecid.Bioavailabilitas dari fexofenadine secara oral dilaporkan sekitar 33% (informasi produk, Hoechst Marion, Roussel, Laval, Quebec, Canada), ini menyatakan bahwa sekitar dua per tiga dari fexofenadine diekskresikan melalui empedu. Untuk itulah pengangkutan fexofenadine di hati menentukan bagaimana pengeluaran sistemiknya. Jus buah utamanya grapefruit, diketahui mengurangi bioavailabilitas fexofenadine pada manusia, interaksi ini disebabkan oleh penghambatan proses penyerapan yang dimediasi oleh OATP-B pada usus. Studi lain yang membandingkan farmakokinetik setelah administrasi intravena dan oral, mengindikasikan bioavailabilitas fexofenadine adalah sekitar 2% pada tikus. E. ToksisitasRasa tidak enak pada perut, kram saat menstruasi, sakit punggungm batuk, demam, hidung tersumbat, nyeri telinga atau pusing mungkin terjadi.Antihistamin generasi kedua sulit dalam menyeberangi blood-brain barrier dan dipercaya memiliki sedikit bahkan tanpa pengaruh terhadap depresi sistem saraf pusat. Pada sebuah studi dijelaskan bahwa fexofenadine tidak memperburuk kinerja supir dan pilot. Fexofenadine tidak memengaruhi deviasi standar dari posisi lateral pada pengguna mobil dalam sebuah studi on-the-road, juga tidak memengaruhi berbagai macam tugas-tugas psikomotor diluar berkendara.

Fexofenadine juga diketahui dapat mengurangi sensitifitas dari mannitol. Mannitol merupakan sebuah tes provokasi bronkial baru, yang pemberiannya dalam bentuk serbuk kering untuk inhalasi, dan juga diketahui memiliki efek dalam meningkatkan osmolaritas dari permukaan jalan nafas.Sebuah studi oleh Drugs Safety Research Unit menyatakan fexofenadine juga pernah dikaitkan dengan cardiotoxicity, walaupun laporan yang lain menunjukkan bahwa ini bukanlah masalah sebenarnya. Bagaimanapun, tidak ada kejadian cardiotoxic yang relevan untuk semua antihistamin yang digunakan dalam studi tersebut.