FARMO

13
FARMA KOLO GI OM SWASTYASTU

description

Leaflet Tonsilitis Amandel

Transcript of FARMO

Slide 1

FARMAKOLOGIOM SWASTYASTU

1

d

OLEH 1.3 REGULER :PANDE KADEK JAYA PUTRA (PO7120011078)NI MADE WAHYUNINGSIH (P07120011080)NI PUTU SRI SUCI LASMAYANTI (P07120011082)NI LUH SRI MARLIASTI S. (P07120011083)I GST PUTU OKA WIBAWA(P07120011084)I GST AYU MAS NATA PRATIWI (P07120011085)

2

d

PENGGOLONGAN OBAT PERNAFASAN

3

PENGERTIAN

Pernafasan atau respirasi adalah suatuproses mulai dari pengambilan oksigen, Pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan

Asma atau bengek adalah suatu penyakit peradangan steril kronis yang bercirikan serangan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal, disertai batuk dan hipersekresi dahak

BRONCHITIS KRONISPENYAKIT SALURAN PERNAFASANASMABronchitis kronis adalah penyakit yang bercirikan batuk produktif menahun dengan pengeluaran banyak dahak, tanpa sesak napas atau hanya ringan.

GOLONGAN OBAT

kortikosteroidagonis 2antagonis kolinergikantihistaminanti alergika adrenergika

kortikosteroid

12. Beklometason merupakan golongan kortikosteroid (Tjay, 2002)Indikasi : Sebagai pemeliharaan asma karena daya antiradangnya.Farmakologi : Atom flournya digantikan oleh kkor sehingga mempunyai daya larut buruk tetapi dapat langsung diinaktivasi dengan cepat melalui esterase.Efek samping : Infeksi candida pada mulutDosis : Trachea 3-4 dd 2 puff dari 50 mcg, intranasal 2-4 dd 1 puff disetiap lubang hidung.Sediaan: Becotide, Beconase (Glaxo Wellcome)

antagonis kolinergikIpratropium merupakan golongan obat antagonis kolinergik.Indikasi : Berkhasiat bronkodilatasi yang dapat mengurangi hipersekresi di bronchi (Tjay, 2002).Farmakologi :Dengan menghambat kontraksi otot polos pada saluran napas yang diatur oleh vagus dan sekresi mukus (Mycek, 2002).Dosis :Inhalasi 3-4 dd 2 semprotan dari 20 mcg (Tan, 2002).Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap zat-zat seperti atropin (Hardjasaputra, P., 2002). Efek samping :Jarang terjadi dan biasanya berupa mulut kering, mual, nyeri kepala, dan pusing (Tjay, 2002).Sediaan :Atropen (Boehringer Ing.) Combivent (Boehringer Ing.) (Hardjasaputra, P., 2002).

adrenergika

Adrenalin merupakan golongan adrenergika (Tjay, 2002)Indikasi : Sebagai bronchodilator untuk serangan asma hebat.Farmakologi: Dengan efek alfa + beta dapat menghambat terjadinya bronchodilator.Efek samping : Efek sentral (gelisah, tremor, nyeri kepala) terhadap jantung (palpitasi, aritmia), pada dosis tinggi timbul hiperglikemia. Dosis : Asma iv 0,3 ml dan larutan 1:1000 yang dapat diulang 2 kali setiap 20 menit.Sediaan : Epinefrin, Lidonest (AstraZeneca) (ISFI, 2006)

agonis 2

Terbutalin merupakan agonis 2 yang sifatnya lebih selektif dan masa kerjanya lebih lama.Indikasi : Sebagai bronkodilator (Mycek, 2002).Dosis : 2-3 dd 2,5 5 mg (sulfat), inhalasi 3-4 dd 1-2 semprotan dari 250 mc maksimum 16 puff sehari, s.c. 250 mcg, maksimum 4 kali sehari (Tjay, 2002).Kontra Indikasi :Hipersensitivitas terhadap amina simpatomimetik dan tirotoksikosis (Hardjasaputra, P., 2002).Efek samping : Efek samping dari obat ini jarang ditemukan , karena obat ini bekerja selektif. Namun obat ini lebih sering menyebabkan tachycardia, tremor dan palitasi (Hardjasaputra, P., 2002).Sediaan : Brasmatic (Darya Varia), Bintasma (Bintang 7), Forasma (Guardian), dan Terasma (Medikon) (Hardjasaputra, P., 2002)

anti alergikaKromoglikat merupakan golongan anti alergika (Tjay, 2002)Indikasi : Mencegah serangan asma dan bronchitis yang bersifat alergis serta konjuntivitas/rhinitis alergia.Dosis Inhalasi minimal 4 dd 1 puff (20 mg) menggunakan alat khusus spinhaler. Nasal 4 dd 10 mg serbuk.Efek samping : Rangsangan local pada selaput lender tenggorok dan trachea dengan gejala perasaan kering, batuk, kejang bronchi dan serangan asmaSediaan : Cromolyn sodium, Intal (Aventis), Lomudal/Lomusol (ISFI, 2006)

Oksatomida merupakan golongan antihistamin (Tjay, 2002)Indikasi: Sebagai pemeliharaan dan pencegah asma alergis, rhinitis dan urticaria.Farmakologi : Memblok reseptor histamine, serotonin dan leukotrien juga mentabilisasi mastcells.Efek samping : Kantuk, menghambat nafsu makan.Dosis: 2 dd 30-60 mg sesudah makan.Sediaan : Tinset

antihistamin

OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM