Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

10
KELENJAR TIROID 1. Anatomi Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrakealis dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis komunis, vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup di latero dorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

description

aaa

Transcript of Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

Page 1: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

KELENJAR TIROID

1. Anatomi

Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia

prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh

darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrakealis

dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat

kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid,

tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis komunis, vena

jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup di

latero dorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring.

Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia

media dan prevertebralis (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Anatomi kelenjar tiroid (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber antara lain arteri karotis

superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua

arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri brakhialis. Kadang kala

dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus brakiosefalika. Sistem vena terdiri

Page 2: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

atas vena tiroidea superior yang berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di

sebelah lateral dan vena tiroidea inferior. Terdapat dua macam saraf yang mensarafi

laring dengan pita suara (plica vocalis) yaitu nervus rekurens dan cabang dari

nervus laringeus superior (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

2. Fisiologi

Fungsi kelenjar tiroid antara lain:

a. Mempengaruhi metabolism sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel

tubuh.

b. Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi jaringan tubuh.

c. Berpengaruh dalam mengubah tiroksin.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang

kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Tiroksin

berfungsi untuk mempengaruhi metabolism sel, proses produksi poros oksidasi di

sel-sel tubuh kecuali otak dan sel limfe. Triiodotironin berfungsi untuk

mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi jaringan tubuh.

Pembentukan hormon tiroid

a. Iodium + tirosin yang melekat pada tiroglobulin → Monoiodotirosin →

Iodinasi → Diiodotirosin

b. Monoiodotirosin + Diiodotirosin → Triiodotironin (T3)

c. Diiodotirosin + Diiodotirosin → Tetraiodotironin (T4)

Iodium nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku

hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali sehingga

mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang

dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid.

Sebagian besar T4 kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap

di dalam kelenjar yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid

akan terikat oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid Thyroid Binding Globulin

(TBG) atau prealbumin pengikat albumin Thyroxine Binding Prealbumine (TBPA).

Hormon stimulator tiroid Thyroid Stimulating Hormone (TSH) memegang peranan

terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus

anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai umpan balik negatif sangat

Page 3: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan

akan terlihat adanya sel parafolikular yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi

untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum

terhadap tulang (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu

Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior hipofisis.

Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar hormon

tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus

anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin yaitu Thyrotropin

Releasing Hormone (TRH) dari hipotalamus (Guyton & Hall, 2006).

Free Thyroxine (fT4) and Free Triiodothyronine (fT3)

Pengukuran fT4 dan fT3 mengganti pengukuran T3 dan T4. hasil laboratorium

yang dilakukan untuk mensubstitusi hormon free ketika T3 dan T4 telah dilakukan.

Pengukuran fT3 pada pasien dengan gejala hipotiroid kadang-kadang dapat

diindikasikan. Pemeriksaan ini dilakukan pada keadaan bila secara klinis diduga

hipertiroid dengan kadar TSH rendah, tetapi fT4 tidak termasuk. Pengukuran fT3

bukan indikasi pada hipotiroid.

Pengukuran TSH menjadi hasil test yang jelas dari fungsi tiroid pada banyak

keadaan. Nilai TSH berkisar antara rentang luar mayor dari kasus primer penyakit

tiroid. Jika TSH tidak normal, lihat nilai dari T4 bebas/ free T4 (fT4). Ketika ada

faktor resiko, lihat free T3 (fT3) ketika fT4 normal dan diduga ada tirotoksikosis.

Diagram pengaturan sekresi tiroid.

Page 4: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

Secara umum, kadar hormon tiroid darah diatas kadar normal akan

menghambat pelepasan TRH dan TSH. Sebaliknya, kadar hormon tiroid darah yang

rendah akan merangsang pelepasan TRH dan TSH. Kadar TSH yang meningkat

berkaitan dengan peningkatan proliferasi sel tiroid dan perangsangan produksi T3

dan T4.

Sebenarnya hampir semua sel di tubuh dipengaruhi secara langsung atau tidak

langsung oleh hormon tiroid. Efek T3 dan T4 dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kategori yaitu : (Sherwood, 2011)

a) Efek pada laju metabolisme

Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme basal tubuh secara

keseluruhan. Hormon ini adalah regulator terpenting bagi tingkat konsumsi

O2 dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat.

b) Efek kalorigenik

Peningkatan laju metabolisme menyebabkan peningkatan produksi panas.

