Fatty Liver
description
Transcript of Fatty Liver
Fatty Liver
Definisi
Perlemakan hati terjadi akibat akumulasi dari trigliserida dan jenis lemak lain dalam sel
hati. Sebenarnya seperti yang disebutkan dalam situs Liver Foundation, normal saja bagi hati
untuk mengandung lemak asalkan jumlahnya tidak melebihi 10 % dari berat hati itu sendiri. Jadi
apabila jumlahnya sudah lewat batas, maka disebut hati mengalami perlemakan karena bagian
sel hati yang sehat sudah diganti dengan sel lemak. Liver berubah warna menjadi kuning
mengkilat akibat lemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Jumlah dari asam lemak
dalam hati bergantung pada proses penyebaran dan pembersihan. Pada beberapa pasien
perlemakan hati sering tadi dengan inflamasi hepar dan kematian sel hati (steatohepatitis).
Perlemakan hati akibat alkohol bersifat reversible. Perlemakan hati terjadi pada individu yang
mengkonsumsi lebih dari 60 gram alkohol per hari. Banyak mekanisme dari etanol yang
menginduksi perlemakan hati. Pada metabolisme etanol terjadi peningkatan glycerol 3-phospate
yang menyebabkan peningkatan esterifikasi asam lemak. Selain itu, alkohol dalam jumlah yang
banyak menyebabkan peningkatan lipolisis melalui stimulasi langsung aksis adrenal-pituitary.
Selain itu metabolisme alkohol kronik akan menyebabkan inhibisi oksidasi asam lemak dan
melepaskan VLDL ke dalam darah. Fatty liver adalah gejala awal yang dapat menimbulkan
masalah pada organ hati dan gangguan fungsi hati. Fatty liver merupakan pembengkakan hati
yang disebabkan oleh adanya penimbunan lemak (Lipid) yang berlebihan di dalam sel-sel hati.
Jika hati mengalami pembengkakan maka hati atau liver menjadi tidak berfungsi. Kemudian
akan timbul gejala-gejala dari penyakit hati atau liver yang disebabkan oleh berbagai faktor
penyebab.
Penyebab
Perlemakan hati secara garis besar dibagi 2, yaitu :
Penyakit perlemakan hati alkoholik : berkembang karena kelebihan minum
alkohol.
Penyakit perlemakan hati non alkoholik : dihubungkan dengan kelebihan berat
badan atau kegemukan yang disebabkan karena terlalu sering makan makanan
berlemak tinggi dan berkalori tinggi.
Penyebab fatty liver antara lain :
Kegemukan (obesitas)
Kencing manis (diabetes)
Bahan kimia dan obat-obatan (contohnya alkohol, kortikosteroid, tetrasiklin, asam
valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning)
Kurang gizi dan diet rendah protein
Kehamilan
Keracunan vitamin A
Operasi bypass pada usus kecil
Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)
Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin
Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase
Kekurangan kolesterol esterase
Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)
Abetalipoproteinemia
Sindroma Reye
Patofisiologi
Penuruan beta-oksidasi asam lemak pada mitokondria (gangguan pembersihan).
Peningkatan sintesis asam lemak endogen atau peningkatan pengiriman asam lemak
ke hepar (peningkatan jumlah asam lemak)
Penurunan eksport trigliserida sebagai VLDL.
Gejala Klinik
Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara
perlahan-lahan. Gejala klinis yang dikeluhkan penderita paling-paling perut terasa penuh, ini
disebabkan karena lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Terus, perut daerah ulu
hati kadang-kadang terasa keras. Pada waktu penyakit bertambah parah, mungkin
penderita akan mengalami rasa lelah, sakit di sekitar perut, dan lemah.
Hepatomegali
Sakit kuning (jaundice) pada kulit dan skelra mata
Merasa lelah, lesu, dan lemas
Mual, muntah, dan perut kembung
Nyeri tumpul di perut kanan atas dan rasa tidak nyaman di perut.
Perut terasa penuh
Perut daerah ulu hati kadang-kadang terasa keras
BB turun atau menurunnya nafsu makan pada keadaan berat.
DIAGNOSA
Jika pemeriksaan fisik belum menunjukkan pembesaran hati, maka perlu diagnosis
penjunjang yaitu dengan pemeriksaan SGOT/SGPT, Bilirubin, kolesterol (TG, LDL, HDL)
dan USG Abdomen. Gambaran USG Abdomen dari fatty liver menunjukkan echoparenkim
hepar yang meningkat (hepar terlihat lebih gelap), dan dari sini bisa ditentukan derajat
keparahan dari fatty liver. Jika pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran hati tanpa gejala-
gejala lainnya, maka diduga merupakan suatu fatty liver. Diagnosis bisa diperkuat dengan
melakukan biopsi hati, dimana digunakan jarum berlubang untuk mendapatkan contoh
jaringan yang akan diperiksa dengan mikroskop.
PENGOBATAN
Kelebihan lemak di dalam hati sebetulnya bukan merupakan masalah yang serius. Tujuan
dari pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang
mendasarinya. Bila hati secara berulang mendapat pemaparan dari bahan-bahan racun seperti
alkohol, pada akhirnya fatty liver akan berkembang menjadi sirosis.
http://purbakuncara.com/gejala-perlemakan-hati-fatty-liver/
http://penyakitliver.com/penyebab-pembengkakan-hati-fatty-liver/
http://tipskesehatan.web.id/tentang-perlemakan-hati-fatty-liver
http://kampus-kedokteran.blogspot.com/2011/10/fatty-liver.html#!/2011/10/fatty-liver.html
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Inspeksi dengan posisi berdiri (kulit tidak tampak vena melebar (melebar sindroma
Cushing/ Cirhosiss hepatis), umbilikus tidak hernia, contour abdimen datar
(membelendung kantung kencing penuh/hamil belendung ascites), dinding abdomen
simetri. Perut kembung menandakan adanya gangguan intraluminal. Pasien diminta
bernafas lalu inspeksi tidak tampak adanya pembesaran organ atau masa. Inspeksi
juga dilakukan terhadap peristaltik dengan membungkuk atau duduk.
2. Auskultasi
Auskultasi dilanjutkan dengan diafragma stetoskop adanya bising usus (normalnya 5-
12 kali/menit), juga di epigastrium mendengar suara aorta (gangguan pada aneurisma
aorta), pada arteri inguinal tidak ada bising. Bising usus bisa disertai bising tambahan
yakni borborygmi/suara panjang atau metalic sound (klinkend, oleh adanya resonansi
akibat obstruksi).
3. Perkusi
Perkusi dilakukan sebagai orientasi pada keempat kuadran abdomen dominan suara
timpani (ada feses/ cairan redup), di kandung kemih (timpani/redup). Perkusi
dilakukan pada dada bagian bawah antara paru dan arkus costa (suara redup dikanan
karena ada hepar, suara timpani di kiri karena adanya fleksura splenikus kolon) kalo
keduanya redup asites (ditandai). Normalnya suara hepar adalah pekak karena adanya
tekanan intrabdominal yang hampir negatif yang mengakibatkan organ menempel
pada perioteneum, sehingga bila ada udara pekaknya menghilang.
