Farmakologi (obat dan penggolongannya)

22
FARMAKOLOGI Jonathan Christofer R.R. Stikes William Booth Surabaya S1 Keperawatan Mata Kuliah Farmakologi Umum

description

Disini ada 5 jenis penggolongan obat berdasarkan resiko pemakaiannya...

Transcript of Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Page 1: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

FARMAKOLOGI

Jonathan Christofer R.R.Stikes William Booth Surabaya

S1 Keperawatan

Mata Kuliah Farmakologi Umum

Page 2: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

FARMAKOLOGI

• Definisi :

Farmakon : obat dan Logos : Ilmu.

Farmakologi :

1. Ilmu pengetahuan segala sesuatu tentang obat-obatan (Univ. Sriwijaya, 1994)

2. Ilmu tentang obat-obatan (Katzung)

3. Ilmu yang mempelajari setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses

hidup (Farmakologi dan terapi ed.IV, 1995)

4. Ilmu yang mempelajari respon makhluk hidup terhadap pemberian

obat/Zat kimia (Forkom, 1999)

Page 3: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Farmakologi :

Suatu cabag ilmu yang mempelajari tentang obat dan

pengobatan dalam seluruh aspeknya, yaitu: sifat-sifat

kimiawi dan fisikanya,

kegiatan fisiologis, resorpsi(resapan), dan nasibnya

dalam organisme hidup (ADME*)

*)ADME = Absorpsi, Distribusi, Metabolism, Exresi

Page 4: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Farmakognosi

Farmakokinetika

Farmakodinamika

Farmakoterapi

Biofarmasi

Toksikologi

Radiofarmasi

Cabang Farmakologi

Page 5: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Obat :

o Adalah sediaan atau panduan bahan yang dipergunakan untuk

mempengaruhi dan menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi

dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan penyakit,

penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, peningkatan

kesehatan, dan kotrasepsi

o Pada Hakekatnya OBAT = RACUN (DRUGS)

Tentang cara memberikan dan dosis. Sifat Racun suatu obat

berbanding terbalik dengan dosis.

OBAT(Keputusan Menkes RI No, 193/ Kab B VII / 71)

Page 6: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Contoh : Tablet Bukan obat seluruhnya

Komponen :

_ Khasiat/Obat

_ Pengisi (Bahan2 normal : Amillum, Manihot, Oryzea Sativa)

_Pelincir (untuk membantu produksi, talkum stearat (Bedak)

_Pengembang (CMC, Cellulosa Metil Carboksi)

_Pewarna (Flavouring Agent)

_Perasa (Flavouring Agent)

_Pengikat (Seperti bahan pengisi)

OBAT

ZAT PENDUKUNG,

BAHAYAKAH ????

Misal: Paracetamol 500 mg, berat obat > 500mg

Bahan tidak bereaksi dg jumlah kecil/cukup

Page 7: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

As. Befenamat (Ponstan) 500mg Penghilang rasa nyeri.

Paracetamol Antipiretik (Panas)

Supositoria

Stresolit rectal

1 bets Satu kali masa produksi obat

Jadi semisal ada obat yang mengalami salah komposisi dan pengguna melapor

bahwa obat ini tidak sesuai, maka, semua edaran obat yang memiliki

bets sama, akan ditarik di tempat pendistribusiannya diseluruh toko obat,

apotik, maupun rumah sakit

Page 8: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

1. Obat Bebas

2. Obat Bebas Terbatas (Daftar W/P)

3. Obat Keras (Daftar G = Gevaariijk ;

berbahaya, K)

4. Obat Golongan Narkotika atau Obat Bius

(Daftar O = Opim)

5. Obat Golongan Psikotropika (OKT*)

Pengelompokan Obat Berdasarkan UU dan PP (resiko & tingkat bahaya pemakaiannya)

*) OKT = Obat Keras Tertentu

Page 9: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Tingkat keamanan pemakaiannya cukup tinggi.

Dpt diperoleh secara bebas tanpa Resep (R/)

Terdapat di Apotek, Toko Obat, Swalayan, dll

Ciri : Lingkaran Hitam berdasar warna Hijau

OBAT BEBAS

Page 10: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Contoh obat bebas:

Page 11: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Dapat diperoleh secara bebas tanpa R/

Terdapat di TO, Apt, Swalayan, dll

Ciri: lingkaran hitam berdasar warna biru

Contoh :

• Ada tanda peringatan (P) krn ada bahan toksiknya

• P1: Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakai ! Ex: Antimo

• P2: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan

• P3: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan

• P4: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar

• P5: Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan

• P6: Awas ! Obat Keras ! Obat Wasir, Tidak ditelan (hemoroid ambeien)

OBAT BEBAS TERBATAS

Page 12: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

Contoh :

CTM (bawah), romilar (kanan),

histamin dan antihistamin

Page 13: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

• Sesuai dengan Ordonansi Obat Keras St. No. 419 tgl 22

Desember 1949

• Obat g punya khasiat mengobati, menggiatkan,

mendesinfeksi tubuh manusia

• Pada kemasan tertulis : HARUS DENGAN RESEP DOKTER

• Semua obat baru masuk daftar G, kecuali telah dinyatakan

lain oleh DEPKES (Badan POM)

• Semua obat dengan substansi daftar G adalah termasuk

daftar G, kecuali dinyatakan lain oleh DEPKES

OBAT KERAS (DAFTAR G)

Karena DEPKES = Badan POM telah memiliki izin dari pemerintah untuk

bertugas sebagai pengawas Obat dan Makanan

Page 14: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

• DILANJUTKAN BESOK, MAU DOTA DULU, HEHEHEHEEH XD!

• 12/4/2013 8.00 P.M. WITA

YANG MASUK OBAT DAFTAR G

Page 15: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

1. Semua obat suntik (kecuali yg termasuk Narkotika & Psikotropika) {intravena, intra muscular, subkutan}

2. Semua antibiotika {ketahui dulu jenis antibiotika/mikrobanya ; klora Fenikol Salmonella}

3. Semua preparat Sulfat except SG dalam jml tertentu

4. Semua preparat hormon

5. Papaverin (Antispasmodik)

6. Belladonna & Atropin (Antispasmodik)

7. Adrenalin (Ephineprin, local anestesi)

8. Semua preparat pyrazolone ; Pyramidon dan Phenylbutazon

9. Digitalis (cardiac drug such as dobutamin, dopamin)

10. Antihistamin (namun ada beberapa yg sudah masuk daftar P)

11. Anastesi lokal

12. Nitroglycerin, nitrat, nitrit untuk angina pektoris

13. Zat Radioaktif

14. Semua Obat Baru

YANG MASUK OBAT DAFTAR G

Page 16: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

contoh :

Cara kerja papaverine langsung

ke tempat yg bermasalah

Page 17: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

YANG MASUK OBAT DAFTAR G

BAGAIMANA DENGAN AQUADEST ??

APAKAH MASUK

DAFTAR G ????

Pethidin HCLCodipront

Diskusi :

Page 18: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

• Merupakan obat yang mempengaruhi SSP ; mendepresi (opium, morphin, heroin),

menstimulasi (cocain).

• Most in nature, Papaverin Somniferum, Erythroxyton coca, Canabis sativa

• Sintetis ; pethidin, methedon, nisentilDASAR HUKUM ;

1. UU RI no. 9 th ‘76 ttg Narkotika (direvial)2. UU RI no.22 th ’97 tgl 1 Sept 2009

• Ketentuan Peresepan ;- Hanya dengan resep dokter- Harus resep baru (tidak boleh diulang).- Jml R/ nerk injeksi harus dilengkapi dengan tulisan jumlah. Ex: R/ Morphin HCL X (sepuluh)- Membuat laporan pemakaian setiap bulan ke Kanwil / Dinkes setempat (termasuk pemakaian bahan

baku)- Narkotika yg sdh tidak diresep di Indonesia (Cocain, Heroin, Cannabis ; Morphin masih u/ terapi nyeri

hebat spt pengobatan Kanker Terminal)

OBAT GOLONGAN NARKOTIKA (DAFTAR O)

Page 19: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

1. Narkotika Golongan I

Punya potensi sangat tinggi, menyebabkan ketergantungan hanya u/ tujuan

pengembangan IPTEK {ex; heroin, cocain, cannabis, THC ; marijuana, Hydro canabinol}

2. Narkotika Golongan II

Potensi tinggi, menyebabkan ketergantungan. Dapat digunakan u/ terapi {ex; Fentanyl,

Morphine, Phetidine u/ ANASTESI}

3. Narkotika Golongan III

Potensi ringan, menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk terapi. {ex:

Codein bentuk garam non narkotika}

PENGELOMPOKAN GOLONGAN NARKOTIKA

Page 20: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA (OKT)

Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sitetis bukan narkotika, yang

bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

• Mendepresi SSP : Diazepem, phenobarbital, amo-pento-secobarbital,

metaqualone (hipnotika)

Merangsang SSP : Amphetamine, dexa-metha-amphetamine, XTC

Halusinogen : LSD (Lysergic acid diethylamine)

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA (OKT)

UU RI no.5 Tahun ‘97 tentang Psikotropika

Page 21: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA (OKT)OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA (OKT)

Page 22: Farmakologi (obat dan penggolongannya)

TERIMAKASIH