c) Efek pada metabolisme perantara

Hormon tiroid memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifik yang terlibat

dalam metabolisme bahan bakar. Efek hormon tiroid pada bahan bakar

metabolik bersifat multifaset, hormon ini tidak saja mempengaruhi sintesis

dan penguraian karbohidrat, lemak dan protein, tetapi banyak sedikitnya

jumlah hormon juga dapat menginduksi efek yang bertentangan.

d) Efek simpatomimetik

Hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran terhadap katekolamin

(epinefrin dan norepinefrin), zat perantara kimiawi yang digunakan oleh

sistem saraf simpatis dan hormon dari medula adrenal.

e) Efek pada sistem kardiovaskuler

Hormon tiroid meningkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi

jantung sehingga curah jantung meningkat.

f) Efek pada pertumbuhan

Hormon tiroid tidak saja merangsang sekresi hormon pertumbuhan, tetapi

juga mendorong efek hormon pertumbuhan (somatomedin) pada sintesis

protein struktural baru dan pertumbuhan rangka.

Page 5: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

g) Efek pada sistem saraf

Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal sistem saraf

terutama Sistem Saraf Pusat (SSP). Hormon tiroid juga sangat penting untuk

aktivitas normal SSP pada orang dewasa.

3. Histologi

Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus. Jaringan

tiroid terdiri atas folikel yang berisi koloid. Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan

ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam parenkim (Jonqueira, 2007).

Unit struktural dari tiroid adalah folikel, yang tersusun rapat, berupa ruangan

bentuk bulat yang dilapisi oleh selapis sel epitel bentuk gepeng, kubus sampai

kolumnar. Konfigurasi dan besarnya sel-sel folikel tiroid ini dipengaruhi oleh

aktivitas fungsional kelenjar tiroid itu sendiri. Bila kelenjar dalam keadaan inaktif,

sel-sel folikel menjadi gepeng dan akan menjadi kubus atau kolumnar bila kelenjar

dalam keadaan aktif. Pada keadaan hipertiroidisme, sel-sel folikel menjadi

kolumnar dan sitoplasmanya terdiri dari vakuol-vakuol yang mengandung koloid

(Koss, 2006).

Gambaran histologi dari kelenjar tiroid (Jonqueira, 2007).

Folikel-folikel tersebut mengandung koloid, suatu bahan homogen eosinofilik.

Variasi kepadatan dan warna daripada koloid ini juga memberikan gambaran

fungsional yang signifikan; koloid eosinofilik yang tipis berhubungan dengan

aktivitas fungsional, sedangkan koloid eosinofilik yang tebal dan banyak dijumpai

Page 6: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

folikel dalam keadaan inaktif berhubungan dengan beberapa kasus keganasan. Pada

keadaan yang belum jelas diketahui penyebabnya, sel-sel folikel ini akan berubah

menjadi sel-sel yang besar dengan sitoplasma banyak dan eosinofilik, kadang-

kadang dengan inti hiperkromatik, yang dikenal sebagai oncocytes (bulky cells) atau

Hürthle cells (Koss, 2006).

Koloid terdiri atas tiroglobulin yaitu suatu glikoprotein yang mengandung

suatu asam amino teriodinisasi. Hormon kelenjar tiroid disimpan dalam folikel

sebagai koloid. Selain sel folikel, sel-sel parafolikel yang lebih besar juga terdapat

di kelenjar tiroid. Sel-sel ini terdapat di dalam epitel folikel atau diantara folikel.

Adanya banyak pembuluh darah di sekitar folikel, memudahkan mencurahkan

hormon ke dalam aliran darah (Jonqueira, 2007).

Page 7: Farhan Hadi-Learning Issue Skenario B Kelenjar Tiroid

DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, Siti Nur. 2010. Kelenjar Tiroid.

https://masul1988.files.wordpress.com/2012/10/pw-psi-faal.ppt. Diakses pada 22

Desember 2015.

Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC.

Krishnan, BPG. 2014. Tinjauan Pustaka: Kelenjar Tiroid.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40586/4/Chapter%20II.pdf. Diakses

pada 22 Desember 2015.

Pasaribu, ET. 2014. Tinjauan Pustaka: Kelenjar Tiroid.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40615/4/Chapter%20II.pdf. Diakses

pada 22 Desember 2015.

Trihadi, Nugroho. 2014. Tinjauan Pustaka: Kelenjar Tiroid.

http://eprints.undip.ac.id/44851/3/Nugroho_Trihadi_22010110120107_BAB_2.pdf.

Diakses pada 22 Desember 2015.

Yunita, Mega. 2013. Tinjauan Pustaka: Kelenjar Tiroid.

http://eprints.undip.ac.id/44077/3/MEGA_YUNITA_G2A009033_BAB2KTI.pdf.

Diakses pada 22 Desember 2015.