Fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan
-
Upload
deztine-pravita -
Category
Documents
-
view
125 -
download
10
Transcript of Fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan
FASILITAS LABORATORIUM KULTUR JARINGAN
Fasilitas laboratorium kultur jaringan di bagi dalam beberapa bagian yang fungsinya
satu sama lainnya berbeda-beda dan persyaratannya pun berbeda-beda pula. Laboratorium
kultur jaringan harus dirancang secara khusus. Karena ada bagian-bagian atau ruangan-
ruanagn yang harus dalam suasana steril atau bebas mikroba.
Ruang-ruang dalam kultur jaringan di kelompokkan menurut macam kegiatan yang
ada di dalamnya,, yaitu sebagai berikut:
A. Ruang Tidak Steril
Ruang Tamu.
Dalam laborsatorium kultur jaringan sebaiknya di lengkapi dengan ruang tamu,
karena biasanya laboratorium kultur jaringan selalu di datangi tamu baik tamu yang ingin
melihat sarana dan suasana laboratorium maupun tamu ingin membeli hasil biakan kultur
jaringan.
Ruang Administrasi.
Segala surat-menyurat tentang pembelian alat-alatlboratorium, pembelian media
kultur jringan, penjualan bibit-bibit hasil biakan kultur jaringan, dan transaksi-transaksi
ataupun perjanjian-perjanjian kerja sama tentang penelitian dilaksanakan di dalam ruangan
administrasi.
Ruang Staf.
Laboratorium kultur jaringan membutuhkan staf peneliti dalam jumlah banyak,
tujuannya adalah agar dapat di adakan pembagian kerja sesuai dengan spesialisasinya
masing-masing. Di dalam ruang staf ini dapat pula di lakasanakan diskusi antar staf pada
waktu berkumpul bersama.
Kamar Mandi dan WC.
Ruang kultur jaringan harus dalam suasana bersih untuk menghindari kontaminasi
oleh mikroba. Bila pekerja akan memasuki ruangan penabur atau ruang inkubator, tubuh dan
pakaiannya harus bersih, tidak berkeringat dan tidak berdebu. Untuk inilah kamar mandi dan
wc perlu diadakan.
Ruang Ganti Pakaian.
Untuk menghindari timbulnya kontaminasi oleh mikroba, maka para karyawan di
dalam laboratorium kultur jaringan perlu memakai pakaian yang bersih, dalam arti baru di
cuci. Oleh karena itu dalam ruangan kultur jaringan perlu di adakan ruang ganti pakaian.
Ruang Tempat Penyimpanan Bahan Kimia dan Alat-alat dari Gelas.
Komponen bahan kimia penyusun media kultur jaringan sangat banyak macamna.
Oleh karena itu, penyimpanannya memerlukan pengaturn yang khusus supaya mudah
mecarinya. Penyimpanan yang tidak teratur akan mempelambat dalam pekerjaan, misalnya
dalam mencari salah sau komponen media saja membutuhkan waktu yang lama.
Bahan kimia yang mahal harganya seperti hormon tumbuh dan enzim untuk isolasi protoplas
harus disimpan dala ruangan yang sejuk.
Alat-alat dari gelas seperti erlenmeyer, gelas ukurdan alat gelas lainnya perlu disimpan dalam
almari tersendiri.
Ruang Preparasi.
Di dalam ruangan ini disediakan peralatan dan tempat untuk mencuci alat-alat
laboratorium yang akan digunakan. Peralatan yang ada antara lain keranjang-keranjang
plastik untuk tempat peralatan yang baru dicuci.
Ruang Penimbangan dan Sterilisasi.
Bermacam-macam media kultur jaringan dijual dalam bentuk kemasan dengan harga
yang relatif mahal. Oleh karena itu, staf labolatorium lebih senang meramu sendiri medum
tanam yang dibutuhkannya.dengan demikian dibutuhkan lat untuk menimbang semua
komponen bahan kimia tersebut. Misalnya menimbang bahan kimia makro dan mikro.
Rumah Kaca (Green House)
Rumah kaca adalah suatu bangunan yang atap dan sekeliling dinding bagian atasnya
terbuat dari kaca. Tujuan penyediaan rumah kaca adalah untuk tempat meletakkan pot-pot
bibit tanaman, baik bibit yang akan dijadikan bahan kultur jarinang maupun bibit hasil dari
kultur jaringan yang sudah siap djual atau dipelihara sendiri.
B. Ruang Tidak Mutlak Steril
Ruang Planlet.
Ruangan ini menggunakan alat pendingi (AC), maka temperatur ruangan dapat mencapai
sekitar 25OC sehingga ideal bagi pertumbuhan planlet. Botol-botol yang berisi planlet
jumlahnya dapat mencapai ratusan. Oleh sebab itu, dalam ruangan ini perlu disediakan rak-
rak alumuniaum yang dasrnya berlobang-lobang untuk meletakkan botol-botol tersebut
secara teratur dan rapi.
Ruang Inkubator.
Eksplan yang sudah ditanam dalam media kultur jringan perlu dipantau pertumbuhannya
setiap hari. Untuk pemantauan ini perlu ruangan khusus yang keadaannya lebih steril dari
ruang planlet, yaitu ruang inkubator.
Ruang inkubator harus memiliki suhu kurang lebih 25OC dan harus dilengkapi dengan
lampu-lampu neon, karena eksplan yang ditumbuhkan dalam ruangan inkubasi membutuhkan
temperatru dan cahaya yang dapat diatur dan disesuaikan dengan jenis eksplannya.
Ruang Shaker dsn Enkas.
Eksplan yang baru ditanam dan diinkubasikan dalam ruang inkubator akan menghasilkan
kalus. Bila kalus ini cukup umur, maka dapat diperlukan suspensi sel, yaitu menumbuhkan
suatu eksplan atau kalus dengan menggunakan media cair (media yang tidak menggunakan
zat pemadat atau agar), kemudian digojok di atas shaker.
Hasil pertumbuhan kalus ini adalah berupa protokormus atau dalam istilah asing disebut plb
(protocorm like bodies). Bentuk protocormus adalah bulat-bulat padat dan berwarna hijau.
Bila keadaan protocormus sudah keadaan demikian maka sudah siap dipindahkan kedalam
media padat untuk di tumbuhkan menjadi planlet.
Enksa juga sering di letakkan dalam satu ruang dengan shaker, kegunaan enkas ini sama
dengan Laminar Air Flow Cabinet, yaitu untuk menabur eksplan.
C. Ruang Mutlak Steril.
Ruang Penabur.
Ruang penabur biasanya di buat dengan ukuran yang tidak terlalu besar, yaitu 2x3 m2.
tujuannya adalah agar pelaksanaan sterilisasi ruangannya tidak membutuhkan waktu yang
lama dan tidak mengalami kesulitan.
Dinding ruang penabur dilengkapi dengan porselin, sehingga sterilisasi mudah dilakukan.
Sterilisasi ruangan dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol 96% dengan hand-sprayer.
Sedangkan sterilisasi lantai dengan menggunakan kain pel yang dibasahi alkohol 96%.
Sterilisasi ini mutlak harus dilakukan menjelang ruang penabur akan digunakan.
Bila saat calon penabur akan memasuki ruangan, lampu ultra violet harus dimatkan terlebih
dahulu kemudian menyalakan lampu neon biasa dan calon penabur diperbolehkan memasuki
ruangan tersebut. Sebaiknya, pada saat akan keluar lampu neon di matikan dan setelah keluar
menutup daun pintu kembali lampu ultra violet dinyalakan. Dengan demikian steril ruangan
dapat dijamin.