farmakologi obat jamur

9
FARMAKOLOGI OBAT JAMUR kelompok ; IV

Transcript of farmakologi obat jamur

Page 1: farmakologi obat jamur

FARMAKOLOGI

OBAT JAMURkelompok ; IV

Page 2: farmakologi obat jamur

Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis ('athletes foot) .

PENGERTIAN

Page 3: farmakologi obat jamur

Ada beberapa jenis obat-obatan antijamur

a. Antijamur creamDigunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit

dan vagina. Antara lain :ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.

b.    Antijamur peroral

Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan.

Jenis obat - obatan anti jamur

Page 4: farmakologi obat jamur

Lanjutan……….  

C.   Anti jamur injeksiAmphotericin, flucytosine, itraconazole,

voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.

Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :1.   Infeksi jamur sistemik    - Amfoterisin B     - Flusitosin    - Ketokonazol     - Itakonazol     - Fluconazol     - Kalium Iodida 

2.  Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

Page 5: farmakologi obat jamur

Infeksi jamur secara umum dibedakan menjadi infeksi jamur sistemik dan topikal

1. Antijamur untuk infeksi sistemik : amfoterisin B, flusitosin, grup azol (ketokonazol,flukonazol, itrakonazol),

kalium iodida

2. Antijamur untuk infeksi topikal : griseofulvin, imidazol, tolnaftat, nistatin, kandisidin, asam salisilat, asam

undesilinat, haloprogin, natamisin

Anti fungi dapat diklasi fikasikan berdasarkan cara kerjanya ataupun strukrur kimiawinya, yaitu:

a. golongan azol, b. polien, c. dan golongan lain.

Infeksi jamur

Page 6: farmakologi obat jamur

 

a. infeksi jamur sistemik 

1. AMFOTERISIN BAmfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi

streptomyces nodosus.

2. FLUSITOSIN primidin sintetis yang telah mengalami fluorinasi

3. KETOKONAZOL

4. INTRAKANAZOL

5. FLUKANOZOL

6. KALIUM IODIDA obat terpilih untuk Cutaneous lymphatic sporotrichosis

 

Profile infeksi jamur

Page 7: farmakologi obat jamur

b.Anti jamur untuk infeksi topikal

GRISEOFULVIN

Griseofulvin adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh sejumlah spesies Penicillium dan pertama kali diperkenalkan adalah berbentuk obat oral yang diperuntukkan bagi pengobatan penyakit dermatophytosis

MIKONAZOL

Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil, mempunyai spektrum ani jamur yang lebar baik terhadap jamur sistemik maupun jamur dermatofit.

Page 8: farmakologi obat jamur

KesimpulanMengingat tempat infeksi jamur di

daerah yang vaskularisasinya (alirandarah) sangat rendah maka pemberian  obat  secara  topical  sangatpenting. 

Dengan demikian sangat penting adanya antifungi lokal maupun antifungi sistemik.

Antifungi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara kerjanya ataupun strukrur kimiawinya

Page 9: farmakologi obat jamur

TERIMA KASIH