4. Palpasi
Palpasi superficial dilakukan untuk melihat ada ketegangan otot, nyeri tekan lepas atau tidak (prinsipnya dilakukan pada area yang diduga tidak nyeri/normal dulu), masa dengan ujung jari bersamaan dengan lembut semua kuadran. Nyeri pada abdomen ada yang
sifatnya visceral (hilang timbul, tidak bisa ditunjuk dengan jelas), ada yang somatik (bisa ditunjuk dengan jelas). Kelainan pada dinding ditandai dengan hilangnya nyeri apabila ada ketegangan perut jika masih nyeri berarti ada kelainan dari dalam dinding perut.Palpasi adanya masa, dilihat konsistensinya apakah padat keras (seperti tulang), padat kenyal (seperti meraba hidung), lunak (seperti pangkal pertemuan jempol dan telunjuk), atau kista (ditekan mudah berpindah seperti balon berisi air, berisi cairan). Adanya tumor pada abdomen diperkirakan dari 9 regio anatominya. Ukuran massa ditentukan dengan pasti yakni dengan meteran/jangka sorong mengenai panjang, lebar, tebal (kalau tidak ada peralatan, bisa dengan ukuran jari penderita).Pada palpasi selain memikirkan organ didalam, dipikirkan pula pembuluh darah di abdomen. Abdomen ditekan kuat-kuat bagian atas sedikit ke sebelah kiri untuk merasakan pulsasi aorta (tumor abdomen bisa keliru dengan aneurisma aorta). Aneurisma aorta ditandai ada pulsasi ke segala arah sedangkan tumor hanya pada 1 arah. Palpasi organ intraperitoneal sifatnya mobile, sedangkan organ retroperitoneal sifatnya fixed (seperti ginjal yang kalau ternyata mobile pada wandering kidney).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang berkaitan dengan penggunaan alkohol adalah peningkatan glutamil
transpeptidase (GGT), pada pasien non alcoholic fatty liver dieases dapat ditemukan
hiperlipidemia dan peningkatan trigliserida. Selain itu terdapat peningkatan AST dan ALT.
Apabila rasio antara AST dan ALT lebih dari 2 maka pasien dicurigai pengguna alkohol, apabila
kurang dari satu maka dikatakan non alcoholic steatohepatitis.
Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan khusus untuk perlemakan hati. Tujuan pengobatannya hanya mengobati
penyakit yang mendasari jika ada, dan menghilangkan penyebabnya.
Jika obesitas maka perlu dilakukan penurunan berat badan sekitar setengah kilogram
perminggu.
Jika disebabkan karena alkohol maka harus berhenti minum minuman beralkohol.
Diet sehat dan seimbang.
Menghindari obat-obatan yang tidak perlu.
Jika sirosis semakin parah mungkin perlu dilakukan tranplantasi hati dengan membuang
bagian yang rusak dan diganti dengan sel yang sehat.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus atau pembedahan untuk mengatasi perlemakan hati. Tujuan dari
pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang mendasarinya.
Bila hati secara berulang mendapat pemaparan dari bahan-bahan racun seperti alkohol, pada
akhirnya fatty liver akan berkembang menjadi sirosis.
Sejumlah langkah ini bisa dicoba guna mencegah terjadinya kerusakan :
Turunkan berat badan secara aman. Ini berarti berat badan tidak turun lebih dari 0,5-1 kg
per minggu, dengan mengatur asupan kalori dan lemak.
Turunkan kadar trigliserida melalui diet (hindari kuning telur ayam dan telur puyuh) dan
minum obat antilipid dengan resep dokter (golongan fibrat : genfibrozil)
Hindari alkohol
Kontrol diabetes bila anda menderita diabetes
Olah raga secara teratur yang membakar banyak kalori
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikasi dilakukan pemeriksaan penunjang :
- Pada penderita Fatty Liver rasio AST : ALT > 1 dan MCV > dari normal.
- Gamma Glutamil Transferase biasanya abnormal ( > 35 U/L ).
- Alkali fosfatase mungkin naik melebihi 2x normal ( > 125 U/L ).
KOMPLIKASI :
Komplikasi-Komplikasi dari NASH
Komplikasi-komplikasi dari NASH termasuk sirosis (juga dipertimbangkan sebagai
tingkatan akhir dari NAFLD) dan kanker hati utama atau primary liver cancer (hepatocellular
carcinoma, HCC).
Risiko dari pengembangan sirosis pada pasien dengan NASH masih ragu-ragu dan
bervariasi mungkin dari 8% ke 15%. Hingga kini, sangat sedikit studi-studi yang memonitor
pasien-pasien melalui suatu periode waktu yang cukup untuk mendokumentasi secara benar
kemajuan-kemajuan dari NASH ke Sirosis. Ada bukti tidak langsung, bagaimanapun, bahwa
NASH dapat menjurus ke sirosis. Sebagai contoh, pada beberapa pasien, pada waktu diagnosis
awal dari NASH yang dibuat melalui biopsi hati, sirosis telah hadir, bersama dengan tanda-tanda
yang umum dari NASH.
Meskipun begitu, adalah sangat penting untuk mengerti bahwa didalam banyak hal ketika
sirosis berkembang, infiltrasi lemak (fatty infiltration) menghilang (regresses) bersama dengan
peradangan. Sirosis pada NASH dengan kehilangan lemak dan peradangan dirujuk sebagai
sirosis yang terbakar habis ( burned-out cirrhosis). Situasi ini dapat berasal dari berkurangnya
lemak yang datang pada hati melalui vena portal (pembuluh yang membawa darah dari usus
halus/intestines ke hati). Sebagai tambahan, suatu pengurangan pada pengeluaran insulin (dengan
berkembangnya dari DM2 yang tergantung insulin) menyebabkan lemak-lemak triglyceride
untuk meninggalkan hati.
Lebih jauh, semakin banyak laporan-laporan mengindikasikan bahwa paling sedikit 50% dari
kasus-kasus sirosis Kryptogenik/cryptogenic cirrhosis (sirosis yang penyebab-penyebabnya
tidak dapat diidentifikasi) terjadi pada timbulnya obesitas sebelumnya yang sudah berjalan lama
dan/atau DM2. Observasi-observasi ini menyarankan bahwa resistensi insulin, karena itu NASH,
adalah seringkali dasar dari apa yang disebut sirosis kriptogenik (cryptogenic cirrhosis).
Faktanya, sejumlah transplantasi hati untuk sirosis berhubungan denga NASH yang diperkirakan,
adalah dalam kenaikan. Angka yang tinggi dari NASH yang berulang yang berkembang pada
hati-hati baru dari pasien-pasien yang mendapat transplantasi hati untuk cryptogenic cirrhosis
lebih jauh mengkonformasi peran yang menyebabkan dari NASH. Akhirnya, suatu studi dari
Perancis menyarankan bahwa pasien-pasien dengan NASH mempunyai suatu risiko
mengembangkan sirosis yang sama seperti pasien-pasien dengan HCV. Seperti digambarkan
diatas, bagaimanapun, kemajuan ke sirosis pada NASH diperkirakan lambat dan diagnosis sirosis
secara khas dibuat pada pasien-pasien pada umur enampuluhan.
Penyebab perlemakan hati non alkohol 80% disebabkan karena obesitas/kegemukan sedangkan
penyebab lainnya bisa karena diabetes, kehamilan, dislipidemia, keracunan, beberapa jenis obat,
operasi bypass pada usus kecil, kurang gizi dan diet rendah protein.
Ada juga laporan-laporan dari kanker hati utama/primary liver cancer (hepatocellular carcinoma,
HCC) terjadi pada pasien-pasien sirosis yang berhubungan dengan NASH. Tentu saja, timbulnya
penyakit (incidence) dari HCC pada sirosis NASH tampak sama dengan yang diobservasi pada
sirosis HCV (1-2% per tahun). Proses yang menyebabkan terbentuknya kanker hati pada sirosis
NASH tidak diketahui dan juga masih belum dipelajari. HCC dapat berkembang sebagai hasil
dari reparasi dan tumbuh kembali dari hati (hepatocellular regeneration) tanpa suatu faktor khas
yang berhubungan pada NASH. Beberapa penulis, bagaimanapun, sudah menyarankan bahwa
resistensi insulin pada situasi ini dapat memajukan perkembangan dari kanker hati.
PROGNOSIS
Pada fatty liver prognosis pada umumnya baik karena sel- sel hatinya bersifat
reversible, Bila hati secara berulang mendapat pemaparan dari bahan-bahan racun
seperti alkohol, pada akhirnya fatty liver akan berkembang menjadi sirosis dan
bersifat irreversible