Fetal Distress

47
FETAL DISTRESS JESSY. EM 10-043

description

fetal distress

Transcript of Fetal Distress

Slide 1

FETAL DISTRESSJESSY. EM10-043PENDAHULUAN Fetal Distress keadaan yang berhubungan dengan hipoksia + asfiksia.Gawat janin persalinan yang berlangsung lama, induksi persalinan dengan oksitosin, ada perdarahan atau infeksi, insufisiensi pada postterm dan preeklampsia. test denyut jantung janin , Doppler dengankardiotokografi defenisiGawat janin patofisiologi dimana ketersediaan oksigen tidak mencukupi kebutuhan janin.

gawat janin

> 160x/menit < 100x/menitdenyut jantung tidak teratur keluarnya mekonium yang kental

ETIOLOGIPersalinan berlangsung lamaInduksi persalinan dengan oksitosinPerdarahan solutio plasenta hematoma menghancurkan plasenta InfeksiInsufisiensi plasentaKehamilan posterm d plasenta + oligo dramnionPreklamsia vasospsme

akutkronikGawat janin iatrogenik Posisi tidur ibu hipotensiInfus oksitosin Anestesi epidural block s. SimpatiHipoksia kemoreseptor

Acidemia hipoksemia

menurunnya djjArus darah venaCurah jantunguterus VagalMenekan djjpatofisiologi

Gejala klinisMekonium kental berwarna hijau terdapat di cairan ketubanTakikardi/ bradikardi/ iregularitas dari denyut jantung janin kardiotokografiAsidosis janinDiperiksa dengan cara mengambil sampel darah janin.

Terdapat 3 teori menjelaskan tentang keluarnya mekonium:Janin mengeluarkan mekonium respon hipoksia mekonium hasil mengkompensasi.Mekonium merupakan tanda maturasi traktus gastrointestinal persarafan yang mempersarafinyaMekonium dapat keluar sebagai stimulasi vagal dari terjepitnya tali pusat dan gerakan peristaltikMekonium dapat menjadi berbahaya.

Diagnosa1. Pemantauan Denyut Jantung Janin Cardiotocography (CTG) banyak digunakan utuk menentukan gawat janin pada persalinan CTG abnormal merupakan indikator utama pada gawat janin. Takikardi, deselerasi lambat, penurunan variable, dan bradikardi, merupakan keadaan abnormal pada CTG.

Penilaian Intra partum- Electronic Fetal MonitoringInternal electronicMonitoring

Eksternal Electronic Monitoring

Ultrasounddoppler.1. elektroda jantung yang ditempatkan tepat di tempat terdengarnya denyut jantung janin

2. elektroda dipasang dengan menggunakan suatu sabuk, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jeli menghilangkan pengaruh udara.

Pola Denyut Jantung JaninNational Institute of Child Health and Human Development fetal monitoring workshopNormal apabila denyut jantung janin berkisar antara 110-160 x.menitIntermediet Abnormal, apabila ada tanda-tanda perlambatan atau deselerasi dengan kemampuan nol atau bradikardiFrekwensi Jantung (Rate) -Bradikardi - TakikardiVariabelitas Beat to Beat

ii. Garis Dasar Aktivitas Jantung Janin

short termlong term.Denyut- denyut1 menitiii.Perubahan Denyut Janin Periodik

Akselerasi Akselerasi terlihat sebagai peningkatan yang besar dari garis dasar denyut janin ( onset akselerasi hingga puncaknya kurang dari 30 detik).Deselerasi Early deselerasi Early deselerasi dilaporka berhubungan dengan dengan dilatasi serviks yang merupakan suatu keadaan fisiologi dan tidak berhubungan dengan hipoksia.Late deselerasiAktifitas uterus berlebihan, dan disfungsi plasenta.Variable deselerasiMenurut sarwono, tanda denyut jantung janin abnormal adalah sebagai berikut :Denyut jantung janin irreguler dalam persalinan sangat bervariasi dan dapat kembali setelah beberapa waktu. Bila DJJ tidak kembali normal setelah kontraksi ini menunjukkan adanya hipoksia.Bradikardi yang terjadi di saat d luar kontraksi, atau tidak hilangnya setelah kontraksi menunjukkan adanya gawat janin.3) Mekonium dan cairan amnionTerdapat tiga teori yang menjelaskan keberadaan mekonium di dalam cairan amnion - mekonium sebagai respon terhadap hipoksia dan merupakan sinyal bahaya. -mekonium keluar sebagai akibat maturasi usus yang normal dan dikontrol oleh sistem neural. -sebagai reflek fagal sehingga terjadi peningkatan peristaltik.Keadaan oligodramnion pada antepartum maupun intrapartum didapati meningkatkan resiko mekonium di dalam cairan amnion, maupun gawat janin. 4)Fetal Blood Sampling (FBS)American College Of Obstetricians and Gynecologists, pengukuran pH pada darah kapiler kulit kepala dapat membantu untuk mengidentifikasi keadaan gawat janin. Prosedur ini memang jarang dilakukan.

Amnioskopi serviks yang sudah didilatasi Oleskan lapisan jel untuk mendapatkan tetesan darah Buat insisi